Disusun oleh:
KELOMPOK 4
dr. Andriansyah Karnanda
dr. Amelinda Mannuela Santoso
dr. Bramulya Tri Subagiyo
dr. Monika Karolina
dr. Elman Nainggolan
dr. Siti Aisiyah Tanjung
dr. Indah Ratna Meutia
dr. Stellon Salim
dr. The. Melita Mulyani
dr.Eva Estrelita Cardoso Gomes
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan Kunjungan 4
1.3 Profil Perusahaan 4
1.3.1 Visi dan Misi Perusahaan 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
sebagaimana telah diamanatkan dalam UU no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Seperti yang telah diketahui, kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korban jiwa,
tetapi juga menimbulkan kerugian bagi pekerja dan pengusaha, mengganggu proses
produksi perusahaan, dan merusak lingkungan yang akhirnya dapat berpengaruh terhadap
masyarakat luas. Oleh karena itu, upaya yang nyata untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan PAK harus dilakukan secara maksimal. Apabila analisis dilakukan
secara mendalam, maka kecelakaan kerja (seperti peledakan, kebakaran) dan PAK
dengan UU no. 32 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah no. 25 tahun 2000 yang
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial dengan
3
usaha-usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap penyakit yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
Agustus 2019, dimana perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur alat alat berat.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan studi banding dan pengamatan
•Visi:
Menjadi aset Bangsa yang berharga sebagai Produsen Mesin Konstruksi &
4
•Misi:
Group).
Komatsu)
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Organization/ILO) adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa
untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan dan manusia secara optimum agar
antara lingkungan kerja (ahli hiperkes), manusia (dokter dan paramedik), serta mesin
perusahaan (ahli tehnik). Kerjasama ini disebut segitiga ergonomi. Tujuan dari ergonomi
adalah efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan produktivitas dan kepuasan
kerja. Adapun sasaran dari ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik sektor formal,
2.2 Ergonomi
Pendekatan ergonomi mengacu pada konsep total manusia, mesin, dan lingkungan
yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan secara efisien, selamat, dan
yaitu: tempat kerja, posisi kerja, dan proses kerja. Adapun tujuan penerapan ergonomi
adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan
meniadakan beban kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja,
dan meningkatkan kepuasan kerja; (2) meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan
meningkatkan kualitas kerjasama sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan
menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja; dan (3) berkontribusi di dalam
6
keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi, dan budaya dari
akibat kerja, menurunnya kecelakaan kerja, biaya pengobatan dan kompensasi berkurang,
stress akibat kerja berkurang, produktivitas membaik, alur kerja bertambah baik, rasa
Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi: (1) tekhnik;
(2) fisik; (3) pengalaman psikis; (4) anatomi, utamanya yang berhubungan dengan
kekuatan dan gerakan otot dan persendian; (5) anthropometri; (6) sosiologi; (7) fisiologi,
terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, oxygen up take dan aktivitas otot; (8)
a. Posisi kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
b. Proses kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
7
c. Tata letak tempat kerja
daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban
bahu, tangan, punggung, dan lain-lain. Beban yang terlalu berat dapat
Kesehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara kapasitas kerja, beban kerja,
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
yang optimal (UU Kesehatan 1992 Pasal 23). Kesehatan kerja bertujuan untuk
8
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental dan sosial bagi
seseorang untuk mengubah gaya hidup menuju kesehatan yang optimal, yaitu terjadinya
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, spiritual dan intelektual. Tujuan promosi kesehatan
di tempat kerja adalah terciptanya perilaku dan lingkungan kerja sehat juga produktivitas
Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh alat/mesin dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja
ataupun penyakit menular umumnya yang bisa terjangkit pada saat melakukan pekerjaan
yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya preventif diperlukan untuk menunjang kesehatan
optimal pekerja agar didapat kepuasan antara pihak pekerja dan perusahaan sehingga
menimbulkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Aplikasi upaya preventif diantaranya
pemakaian alat pelindung diri dan pemberian gizi makanan bagi pekerja.
9
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Kegiatan kunjungan ke PT. Komatsu Indonesia Cakung, Jakarta, ini dilakukan pada hari
Jumat, 30 Agustus 2019, pukul 08.00 – 10.30 WIB. Kami melakukan pengamatan aspek
ergonomis terhadap tenaga dan lingkungan kerja di lokasi Foundry 2 dan Assembling.
Para pekerja di lokasi tersebut sebagian besar bekerja dalam keadaan berdiri, namun ada
Sikap para pekerja sudah sesuai dengan standar kerja yang ada (pekerja terlihat
serius dalam menghadapi pekerjaannya, tidak ada yang bersenda gurau atau berbicara
diluar pekerjaan). Para pekerja juga sudah memakai alat pelindung diri yang sesuai.
Namun ada beberapa pekerja diruang di lokasi Foundry 2 dan Assembling yang masih
10
Dalam segi ergonomi, beberapa karyawan masih bekerja dalam posisi yang kurang
nyaman, beberapa juga masih mengangkat dengan cara yang kurang benar sehingga
didapatkan karyawan yang menderita fatigue dan myalgia yang didapat dari data
Para pekerja bekerja dengan posisi berdiri selama 1 shift dan mereka mendapat
istirahat setiap pukul 10.00 selama 10 menit, kemudian pada pukul 12.00 istirahat makan
siang selama 1 jam, dan pukul 15.00 selama 10 menit. Jika dirata-rata, setiap 2 jam
beban kerja dari tenaga kerja masih dalam batas normal yaitu 8 jam. Pembagian grup
11
3.4 Kesehatan Kerja
PT. Komatsu Indonesia Cakung para karyawan diberi APD seperti masker, pakaian
karyawan, topi dan sarung tangan telah digunakan dengan baik. Namun belum
disediakan APD back support untuk pelindung tulang belakang saat mengangkat
beban dari bawah. Untuk keselamatan kerja PT. Komatsu Indonesia Cakung
menyediakan kotak P3K disetiap lantai untuk penanganan pertama apabila terjadi
kompleks PT tersebut yang terletak dilantai dasar, klinik tersebut terdiri dari tiga
12
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami memberikan saran terhadap
proses produksi yang ada pada PT. Komatsu Indonesia Cakung, yaitu:
13
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara garis besar, aspek ergonomi dan kesehatan kerja dalam sikap kerja, cara
kerja, dan beban kerja yang ada di PT Komatsu Indonesia sebagian telah terpenuhi
dengan baik.
4.2 Saran
a. Sosialisasi cara mengangkat beban yang benar, serta dilakukan supervisi saat
bekerja.
b. Untuk pengolahan, sebaiknya tempat menaruh mesin ditinggikan sehingga
para pekerja tidak perlu membungkuk.
c. Stretching yang dilakukan setelah bekerja 2 jam.
14