Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

Gastroenteritis akut

Oleh :
Olpin Ocdieltha Palajukan
N 111 16 079

Dosen Pembimbing :
dr. Indah P. Kiay Demak, M.Med, Ed
dr. Anastasia Christine

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
Di Amerika Serikat, kondisi ini merupakan
penyebab utama kesakitan dan rawat inap
pada anak kurang dari 5 tahun

Menurut data Puskesmas Kawatuna,


Penyakit diare pada anak menempati
urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak
di tahun 2017. Jumlah kasus diare pada
anak pada tahun 2017 yaitu berjumlah
178 orang
Gambaran 10 penyakit Rawat jalan Terbanyak Pada Anak di
UPT Puskesmas Kawatuna

No Nama Penyakit Jumlah %


1. ISPA 1507 71,5
2. Diare 178 8,4
3. Penyakit kulit infeksi 144 6,8
4. Penyakit kulit alergi 101 4,7
5. Pnemonia 92 4,4
6. Penyakit Mata Lainnya 27 1,3
7. Kecelakaan 18 0,9
8. Penyakit radang telinga 15 0,7
9. Penyakit tonsillitis 14 0,7
10. Penyakit rongga mulut 12 0,6
Jumlah 2108 100%
• Hal ini sangat perlu mendapatkan perhatian
yang lebih besar karena gastroenteritis akut
dapat menimbulkan dehidrasi yang dapat
meningkatkan risiko kematian terutama pada
anak – anak apabila tidak mendapatkan
penanganan secara cepat dan tepat.
Tujuan

• Sebagai gambaran penyebaran penyakit Gastroenteritis Akut


di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawatuna

• Sebagai upaya pencegahan oleh meningkatnya kasus


Gastroenteritis Akut pada tahun 2018 dibanding tahun
sebelumnya
Prioritas masalah
No Masalaah Besar Kegawatan Kemungkin Nilai Total
masalah an diatasi
1 Kebersihan 4 3 4 11
diri
2 Jajanan 3 2 4 8

3 Air minum 4 2 3 9

4 Sanitasi 3 3 1 7
Lingkungan
KRITERIA A : Besar masalah, dapat dilihat dari besarnya insidensi atau
prevalensi. Skor 1-10

KRITERIA B :Kegawatan Masalah (SKOR 1-5)


KRITERIA C : Kemudahan dalam Penanggulangan

KRITERIA D : PEARL factor


PENETAPAN NILAI
Jajanan
NPD : (A+B) C = (5+7) 3= 12x3 = 36
NPT : (A+B) CxD = (5+7) 3x1 = 12x3 = 36

Kebersihan diri
NPD : (A+B) C = (8+9) 4 = 17x4 = 68
NPT : (A+B) CxD = (8+9) 4x1 = 17x4 = 68

Air minum
NPD : (A+B) C = (7+6) 2 = 13x2 = 26
NPT : (A+B) CxD = (7+6) 2x1 =13x2= 26
Kesimpulan
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. S
Jenis Kelamin : Laki - laki
Usia : 11 Tahun
Alamat : Jl. Melati, Kel. Kawatuna
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :-
Waktu pemeriksaan : 26 Juni 2018
Identitas orang tua
• Nama : Tn.S
• Umur : 39 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Melati, Kel. Kawatuna

• Nama : Ny.D
• Umur : 37 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Melati, Kel. Kawatuna
Keluhan Utama : Bab Cair
 Riwayat penyakit Sekarang (heteroanamnesis) :
• Pasien mengeluhkan BAB cair yang dialami sejak 1 hari yang
lalu. Pasien BAB cair sebanyak 4 kali, ampas (+), lendir (-),
darah (-), busa (-), dan berbau telur busuk (-). Selain itu
pasien juga mengalami muntah sebanyak 1 kali berisi
makanan dan air. Pasien juga mengeluh sakit kepala, sakit
perut dan badan terasa lemas. Keluhan lain seperti demam,
batuk, flu disangkal. BAK kesan normal.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya. Riwayat
, asma (-), alergi (-) penyakit jantung(-).

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Menurut ibu pasien, sepupu pasien juga menderita penyakit yang
sama dengan pasien.

• Riwayat Pengobatan
Pasien belum melakukan pengobatan

• Riwayat Antenatal :
Ibu pasien tidak rutin memeriksakan kandungan selama kehamilan
ke bidan desa, dan namun ibu pasien mengatakan tidak ada
masalah selama hamil.
• Riwayat Natal :
• Pasien lahir normal di bidan, cukup bulan, dengan berat badan lahir
2800 gr, dan panjang badan lahir 48 cm, langsung menangis.

