Anda di halaman 1dari 16

Siklus Haid

0 Wanita memproduksi gamet dengan siklus bulanan 


siklus menstruasi/haid
0 Lama siklus rata-rata 28 hari (normal 24-35 hari)
0 Lama menstruasi 3-7 hari
0 Siklus haid:
0 Siklus ovarium
 perubahan folikel pada ovarium
0 Siklus uteri/rahim
 perubahan ketebalan endometrium pada rahim
Fase Siklus Ovarium
0 Fase Folikular
0 Periode dimana folikel berkembang di dalam ovari (10 hari –
12 hari (3 minggu))
0 Ovulasi
0 Dimana satu atau lebih folikel matang dan menghasilkan sel
telur
0 Fase Luteal
0 Terjadi transformasi dari folikel yang tersisa menjadi corpus
luteum
0 Corpus luteum mensekresi hormon untuk mempersiapkan
terjadinya kehamilan
0 Jika kehamilan tidak terjadi, corpus luteum berhenti berfungsi
setelah 14 hari (2 minggu) dan kembali ke siklus awal
Fase Siklus Rahim
0 Fase Menstruasi
0 Terjadi perdarahan menstruasi (4-7 hari)
0 Fase Proliferatif
0 Endometrium membuat lapisan baru untuk
mempersiapkan kehamilan (12 hari)
0 Fase Sekretori
0 Setelah ovulasi, hormon yang dihasilkan corpus luteum
menebalkan endometrium menjadi struktur sekretorik
(14 hari)
Hormon pada Siklus Haid
0 Gonadotropin releasinghormone (GnRH) dari
hipothalamus
0 FSH dan LH dari anterior pituitary
0 Estrogen, progesterone, dan inhibin dari ovarium

 pada saat fase folikular didominasi oleh pengaruh


estrogen, sedangkan fase luteal lebih dipengaruhi oleh
progesteron
Early Follicular Phase
0 Hari pertama menstruasi dianggap hari pertama
siklus haid  lebih gampang dimonitor
0 Sebelum dimulainya suatu siklus terjadi peningkatan
dari sekresi gonadotropin dari anterior pituitary.
0 Karena pengaruh FSH beberapa folikel didalam
ovarium menjadi matang
0 Pada saat perkembangan folikel  sel granulosa
dipengaruhi FSH, dan sel theca dipengaruhi oleh LH
yang nantinya memproduksi hormon steroid
0 Sel theca mensintesis androgen yang kemudian
berdifusi dengan sel granulosa dimana aromatase
mengkonversinya menjadi estrogens
0 Pengaruh peningkatan estrogen:
0 Memberikan negatif feedback terhadap pituitary FSH
dan LH  mencegah pembentukan folikel baru
0 Disaat yang bersamaan memberi positif feedback pada
produksi estrogen  folikel yang sudah ada tetap
berkembang
0 Endometrium berproliferasi  penebalan endometrium
0 Folikel berkembang  sel granulosa mesekresi cairan
(antrum)  hormon & enzim untuk ovuasi
0 Pada setiap tahapan perkembangan folikel, terdapat
folikel-folikel yang atresia  hanya beberapa folikel
yang bertahan  hanya satu folikel dominan yang
berlanjut ovulasi
Late Follicular Phase
0 Sekresi estrogen ovarium mencapai puncak
0 Sel granulosa dari folikel dominan mulai mensekresi
inhibin dan progesteron disamping estrogen
0 Estrogen yang sebelunya memberikan negatif
feedback  menjadi positif feedback
0 Estogen, progesteron  meningkatkan respon
GnRH  LH Surge, FSH surge
0 LH Surge  dimulai kembali proses meiosis 1 yang
sempat terhenti  secondary oocyte (folikel
mencapai ukuran terbesar)
0 Estrogen  mempersiapkan rahim untuk terjadinya
suatu kehamilan  penebalan rahim hingga 3-4mm
Ovulasi
0 Terjadi 16-24 jam setelah LH surge
0 Pemahaman ovulasi belum jelas  kemungkinan
progesteron menyebabkan otot polos pada sel theca
berkontraksi  ruptur folikel  antral fluid keluar
bersama sel telur  masuk ke tuba fallopi 
Fertilisasi (kehamilan) atau mati (menstruasi)
0 LH surge  sel theca bermigrasi ke antral space 
transformasi menjadi sel luteal dari corpus luteum
(Luteinization)
0 Sekresi progesteron, estrogen
Early to Mid Luteal Phase
0 Hormon dominan  Progesterone (P)
0 Estrogen (E) meningkat tapi tidak lebih tinggi dari
sebelum ovulasi
0 P & E  negatif feedback pada hipotalamus dan
anterior pituitary  sekresi gonadrotopin dihambat
selama fase luteal
0 P  Persiapan endometrium untuk kehamilan, mukus
seriks menebal (mencegah pembukaan serviks dan
bakteri atau sperma lain masuk)
0 Pengaruh lain P  basal body temperature (bangun
tidur) pada fase luteal hingga menstruasi  tidak
efektif untuk memprediksi ovulasi (hanya untuk
mengetahui apakah siklusnya ovulatory/anovulatory)
Late Luteal Phase &
Menstruation
0 Waktu paruh corpus luteum hingga 12 hari 
kehamilan (-)  degenerasi menjadi corpus albicans
 progesteron & estrogen  sinyal ke pituitary
dan hipotalamus  sekresi FSH & LH kembali
0 Progesteron  pembuluh darah endometrium
kontraksi  tanpa O2 & nutrisi  permukaan sel
mati
0 Sekitar 14 hari setelah ovulasi  peluruhan lapisan
endometrium  menstruasi
0 Normal jumlah darah haid  40mL darah, 35mL
cairan serous dan sel debris.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai