Anda di halaman 1dari 24

SEMINAR

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

Aliran Fluida
(D-1)
Presented by :
KELOMPOK 9

Ardian Hanizar D1121151019


Yusuf D1121151018

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2018
Latar Belakang

Aliran fluida adalah salah satu cara untuk


mengangkut fluida dari satu tempat ke tempat lain
dengan cara mengalirkannya melalui pipa.

Aplikasi aliran fluida pada kehidupan sehari-hari dan dunia industri :

Air/fluida yang keluar dari kran dan air/fluida yang


mengalir di pipa pembuangan dan lainnya.
•Mempelajari hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran (°K).

TUJUAN PERCOBAAN :
Mempelajari karakteristik pompa, yaitu hubungan
antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).

Mempelajari hubungan antara panjang


ekivalen (Le) dengan derajat
pembukaan kran (°K).

Mempelajari hubungan antara Coefficient of


Discharge (Co) dengan bilangan Reynold (Re)..

Menera rotameter yaitu hubungan antara debit


aliran (Q) dengan tinggi float (h).
Tinjauan Pustaka

Fluida Compressible
Fluida Incompressible
Aliran ditinjau berdasarkan jenis aliran :
Aliran Laminer
Aliran Turbulen
Aliran Transisi

Aliran ditinjau berdasarkan berdasarkan waktu :


Aliran Laminer
Aliran Turbulen
Aliran Transisi
Energi yang dibawa fluida mencakup :

1. Internal energy (E)

2. Energi yang dibawa fluida karena kondisi


alirannya atau posisinya :
•Energi Kinetik (Ek)
•Energi potensial (Ep)
•Energi tekanan (Et)
Energi yang ditransfer antara fluida atau sistem
dalam aliran dan sekelilingnya ada dua jenis :
1. Energi panas (q)
2. Energi kerja (W)
Pelaksanaan Percobaan

Alat Bahan
• Beker glass Air (H2O)
• Thermometer
• Gelas ukur
• Stopwatch
• Piknometer
Rangkaian Alat
Aliran Fluida

Keterangan gambar :
1. Bak penampung air
2. Pompa
3. Manometer pompa
4. Manometer kran
5. Kran
6. Busur derajat
7. Manometer orifice
8. Orrifice
9. Rotameter
Cara Kerja
• Membuat Larutan Standar
Memeriksa rangkaian alat Mengulang percobaan dengan derajat bukaan kran
yang berbeda

Mengukur air ke dalam tangka hingga batas


Menghentikan percobaan ketika sudah didapat 5 data
percobaan
Memutar kran dengan derajat bukaan kran penuh
dan mencatat derajat bukaan Mengukur temperature air, densitas air, diameter pipa,
kran dan diameter orifice

Menghidupkan pompa hingga aliran konstan

Mencatat kedudukan dari beda ketinggian


manometer pompa, manometer kran, manometer
orrifice, dan tinggi float

Mengkur debit aliran dengan alat penampung dan


stopwatch
Hasil dan Pembahasan
A. Hubungan Antara Debit Aliran (Q) dengan Head Pompa (H)

Tabel 1. Hubungan antara konsentrasi gula ( molalitas) dengan indeks bias


330.0000
Head pompa (H), cm
320.0000 y data
310.0000 y hitung
300.0000
290.0000
280.0000
270.0000 y = 0.0847x + 286.23
260.0000 R² = 0.0136
250.0000
80 100 120 140 160 180 200
Debit (Q), cm3/detik

Grafik .1. Hubungan antara head pompa (H) dengan debit (Q)
Hubungan Antara Panjang Ekivalen (Le) dengan Derajat Pembukaan Kran (⁰k)

No ⁰K Le (cm) Le hitung % Kesalahan


1000.0000
1 900.0000
990 273.9420 244.1257761 10.88412489

Panjang ekivalen (Le), cm


800.0000
2
930 391.4248 278.4309373 28.86732927 700.0000
y = 2639.4e-0.003x
3 600.0000 R² = 0.7972
870 288.2939 317.5567451 10.1503621
500.0000
4
810 272.6778 362.1806088 32.82367463 400.0000
5 300.0000 y data
750 308.1089 413.0751287 34.06789364
200.0000
6 y hitung
690 452.4473 471.1214731 4.127365754 100.0000
7 0.0000
630 514.9554 537.3246343 4.343912643 0 200 400 600 800 1000 1200
8 Derajat pembukaan keran (°K)
570 658.6976 612.8308282 6.963249917
9
510 878.4992 698.9473404 20.43847995

