Anda di halaman 1dari 33

SUSPEK TB PARU KASUS PUTUS

OBAT & COMMUNITY ACQUIRED


PNEUMONIA
MOH REZZA RIZALDI G4A016047

PEMBIMBING: dr. WISUDA MONIQA S, Sp.P., M.Kes


LAPORAN KASUS
IDENTITAS
• Nama : Tn. SM
• Umur : 57 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Purwokerto Barat
• Agama : Islam
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Buruh Pabrik
• Tanggal masuk : 22 Juli 2019
• Tanggal periksa : 24 Juli 2019
ANAMNESIS
Keluhan utama :
• Batuk Berdarah
Riwayat penyakit sekarang
• Pasien datang ke IGD dengan keluhan batuk berdarah. Batuk
berdarah dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit
• Awalnya pasien merasakan batuk saja yang hilang timbul sejak 6
bulan sebelum pasien masuk rumah sakit, kemudian 2 bulan yang
lalu pasien kontrol ke poli penyakit dalam RSMS dan disarankan oleh
dokter untuk di cek dahak akan tetapi pasien saat itu tidak
melakukan cek dahak. Hingga, batuk semakin lama semakin
memberat. Batuk akan bertambah berat jika pasien berada dalam
posisi berbaring dan akan berkurang jika pasien dalam posisi ½
duduk.
• Selain kel diatas pasien mengeluhkan sesak, semakin hari hari
mengganggu aktivitas, BB turun, demam malam hari, keringat
malam hari, nafsu makan turun. Dan pasien pernah berobat untuk 6
bulan tapi hanya digunakan 1 bulan pengoatan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit yang sama : disangkal
• Riwayat darah tinggi : disangkal
• Riwayat penyakit gula : diakui
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat sakit jantung : disangkal
• Riwayat sakit ginjal : disangkal
• Riwayat sakit kuning/liver : disangkal
• Riwayat sakit tenggorokan/ kulit : disangkal
• Riwayat konsumsi obat-obatan lama : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
• Riwayat penyakit yang sama : disangkal
• Riwayat darah tinggi : disangkal
• Riwayat penyakit gula : diakui
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat sakit ginjal : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat sakit kuning/liver : disangkal
• Riwayat sakit tenggorokan/ kulit : disangkal
• Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal
SOSIAL EKONOMI
Home
• Pasien tinggal bersama istri, anak, adik ipar
Occupational
• Pasien bekerja sebagai buruh pabrik
Personal habit
• Pasien makan 2-3x/hari, nafsu makan kurang, tidak merokok
Drugs and Diet
• Pasien mengkonsumsi obat-obatan dm senelumnya. Pasien
tidak memiliki riwayat pemakaian jarum suntik.
Biaya pengobatan
• Pasien berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi
menengah. Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari BPJS
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign
• Tekanan darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 85 ×/menit reguler, isi cukup
• Pernapasan : 20 ×/menit
• Suhu : 37 °C
Status generalis
Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala
• Mesocephal, simetris, venektasi temporalis (-)
Rambut
• Warna rambut hitam dan beruban, tidak rontok dan terdistribusi merata.
Mata
• Simetris, edema palpebra (-/-) konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
mata kering (-), refleks cahaya (+/+) normal, pupil isokor diameter 3
mm/3mm.
Telinga
• Discharge (-)
Hidung
• Discharge (-), deformitas (-) dan napas cuping hidung (-)
Mulut
• Bibir kering (-), bibir pucat (-), bibir sianosis (-), lidah sianosis (-), lidah
kotor (-)
Pemeriksaan leher
• Deviasi trakea (-), pembesaran KGB Regio Colii (-/-) multiple, Palpasi : JVP
5+ 2 cmH2O
Pemeriksaan thorax
Paru
• Inspeksi : Dinding dada tampak simetris dan tidak tampak
ketertinggalan gerak antara hemithorax kanan dan kiri.
Kelainan bentuk dada (-), retraksi intercostalis (-).
• Palpasi : Apex vokal fremitus sinistra = dextra
Basal vokal fremitus sinistra = dextra
• Perkusi : Perkusi seluruh lapang paru dextra et sinistra sonor
• Batas paru-hepar SIC V LMCD
• Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+, RBH+/+, RBK -/- Wheezing -/-
Cor
• Inspeksi : Ictus Cordis tampak di SIC V 1 jari lateral LMCS
P.parasternal (-) p.epigastrium (-).
• Inspeksi : Ictus Cordis tampak di SIC V 1 jari lateral LMCS
P.parasternal (-) p.epigastrium (-).
• Perkusi : Batas atas kanan : SIC II LPSD
• Batas atas kiri : SIC II LPSS
• Batas bawah kanan: SIC IV LPSD
• Batas bawah kiri : SIC V LMCS
• Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pemeriksaan abdomen
• Inspeksi : datar, caput medusa (-)
• Auskultasi : bising usus (+) terdengar setiap 3-5 detik (normal)
• Perkusi : timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-), nyeri ketok costo
vertebrae (-/-)
• Palpasi : supel, undulasi (-), nyeri tekan (-)
• Hepar : tidak teraba
• Lien : tidak teraba
Pemeriksaan ekstremitas

