Anda di halaman 1dari 34

Aspek Ergonomi

Kelompok 4

 dr. Andriansyah Karnanda


 dr. Amelinda Mannuela Santoso
 dr. Bramulya Tri Subagiyo
 dr. Monika Karolina
 dr. Elman Nainggolan
 dr. Siti Aisiyah Tanjung
 dr. Indah Ratna Meutia
 dr. Stellon Salim
 dr. The. Melita Mulyani
 dr.Eva Estrelita Cardoso Gomes
I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Peralatan & teknologi  penting untuk peningkatan
produktivitas pekerjaan (mis: perindustrian)

 Ergonomi  salah satu bidang K3  penting untuk


menunjang produktivitas pekerja di tempat kerja agar
mengurangi potensi PAK

 Aspek ergonomi sering dikesampingkan/belum


diterapkan merata  merugikan para pekerja sendiri.
Dasar Hukum
 UU No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja

 UU Republik Indonesia No. 13 th 2003 tentang


Ketenagakerjaan

 PP No. 50 th 2012 tentang Penerapan Sistem


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

 Permenaker nomor Per.03/MEN/1982 tentang


Pelayanan Kesehatan Kerja
Tujuan Umum
• Mengetahui aspek ergonomi pada PT. Komatsu Indonesia
Cakung

Tujuan Khusus
• Mengetahui beberapa hal yang menyangkut ergonomi
untuk mengetahui penyakit akibat kerja pada PT. Komatsu
Indonesia Cakung
Company Profile
Nama perusahaan PT. Komatsu Indonesia Cakung

Alamat Jl. Raya Bekasi Km. 21-22 Rawa


Terate, Cakung, Jakarta Timur

Status pemodalan Penanaman modal asing

Karyawan 1500 orang

Fasilitas produksi Manufaktur alat-alat berat


II

TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi
 Definisi
(Badan Buruh Internasional ( International Labor Organization
/ILO)
Penerapan ilmu biologi manusia sejalan
dengan ilmu rekayasa untuk mencapai
penyesuaian bersama antara pekerjaan dan
manusia secara optimum agar bermanfaat demi
efisiensi dan kesejahteraan.
Sejarah Ergonomi
C.T. Thackrah, Inggris, 1831, dokter

Mengamati
Pencahayaan Badan
pekerja Masalah
tidak bungkuk, iritasi
dengan posisi kesehatan
ergonomis mata
bungkuk

Pertama kali dicetuskan tahun 1949 di lingkungan


kerja
Posisi dan Sikap Ergonomi
 Punggung lurus dan bahu berada dibelakang, bokong
menyentuh belakang kursi.

 Caranya, duduk diujung kursi dan bungkukkan badan


seolah terbentuk huruf C.

 Setelah itu tegakkan badan buatlah lengkungan tubuh


sebisa mungkin.

 Tahan untuk beberapa detik kemudian lepaskan posisi


tersebut secara ringan (sekitar 10 derajat).
Sikap Duduk

Keuntungan Kerugian

Kurangnya kelelahan Melembekkan otot-otot perut

Berkurangnya pemakaian energi Melengkungkan punggung

Berkurangnya sikap keperluan Tidak baik bagi alat tubuh bagian


sirkulasi darah. dalam, khususnya peralatan
pencernaan, jika posisi dilakukan
secara membungkuk
Contoh Kursi Ergonomi
Sikap Berdiri
 Sikap kerja yang posisi tulang belakang vertikal dan
berat badan tertumpu secara seimbang pada dua
kaki. Sikap kerja berdiri dapat menimbulkan keluhan
subjektif dan juga kelelahan bila sikap kerja ini tidak
dilakukan bergantian dengan sikap kerja duduk.

 Contoh pekerjaan: salesman, security, pegawai kasir,


tukang cukur, penjaga tiket

 PAK: varises, myalgia


Sikap Berdiri
Untuk mengurangi kelelahan

Pekerjaan teliti Tinggi meja 10 cm di atas siku

Pekerjaan ringan Tinggi meja sejajar siku

Pekerjaan berat Tinggi meja 10 cm di bawah siku


Tata Letak Kerja

Benda-benda yang dibutuhkan pekerja


berada di sekitar pekerja dan mudah
dijangkau

Daerah jangkauan berada di depan


pekerja
Mengangkat Beban
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
mengangkat dan mengangkut :
 Beban yang diperkenakan, jarak angkut dan
intensitas pembebanan.
 Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan
yang licin, kasar, naik turun dll.
 Keterampilan bekerja
 Peralatan kerja beserta keamanannya
Prinsip dalam Mengangkat Beban

 Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang


keluar dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang
lebih lemah dibebaskan dari pembebanan.
 Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali
gerakan.
Dewasa Tenaga kerja muda

Jenis
Pria (kg) Wanita Pria (kg) Wanita
(kg) (kg)

Sekali-sekali 40 15 15 10-12

Terus- 15-18 10 10-15 6-9


menerus
HASIL PENGAMATAN

BAB III
TEMUAN KUNJUNGAN
Jumat, 30 Agustus 2019

Kegiatan kunjungan ke PT. Komatsu


Indonesia Cakung, Jakarta, ini dilakukan
pada hari Jumat, 30 Agustus 2019, pukul
08.00 – 10.30 WIB.
Kami melakukan pengamatan aspek
ergonomis terhadap tenaga dan
lingkungan kerja di lokasi Foundry 2 dan
Assembling.
Para pekerja di lokasi tersebut sebagian
besar bekerja dalam keadaan berdiri,
namun ada sebagian kecil pekerja yang
bekerja secara mobile (berpindah tempat).
Produksi yang
diteliti
Beban Kerja

 Berdasarkan pengamatan dilingkungan kerja PT.


Komatsu Indonesia Cakung., beban kerja dari tenaga
kerja masih dalam batas normal yaitu 8 jam.
Pembagian grup kerja terdiri dari:
• Tiga grup 3 shift (per 8 jam –5 hari kerja)
• Tiga grup 2 shift (per 12 jam –4 hari kerja)
• Dua grup 2 shift (per 8 jam –5 hari kerja)
Sikap kerja
Tidak Sesuai Faktor Ergonomi
1. Beberapa pekerja diruang
di lokasi Foundry 2 dan
Assembling yang masih
dalam postur tubuh
membungkuk dalam bekerja
Tidak Sesuai Faktor Ergonomi

• 2. Dalam segi ergonomi,


beberapa karyawan
masih bekerja dalam posisi
yang kurang nyaman,
beberapa juga masih
mengangkat dengan
cara yang kurang benar
sehingga didapatkan
karyawan yang menderita
fatigue dan myalgia yang
didapat dari data
kunjungan klinik per bulan
Daftar kunjungan karyawan
Periode Mei 2019
Daftar kunjungan karyawan
Periode Juni 2019
Daftar kunjungan karyawan
Periode Juli 2019
No. Aspek Permasalahan Anjuran Penanganan
1 Sikap kerja  Ada beberapa pekerja yang  Sosialisasi cara mengangkat
mengangkat beban dengan posisi beban yang benar, serta
yang salah dilakukan supervisi saat bekerja.
 Ada beberapa pekerja diruang  Untuk pengolahan, sebaiknya
pengolahan barang yang masih tempat menaruh mesin
dalam posisi membungkuk dalam ditinggikan sehingga para
bekerja. pekerja tidak perlu
membungkuk.

2 Kesehatan  Banyaknya karyawan dengan  Stretching yang dilakukan


kerja kelhan myalgia dan fatigue. setelah bekerja 2 jam.
KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV
Kesimpulan
Secara garis besar, aspek ergonomi dan
kesehatan kerja dalam sikap kerja, cara
kerja, dan beban kerja yang ada di PT
Komatsu Indonesia sebagian telah
terpenuhi dengan baik.
Saran
 Sosialisasi cara mengangkat beban yang benar, serta
dilakukan supervisi saat bekerja.
 Untuk pengolahan, sebaiknya tempat menaruh mesin
ditinggikan sehingga para pekerja tidak perlu
membungkuk.
 Stretching yang dilakukan setelah bekerja 2 jam.

 Reminder dengan musik

Anda mungkin juga menyukai