Anda di halaman 1dari 20

‘’ REPLIKASI DNA ‘’

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK :

Yessica Julia
Ayu anisa febty fahrunisya
mala S

Puspita Dwi yuni Agung


salsabella astuti ariansyah

Fanny Berlian
Indra
aulia sandy
dermawan
pratama yoga
Materi yang akan dibahas meliputi :

Pengertian Komponen Penting


Model Replikasi
Replikasi dalam Replikasi

Replikasi DNA
Tahapan Replikasi pada Sel Eukariot Replikasi DNA
pada Sel Prokariot

Perbedaan Replikasi
DNA pada Sel
Eukariot dan
Prokariot
Pengertian Replikasi DNA

• Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA (autokatalisis) karena


DNA mampu mensisntesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi
dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida
lama melalui proses menggunakan komplementasi pasangan basa
untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan
molekul DNA lama, proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh
enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase (Necel, 2009).

• Replikasi DNA bersifat semikonservatif,


yaitu kedua untai tunggal DNA bertindak
sebagai cetakan untuk pembuatan untai-
untai DNA baru; seluruh untai tunggal
cetakan dipertahankan dan untai yang
baru dibuat dari nukleotida- nukleotida
(Necel, 2009).
Komponen Utama Replikasi DNA

DNA
cetakan

Enzim DNA Molekul


ligase deoksiribonukleotida

Enzim DNA
Protein SSB
polimerase

enzim helikase
Enzim
dan enzim
primase
girase
DNA cetakan, yaitu molekul DNA Enzim primase, yaitu enzim yang
atau RNA yang akan direplikasi. mengkatalisis sintesis primer untuk
memulai replikasi DNA.

Enzim pembuka ikatan untaian induk,


Molekul deoksiribonukleotida, yaitu yaitu enzim helikase dan enzim
dATP, dTTP, dCTP, dan dGTP girase.

Protein SSB (Single Strand Binding). Yaitu


Enzim DNA polimerase, yaitu enzim
Molekul protein yang menstabilkan
utama yang mengkatalisis proses
untaian DNA yang sudah terbuka
polimerisasi nukleotida menjadi untaian
DNA.
Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim
yang berfungsi untuk menyambung
fragmen-fragmen DNA

Komponen Utama Replikasi DNA


Model Replikasi
Tahapan Repikasi

1. Tahap pertama
Tahapan pertama (inisiasi) dalam proses
replikasi DNA terjadi adalah pemutusan
ikatan hidrogen antara basa-basa nitrogen
dari dua untai yang antiparalel. Pemutusan
ikatan tersebut terjadi pada rantai yang kaya
akan ikatan A-T. Hal tersebut dikarenakan
ikatan antara adenin dan timin yang hanya
merupakan ikatan rangkap dua, sedangkan
pada ikatan antara sitosin dan guanin adalah
ikatan rangkap tiga. Helikase adalah enzim
yang berfungsi untuk membuka untai ganda
DNA. Titik awal dimana terjadinya splitting
disebut sebagai origin of replication. Struktur
yang dihasilkan disebut dengan Replication
Fork.
2. Tahap Pembentukan RNA Primer

Salah satu hal penting dalam tahapan replikasi


DNA adalah pengikatan primase RNA pada titik
awal rantai induk 3’-5’. Primase RNA dapat
menarik nukleotida RNA yang berikatan dengan
nukleotida DNA dari untai 3’-5’ dikarenakan
ikatan hidrogen antar basanya. Nukleotida RNA
adalah primer (starter) untuk ikatan nukleotida
DNA.
3. Tahap elongasi berbeda untuk cetakan 5’-3’ dan 3’-5’

a. Cetakan 5’-3’
Cetakan 5’-3’ disebut sebagai leading
strand karena DNA polimerase α dapat
membaca cetakan dan secara kontinu
menambah nukleotida(komplemen
dari cetakan nukleotida, sebagai
contoh adenin berlawanan dengan
timin).

b. Cetakan 3’-5’
Cetakan 3’-5’ tidak dapat dibaca
dengan DNA polimerase α. Replikasi
dari cetakan ini rumit dan DNA barunya
disebut lagging strand. Pada lagging
strand RNA primase menambah lebih
banyak RNA primer. DNA polimerase α
membaca cetakan. Jarak antara dua
RNA primer disebut sebagai fragmen
Okazaki.
4. Tahap pembacaan fragmen oleh DNA polimerase I-eksonukleasen

Pada lagging strand DNA Polimerase I -


eksonuklease membaca fragmen dan
memindahkan RNA Primer. Jarak
didekatkan dengan adanya pengaruh
DNA polymerase (menambahkan
nukleotida komplementer pada jarak
tersebut) dan DNA ligase (menambahkan
fosfat pada gap antara fosfat dan gula).

5. Tahap Terminasi
Langkah terakhir dari tahapan replikasi DNA adalah
terminasi. Tahapan ini terjadi ketika DNA polymerase
mencapai titik akhir untai. Kita dapat dengan mudah
memahami bahwa pada akhir tahapan lagging strand,
ketika RNA primer dipindahkan tidak mungkin bagi DNA
polymerase untuk mengisi kekosongan tersebut (karena
tidak ada primer). Sehingga, ujung dari untai induk
dimana primer terakhir tidak direplikasi. Ujung dari DNA
linear terdiri dari DNA noncoding yang berulang – ulang
dan disebut telomere. Sebagai hasilnya, bagian dari
telomere dipindahkan pada tiap siklus replikasi DNA.
Replikasi DNA tidak sempurna sebelum
terjadi mekanisme perbaikan terhadap
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
selama replikasi. Enzim seperti nuklease
akan memindahkan nukleotida yang salah
dan DNA polimerase akan mengisi
kekosongan (gap) tersebut.
PEMBENTUKAN
LEADING
Pada replikasi DNA, untaian pengawal STRAND
(leading strand) ialah untaian DNA
yang disintesis dengan arah 5'→3'
secara berkesinambungan. Pada
untaian ini, DNA polimerase mampu
membentuk DNA menggunakan ujung
3'-OH bebas dari sebuah primer RNA
dan sintesis DNA berlangsung secara
berkesinambungan, searah dengan
arah pergerakan garpu replikasi
Pembentukan lagging strand
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan
dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-
segmen yang disebut fragmen Okazaki.
Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan
demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas pada primer RNA tersebut untuk
mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. DNA ligase lalu menyambungkan fragmen-
fragmen Okazaki tersebut sehingga sintesis lagging strand menjadi lengkap (Necel,
2009).
GARPU REPLIKASI
Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah struktur
yang terbentuk ketika DNA bereplikasi.

• Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzim helikase yang memutus ikatan-
ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat terbukanya
untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang masing-masing terdiri dari
sebuah untaian tunggal DNA.
• Masing masing cabang tersebut menjadi "cetakan" untuk pembentukan dua
untaian DNA baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya. DNA
polimerase membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang
oligonukleotida (RNA) yang dibentuk oleh enzim primase dan disebut
primer.
GARPU REPLIKASI
LANJUTAN…

• DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan menambahkan


nukleotida dalam hal ini, deoksiribonukleotida ke ujung 3'-hidroksil bebas
nukleotida rantai DNA yang sedang tumbuh.

• Dengan kata lain, rantai DNA baru (DNA "anak") disintesis dari arah 5'→3',
sedangkan DNA polimerase bergerak pada DNA "induk" dengan arah 3'→5'.
Namun demikian, salah satu untaian DNA induk pada garpu replikasi
berorientasi 3'→5', sementara untaian lainnya berorientasi 5'→3', dan
helikase bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan arah 5'→3'. Oleh
karena itu, replikasi harus berlangsung pada kedua arah berlawanan tersebut
Replikasi DNA
pada Sel Eukariot

Pada Sel
Prokariotik
Perbedaan Replikasi DNA pada Sel
Eukariot dan Prokariot

Replikasi DNA terjadi di nukleus Replikasi DNA terjadi di protoplasma

Replikasi DNA terjadi pada fase S (fase sintesis) Replikasi terjadi pada semua fase dalam
dalam fase interfase pada siklus
siklus sel
sel
Terdapat 5 macam DNA polimerisasi Terdapat 3 macam DNA polimerisasi
yang terlibat dalam proses replikasi yang terlibat dalam proses replikasi

Titik awal replikasi (ori) lebih sedikit


Terdapat banyak titik awal replikasi (ori) Dibanding eukariot

Pergerakan garpu replikasi pada replikasi Pergerakan garpu replikasi pada replikasi
prokariot bergerak lebih cepat dibanding
eukariot bergerak lebih lambat
pada eukariot
Selanjutnya gelembung replikasi akan Replikasi terjadi kedua arah. Selanjutnya
bertemu, dan sintesis DNA anak selesai gelembung replikasi akan bertemu, dan
sintesis DNA anak selesai
TERIMAKASIH
KESIMPULAN

Replikasi DNA adalah proses duplikasi informasi genetika yang terjadi pada
saat pembelahan sel. Sifat DNA baru pada sel anak identik dengan DNA orang
tuanya. Proses replikasi bersifat semikonservatif, yakni setiap DNA untai ganda baru
terdiri dari untai original dan untai baru yang komplemen dengan untai original.
Proses replikasi dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan dua untai DNA
heliks ganda, seperti ritsleting terbuka. Kemudian, setiap untai DNA yang “lama”
akan berfungsi sebagai cetakan yang menentukan urutan nukleotida di sepanjang
untai DNA komplementer baru yang bersesuaian dengan cara mendeteksi basa
komplemennya. Setelah mendapatkan pasangan yang sesuai, nukleotida yang baru
tersebut disambung satu sama lain untuk membentuk tulang punggung gula-fosfat
untai DNA yang baru. Enzim DNA polimerase berfungsi untuk mengoreksi DNA
yang baru terbentuk, membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki
DNA yang rusak. Adanya fungsi tersebut menjadikan rangkaian nukleotida DNA
sangat stabil dan mutasi jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai