Anda di halaman 1dari 14

* MENGAPA LITERASI

ISJONI
Guru Besar
Koordinator Prodi AdPend PPS UNRI
* Pada abad pertengahan, sebutan literatus ditujukan kepada
orang yang dapat membaca, menulis dan bercakap-cakap
dalam bahasa Latin.
* Carlo M. Cipolla sejarawan Italia menggunakan istilah
"semi-iliterate" bagi mereka yang dapat membaca tetapi
tidak dapat menulis. 

* Dalam perkembangan waktu, pengertian literasi bukan


hanya berkaitan dengan keaksaraan atau bahasa, namun
berkembang menjadi konsep fungsional pada dasawarsa
1960-an yaitu literasi berkaitan dengan berbagai fungsi dan
keterampilan hidup (Sofia Valdivielso Gomez, 2008) .

*PRAKATA
* Dengan kata lain, bangsa dengan budaya literasi tinggi
menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi,
berpikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga dapat
memenangi persaingan global.
* “Kita tahu literasi itu bukan hanya sekedar membaca, menulis
dan berhitung (calistung) saja, tapi ada standar tersendiri
dalam implementasinya,”.
* Menurut World Economic Forum (WEF), ada enam literasi
dasar yang harus dikuasai oleh kita semua, mulai dari baca
tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains,
literasi budaya dan kewarganegaraan dan literasi teknologi
informasi dan komunikasi atau literasi digital.
* Literasi dianggap merupakan inti kemampuan
dan modal utama bagi siswa maupun generasi
muda dalam belajar dan menghadapi
tantangan-tantangan masa depan.
Pembelajaran literasi yang bermutu adalah
kunci dari keberhasilan siswa.di masa depan.
Untuk itu dibutuhkan pembelajaran literasi
yang bermutu pada semua mata pelajaran.oleh
semua guru yang dianggap sebagai guru literasi
(teachers of literacy).  
*PENGERTIAN
* Pengertian literasi adalah kemampuan seseorang dalam
mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses
membaca dan menulis. 
* Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif,
pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang
genre dan kultural.

Istilah literasi atau dalam bahasa Inggris literacy berasal dari


bahasa Latin literatus, yang berarti "a learned person" atau
orang yang belajar.
* Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan istilah littera (huruf)
yang artinya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan
konvensi-konvensi yang menyertainya.
* Secara tradisional, arti literasi adalah kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung aritmatika (calistung).  
* Diperdalam lagi, makna literasi adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, membuat,
berkomunikasi, dan menghitung dengan menggunakan bahan
cetak dan tulisan serta kemampuan untuk mengekspresikan
pikiran, perasaan, dan gagasan.
* UNESCO mendefinisikan literasi sebagai kemampuan untuk
mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, menciptakan,
berkomunikasi dan menghitung, menggunakan materi cetak
dan tulisan yang terkait dengan berbagai bidang. Melibatkan
sebuah rangkaian pembelajaran yang memungkinkan individu
untuk mencapai tujuan mereka untuk mengembangkan
pengetahuan dan potensi mereka dan untuk berpartisipasi
sepenuhnya dalam masyarakat mereka dan masyarakat luas.
* Literasi berati kemampuan membaca dan menulis atau melek
aksara.
* Dalam konteks sekarang, literasi memiliki makna yang luas,
yaitu melek teknologi, politik, berfikir kritis dan peka
terhadap lingkungan sekitar (Bukhori, 2005),
* Konsep Literasi dipahami sebagai seperangkat kemampuan
mengolah informasi, jauh di atas kemampuan menganalisa dan
memahami bahan bacaan.
* Dengan kata lain, literasi bukan hanya tentang membaca dan
menulis, tetapi juga mencakup bidang lain, seperti ekonomi,
matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan
moral (moral literacy).
*LITERASI DASAR
* Literasi media adalah kemampuan untuk memahami,
menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media.
Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa
sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar
(melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.
* Literasi sains yaitu suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman
mengenai konsep dan proses sains yang akan memungkinkan
seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan
pengetahuan yang dimilikinya, serta turut terlibat dalam hal
kenegaraan, budaya dan pertumbuhan ekonomi, termasuk di
dalamnya kemampuan spesifik yang dimilikinya. Literasi sains
dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan
aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat (Widyatiningtyas,
2008).
* Literasi baca-tulis merupakan moyang segala jenis literasi karena
memiliki sejarah amat panjang. Literasi ini bahkan dapat dikatakan
sebagai makna awal literasi, meskipun kemudian dari waktu ke
waktu makna tersebut mengalami perubahan.
* Pada mulanya literasi baca-tulis sering dipahami sebagai melek
aksara, dalam arti tidak buta huruf. Kemudian melek aksara
dipahami sebagai pemahaman atas informasi yang tertuang dalam
media tulis.
* Tidak mengherankan jika kegiatan literasi baca-tulis selama ini
identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Lebih lanjut,
literasi baca-tulis dipahami sebagai kemampuan berkomunikasi
sosial di dalam masyarakat.
* Di sinilah literasi baca-tulis sering dianggap sebagai kemahiran
berwacana. Dalam konteks inilah Deklarasi Praha pada 2003
mengartikan literasi baca-tulis juga mencakup bagaimana seseorang
berkomunikasi dalam masyarakat.
* Literasi informasi diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya,
mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi
informasi, dan menggunakan informasi seara efektif dan
etis.
* Literasi informasi sangat berkaitan erat dengan kemampuan
berpikir kritis dari segala informasi yang didapatkan serta
kepekaan terhadap semua aspek kehidupan.
* Literasi informasi menuntut kemampuan menganalisis suatu
informasi untuk digunakan secara tepat untuk memecahkan
masalah.
* Literasi digital adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan
individu yang secara menggunakan teknologi digital dan alat
komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan,
menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun
pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan
orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam
masyarakat.
* Banyak organisasi/lembaga menggunakan istilah yang
berbeda, seperti TIK/ICT (teknologi informasi dan
komunikasi) standar, standar teknologi pendidikan dan lain-
lain, saya melihat istilah ini identik dengan standar melek
digital.
* Tujuan mereka juga untuk mengidentifikasi bagaimana
mendayagunakan teknologi sebagai pengajaran dan alat
belajar secara tepat guna dan efektif.
* Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a)
menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait
dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis
informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan,
dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk
memprediksi dan mengambil keputusan.
* Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam
kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi
dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan
untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling
kita. 
* Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan
cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk
memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada
apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis,
misalnya grafik, bagan, dan tabel.
* Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko,
keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif
dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan
finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Selain itu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan penekanan
mengenai pentingnya inklusi finansial sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari literasi finansial. Pengertian inklusi
finansial sendiri adalah sebuah proses yang menjamin
kemudahan akses, ketersediaan, dan penggunaan sistem
keuangan formal untuk semua individu.
* Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan
bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas
bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan
dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. 
* Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan
kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap
lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan
bangsa.
* Literasi budaya dan kewargaan menjadi hal yang penting untuk
dikuasai di abad ke-21. Indonesia memiliki beragam suku
bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan
lapisan sosial. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut
terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global.
Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi,
serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi
sesuatu yang mutlak. Salam literasi.

Anda mungkin juga menyukai