Pemeriksaan Ekstremitas superior Ekstremitas inferior

Dextra Sinistra Dextra Sinistra

Edema (pitting) - - - -

Sianosis - - - -
Kuku kuning - - - -
(ikterik)
Akral dingin - - - -
Reflek fisiologis
Bicep/tricep +N +N +N +N
Patela +N +N +N +N
Reflek patologis
Reflek babinsky - - - -
Sensoris D=S D=S D=S D=S
Pemeriksaan Penunjang
Lab tgl 23/07/19

Hb : 15,5 gr/dl N Normal : 11.7 – 15.5 gr/dl


Leukosit : 18200 /ul H Normal : 4.500 – 12.500/ul
Hematokrit : 44 % N Normal : 35 % - 47 %
Eritrosit : 5.1/ul N Normal : 3,8 – 5,2 juta/ul
Trombosit : 132.000/ul L Normal: 154.000 - 386.000/ul
MCV : 86 fL N Normal : 80 - 100 fL
MCH : 30.5 pg N Normal : 25 - 34 pg
MCHC : 35 gr/dl N Normal : 32 – 36 gr/dl
RDW : 13.2 % N Normal : 11,5 - 14.5 %
MPV : 11,7fL N Normal : 9,4 - 12,3 fL
Hitung jenis
Basofil : 0.1 % N Normal : 0 -1 %
Eosinofil :0% L Normal : 2 – 4 %
Batang : 0.8 % L Normal : 3 – 5 %
Segmen : 87,3 % H Normal : 50 – 70 %
Limfosit : 4,4 % L Normal : 25 – 40 %
Monosit : 7,4 % N Normal : 2-8 %
SGOT : 122 U/L H Normal : 15 - 37
SGPT : 841 U/L H Normal : 14 – 59
GDS : 526 mg/dl H Normal: 70 – 130
Ureum : 68,82 gr/dl H Normal: 14,98-38,52
Kreatinin : 1,18 mg/dl N Normal: 0,7-1,3
Natrium : 130 mmol/L L Normal: 134-146
Kalium : 3.9mmol.L N Normal: 3,4-4,5
Klorida : 89 mmol/L L Normal: 96-108
Pemeriksaan TCM
Belum ada

Pemeriksaan Radiologi
ASSESSMENT
1. Hemoptysis Masif
2. Community Acquired Pneumonia
Class Risk 4
3. Suspek TB Paru Kasus Putus Obat
4. DM Tipe II
5. CHF
PLANNING
Farmakologi
• O2 NK 3 liter per menit
• IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
• Inj Ampicillin + Sulbactam 1500 mg/8jam IV
• Inj Omeprazole 1 Amp/12 jam IV
• Inj Asam Traneksamat 500 mg/8 jam IV
• Inj Vitamin K 10m mg/8 jam IV
• Inj. Vitamin C 100 mg/8jam IV
• PO Curcuma 3x1 tab
• PO Codein 3x10 mg
Non Farmakologi
• Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit, pengobatan,
pencegahan dan komplikasinya.
• Motivasi pasien untuk rutin control dan tidak putus obat
• Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh.
• Motivasi keluarga untuk mengingatkan minum obat
• Motivasi keluarga untuk screening TB

Monitoring
• Keadaan umum
• Tanda vital
• Laboratorium
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad malam
• Ad sanationam : dubia ad malam

• Penatalkasanaan hemomptysis masif


TINJAUAN PUSTAKA
TB PARU
Definisi
• Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang mengenai parenkim paru

Faktor Risiko
• Infeksi HIV/AIDS
• Merokok
• Kegagalan program TB
• Lingkungan padat penduduk
• Rumah dengan ventilasi yang kurang
Epidemiologi
• World Health Organization (WHO) 2013, melaporkan bahwa
penyakit tuberkulosis (TB) diperkirakan terdapat 8.6 juta kasus
pada tahun 2012 dimana 1.1 juta orang (13%) diantaranya
adalah pasien TB dengan HIV positif
• diperkirakan terdapat 450.000 orang yang menderita TBMDR
dan 170.000 orang diantaranya meninggal dunia
• Peningkatan angka insidensi TB secara global telah berhasil
dihentikan dan telah menunjukkan tren penurunan (turun 2%
per tahun pada tahun 2012), angka kematian juga sudah
berhasil diturunkan 45% bila dibandingkan tahun 1990
Klasifikasi
• Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Sputum
• BTA (+) : Menunjukkan hasil positif pada sekurang-kurangnya 1 dari specimen
sputum
• BTA (-) : Menunjukkan hasil negatif pada 3 kali pemeriksaan sputum tetapi ada
gambaran klinis dan kelainan radiologi dengan TB paru aktif
• Berdasarkan Tipe Pasien/Riwayat Pengobatan
• Kasus baru : pasien yang belum pernah mendapat pengobatan atau pernah
tetapi kurang dari 1 bulan
• Kambuh : pasien yang sudah mendapat pengobatan atau sedang dalam masa
pengobatan tetapi datang dengan hasil pemeriksaan sputum yang positif
• Putus Obat/Drop out: pasien yang sedang dalam masa pengobatan sudah lebih
dari 1 bulan tetapi berhenti sebelum selesai
• Kasus gagal : pasien yang sudah dalam masa pengobatan yang akan selesai
tetapi masih dengan pemeriksaan sputum yang positif
• Kasus kronik : pasien yang sudah menggunakan obat kategori 2 dan dengan
pengawasan yang baik namun masih positif BTA
• Kasus bekas TB : pasien dengan BTA negatif tetapi ada gambaran radiologi paru
yang TB non aktif atau meragukan setelah pengobatan 2 bulan
• TB dengan keadaan khusus
• TB dengan HIV/AIDS
• TB dengan diabetes mellitus
• TB MDR
• TB ekstraparu
• TB kelenjar limfe
• TB hati
• TB tulang
• TB kulit
• TB mata
• DLL
Patogenesis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Gambaran Klinis Pemeriksaan Fisik
Bakteriologik
• Batuk lebih dari 4 • Suara nafas bronkial • Pemeriksaan sputum
minggu • Suara amforik (S-P-S)
• Lemas • Suara napas melemah • Pewarnaan Ziehl-
• Timbul gejala seperti flu • Ronkhie basah Nielson
• Berkeringat malam hari • Pembesaran KGB • Skala IUATLD:
• Penurunan berat badan • Tidak ada BTA dalam
• Demam 100 lapang pandang:
negatif
• Nyeri dada
• 10-99 BTA dalam 100
• Batuk berdarah
lapang pandang: 1+
• 1-10 BTA dalam 1
lapang pandang: 2+
• >10 BTA dalam 1
lapang pandang: 3+
Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan Lainnya

• Bayangan berawan/nodular di lobus • Uji rivalta  positif jika ada


atas paru segmen apical dan posterior, Mcobacterium tuberculosis
lobus bawah segmen posterior
• Biopsi  histopatologi jaringan
• Kavitas (terutama bila >1 dan dikelilingi
bayangan berawan) • Pemeriksaan LED  Menentukan
• Bercak milier ada tidaknya proses inflamasi
• Efusi pleura unilateral biasanya pada keadaan TB aktif
• Gambaran lesi tidak aktif: fibrotic, • GeneXpert MTB/RIF
kalsifikasi, schwarte atau penebalan
pleura
• Destroyed Lung (luluh paru): atelektasi,
kavitas multiple, fibrosis di parenkim
paru
• Lesi minimal: lesi pada satu atau dua
paru tidak melebihi sela iga 2 depan,
tidak ada kavitas
• Lesi luas: jika lebih luas dari lesi
minimal
KOMPLIKASI
DINI LANJUTAN

•Pleuritis • Obstruksi jalan nafas  SOPT


(Sindrom Obtruksi Pasca
•Efusi pleura Tuberculosis)
• Kerusakan parenkim berat
• Amyloidosis
•Emfisema • Karsinoma paru
• Sindrom gagal nafas dewasa
•Laryngitis (ARDS)
TATALAKSANA
Kategori I:
• Pasien baru BTA (+)
• Pasien baru BTA (-), gambaran radiologi (+)
• Pasien TB ekstra paru
Kategori II:
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien putus obat

Anda mungkin juga menyukai