• Riwayat ASI :
• Pasien hanya mendapatkan ASI Eksklusif sampai pada umur 3 bulan
lebih.
• Riwayat Imunisasi Dasar:
Jenis Vaksin Keterangan

HB O ( 0-7 hari) Diberikan

BCG (0-1 bulan) Diberikan

Polio (0, 2, 4, 6 bulan) Diberikan

DPT/HB (2, 4, 6 bulan) Diberikan

Campak (9 bulan) Diberikan


• Pasien tinggal serumah 5 orang anggota
keluarga yaitu ayah, ibu, 1 kakak perempuan
dan 1 adik laki – laki pasien.
• Ayah pasien merupakan perokok.
• Rumah tinggal pasien terdiri dari 3 ruang tidur,
1 ruang tamu, 1 dapur dan memiliki 1 kamar
mandi di dalam rumah. Dinding rumah
terbuat dari batako dan lantai rumah terbuat
dari cor semen.
..
• Kebiasaan makan pasien biasanya makan 2 - 3
kali sehari dan waktunya tidak tentu dan pasien
tidak suka mengkonsumsi buah dan sayuran.
Pasien jarang makan makanan di rumah dan lebih
menyukai jajanan – jajanan di luar rumah. Pasien
juga minum air galon yang dijual ditempat yang
belum teruji kebersihannya.
• Pasien sering lupa mencuci tangan sebelum
makan dan bila mencuci tangan hanya dengan air
di tempat penampungan dan sering tidak
menggunakan sabun.
PEMERIKSAAN FISIK

Kondisi Umum : Sakit ringan Berat Badan : 33 kg

Tingkat Kesadaran : Compos Mentis

Nadi 104 kali/menit (kuat angka, reguler)


Suhu 37,20C
Pernapasan 24 kali/menit
• Kepala : normocephal
• Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-), cekung (-/-)
• Telinga : deformitas (-/-)
• Hidung : deformitas (-)
• Mulut : sianosis bibir (-)
• Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
• Inspeksi : simetris, tarikan dinding
dadang (-/-), tidak tampak ictus cordis
• Palpasi : simetris bilateral, ictus cordis teraba
di SIC V linea midclavicularis sinistra
• Perkusi : sonor (+/+), batas jantung
normal
• Auskultasi : vesikular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-), bunyi jantung S1/S2 murni
reguler.
Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan meningkat
• Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh
abdomen, shifting dullness (-)
• Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-),
distensi (-).
Hepar : Tidak teraba
Splen : Tidak teraba
Renal : Tes Ballotement (-)
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, edema (-)
Bawah : Akral hangat, edema (-)

Diagnosis Kerja
Gastroenteritis Akut

ANJURAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah rutin
Terapi Medikamentosa

• Oralit sach
• Attapulgite 3x1
• Antasida syr 2x1 ¼ cth
• Domperidone 3x ½ tab
Terapi Non-Medikamentosa

• Menjelaskan kepada pasien tentang tanda-tanda dehidrasi pada


penyakit gastroenteritis akut dan faktor risiko gastroenteritis akut.
• Menjelaskan cara meminum oralit
• Menganjurkan pasien untuk bed rest total
• Menganjurkan pasien untuk membatasi konsumsi jajanan –
jajanan di luar
• Menganjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan
• Menganjurkan diet lunak
• Pada kasus ini, pasien adalah seorang anak laki-
laki berumur 11 tahun dengan BAB cair yang
dialami sejak 1 hari yang lalu. Pasien BAB cair
sebanyak 4 kali, ampas (+), lendir (-), darah (-),
busa (-), dan berbau telur busuk (-). Selain itu
pasien juga mengalami muntah sebanyak 1 kali
berisi makanan dan air. Pasien juga mengeluh
sakit kepala, sakit perut dan badan terasa lemas.
Keluhan lain seperti demam, batuk, flu disangkal.
BAK kesan normal.
ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT
• Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah- masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas sebagai
berikut
Pelayanan Kesehatan Lingkungan

•Keterbatasan SDM Gastroenteritis -Sosio-ekonomi menengah


•Tidak tersedianya pojok Akut ke bawah
oralit -Rumah belum memenuhi
•Masih kurangnya kriteria rumah sehat
penyuluhan tentang -Penyedian Air Bersih
penyakit gastroenteritis masih kurang diperhatikan
akut -Pengelolaan sampah
•Tidak tersedianya fasilitas Perilaku buruk
pemeriksaan feses untuk
mengetahui penyebab •Mencuci tangan yang tidak
gastroenteritis akut menggunakan sabun
•Pengolahan makanan dan
minuman yang tidak higienis
(mengkonsumsi jajanan)
KESIMPULAN

• Faktor yang dominan menyebabkan kejadian gastroenteritis akut pada


kasus yaitu faktor perilaku. Pasien tidak dapat menjaga kebersihan dirinya
sendiri yaitu pasien sering tidak mencuci tangan setelah bermain dan bila
mencuci tangan sering tidak menggunakan sabun dan juga pasien lebih
sering mengkonsumsi jajanan.

• Selain faktor perilaku pasien, faktor lingkungan juga mempengaruhi pada


kasus dimana keluarga pasien belum memenuhi rumah tangga sehat.

• Dan juga faktor pelayanan kesehatan berupa kurang penyuluhan


mengenai PHBS dan ketidaktersediaan pojok oralit.
SARAN

– Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang


pentingnya melakukan atau menerapkan PHBS
(perilaku hidup bersih dan sehat) sejak dini, guna
mencegah terjadinya atau masuknya agen-agen
penyakit.
– Pola makan gizi seimbang yang harus dicukupi setiap
harinya khususnya untuk mengurangi konsumsi
jajanan – jajanan di luar rumah.
– Penyuluhan mengenai bahaya gastroenteritis akut
yang dapat menyebabkan dehidrasi serta memberikan
informasi mengenai cara penggunaan oralit.

Anda mungkin juga menyukai