Anda di halaman 1dari 41

CASE PRESENTATION

“DIAGNOSIS HOLISTIK DAN TERAPI


KOMPREHENSIF TERHADAP KEJADIAN
DIARE PADA TN. A
DI PUSKESMAS GENUK SEMARANG”

Pembimbing : dr. Rahmi


Shinta Anggun Brilliani
30101407327
I II III IV V VI
• PENDAHULUAN • ANAMNESIS • DIAGNOSTIK • ANALISA • PLAN OF • INTERVENSI
HOLISTIK HOLISTIK PENYEBAB ACTION
MASALAH
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

MANFAAT
LATAR BELAKANG

 Filariasis ( penyakit kaki gajah ) atau juga dikenal dengan elephantiasis


adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan oleh infeksi
cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk.
 Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga saat ini telah diketahui ada
23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes,
dan Armigeres,namun yang paling sering adalah spesies nyamuk
Anopheles farauti dan Anopheles punctulatus
 Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging disease, yaitu penyakit
yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang muncul
kembali
Di Indonesia saat ini dilaporkan terdapat lebih dari 14.932 penderita kasus kronis yang tersebar di
418 kabupaten/kota provinsi data tersebut didapatkan dari dinas kesehatan provinsi dan hasil survai
di Indonesia
kasus filariasis kronis.
Dari tahun 2002-2014 kumulatif kasus filariasis yang cacat
paling tertinggi di Nusa Tenggara Timur yaitu 3175 kasus di 20
Kabupaten/Kota,Aceh sebesar 2375 kasus di 21 kabupaten-
kota,Papua Barat 1765 kasus di 12 kabupaten/kota.
Jumlah Kasus Filariasis di Semarang
Tahun 2016-2018
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana diagnosis holistic dan terapi komperhensif terhadap penyakit


Filariasis pada pasien Ny.H di Puskesmas Genuk?
TUJUAN

Tujuan Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap


Filariasis berdasarkan pendekatan Trilogi Epidemiologi

Umum

Tujuan
Untuk memperoleh informasi mengenai faktor host yang mempengaruhi
terjadinya Filariasis pada Ny.H di wilayah kerja Puskesmas Genuk Semarang.

Khusus Untuk memperoleh informasi mengenai faktor agent yang mempengaruhi


terjadinya Filariasis pada Ny.H di wilayah kerja Puskesmas Genuk Semarang.

Untuk memperoleh informasi mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi


terjadinya Filaraisis pada Ny.H di wilayah kerja Puskesmas Genuk Semarang.
MANFAAT

Manfaat bagi Mahasiswa


 Meningkatkan pengetahuan mengenai ilmu kesehatan masyarakat khususnya
tentang Filariasis.
 Meningkatkan pengetahuan mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kejadian Filariasis
 Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai penemuan masalah sampai
pembuatan plan of action.
 Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di lapangan.
 Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang ilmu kesehatan
masyarakat pada tataran yang lebih lanjut.

Manfaat bagi Masyarakat


 Memberi informasi kepada masyarakat tentang kesehatan khususnya penyakit Filariasis.
 Memberikan masukan kepada tenaga kesehatan untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam upaya
kesehatan promotif dan preventif terhadap penyakit Filariasis.
ANALISA SITUASI
CARA DAN WAKTU PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan berdasarkan laporan kader kelurahan Genuk Sari mengenai pasien
yang terdiagnosis Filariasis di Puskesmas Genuk pada tanggal 02 Januari 2019. Analisa Trias
Epidemiologi terhadap kejadian Filariasis diperoleh dari anamnesis dan kunjungan rumah
pasien. Anamnesis dan kunjungan rumah pasien bertujuan untuk mengamati kondisi
lingkungan, perilaku pasien, dan keluarga pasien. Pengamatan dilakukan secara langsung, di
rumah pasien, Gebang Sari Rt:03/I, Kelurahan Gebang Sari, Semarang.
IDENTITAS PASIEN

 Identitas Pasien
 Nama : Ny.H
 Tempat, tanggal lahir : Semarang, 1 Juni 1960
 Umur : 59 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan terakhir : tidak sekolah
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Gebang Sari Rt:03/Rw:I,Semarang
 Kewarganegaraan : WNI
 Cara pembayaran : BPJS PBI
ANAMNESIS HOLISTIK
1.
Personal

2.
5. Anamnesis
Derajat Riwayat
Fungsional Medis
5 Aspek Umum
Anamnesis
Holistik

4. 3.
Faktor Faktor
Resiko Resiko
Eksternal Internal
ASPEK 1 : PERSONAL

Keluhan Utama • 1 bulan kaki bengkak,gatal,panas pada kedua tungkai

Harapan • Pasien berharap segera sembuh

• Pasien khawatir jika penyakitnya menular ke keluarga , orang-


Kekhawatiran orang disekitarnya dan tidak nyaman jika melakukan aktifitas sehari-
hari
ASPEK 2: ANAMNESIS RIWAYAT MEDIS UMUM

Riwayat Penyakit Sekarang


Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sosial Ekonomi
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh kakinya bengkak,gatal,panas sudah 1bulan. Keluhan dirasakan setiap hari semakin

bengkak.Bengkak tidak menghilang pada pagi hari maupun malam hari. Pasien sudah periksa ke

puskesmas genuk dan sudah dikasih obat namun keluhan tidak membaik. Keluhan sangat menghalangi

aktifitas pasien sebagai Ibu rumah tangga dan untuk merawat cucunya yang masih kecil. Keluhan membaik

jika dibuat istirahat dan kakinya ditinggikan dengan bantal. Pasien juga mengeluh malas jalan jauh karena

berat dan nyeri ketika dibuat jalan.


Riwayat Penyakit Dahulu

Sebelumnya pasien sekitar 2 tahun ini pernah mengeluhkan keluhan yang sama seperti gatal dan nyeri pada

tungkainya tapi tidak bengkak dan sering mengalami demam berulang kali selama 6 bulan terakhir ini.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun makanan. Pasien juga mengalami riwayat hipertensi.
Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini.


Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tidak bekerja,pasien hanya menjadi ibu rumah tangga dan mengasuh cucunya.
Pasien tinggal bersama suami,dua orang anak laki-lakinya yang belum nikah,satu anak
perempuannya yang sudah menikah,suami anaknya,dua orang cucunya . Suami
pasien bekerja serabutan dan berpenghasilan 1.000.000 per bulan . Kegiatan sehari-
hari pasien adalah sebagai ibu rumah tangga dan pengasuh cucunya. Kesan ekonomi
rendah. Pembiayaan kesehatan menggunakan kartu KIS. Tetangga samping kanan
kirinya tidak terdapat penyakit yang sama.
ASPEK 3 : FAKTOR RISIKO INTERNAL

1. Data Individu

Pasien berusia 59 tahun,pasien tidak pernah sekolah. Berat badan pasien

80 kg dan tinggi badan 168 cm. BMI = 23,80 Kg/m2. Berdasarkan analisa

tersebut pasien termasuk pra obes.


2. Data Keluarga

No. Nama Usia Pendidikan terakhir Status

1 Tn.S 59 tahun Tidak Sekolah Suami

2. Ny.H 59 tahun Tidak Sekolah Istri

3. Tn.M 22 tahun SMP Anak ke 2

4. Tn.A 21 tahun SMP Anak ke 3

5. Ny.M 32 tahun SD Anak ke 1

6. Tn.A 35 tahun SMP Menantu

7. An.T 13 tahun SD Anak ke 1

8. An.P 5 tahun Belum Sekolah Anak ke 2


4. Data Perilaku

Pekerjan Tidak bekerja

Makan 2-3x/ hari

Pemakaian alas kaki -


ASPEK 4 : FAKTOR RESIKO EKSTERNAL

1. Lingkungan

Luas Rumah
• 5m x 11m

Penghuni Rumah
• 8 orang

Jumlah ruangan
• 6ruang

Karakteristik Rumah
• Sebagian tembok
• Sebagaian kayu
• Tanpa enternit
• Atap langsung genting
• Jendela dan Ventilasi
Lingkungan Sekitar
2. Ekonomi
Penghasilan dengan jumlah tidak tentu setiap bulannya (± Rp. 1.000.000
Asuransi Kesehatan menggunakan kartu BPJS PBI
3. Sosial Masyarakat

Pasien dan keluarga pasien berhubungan baik dengan tetangga sekitar rumah.
Rata-rata lingkungan masyarakat pasien adalah golongan menengah bawah.
ASPEK 5 : DERAJAT FUNGSIONAL
Status Present
 Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Composmentis a. Kepala : Mesocephale

 Keadaan Umum : baik. b. Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut


 Tanda Vital
c. Kulit : Sianosis (-), Ikterus (-), Petechie (-), turgor cukup.
 Tekanan Darah : 164/91 mmHg
d. Mata : Oedema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-
 Nadi

 Frekuensi : 80 x/menit /-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor (3 mm/3mm) bulat-di tengah

 Irama : Reguler
e. Hidung : napas cuping hidung (-), deviasi septum(-), discharge(-/-)
 Isi & Tegangan: Cukup
f. Telinga : kelainan bentuk aurikula (-/-), discharge (-/-), nyeri (-/-)
 Ekualitas : Ekual

 Laju Pernapasan : 20 x/menit

 Suhu : 37,2oC

 Antropometri : BB = 80 kg, TB = 168 cm, BMI = 23,89kg/m2.

