Anda di halaman 1dari 32

HAKEKAT KEBIJAKAN DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENDIDIKAN
Pengambilan keputusan terjadi setiap saat
sepanjang hidup manusia
Pengambilan keputusan merupakan
prasyarat penentu tindakan
Pengambilan keputusan sbg seni terikat
pd tujuan, jenis masalah, faktor
lingkungan, memiliki citarasa dan nuansa
yg berbeda-beda, tdk dpt dipelajari,
terdapat perbedaan yg unik yg
mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
Pengambilan keputusan sbg ilmu ;
memiliki sejumlah cara, metode /
pendekatan / langkah yg sistimatis ,
teratur dan terarah yg jelas dlm menjawab
suatu masalah
Pengambilan keputusan (decision making)
merupakan hal penting dlm manajemen ;
- Merupakan kegiatan sentral dlm
manajemen (Perrone,1968)
- Merupakan kunci kepemimpinan
(Siagian,1988)
- Sebagai jantung kegiatan administratif
(Mitchell, 1978)
- Pertanggungjawaban utama dari
administrator melalui proses tempat
keputusan dibuat dan dilaksanakan
(Miskel,1978)
:

G. R. Terry : Mengemukakan
bahwa pengambilan keputusan
adalah sebagai pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas
dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
Horold dan Cyril ODonnell : Mereka
mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai
suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data,
penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan
Tujuan (objective): mencari penyelesaian
masalah.
Hambatan/Rintangan/Batasan: alterntif
keputusan diambil setelah
mempertimbangkan sejumlah
keterbatasan
Ketidakpastian (uncertainty) ;
penentuan tingkat probabilitas yg tepat
atas peristiwa yg diharapkan terjadi
Risiko (risk) ;
- kesenjangan / penyimpangan / disparitas
antara harapan dg kenyataan
- ketidakpastian dimana nilai distribusi
probabilitsnya diketahui
Nilai Manfaat (Utiitty) ; manfaat barang / jasa
untuk memenuhi / memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia
Optimisasi (Optimization) ; menentukan solusi
tebaik terhadap masalah
Aternatif (Alternative) ; pilihan / opsi (option)
atas berbagai aternatif untuk mencapai tujuan

Konsekwensi (Consequences) ; hasil /
dampak dari tindakan yg diambil oleh
pembuat kepuyusan
Kriteria (Criterion) ; aturan standar
pemerigkatan alternatif olusi mengikuti
tingkat preferensi pengambil keputusan
MENURUT ASAL KATA KEBIJAKAN

- POLIS (NEGARA) BAHASA YUNANI

- POLITEA (NEGARA) BAHASA LATIN

- POLICIE (PENGENDALIAN MASALAH PUBLIK)


BAHASA INGGRIS
DEFENISI PAKAR :

1. LASSWEL DAN KAPLIN


Program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan
tindakan terarah

2. PRIEDRICH
Serangkaian tindakan yang diusulkan
seseorang /kelompok / pemerintah dalam
suatu lingkungan tertentu dengan
menunjukkan kesulitan-kesulitan dan
kemungkinan usulan kebijakan tersebut dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. ANDERSON
Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan
tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh
seorang pelaku/kelompok guna memecahkan
suatu masalah tertentu

4. MACRAE & WILDE


Serangkaian tindakan yang dipilih yang
mempunyai arti penting dalam mempengaruhi
sejumlah besar orang
KESIMPULAN

