Anda di halaman 1dari 48

GLAUKOMA

Pembimbing:
d r. Ad r i S u b a n d i r o , S p . M
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
d r. S e r i s a I r i l l a , S p . M
RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL
PERIODE 15 JULI – 17 AGUSTUS 2019
Oleh : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Nadya Pitaloka TRISAKTI
Nadia Sani Amalia
PENDAHULUAN

o WHO  Penyebab kebutaan o Jenis yg paling umum


nomor 2 setelah katarak Glaukoma sudut terbuka
o Peningkatan Tekanan o RISKESDAS 2007  prevalensi Glaukoma sudut tertutup
IntraOkuler (TIO) glaukoma di Indonesia adalah o Glaukoma penyakit yang
o Neuropati saraf optic 4,6%.4 Di Indonesia, glaukoma tidak dapat dicegah, namun
o Defek lapangan bila diketahui secara dini dan
diderita oleh 3% dari total
pandang diobati maka glaukoma dapat
populasi penduduk. diatasi untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut
ANATOMI SUDUT BILIK MATA DEPAN
• Dibentuk oleh jar. Korneoskleral
dengan pangkal iris
• Sudut ini terdapat di dalam
limbus kornea
• Sudut ini terdapat :
• Trabekular meshwork
• Kanal schlemm
• Garis schwalbe
• Sklera spur
• Proc. iris
ANATOMI SUDUT FILTRASI

• Trabecular meshwork terdiri dari :


1. Korneoskleral (tdd lap. stroma
kornea – k. Schlemm)
2. Uveal (stroma kornea – m. siliaris &
siliaris meridional)
3. Garis schwalbe (m. siliaris radialis &
sirkularis)
4. Ligamentum pektinatum rudimenter
(iris – trabekula)
Humor Aqueous

Suatu cairan jernih yang mengisi kamera okuli


anterior dan posterior mata

Berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen


pada kornea dan lensa

Volumenya adalah sekitar 250 µL

Humor aqueous diproduksi oleh badan Siliar


FISIOLOGI AQUOUS HUMOR
1. Produksi aquos humor
• Aquos humor diproduksi corpus ciliare
• Ultrafiltrate plasma yang dihasilkan stroma proc. ciliares dimodifikasi oleh
fungsi sawar dan proc. sekretorius epitel siliaris

2. Komposisi aquous humor


• Aquos humor  cairan jernih yg mengisi COA dan COP
• Volume : 250 µL, dan kecepatan pembentukkannya, yang memiliki variasi
diurnal adalah 2,5 µL/menit
• Konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi; protein, urea dan
glukosa yang lebih rendah.
Mekanisme pengaliran aquous humor
• Aliran aqueous humor
dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya :
• Tekanan intraokular yang tinggi
• Tekanan episcleral yang tinggi
• Viskositas dari aqueous itu sendiri
(eksudat, sel darah)
• Ciliary block, pupillary block
• Bilik mata depan yang sempit
DEFINISI
Peningkatan tekanan
intra okuler

Glaukoma

Pencekungan Pengecilan lapang


diskus optikus pandang
Epidemiologi

• WHO 2010  Penyebab


kebutaan nomor 2 setelah • Di Indonesia, prevalensi
katarak, sebanyak 3,2 juta akibat glaukoma primer
orang mengalami sudut tertutup sebesar
kebutaan akibat glaukoma 1,89%, glaukoma primer
• RISKESDAS 2007  sudut terbuka sebesar
prevalensi glaukoma di 0,48%, dan glaukoma
sekunder sebesar 0,16%
Indonesia adalah 4,6%.
atau keseluruhannya
• Di Indonesia, glaukoma sebesar 2,53%
diderita oleh 3% dari total
populasi penduduk.
Etiologi Glaukoma

Peningkatan produksi Meningkatnya tekana


humor aquous vena episklera

↑ TIO disebabkan oleh :


Adanya hambatan ↑ produksi cairan mata oleh badan
siliar
aliran aquous
↓ pengeluaran cairan mata
didaerah sudut bilik mata atau di
celah pupil.
FAKTOR RISIKO
Riwayat keluarga glaukoma Riwayat penyakit mata, bedah atau
trauma mata

Hipertensi Penggunaan steroid

Diabetes Tembakau, alkohol, penggunaan


narkoba

Miopia Penyakit paru, jantung

Hipermetropia Penyakit serebrovaskular

Kornea tipis Batu ginjal

Keluhan kepala Penyakit Raynaund

Usia, ras, pendudukan Migrain


PATOFISIOLOGI
• Mekanisme penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel ganglion
retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti- dalam
retina serta berkurangnya akson di nervus optikus. Diskus optikus menjadi atrofik
dan disertai pembesaran cawan optik.

• Setiap hari mata memproduksi sekitar 1 sdt humor aquos yang menyuplai
makanan dan oksigen untuk kornea dan lensa dan membawa produk sisa keluar
dari mata melalui anyaman trabekulum ke canalis schlemm. Pada keadaan
normal TIO ditentukan oleh derajat produksi cairan mata oleh epitel badan siliar
dan hambatan pengeluaran cairan mata dari bola mata
Pada glaukoma TIO berperan penting oleh sebab itu
keseimbangan tekanannya sangat diperlukan.

Tekanan Tegangan

Regangan
Kl a si f i ka si
G LAUKO MA PRIMER GLAUKOMA SEKUNDER
G l a uko ma

GLAUKOMA KONGENITAL GLAUKOMA ABSOLUT


GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERBUKA

• Penurunan penglihatan yang progresif


• Mata tidak merah
• Sakit pada mata dan sakit kepala
• Lapang pandang mengecil atau menghilang
• Kornea biasanya jernih, TIO tinggi, COA dalam dan
sudut normal.
• Reflek pupil melambat
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERTUTUP AKUT

- Tajam penglihatan kurang (turun mendadak)


- Mata merah , berair,
- Konea suram karena edema
- Bilik mata depan dangkal
- Pupil melebar dan beeaksi terhaap sinar
- Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
- TIO meningkat
- Melihat halo
- Nyeri hebat periorbita
GLAUKOMA PRIMER
SUDUT TERTUTUP AKUT

1. Fase prodorma : penglihatan kabur, melihat halo,


sakit kepala, Kornea agak suram, coa dangkal, TIO
meinggi (1-2 jam)
2. Fase kongestif : Sakit mata dan kepala lebih berat,
tajam penglihatan turun, muntah, palpebra
bengkak, konjuntiva bulbi hiperemis, kornea
keruh, coa dangkal
GLAUKOMA SEKUNDER
SUDUT TERBUKA

Uveitis
Lensa hipermatur
Steroid
Trauma

Gejala: akut/kronis
GLAUKOMA SEKUNDER
SUDUT TERTUTUP

Uveitis
Lensa maju/membesar
Tumor intraokuli
Neovakularisasi sudut

Tanda glaukoma sudut tertutup


GLAUKOMA KONGENITAL

Kelainan autosomal resesif


Takut sinar
lakrimasi
Rewel
Bolamata besar
Kornea keruh

Saluran pembuangan tidak sempurna


ETIOLOGI

Sering didapatkan jenis obstruktif sederhana karena kelainan


bawaan dari sudut bilik mata depan, dan merupakan kelainan
autosomal resesif.
• Iris tidak sepenuhnya terpisah dari kornea.
• Embrio jaringan mesodermal pada sudut COA yang
persisten.
• Tidak ada kanal sklemn.
TIPE

1.Kongenital Glaukoma (saat lahir)


2. Infantile Glaukoma (1-3 tahun)
3. Juvenile Glaukoma (pubertas)
Patogenesis
Glaukoma kongenital
Anderson ahli histologi :
1. Adanya jaringan mesenkim embrional yang persisten, dibagian perifer bilik
mata depan, menutup trabekula.
2. Kanal schlemn tak terbentuk

W.B clark :
Secara histologis menemukan bahwa M.Cilliaris longitudinal berjalan kedepan
dan berinsersi pada trabekula, sehingga saat serat-serat berkontraksi
menyebabkan kanal schlemn tertutup.
Glaukoma Absolut

Stadium akhir dari glaukoma dimana visus 0 dengan


peningkatan TIO, fase kronis apabila glaukoma tidak diobati.