Grafik 2. hubungan antara waktu


pencampuran dengan molalitas
(12 gram gula + 250 ml aquades)
0.4000 y = 4E-05x + 0.0787
R² = 0.8259
0.3500

Coefficient of discharge (Co)


0.3000

0.2500

0.2000

0.1500
y data
0.1000
y hitung
0.0500

0.0000
3000.0000
3500.0000
4000.0000
4500.0000
5000.0000
5500.0000
6000.0000
6500.0000
7000.0000
7500.0000
Tabel 3. Larutan biner antara 20 gram gula
Bilangan Reynold (Re)
dengan 250 ml aquadest

y hitung % Grafik 3. hubungan antara waktu pencampuran


Re (x) Co (y) kesalahan
dengan molalitas (20 gram gula + 250 ml aquades)
6428.8357 0.3533
0.3249208 8.035532107
5091.9843 0.2612
0.2660297 1.863115691
6197.2212 0.3128
0.3147177 0.598650806
6531.7257 0.3247
0.3294533 1.464918392
7251.5588 0.3632
0.3611634 0.572366917
6413.7532 0.3118
0.3242564 3.986948328
6610.4633 0.3214
0.3329218 3.588840132
6496.4480 0.3136
0.3278992 4.566239159
6155.1972 0.3322
0.3128664 5.813416747
Tabel 4. Larutan biner antara 28 gram gula dengan 250 ml aquadest
Q h Y hitung %Kesalahan

156.8123393 9.95 9.869022935 0.813839846

124.2038217 9.925 9.885435302 0.398636754

151.1627907 9.925 9.821325244 1.044581924


159.3220339 9.825 9.801922071 0.234889867

176.8802228 9.825 9.760167636 0.659871391

156.4444444 9.825 9.808765152 0.165240181

161.2426036 9.875 9.79735484 0.786280103


158.4615385 9.7 9.803968381 1.071838976
11
150.137741 9.525 9.827038439 3.171007239
10

9
Tinggi float (h), cm
8

7 y = -0.0012x + 10.011
R² = 0.0163
6
y data
5
y hitung
4
80 100 120 140 160 180 200
Debit (Q), cm3/detik
Kesimpulan

• Dari hubungan antara debit aliran terhadap head


pompa semakin besar debit aliran maka head pompa
semakin kecil, sehingga didapat persamaan garis y =
0,084x+286.2
• Dari hubungan antara panjang ekivalen terhadap
derajat pembukaan keran semakin semakin kecil
derajat pembukaan keran maka panjang ekivalen
semakin kecil, dan didapat persamaan garis y =
2639e-0,00x
• Dari hubungan coefficient of discharge terhadapa
bilangan reynolds semakin besar coefficien of discharge
maka semakin besar pula bilangan reynoldsnya, dan
didapat persamaan garis y = 4E-05x+0.041

• Dari hubungan antara debit aliran terhadap tinggi float


semakin besar debit debit aliran maka semakin besar pula
tinggi float, sehingga didapat persamaan garis y = -
0.001x+10.01
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
Brown.G.G, 1978, ”Unit Operation”, 14th edition, John Willey and sons; New
York.
Mc.Cabe, W.L., and Smith, J.C., 1987, “Unit Operation of Chemical
Engineering”, International Student Edition, Mc. Graw Hill, Kogakusha:
Tokyo.
Treyball, R. E., 1986., “Mass Transfer Operation”, 2nd Edition, Mc. Graw Hill,
New York.
Jenis-Jenis Impeller

Propeller Dayung Turbulen


Faktor-faktor yang mempengaruhi mixing :

1. Jenis impeller 5. Kecepatan


3. Ukuran serta
pengadukan
2. Karakteristik perbandingan tangki
fluida 6. Perbandingan zat
4. Sekat
yang dicampur
Dasar Teori

Brown, G.G, 1978

• Fakto-faktor yang berpengaruh terhadap pencampuran zat adalah jenis impeller,


karakteristik fluida, ukuran serta perbandingan tangki, sekat, kecepatan
pengadukan dan perbandingan dari zat yang dicampur
Brown, G.G, 1978
• Dari segi bentuknya ada tiga macam jenis impeller yaitu propeller, dayung,
dan turbin. Dalam pencampuran yang biasa dipakai adalah jenis turbin, karena
efektif untuk menjangkau viskositas yang cukup luas, sirkulasinya bagus dan
harganya murah.

Tryeball, 1986
• Dalam bejana yang kecil biasanya waktu pencampuran lebih pendek dibandingkan
dalam bejana besar. Karena tidak praktis bila waktu pencampuran dibuat sama
untuk segala ukuran bejana

Anda mungkin juga menyukai