Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS DAN KOMUNIKASI

RISIKO KESEHATAN
Lingkungan
Risiko Kesehatan
Manusia
DIAGRAM ANALISIS RISIKO
PENILAIAN RISIKO MANAJEMEN RISIKO

IDENTIFIKASI BAHAYA EVALUASI RISIKO

PENILAIAN DOSIS-RESPON
PENGENDALIAN
PENELITIAN EMISI DAN
PENILAIAN PEMAJANAN PAJANAN

PEMANTAUAN
KARAKTERISTIK RISIKO RISIKO

KOMUNIKASI RISIKO
RISIKO ? ANALISIS RISIKO ?
Risiko adalah Analisis risiko
kebolehjadian/peluang adalah suatu proses
dampak yang penentuan faktor-
merugikan kesehatan faktor dan tingkat
pada suatu organisme, risiko berdasarkan
sistem, atau (sub) data-data ilmiah. Ada
populasi yang 4 Tahap yaitu :
disebabkan oleh • Penelitian
pajanan suatu agen • Penilaian Risiko
dalam jumlah dan
dengan jalur pajanan • Manajemen Risiko
tertentu • Komunikasi Risiko
PENILAIAN RISIKO (1)
Proses yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan memperkirakan kemungkinan dampak,
serta mengevaluasi konsekuensinya dari semua
risiko yang terkait. Meliputi 4 tahap yaitu :
• Identifikasi Bahaya
• Penilaian Dosis-Respon
• Penilaian Pemajanan
• Karakterisitik Risiko
PENILAIAN RISIKO (2)
Segala zat,
ZAT KIMIA
organisme atau
TOKSIK
Identifikasi bahaya
energi yang
mempunyai merupakan langkah
kapasitas atau
potensi
ORGANISME awal dalam penilaian
PATOGEN
menimbulkan
cedera, sakit
risiko. Dalam tahap
atau mati ENERGI RADIASI ini, harus
GELOMBANG
ELEKTROMANEGTIK mengidentifikasi
BAHAYA
PERILAKU
bahan bahaya dan
Bahaya adalah TIDAK SEHAT
DAN BERSIH
pengaruhnya
sumber risiko
tetapi bukan terhadap manusia jika
risiko itu sendiri FAKTOR NON
FISIK
LINGKUNGAN
terjadinya resistensi
PENILAIAN RISIKO (3)
2. Penilaian Dosis- 3. Penilaian 4. Karakteristik
Respon Pemajanan Risiko
• Melihat hubungan • Pemajanan • Pada tahap ini
agen risiko adalah proses telah diketahui
dengan dampak yang karakteristik dan
yang menyebabkan dosis maksimal
ditimbulkannya organisme kontak yang aman pada
yang berkaitan dengan bahaya agen risiko yang
dengan dosis berupa agen diteliti sehingga
keterpaparan, risiko, sebagai tahap ini
toksisitas, dan jembatan yang merangkum
hubungan dosis menghubungkan seluruh
dengan respon ’bahaya’ dengan informasi yang
tubuh ’risiko diperoleh pada
tahap-tahap
sebelumnya
MANAJEMEN RISIKO
Proses yang digunakan EVALUASI RISIKO
untuk mengidentifikasi
dan menerapkan
langkah-langkah yang
dapat diterapkan yang
merupakan masukan PENGENDALIAN
dari berbagai pihak
untuk mengurangi risiko EMISI DAN
serta melindungi PAJANAN
masyarakat dari risiko
kesehatan dan
mendokumentasikan
keputusan akhir yang
diambil PEMANTAUAN RISIKO
KOMUNIKASI RISIKO (1)
Komunikasi dua arah,
interaktif dan proses
jangka panjang yang
digunakan untuk
mengkomunikasikan
hasil penilaian risiko
dan manajemen risiko
kepada regulator,
industri dan
masyarakat
KOMUNIKASI RISIKO (2)

Tujuan dari komunikasi risiko adalah untuk memungkinkan


manusia melindungi kesehatan mereka dari risiko dengan
cara:
• memberikan informasi yang memungkinkan mereka membuat keputusan untuk melindungi dirinya
dari risiko
• memfasilitasi dialog dan pemahaman di antara semua pemangku kepentingan yang berkepentingan
• meningkatkan keefektifan keseluruhan dari proses analisis risiko

Prinsip komunikasi risiko yang berkontribusi pada


pengembangan dan pemeliharaan kepercayaan:
• Transparansi dan Keterbukaan
• Ketepatan waktu dan Tanggung Jawab
KOMUNIKASI RISIKO (3)

Hal yang perlu dipahami dalam Aspek-aspek yang perlu dipahami


sifat risiko untuk menentukan untuk menginformasikan hal-hal Komunikator risiko harus
metode dan pendekatan yang yang sesuai dengan jenis mempertimbangkan:
tepat adalah: informasi yang diperlukan:
• sifat, manfaat dan bahaya risiko • apa yang telah diketahui • latar belakang budaya
• kualitas atau kepastian data kelompok target tentang risiko • latar belakang sosio-ekonomi
yang tersedia • kesenjangan dalam • peran unik dalam budaya dan
• hal yang dapat dilakukan untuk pengetahuan yang mungkin masyarakat
mengatasi risiko perlu ditangani • peran gender dalam budaya dan
• siapa yang memiliki kemampuan • kekhawatiran dan persepsi masyarakat tertentu
mengatasinya spesifik yang mereka miliki • kebutuhan bahasa dan
• konsekuensi yang mungkin tentang risikonya. kemampuan membaca suatu
timbul dalam mengatasi risiko populasi
tersebut
KOMUNIKASI RISIKO (4)
Pesan komunikasi risiko yang efektif memberikan kelompok target informasi yang:
menginformasikan langkah apa yang
akurat sesuai
menggambarkan tentang apa yang sedang dapat diambil
dengan kebutuhan
risikonya dilakukan untuk untuk mengurangi
mereka
mengurang risikonya risikonya

Pemantauan dan evaluasi keefektifan komunikasi bermanfaat untuk


menginformasikan komunikasi risiko saat ini dan yang akan datang

Penting untuk mengevaluasi apakah kelompok target menerima, mengerti, dan


menanggapi secara tepat pesan tersebut
Contoh Studi Kasus Analisis Risiko:
Kasus Pencemaran di Teluk Buyat

Teluk Buyat, terletak di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, adalah


lokasi pembuangan limbah tailing (lumpur sisa penghancuran
tambang emas) milik PT. Newmont Minahasa Raya (NMR)
IDENTIFIKASI BAHAYA
• Masyarakat di sekitar Teluk Buyat menggantungkan
hidupnya dari hasil laut
• Sejak tahun 1996, perusahaan asal Denver, AS, tersebut
membuang sebanyak 2.000 ton limbah tailing ke dasar
perairan Teluk Buyat setiap harinya
• Dari proses pengolahan tersebut tentu saja hanya bijih
emas yang diambil dan logam berat yang lain (Arsen
(As), Merkuri (Hg), Mangan (Mn), Antimon (Sb), dan
senyawa sianida) tentu saja dialirkan menjadi limbah
halus melalui pipa tailing ke Teluk Buyat
IDENTIFIKASI BAHAYA
• Sejumlah ikan ditemui
memiliki benjolan semacam
tumor dan mengandung
cairan kental berwarna
hitam dan lendir berwarna
kuning keemasan
• Sejumlah penduduk Buyat,
mengalami benjol-benjol di
leher, payudara, betis,
pergelangan, pantat dan
kepala. Mengalami gejala-
gejala seperti dada panas,
rasa mual, mudah lelah dan
lupa, kolaps, gangguan kulit
dan kanker kulit
PENILAIAN DOSIS-RESPON DAN
PENILAIAN PEMAJANAN
• Standar minimal pencemaran. Proses pemajanan dimulai ketika limbah
Keputusan menteri Lingkungan Hidup yang mengandung polutan masuk ke dalam
51/2004 tentang standar tercemarnya
air laut oleh merkuri adalah 1 mg/L ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian
(standar keselamatan minimum yang larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar
sama dengan WHO), ternyata di Teluk dan terkonsentrasi ke sedimen, dan
Buyat kandungan merkuri telah sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh
mencapai 5,5 mg/L
organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan,
• Ditemukan sampel ikan Lamontu yang
mengandung 2.270 mcg/kg arsen, ikan udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan
kapas-kapas yang mengandung 533 lain-lain)
mcg/kg merkuri (toleransi WHO 30
mcg/kg)
• Dilakukan pemeriksaan laboratorium
terhadap 20 orang warga Buyat Pante.
Diperoleh hasil bahwa dari 20 orang
yang diambil darahnya, 18 orang telah
memiliki konsentrasi arsen dalam darah
di atas reference range (>11,0 mcg/L) manusia
sementara ‘Toxic range’ untuk arsen
adalah <100 mcg/L>
MANAJEMEN DAN KOMUNIKASI
RISIKO
• Penanganan logam berat dengan mikroorganisme atau
mikrobia (dalam istilah Biologi dikenal dengan
bioakumulasi, bioremediasi, atau bioremoval), menjadi
alternatif yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat
keracunan elemen logam berat di lingkungan perairan
tersebut. Untuk mendesain suatu proses pengolahan
limbah yang mengandung ion logam berat dapat dilakukan
dengan melibatkan sianobakteria
• Membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terpadu
yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis. Tim ini
beranggotakan instansi pemerintah terkait, pemerintah
daerah, LSM, perguruhan tinggi, dan pakar. Tim terpadu
tingkat pusat akan bekerjasama dengan Tim Independen
ditingkat daerah.
• Relokasi penduduk

Anda mungkin juga menyukai