Anda di halaman 1dari 39

KARBOHIDRAT (II)

OLEH KELOMPOK 3
Alfitrah Bachtiar / 170332614549
Ayu Wulandari / 170332614570
Dewi Mariyam / 170332614517
Fita Indriani / 170331600070
Ike Astiyandani / 170332614568
Mega Murti / 170332614540
Reni Fasianingsih / 170332614558
Wijdinia Warda Z. / 170332614517
6.7 Anomer – anomer Monosakarida: Mutarotasi
Jika monosakarida rantai terbuka membentuk struktur siklik furanosa atau
piranosa, maka terbentuk atom karbon kiral baru yang berasal dari atom karbon
karbonil, sehingga ada dua diestereomer. Kedua diestereomer yang terbentuk
dinamakan anomer – anomer.
Atom karbon hemiasetal disebut atom karbon anomerik.
LANJUTAN....


Konformasi Monosakarida

Pada proyeksi Haworth belum menggambarkan


konformasi molekul dalam bentuk tiga dimensi
secara akurat. Cincin pirosa memiliki geometri
menyerupai konformasi kursi dengan subtituen
pada aksial dan ekuatorial.
Langkah mengubah proyeksi Haworth menjadi
konformasi kursi

1. Menggambar proyeksi Haworth dengan ator oksigen terletak di


kanan atas
2. Atom karbon paling kiri (C4) dilengkukkan ke atas bidang cermin
3. Atom karbon paling kanan (C1) dilengkukkan ke bawah bidang
cermin
Konformasi dianggap stabil apabila semua
subtituennya berada pada posisi ekuatorial, sehingga
halangan steriknya paling stabil.
1. Pembentukan Ester
Mereaksikan karbohidrat dengan klorida asam atau anhidrida asam
dengan pengaruh basa.
Pembentukan Eter
Mereaksikan karbohidrat dengan alkil halida dengan
katalis basa.
2. Pembentukan Glikosida
Hemiasetal monosakarida direaksikan dengan
alkohol dan katalis asam dihasilkan asetal dimana
gugus hidroksil anomerik diubah menjadi gugus
alkoksi.
Reduksi Monosakarida
Seperti keton dan
Mengalami reaksi
aldehida, contoh : ketosa
Gugus karbonil monosakarida
direaksikan dengan
aldehida / keton
menghasilkan alditol

Struktur rantai terbuka dapat


direduksi terus menerus hingga
semua zat tereduksi
Oksidasi Monosakarida

Asam karboksilat

aldosa Pereaksi tollens Cermin perak

Endapan tembaga(I) oksida


Oksidasi Monosakarida
Reduksi pada fruktosa mengalami reaksi isomerisasi dengan aldosa
dalam larutan basa melalui tautomeri keto-enol
Oksidasi Monosakarida
Membedakan ketosa dan aldosa (pereaksi ini hanya dapat bereaksi
pada aldosa)
Oksidasi Monosakarida
Jika digunakan oksidator kuat menghasilkan asam aldarat
Reaksi Perpanjangan Rantai: Sintesis Kiliani-Fischer

- Ditemukan oleh Heinrich Kiliani dan Emil Fischer

Tahapan :
1. Aldosa bereaksi dengan HCN membentuk sianohidrin
2. Mengubah gugus nitril pada sianohidrin menjadi gugusaldehida.
3. Hidrolisis sianohidrin menjadi asam hidroksi karboksilat.
4. Asam hidroksi karboksilat segera membentuk lakton dengan NaHg.
5. Aldosa dengan pertambahan 1 atom c
Reaksi Perpanjangan Rantai: Sintesis Kiliani-Fischer

Aldopentosa diubah menjadi aldoheksosa


CHO
CHO CN
HCN H3O+
Na-Hg
CHOH
CHOH
CHOH
CHOH
CHOH
Aldosa

Sianohidrin Aldosa dengan rantai


yang lebih panjang
Reaksi Perpanjangan Rantai: Sintesis Kiliani-Fischer

Perpanjangan rantai D-Arabinosa dihasilkan D-Glukosa dan D- mannosa

1. D-Arabinosa + HCN
Reaksi Perpanjangan Rantai: Sintesis Kiliani-Fischer

2. Hidrolisis senyawa dua sianohidrin


Reaksi Perpanjangan Rantai: Sintesis Kiliani-Fischer

3. Dua lakton + NaHg


Reaksi Perpendekan Rantai: Degradasi Wohl

Tahapan degradasi Wohl :