 Status gizi : Pra Obes


a. Mulut: Gusi berdarah (-), Bibir kering (-), Bibir sianosis (-)

b. Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

c. Tenggorok : Uvula di tengah, mukosa faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1

tenang.

d. Anggota Gerak : Atas Bawah

Capillary refill : < 2” < 2”

Akral dingin : -/- -/-

R. Fisiologis : +/+ +/+

R. Patologis : -/- -/-


DIAGNOSIS HOLISTIK
DIAGNOSIS HOLISTIK

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

• Keluhan • Diagnosa • Pengetahuan • Kepadatan • Derajat


Utama Klinis : mengenai lingkungan fungsional: 3
• Harapan suspect Filariasis rumah ( mampu
• Kekhawatiran Filariasis kurang • Rumah yang melakukan
• Pengetahuan tidak sehat perawatan
meneganai • Kepadatan diri,nmaun
rumah sehat hunian rumah tidak bisa
kurang melakukan
• Pencahayaan
• Kebiasaan pekerjaan
kurang
hidup yang ringan)
• Ventilasi
tidak bersih yang buruk
dan tidak
sehat
ANALISA PENYEBAB MASALAH
Pendekatan TRIAS EPIDEMIOLOGI
Agent
Cacing Filarial

INFEKSI
FILARIASIS

Environment Host
• Tinggal Di Lingkungan Padat • Kurangnya pengetahuan
Penduduk mengenai penyakit
• Kepadatan Hunian yang Filariasis
tinggi • kurangnya pengetahuan
• Rumah yang tidak sehat menegenai rumah sehat
• Ventilasi dan pencahayaan • Perilaku yang tidak bersih
rumah yang tidak memenuhi
syarat
PLAN OF ACTION
INTERVENSI
Promotif

Patient Centered

• Edukasi ke pasien mengenai penyakit Filariasis mencangkup : definisi, penyebab, penularan, tanda-tanda, pencegahan, dan pengobatan.
• Edukasi kepada pasien mengenai pengobatan
• Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
• Edukasi mengenai asupan gizi yang baik
• Pemberian leaflet mengenai penyakit Filariasis

Family Centered

• Edukasi ke keluarga pasien mengenai penyakit Filariasis mencangkup : definisi, penyebab, penularan, tanda-tanda, pencegahan, dan pengobatan.
• Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
• Edukasi mengenai rumah sehat
• Edukasi pada keluarga mengenai gizi seimbang
• Edukasi mengenai pembuangan sampah yang benar

Community Oriented

• Edukasi ke masyarakat mengenai penyakit Filariasis mencangkup : definisi, penyebab, penularan, tanda-tanda, pencegahan, dan pengobatan.
• Edukasi ke masyarakan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Edukasi ke masyarakat mengenai rumah dan sanitasi yang sehat
Preventif

Patient Centered

• Pemberian tempat sampah yang kedap air untuk pencegahan sarang nyamuk
• Edukasi mengenai rumah sehat
• Edukasi mengenai pembuangan sampah yang benar

Family Centered

• Pemberian tempat sampah yang benar


• Etika buang sampah yang benar
• Skrining filariasis pada keluarga
• Memberikan edukasi untuk membuka jendela setiap hari.

Community Oriented

• Penggunaan tempat sampah yang baik dan benar


• Gerakan buka jendela pagi hari
• Gerakan ventilasi sehat
• Gerakan kerja bakti
Kuratif

Patient Centered

• Pemberian Obat Hipertensi dan pemberian obat cacing

Family Centered

• Dukungan dan pengawasan dalam minum obat penderita


• Keluarga diharapkan selalu memantau kebersihan penderita
• Keluarga diharapkan dapat memberikan asupan makanan gizi yang baik.
• Keluarga diharapkan selalu mengingatkan pasien untuk beristirahat secara cukup.

Community Oriented

• Kader diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai penyakit filariasis dan


diharapkan agar menggerakkan warganya untuk kerja bakti.
Rehabilitasi

Patient Centered

• Pasien dianjurkan untuk minum obat yang teratur


• Pasien dianjurkan kontrol ke pelayanan kesehatan

Family Centered

• Dukungan emosional ke penderita untuk


menyelesaikan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai