UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Islam sangat memperhatikan keselamatan hidup dan kehidupan manusia sejak ia berada di rahim ibunya sampai sepanjang hidupnya. Islam melarang orang menganiaya, menyakiti, atau bahkan sampai membunuh orang lain.
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya... Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya ... Bahkan jika seseorang sudah meninggal, diperintahkan untuk segera dalam mengurus mayatnya. Rasulullah bersabda: مون هههاقد مد ة فه ه خي يرر ت م ه ح ة صال ل ه ه م ك ه ت ن ي إه ف ل ة ز ه نا ه ج ي عوا لبال ل سر ل م أ ي ل ن رلهقاب لك م ي م ه عه ي ضمعون ه م شرر ت ه ه ك فه ه وى ذ هل ل ه س هك ل ن يه موهإ ل ي Segerakanlah penyelenggaraan jenazah. Karena, apabila jenazah itu orang shalih maka kalian telah berbuat baik untuknya. Sedangkan jika jenazah itu bukan orang baik maka agar kalian segera meletakkan benda jelek dari pikulan kalian. [HR al- Bukhâri, no. 1252]. Dalam prakteknya, adakalanya perintah ini tidak terlaksana. Salah satu alasannya adalah untuk membedah mayat tersebut. Pembahasan ini sangat penting untuk diketahui hukumnya, karena pembedahan mayat tersebut sudah merupakan perlakuan yang biasa didengar, terlebih lagi bila pembedahan itu bertujuan untuk belajar bagi calon dokter. Banyak mayat yang jadi sasaran perlakuan ini, bahkan biasanya menjadi sarana untuk memperjualbelikannya. Masalah yang timbul dari fenomena tersebut adalah mengenai perlakuan tidak wajar terhadap mayat manusia dengan cara mengutak-atik organ tubuhnya. Padahal, ini tidaklah selayaknya diperlakukan pada jasad manusia. Terlebih lagi bila ditinjau dari hukum Islam. Firman Allâh Azza wa Jalla : ن الط طي دهبا ل ت م ه م ل م لفي ال يب هدر هوال يب ه ي حرل وههرهزقيهناهم ي مل يهناهم يح هم وه ه مهنا ب هلني آد ه ه وهل ه ه قد ي ك هطر ي ضيةل ف ل خل ه ي قهنا ت ه ي ن هم ي م طى ك هلثيرر ل ضل يهناهم ي ه م ع هل ى وهفه ط Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. [al-Isrâ`/17:70] Hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa تك ه كككس كك سككمر ع هظ يم ل ككل يا ه مي ل د حيياكك ك ه ي ه sallam Memecahkan tulang mayat hukumnya seperti memecahkan tulangnya ketika ia masih hidup. [HR Abu Dawud, no. 3209.
Forensik adalah sebuah penerapan dari
berbagai ilmu pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk sebuah sistem hukum yang mana hal ini mungkin terkait dengan tindak pidana. Ilmu Forensik adalah ilmu untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti fisik yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian dihadirkan di dalam sidang pengadilan. Forensik (berasal dari bahasa Yunani ’Forensis’ yang berarti debat atau perdebatan) adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu (sains). Ilmu kedokteran forensik, disebut juga ilmu kedokteran kehakiman atau yurisprudensi medis, merupakan salah satu mata ajaran wajib dalam rangkaian pendidikan kedokteran di Indonesia. Hukum membedah mayat dalam Islam Berdasarkan tujuannya, bedah mayat dapat dibagi tiga, yakni bedah mayat pendidikan (autopsi anatomis), bedah mayat keilmuan (autopsi klinis), dan bedah mayat kehakiman (autopsi forensik). Dalam permasalahan ini, Majelis Ulama Besar di Saudi Arabia telah melakukan pembahasan mengenai hal ini dalam muktamar mereka ke sembilan tahun 1396 H / 1976 M. Pertemuan itu melahirkan keputusan sebagai berikut: Untuk keperluan otopsi, baik otopsi forensik maupun otopsi medis, maka Majelis Ulama Besar memutuskan, boleh membedah mayat untuk keperluan tersebut. Dengan pertimbangan, adanya maslahat yang besar dibalik otopsi ini. Karena, otopsi forensik bertujuan untuk menegakkan hukum pidana sehingga terciptanya keamanan dalam masyarakat. Sedangkan otopsi medis, bertujuan terjaganya masyarat dari penyakit mewabah. Menurut pertimbangan majelis, kedua maslahat ini lebih besar dibandingkan dengan mafsadat membedah mayat. Jadi, bedah mayat untuk tujuan ini dibolehkan walaupun mayat tersebut adalah mayat orang muslim ataupun mayat orang kafir ma’shûm (yang dilindungi oleh hukum Islam, seperti kafir dzimmi). Bedah mayat pendidikan adalah pembedahan mayat dengan tujuan menerapkan teori yang diperoleh oleh mahasiswa kedokteran atau peserta didik kesehatan lainnya sebagai bahan praktikum tentang ilmu urai tubuh manusia (anatomi).