Gejala :
- Kornea keruh
- COA dangkal
- Papil atrofi
- Ekskavasi glaukomatosa
- Mata keras dan sakit
- Pupil lebih berwarna abu-abu dan dilatasi
• Riwayat pasien untuk menentukan gejala
• masalah kesehatan umum
Anamnesis • Riwayat keluarga

• menentukan sejauh mana penglihatan yang


Pengukuran dipengaruhi
ketajaman visual

• mengukur tekanan di dalam mata untuk


mendeteksi peningkatan faktor risiko pada
Tonometri glaukoma
• mengukur ketebalan kornea 
Pachymetry kornea tipis risiko glaukoma

• memeriksa apakah lapang


Perimetry penglihatan telah terkena glaukoma

• Evaluasi saraf mata


Oftalmoskopi
VISUS
Mengukur tajam penglihatan pasien

1. Snellen Chart
2. Hitung Jari
3. Lambaian Tangan
4. Cahaya
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
1. Tonometri
• Mengukur TIO
• Normal adalah 10-20 mmHg
• Usia lanjut : batasan 24 mmHg
• Ketebalan kornea berpengaruh
terhadap keakuratan pengukuran
• 4 macam :
• Digital
• Schiotz
• Aplanasi Goldmann
• Mackay - marg
PEMERIKSAAN GLAUKOMA

2. Gonioskop
• Sudut bilik mata anterior
• Keseluruhan anyaman trabekular,
taji sklera, dan proc. iris dapat
terlihat  sudut terbuka.
• Garis Schwalbe atau sebagian kecil
dari anyaman trabekular yang
dapat terlihat  sudut sempit.
• Garis Schwalbe tidak terlihat 
sudut tertutup
PEMERIKSAAN GLAUKOMA

3. Lapang pandang
• Pemeriksaan :
• Konfrontasi
• Perimeter dan kampimeter
• Tangent screen
• Normal :
• Temporal 90°
• Nasal 50°
• Superior 60°
• Inferior 70°
PEMERIKSAAN GLAUKOMA

4. Refractive error
• Kesalahan refraksi akan membantu untuk mengerti risiko glaukoma sudut
terbuka (myopia) atau glaukoma sudut tertutup (hyperopia).
5. Kornea
• Ketebalan kornea diukur tolong tafsirkan bacaan IOP. Kornea tebal cenderung
melebih-lebihkan pembacaan IOP, dan kornea tipis cenderung meremehkan
bacaan.
Funduskopi
Pada kasus glaucoma digunakan untuk melihat keadaan papil

• Optic cup selalu bulat dan


elongasi vertikal

• Peningkatan ukuran optic cup


• Warna diskus optikus menjadi
pucat
DIAGNOSIS BANDING
1. Mata tenang visus turun perlahan
• Katarak
• Retinopati
2. Mata merah visus turun mendadak (Glaukoma akut)
• Keratitis
• Uveitis
• Endoftalmitis
• Oftalmia simpatika
• Ulkus kornea
• Keratokonjungtivitis
• Panoftalmitis
• Prinsip terapi glaukoma :
• Tujuan terapi adalah untuk menjaga fungsi visual pasien
• Penurunan TIO
• Terapi kausal harus diberikan untuk semua faktor penyebab yang dapat
diobati
• Deteksi dini
• Mencapai efek maksimal dengan obat yang dibutuhkan minimum
• Memilih antara obat-obatan, perawatan laser, dan pembedahan
1. Tindakan bedah
a. Laser iridotomi
• Tujuan : Untuk meringankan blok pupil, menyamakan perbedaan tekanan
antara ruang anterior dan posterior, dan buka sudut anterior chamber
• Indikasi : Prosedur ini merupakan terapi pilihan pertama pada glaukoma
sudut primer atau sekunder karena blok pupil. Hal ini juga dapat dilakukan
pada pasien dengan dugaan sindrom dataran tinggi yang dicurigai untuk
menghilangkan faktor blok pupil.
b. Laser trabekuloplasti
• Tujuan : Jaring trabekular diiradiasi dengan laser untuk memperbaiki
arus keluar air.
• Indikasi : Glaukoma sudut terbuka primer (definisi luas), glaukoma
pengelupasan kulit, glaukoma pigmen, glaukoma sudut penutup
utama mengikuti iridotomi laser, glaukoma campuran, dan lain-lain
c. Laser gonioplasti (iridoplasti perifer laser)
• Tujuan : Untuk mengontrak pinggiran iris dengan efek termal laser
untuk membuka sudut ruang anterior
• Indikasi : Dilakukan pada kasus glaukoma dataran tinggi, kasus
dimana iridotomi laser tidak dapat dilakukan karena opasitas kornea
pada penutupan sudut karena blok pupil, kasus glaukoma sudut
terbuka primer dengan pendekatan sudut sempit sebagai langkah
persiapan untuk Laser trabeculoplasty
d. Cyclophotocoagulation
• Tujuan : Pelepasan siklodestruksi dengan laser untuk menekan
produksi berair dan dengan demikian mengurangi IOP.
• Indikasi : yang ditunjukkan saat operasi glaukoma lainnya seperti
operasi penyaringan telah gagal, atau layak dilakukan. Karena
komplikasi serius mungkin terjadi, prosedur ini dianggap sebagai
upaya terakhir untuk mengurangi IOP
e. Laser suturelysis
• Tujuan : Untuk meningkatkan filtrasi mengikuti trabekulektomi.
• Indikasi : Kasus dimana filtrasi air melalui flap skleral mengikuti
trabekulektomi tidak mencukupi dan dinilai bahwa filtrasi tidak akan
menjadi berlebihan.
PENATALAKSANAAN & PERAWATAN GLAUKOMA
PENATALAKSANAAN & PERAWATAN GLAUKOMA
PENATALAKSANAAN & PERAWATAN GLAUKOMA
Prognosis
• Angka kematian dipengaruhi oleh usia pasien,
keadekuatan persiapan prabedah, serta stadium penyakit
pada waktu intervensi bedah.
• Tingkat mortalitas keseluruhan 0,2-0,8% disebabkan
komplikasi penyakit daripada intervensi bedah.
• Angka kematian pada anak-anak berkisar antara 0,1%
hingga 1%; pada pasien yang lebih tua dari 70 tahun,
tingkatnya meningkat di atas 20%, terutama karena
keterlambatan diagnostik dan terapeutik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Dasar Dasar Phantoom
    Dasar Dasar Phantoom
    Dokumen72 halaman
    Dasar Dasar Phantoom
    La Ode Rinaldi
    100% (3)
  • Raxdf
    Raxdf
    Dokumen10 halaman
    Raxdf
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Absensi Kehadiran
    Absensi Kehadiran
    Dokumen1 halaman
    Absensi Kehadiran
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Fix BPN
    Fix BPN
    Dokumen3 halaman
    Fix BPN
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Op
    Op
    Dokumen3 halaman
    Op
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Iyun
    Iyun
    Dokumen11 halaman
    Iyun
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • 4 - Penyakit Tidak Menular - Faktor Risiko
    4 - Penyakit Tidak Menular - Faktor Risiko
    Dokumen51 halaman
    4 - Penyakit Tidak Menular - Faktor Risiko
    Candra Gumilar
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen18 halaman
    Presentation 1
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Ri
    Ri
    Dokumen9 halaman
    Ri
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • SD
    SD
    Dokumen3 halaman
    SD
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Ai
    Ai
    Dokumen14 halaman
    Ai
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Pjjji
    Pjjji
    Dokumen25 halaman
    Pjjji
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • 8537 17049 1 PB PDF
    8537 17049 1 PB PDF
    Dokumen13 halaman
    8537 17049 1 PB PDF
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • OBSOS - Puskesmas Pela Mampang
    OBSOS - Puskesmas Pela Mampang
    Dokumen18 halaman
    OBSOS - Puskesmas Pela Mampang
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Ao
    Ao
    Dokumen36 halaman
    Ao
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Opl
    Opl
    Dokumen30 halaman
    Opl
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Perdoski 1551662417 PDF
    Perdoski 1551662417 PDF
    Dokumen7 halaman
    Perdoski 1551662417 PDF
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Pjjji
    Pjjji
    Dokumen25 halaman
    Pjjji
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Ujian Obgyn Nadia PDF
    Laporan Kasus Ujian Obgyn Nadia PDF
    Dokumen37 halaman
    Laporan Kasus Ujian Obgyn Nadia PDF
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Lapjag DR - Jae
    Lapjag DR - Jae
    Dokumen3 halaman
    Lapjag DR - Jae
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Refrat Anastesi Regional
    Refrat Anastesi Regional
    Dokumen15 halaman
    Refrat Anastesi Regional
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Jokl
    Jokl
    Dokumen29 halaman
    Jokl
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Naskah Ujian
    Naskah Ujian
    Dokumen27 halaman
    Naskah Ujian
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Srtyu
    Srtyu
    Dokumen18 halaman
    Srtyu
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Lapjag 5
    Lapjag 5
    Dokumen11 halaman
    Lapjag 5
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Lap Jag 05 April
    Lap Jag 05 April
    Dokumen10 halaman
    Lap Jag 05 April
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • L 90 L
    L 90 L
    Dokumen10 halaman
    L 90 L
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • 1 Sew
    1 Sew
    Dokumen11 halaman
    1 Sew
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Lapjag 5
    Lapjag 5
    Dokumen11 halaman
    Lapjag 5
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat
  • Kala Iii
    Kala Iii
    Dokumen18 halaman
    Kala Iii
    Nadia Sani amalia
    Belum ada peringkat