SUATU KEPUTUSAN YANG DIPILIH,


DIPROGRAMKAN & DIALOKASIKAN
SECARA SYAH OLEH PEMERINTAH
KEPADA MASYARAKAT DALAM
SETTING POLITIK TERTENTU GUNA
MEMECAHKAN/
MENGANTISIPASI SUATU MASALAH
DALAM MENCAPAI TUJUAN
Kebijakan memiliki multi interpretasi :
1. Studi kebijakan (policy studies) ; studi
tentang perilaku berbagai aktor dlm
berbagai bidang kegiatan yg
mempunyai relevansi dengan sang
aktor
2. Analisis kebijakan (policy analysis) :
proses adopsi kebijakan, dampak (efek)
kebijakan, bersifat deskriptif dan
eksplanatif
3. Advokasi kebijakan (policy advocacy) :
usulan-usulan / anjuran-anjuran yg
dilakukan individu / kelompok agar
pemerintah membuat / menghentikan
kebijakan tertentu
4. Penelitian kebijakan (policy research) ;
identifikasi masalah, merekomendasi
dan presfektif
Di Indonesia kata “Public” dipahami
sebagai negara atau umum
Dlm Bhs Indonesia “Publik Transportation”
diartikan dengan kenderaan umum
Secara etimologis “Public” berasal dari
Bhs Yunani “Pubes” yg berarti
kedewasaan pisik, emosional, intelektual
Dlm prespektif Sosiologi dan Psikologi
istilah pubes sering disebut dg Puber.
Prespektif publik menurut Frederickson
(1977) ;
1. Pruralis (the pturals prespective) ; publik
dipandang sbg konfigurasi dari berbagai
kelompok kepentingan, kemudian
berinteraksi dan berkompetisi
memperjuangkan kepentingannya
2. Pilihan publik(the public choice theory);
tindakan publik dipahami sbg tindakan
individu yg termotivasi kepentingan yg
berbeda satu sama lain. Tgs negara
menciptakan lingkungan yg stabil, sehingga
bebas memilih
3. Legislatif (Legislative Perspective); publik
dpt direpresentasikan melalui parlemen
4. Penyedia layanan (the service providing
perspective) ; publik dipandang sbg target
layanan
5. Kewarganegaraan (the citizen perspective)
; semua kebijakan merupakan upaya untuk
kebaikan bersama
IMPLIKASI KESIMPULAN

 KEBIJAKAN ITU BERBENTUK PILIHAN


TINDAKAN PEMERINTAH

 KEBIJAKAN ITU MEMPUNYAI TUJUAN


TERTENTU (KEPENTINGAN PUBLIK),
BEROREANTASI KE DEPAN, JELAS,
RASIONAL/ REALISTIS, DIINGINKAN

 KEBIJAKAN ITU BERSIFAT


MENGIKAT
CIRI-CIRI KEBIJAKAN

 MENGARAH KEPADA TUJUAN YANG


DIRENCANAKAN

 TERDIRI DARI TINDAKAN-TINDAKAN YANG SALING


TERKAIT DAN BERPOLA, MENGARAH KEPADA
TUJUAN TERTENTU, BUKAN MERUPAKAN
KEPUTUSAN YANG BERDIRI SENDIRI-SENDIRI

 KEBIJAKAN ITU BERSANGKUT PAUT DENGAN APA


YANG SENYATANYA DILAKUKAN PADA BIDANG
TERTENTU. MAKA DARI ITU HARUS ADA UPAYA
MEMAKSA PEMBERLAKUANNYA (TINDAKAN
NYATA)

 KEBIJAKAN ITU BERSIFAT AKTIF / PASIF


Lingkup Studi Kebijkan
 1. Isi Kebijakan (Studies of Content) : asal
muasal suatu kebijakan muncul & perkemba-
ngan kebijakan tertentu : implementasinya,
hasilnya
 2. Proses Kebijakan (Studies of Process) : proses
kebijakan, menyikapi berbagai faktor yg
mempengaruhi perumusan kebijakan (policy
formulation)
 3. Output Kebijakan (Studies of Police Output) :
menjelaskan kenapa tingkat pembiayaan &
jasa yg disediakan Pemda berbeda,
memahami kebijakan dari sudut sosial,
ekonomi, teknologi, dll yg mempengaruhi
4. Evaluasi (Evaluation Studies) atau
studi dampak kebijakan : menganalisis
dampak kebijakan tertentu terhadap
sasaran
5. Informasi untuk Pembuatan Kebijakan
(information for Policy Making) :
pengumpulan data, menghimpun dan
menyusun informasi untuk pembuatan
kebijakan
6. Proses Penasehatan (Process
Advocacy) : analisis apa yg akan
diperbaiki dari sifat sistem pembuatan
kebijakan
Alasan Perlunya Mempelajari Kebijakan
Menurut THOMAS DYE