Bedah mayat keilmuan (autopsi klinis)
adalah bedah mayat yang dilakukan terhadap mayat yang meninggal di rumah sakit setelah mendapat perawatan yang cukup dari para dokter. Adapun jenis bedah mayat untuk belajar. Dalam hal ini majelis mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya: Bahwa syariat Islam datang dengan tujuan membawa maslahat serta memaksimalkannya; dan menolak mafsadat serta meminimalkannya. Bedah mayat untuk belajar medis ini ada maslahat yang besar, seperti yang sudah diketahui terkait dengan kemajuan dalam ilmu medis. Belum adanya hewan yang bisa menggantikan jasad manusia guna memenuhi kebutuhan pembelajaran ini. Bedah mayat ini biasanya dilakukan dengan tujuan mengetahui secara mendalam sifat perubahan suatu penyakit, setelah dilakukan pengobatan secara intensif terlebih dahulu semasa hidupnya. Disamping itu, bedah ini juga bertujuan untuk mengetahui secara pasti jenis penyakit mayat yang tidak diketahui secara sempurna selama ia sakit. Sedangkan bedah mayat dengan tujuan forensik merupakan salah satu upaya penegakan hukum secara adil, karena upaya menetapkan hukum secara adil adalah wajib hukumnya (QS. 4: 58). س مأن ن نا ٱل ن م ين ب م ت تم من م ك ح م م ذا إوم ها م م لهن م أ ى ى ى م ل إ ت م م ن إنن ٱنل مينأتمترتك نم مأن تتمؤددواا ٱنلمىمم ى م م م م م ٥٨ صيعرا ل مكامن مسمميسمعا مب م ظتكم مبمهۦىۦ إمنن ٱ من ل منمعنما ميمع ت متنحتكتمواا مبٱنلمعندامل إمنن ٱ من “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, ... ... dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Pembedahan mayat dengan tujuan sebagai alat bukti dalam tindak pidana dapat dibenarkan, sebab alat bukti merupakan salah satu unsur dalam proses perkara di pengadilan. Karena pembedahan itu merupakan kebutuhan darurat (kedokteran dan keadilan hukum) dan untuk kemaslahatan manusia, maka hal ini sejalan dengan kaidah fikih yang mengatakan “yang darurat itu dilakukan sekedar keperluan” dan "kemaslahatan umum itu diutamakan dari kemaslahatan perorangan (khusus)." Kaidah hukum Islam menyatakan: .الضرورة تبيح المحضورات Keadaan darurat itu membolehkan hal- hal yang dilarang. ذ در ت هعهذ لرها م ما أبيح للضرورة بق ي Sesuatu yang diperbolehkan karena terpaksa, adalah menurut kadar halangannya. سد هةلف ه م ي حةل وه د هفيلع يال ه صل ه ه ب يال ه م ي جل ي ل لل ه Untuk mengusahakan kemaslahatannya dan menghilangkan kemudaratannya.