Anda di halaman 1dari 14

Stunting, dan Kegiatan Konvergensi

Pencegahan Stunting.
Klaten, 19 Agustus 2019
Oleh : Kepala Bidang P2P Dinas
Kesehatan Klaten
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018

18.8 18 18.0 19.2 19.3


• 2013: Sangat pendek dan
11.5 pendek 37.2%
• 2018: Sangat pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek


Balita gizi sangat pendek dan pendek
Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
30.8% (balita) VS 28% (baduta)
2
10
20
30
40
50
60

0
DKI Jakarta

17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Kalimantan Utara
Lampung

⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD


Riau
Papua Barat
Bengkulu

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):


Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Jambi
INDONESIA
2013
30.8
35.3

⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD Jawa Barat


Jawa Tengah
Maluku Utara
2018

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Jawa Timur
Papua
Kalimantan Selatan
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
3
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK

Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
Stunting Merupakan Kegawat-daruratan Nasional
1 dari 3 Anak di Indonesia Menderita Stunting

4
Angka Stunting di Indonesia Jauh Lebih Buruk dari Beberapa
Negara di Afrika
45
40
40
37 37.9
35
35
32 32.6 32.9
Percentage of Stunting (%)

30 27.6
26
25 23
18.8
20 17.5
16
15

10

South East Asia Countries Africa

5
Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar
pertumbuhan anak normal seusianya (WHO)*

6
Penyebab stunting dapat dikelompokan dalam dua kelompok:

1. Kurang gizi
• Tidak mampu menyediakan bahan
makanan
• Pola konsumsi yang salah
• Pola asuh yang salah

2. Penyakit
• Air minum tidak aman konsumsi
• Sanitasi tidak layak
• Tidak mendapat layanan kesehatan
Rasyid, 3
secara memadai Opik, 4 Tahun
Berat Bayi Lahir Tahun,
Rendah Lahir Normal

7
Akibat Stunting

Jangka Pendek: Jangka Panjang:


• Gangguan • Tingkat kecerdasan
perkembangan rendah
otak • Prestasi belajar tidak
• Gangguan baik
Kematian pertumbuhan • Prestasi kerja tidak
fisik baik (produktivitas
• Gangguan rendah).
perkembangan • Kalah bersaing dalam
motorik pada mencari kerja.
bayi • Cenderung gemuk
diusia tua sehingga
menderiita penyakit
Dampak jangka panjang:
degeneratif
Kerugian negara karena generasi
(hipertensi, jantung,
penerus mengalami kondisi yang
diabetes, dll)
tidak sehat dan tidak produktif 8
Cara Pencegahan Stunting
(intervensi Stunting)

Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif


1. Untuk mengatasi 1. Untuk mengatasi penyebab
penyebab langsung tidak langsung supaya
kecukupan pangan dan tidak
(kurang gizi dan penyakit)
terjadi infeksi.
2. Lebih banyak dikerjakan 2. Dilakukan semua pihak diluar
oleh bidang kesehatan. bidang kesehatan
3. Sebagai intervensi jangka 3. Sebagai intervensi jangka
pendek panjang

9
10
5 Paket
Layanan
Konvergensi
Stunting Desa

11
Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF

1 Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan (4x) • Pengolahan gizi seimbang
• Pemberiaan Pil Fe keluarga.
• Pertolongan persalinan oleh • Pemantauan minum pil Fe.
tenaga kesehatan • Menerapkan ASI-Ekslusif.
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 x) • Menerapkan MP-ASI
• IMD (Inisiasi Menyusu Dini) : • Konsumsi garam beryodium
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI. • Pencegahan malaria
• Imunisasi lengkap • Pencegahan kecacingan
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria

2 Konseling gizi terpadu • Penanganan KEK (kekurangan • Peningkatan ekonomi keluarga


energi kronis) • Pemanfaatan pekarangan
• Penyuluhan gizi dan pengolahan rumah/ kebun gizi
makanan • Promosi PHBS
• PMBA (pemberian makanan bayi
dan anak)

12
Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
• Menyiapkan • Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK
form keterangan • Pemberian Kartu Jaminan Sosial
proses kelahiran • BPJS
• Program subsidi keluarga miskin:
• KIS
3 Perlindungan Sosial
• KIP
• PKH
• Beras miskin

• Penyuluhan • Penyediaan sarana air minum


PHBS dan • Penyediaan jamban (keluarga/umum)
4 Sanitasi dan air bersih Sanitasi • Pengolahan limbah keluarga (sampah dan
limbah cair)

• Kegiatan Bina Keluarga Balita


• Latihan pengasuhan anak (kelas parenting).
5 Layanan PAUD
• Menerapkan pola asuh anak.

13
Terima
kasih

14

Anda mungkin juga menyukai