 Ilmiah :
Untuk mengetahui secara mendalam hakikat dan asal
mula suatu kebijakan, proses dan akibatnya
 Profesional:
Sebagai upaya menerapkan ilmu pengetahuan
dibidang kebijakan guna memecahkan masalah-
masalah sosial sehari-hari.
 Politis :
Agar pemerintah dapat menempuh kebijakan yang
tepat guna mencapai tujuan yang tepat /
menyempurnakan kualitas kebijakan yang dibuat
pemerintah
 Perdebatan pengertian kebijakan VS
kebijaksanaan, disebabkan :
Belum dibakukan dlm Bhs. Indonesia
Belum disepakati penggunaannya
Belum ada kesepakatan terjemahan policy =
kebijakan, wisdom = kebijaksanaan
Kebijaksanaan = aturan-aturan yg semestinya
dipatuhi. Kebijakan / wisdom = ketetapan
pimpinan yang berbeda dari ketentuan yang
ada (Ali Imron)
Kebijakan & kebijaksanaan dpt digunakan
secara bergantian untuk maksud yg sama,
yang merupakan terjemahan kata policy
(Solihin)
Perbedaan kebijakan dengan
kebijaksanaan tdk ada persolan selama
diartikan sbg keputusan pemerintah yg
relatif bersifat umum dan ditujukan kpd
masyarakat umum.

Perbedaan itu disebabkan keinginan


membedakan policy sbg kpts pemerintah
yg bersifat umum dg dicretion, yg diartikan
sbg kpts yg bersifat kasuistik untuk suatu
hal pd waktu tertentu (Said Zainal A)
 Menurut Said Zainal A, bahwa dlm Bhs
Indonesia istilah kebijakan atau kebijaksanaan
mempunyai konotasi tersendiri.
 Kata tersebut berakar dari kata bijaksana atau
bijak yang disamakan dg wisdom, yg berasal dari
kata wise (Inggris)
 Bijaksana berbeda dari pintar/cerdas
 Pintar berarti ahli dlm suatu bidang ilmu
 Cerdas berarti orang yg dpt berpikir cepat
 Jawaban bijaksana : Tepat waktu, tepat cara,
tepat lingkungan & sasaran
Jenis-Jenis Keputusan berdasarkan
masalah (Simon) :
1. Keputusan yg diprogram (progremmed
decision) : keputusan yang berulang
dan rutin dan telah dikembangkan
prosedur tertentu untuk menganganinya
2. Keputusan yg tidak diprogramkan :
(non-programmed decision) :
kepututusan yg tidak ada prosedur pasti
untuk menangani suatu persoalan,
memerlukan penanganan khusus
Menurut Hoy :
1. Keputusan umum (generic decision),
timbul dr berbagai kebijakan, peraturan
dan prinsif yg telah ditentukan.
2. Keputusan unik (unique decision),
keputusan kreatif yg memerlukan
ketentuan tersendiri di luar batas
aturan atau prinsif yg telah ditentukan
Menurut Chamberlain :
1. Keputusan administratatif
(administrative decisions), berjangka
pendek, banyak berkaitan dg berbagai
faktor internal yg dpt dikontrol
2. Keputusan stratejik (strategic decision),
banyak berkaitan dengan faktor
ekstern, berjangka panjang
Basis Pengambilan Keputusan :
1. Keyakinan : telah diperhitungkan dan
dianalisis faktor internal-eksternal serta
dampak positif-negatif.
2. Intuisi : didasarkan atas suara hati
(intuisi), bersifat ilham dan perasaan,
naluri
3. Fakta-fakta : hasil analisa data,
informasi dan fakta didukung
kemampuan imajinasi, pengalaman,
daya pikir
4. Pengalaman : pengalaman
memberikan petunjuk apa yg harus
dalam suatu situasi
5. Kekuasaan : dasar hukum untuk
bertindak dan berbuat sesuatu
Proses Pengambilan Keputusan (Simon) :
 1. Intelligence (penelusuran lingkup
masalah)
2. Design (perancangan penyelesaian
masalah)
3. Choice (pemilihan tindakan)
4. Implementation (pelaksanaan tindakan)

Anda mungkin juga menyukai