Dilahirkan kurikulum nasional, ada hambatan, terlalu luas & tidak jelas.
1990 Terlalu banyak isi untuk mencakup tahapan kunci meskipun guru dilibatkan
dalam proses diskusi sebelum publikasi
Diantara Tahun 1990-1995 dipublikasikan draft dan dokumen yang mana ada
1995
konsultasi terbuka untuk mendengar dari berbagai guru dan personel.
Dokumen Tahun 1995 lebih diterima, jelas dan sekolah bisa menerjemahkan lebih
leluasa dan seimbang
1998 Review kurikulum nasional. Membantu mempertahankan keadaan
yang ada disekolah dan menekankan pada desain dan teknologi.
Sekolah menerima karena faktanya perubahan isi kurikulum tidak
dibutuhkan dan keputusan final mengacu pada alokasi waktu
The Design and technlogy association (DATA) mendukung dimasukkan desain dan
teknologi didalam kurikulum 1997 yang menyoroti kontribusi desian dan teknologi
pada warga negara, kesusastraan, penghitungan, dan informasi komunikasi dan
kemampuan teknologi yang membantu anak muda untuk menghargai budaya
dan kepercayaan.
96% dari 149 guru yang mengikuti pelatihan desain dan teknologi di University of
Central England di Birmingham (UCE) merasa D&T memiliki nilai yang besar dan ingin
D&T tidak keluar masuk dalam kurikulum meskipun bagian yang mendapatkan
perhatian guru masih diaplikasikan
Mempersiapkana anak muda untuk menghadapi tantangan masa depan,
termasuk dunia kerja
Aktivitas D&T tidak selalu bebas tapi ada batasan agar anak sadar dan bisa
berkembang. Misal D&T menawarkan anak2 untuk memperoleh kesempatan
membuat produk tetapi bagaimana mendesain produk itu untuk dunia luar disekitar
sekolah
Karena dengan melibatkan anak dalam praktek kerja, diskusi dan berpikir, D&T
membantu mengembangkan variasi kualitas individu.
Memahami kemampuan alami subjek isi
kurikulum nasional
Tahun 1990 guru mengalami kesulitan karena hanya memahami sedikit subjek isi.
Menurut Aoki (1984) dan Fullan (1989) dibutuhkan saling memahami diantara
anggota grup.
Marris (1993) tidak bisa tercapai sampai ada koloborasi antara guru, anak dan
orang tua. Penting juga pelibatan keseluruhan staff termasuk kepala sekolah, staff
lain dan gubernur
Organisasi nasional
DATA (The Design & Technolgy Association) berjalan positif, berperan utama dalam
pengembangan kurikulum, munkin sangat luar biasa untuk keterlibatan sebuah
organisasi nasional
Sejak 1990 diidentifikasi kordinator untuk D&T dalam sekolah dasar mengalami
peningkatan yang stabil sesuai survey DATA di tahun 1998.
Menandai penurunan dalam kordinasi siswa oleh kepala sekolah atau wakil kepala
sekolah
Juga mendorong kepala sekolah dan gubernur untuk mengenali pentingnya siswa
Penting untuk memiliki Kordinator sekolah yang memiliki pengetahuan bagus dan
memahami kemampuan siswa. Kordinator dibutuhkan untuk memimpin efektivitas
rencana kurikulum, termasuk kemajuan dan fokus rencana pelajaran dan
menyediakan petunjuk pelaksanaan dikelas, mengatur sumber yang sesuai dan
mengidentifikasi pengaturan penilaian dan merekam metode. Termasuk monitoring
dan evaluasi pengembangan kurikulum dikelas dan menambah waktu luang di
area pekerjaan yang bisa diatasai oleh kordinator.
Pengetahuan Subjek
SCAA (1995) dan DATA (1996) dipublikasikan sekolah mendapatkan dukungan dan
petunjuk. Sejak 1996 juga ada pengembangan kualitas perencanaan. 15.000
petunjuk telah dibeli. QCA (1998b) menawarkan dukungan dan memperbaruhi
untuk memastikan hubungan dengan national kurikulum Tahun 2000
Sumber
Guru membutuhkan kelayakan, akses dan sumber yang relevant untuk bisa
mengimplementasikan kesuksesan skema kerja
Survey DATA (1998) menunjukkan 50 % lebih guru berpersepsi memadai atau murah.
Ini meningkat dari 35% di tahun 1996
Untuk kestabilan Jangka panjang, menengah dan rencana jangka pendek, guru
butuh menentukan bagaimana isi dari rencana itu bisa diberikan. Itu tidak bisa
terlaksana tanpa niat dari gubernur untuk mendikte arah penyampaian kurikulum
nasional meskipun metode terbaru untuk pembelajaran tentang kesusastraan dan
penghitungan telah teridentifikasi.
Survey DATA (1998) tidak berarti apa-apa jika sekolah dasar memindahkan
berdasarkan topik ke pendekatan pengajaran D&T dengan memisahkan subjek.
Masih ada area yang bisa dikembangkan yang sangat dekat dengan masa depan
jika desain dan teknologi berlangjut menjadi bagian nilai dari kurikulum sekolah
dasar.
Pengembangan guru yang menguasai kemampuan D&T tetap menjadi isu utama
Pengembangan kurikulum yang sukses tidak pernah sempurna, siklus yang perlu
dikembangan, dilakukan dan direview secara teratur. Pendidik harus menyadari
nilai dari subjek dan kontirbusinya yang membuat anak muda hidup dan berlanjut
untuk memastikan jika kurikulum melibatkan mereka dan sesuai untuk pendiidkan
abad 21