Acute Generalized
Exanthematous Pustulosis
Oleh:
Dwi Fajarisman H 17710238
Pembimbing:
dr. Dyah Ratri A., Sp. KK
2
Keluhan Utama : Merintis di leher belakang
4
PEMERIKSAAN FISIK
•Kesadaran : Compos Mentis, 456
•Vital Sign
-Tekanan Darah : 110/70 mmHg
•Abdomen
-Nadi : 96 x/menit
-inspeksi : Flat, jejas (-)
-Suhu : 37,9 °C -Palpasi : Supel
-RR : 20 x/menit -Perkusi : Timpani
•Kepala Leher : a/i/c/d : -/-/-/-
-Auskultasi : Bising usus (+), normal
6
Pemeriksaan penunjang
7
DIAGNOSIS
Acute Generalized Exanthematous Pustulosis
DIAGNOSA BANDING
SJS/TEN
8
DRESS
TERAPI
• IUFD PZ 14 tpm
• Edukasi untuk menghentikan
• Inj. Dexametasone 3x2 mg
penggunaan obat as. mefenamat
• Tab. Cetirizine 2x5 mg
9
FOLLOW UP
30 Juli 2019
S O A P
Pasien mengeluh KU: Baik AGEP
- Inf. PZ 14 tpm
merintis di leher Vital Sign:
dan bercak merah TD: 110/70 mmHg - Inj. Dexamethasone 3x2 mg
di sekitar kemaluan. Nadi : 92x/menit
Demam (+) Suhu : 37,9 °C - Cetirizine 2x5 mg Tab
Status Dermatologis
Regio Colli Posterior
Makula eritema
dengan pustul
multipel, skuama tipis
(+)
Regio Generalisata
10 Makula eritema batas
tidak tegas, multipel,
skuama (-)
FOLLOW UP
1 Juli 2019
S O A P
Lesi mengelupas, KU: Baik AGEP - Dexamethasone 3x1/2 Tab
Lesi baru (-), Vital Sign:
Bercak merah (-), TD: 110/70 mmHg - Cetirizine 2x5 mg Tab
Demam (-) Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,5 °C - Atopiclair
Status Dermatologis
Regio Coli Posterior
Skuama (+)
Regio Generalisata
Lesi (-)
11
FOLLOW UP
2 Juli 2019
S O A P
Lesi baru (-), Bercak KU: Baik AGEP - Dexamethasone 3x1/2 Tab
merah (-), Demam (-) Vital Sign:
TD: 110/70 mmHg - Cetirizine 1x5 mg Tab
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,5 °C - Atopiclair
12
FOLLOW UP LESI
13
1 Juli 2019
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Akut generalized exanthematous AGEP jarang ditemukan pada anak tetapi
pustulosis (AGEP) adalah reaksi berat yang sebuah studi retrospektif dari Cina
terjadi pada kulit yang ditandai oleh menemukan 20 kasus selama periode tahun
pesat dan steril dengan dasar eritem. Data karakteristik demografik dari
Hal ini disebabkan oleh reaksi obat populasi studi yang dilakukan oleh EuroSCAR
terutama Antibiotik adalah penyebab paling tahun 2007 menunjukkan bahwa pasien AGEP
umum. Kemudian ditandai dengan demam lebih banyak ditemukan pada perempuan
14
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI
AGEP adalah reaksi obat yang paling sering
terkait dengan obat seperti: pristinamycin (Obat
antistaphylococcal yang digunakan di Eropa),
aminopenisilin, kuinolon, hydroxychloroquine,
sulfonamida, terbinafin, diltiazem, ketokonazol,
dan flukonazol. Periode waktu dari paparan obat
terhadap onset reaksi biasanya 48 jam.
Namun antibiotik dengan onset 24 jam. Agen
infeksi seperti parvovirus B197 Chlamydia
pneumoniae dan cytomegalovirus yang jarang
15
menjadi etiologi pada AGEP.
PATOGENESIS
Etiologi (Agent)
Eriteme Skuama
Menggigil
16
SSJ/TEN DRESS AGEP
Onset erupsi 1-3 minggu 2-6 minggu 48 jam
Durasi erupsi 1-3 beberapa <1
DIAGNOSIS BANDING (minggu)
Demam +++ +++ +++
Gambaran Bulla, erosi Karakteristik seprti lesi Nonfolikular, pustule
kutaneus mukokutaneus morbili yang difuse, steril dengan dasar
gatal, macula eritem serta gangguan
eksantema membran mukosa
yang minimal
17
Neutrofil ↓ ↑ ↑↑↑
Eosinofil - ↑↑↑ ↑
Mortalitas, % 30-40 10 5
KESIMPULAN
Acute Generalized Exanthematous Pustulosis
adalah reaksi kulit dengan berbagai etiologi
terutama yang paling sering adalah obat. AGEP
merupakan reaksi yang berat, biasanya ditandai
dengan pembentukan pustula steril akut
dengandasar eritematosa, demam dan
neutrofilia. Penegakan diagnosis dan
tatalaksana pada pasien ini sudah tepat karena
sesuai panduan skor euro SCAR dan terapi
AGEP berdasar literatur. Tatalaksana yang
diberikan pada pasien ini berupa terapi
non‐medikamentosa dan medikamentosa baik
18 oral dan topikal steroid, analgesik, antihistamin.
TERIMAKASIH
19 2019