1. Gugus karbonil diubah menjadi gugus nitril dengan cara :
- Mereaksikan aldosa dengan hidroksilamina
CHO
CH=NOH
H OH H OH
HO H H2NOH HO H

HO H HO H

H H OH
OH
CH2OH CH2OH
D-galaktosa
Reaksi Perpendekan Rantai: Degradasi Wohl

2. Dehidrasi oksim dengan anhidrida asetat


CH=NOH
CN

H OH H OH

HO H (CH3CO)2O HO H
NaO2CCH3
HO H HO H

H H OH
OH

CH2OH CH2OH
D-galaktosa oksim Sianohidrin
Reaksi Perpendekan Rantai: Degradasi Wohl

3. Dalam suasana basa sianohidrin membebaskan HCN


CN
CHO
H OH
H OH

HO H NaOCH3
HO H
-HCN
HO H
H OH

OH CH2OH
H D-Xilosa
CH2OH

Sianohidrin
Disakarida
• Disakarida adalah senyawa-senyawa yang mengandung ikatan
glikosidik asetal antara C1 suatu gula dan suatu gugus hidroksil
suatu gula. Umumnya terbentuk antara C1 dengan C4 gula lain
nya.
Selobiosa dan Maltosa

• Keduanya tersusun dari D-glukopiranosa


• Selobiosa 1,4’-B-D-glikosida ; Maltosa 1,4’-a-D-glikosida
• Walaupun kedua nya hampir sama secara struktur, namun secara biologis
selobiosa dan Maltosa sangat berbeda.
• Gula pereduksi
Laktosa

• Tersusun dari dua monosakarida yang berbeda(D-glukosa dan D-galaktosa)


• Ikatan glikosidik C1 galaktosa dan C4 Glukosa
• B-glikosida
• Air susu manusia dan Sapi
• Gula pereduksi
Sukrosa

• Tersusun dari glukosa dan fruktosa(keduanya glikosida menjadikan sukrosa bukan gula pereduksi)
• Gula invert
• Bukan gula pereduksi
POLISAKARIDA
Pengertian
• Polisakarida adalah karbohidrat yang tersusun oleh lebih dari 10
monosakarida yang terikat dengan ikatan glikosida. Polisakarida bukan
merupakan ula pereduksi dan tidak mengalami mutarotasi karena tidak
memiliki gugus hidroksil anomerik bebas (kecuali pada ujung rantai)
1. Amilum
• Tersusun atas glukosa, tetapi unit monosakaridanya
terikat dengan 1,4´-α-glikosida seperti maltosa.
• Rumus molekul (C6H10O5)n
• Terdiri dari 2 fraksi, yaitu:
1. Amilosa
2. Amilopektin
• Amilosa merupakan fraksi yang tidak larut dalam air
dingin, tersusun atas glukosa yang terhubung
dengan ikatan 1,6 glikosidik.
• Struktur:
• Amilopektin : fraksi yang terlarut dalam air dingin,
tersusun atas α-glukosa yang tersusun dengan
ikatan dengan 1,6-glikosidik, namun trbentuk
cabang cabang dengan ikatan 1,4-glikosidik.
• Struktur:
Perbedaan amilosa dan amilopektin
Amilosa Amilopektin

Amilosa membentuk 20- Amilopektin membentuk


Struktur pati
30% struktur pati. 70-80% struktur pati.

Amilosa memiliki struktur Amilopektin memiliki


Struktur rantai
rantai linear. struktur rantai bercabang.

Amilosa memiliki 300- Amilopektin memiliki


Glukosa beberapa ribu unit 2000-200.000 unit
glukosa. glukosa.

Amilosa biasanya tidak Amilopektin larut dalam


Kelarutan
larut dalam air air.

Amilopektin memberikan
Amilosa memberi warna
Tes iodin warna coklat kemerahan
biru pada tes yodium.
dalam tes iodin.
2. SELULOSA
• Selulosa tersusun atas satuan-satuan D-glukosa yang
tergabung dengan ikatan 1,4´-β-glikosida seperti pada
selobiosa.
• rumus (C6H10O5)n
• Tersusun oleh beberapa ribu satuan glukosa
• Beberapa molekul dapat membentuk struktur agregat
yang besar melalui ikatan hidrogen
• tidak dapat mengalami mutarotasi dan bukan
merupakan gula pereduksi
Struktur Selulosa
Glikogen
• polisakarida yang merupakan bentuk cadangan glukosa dalam
sistem hewan
• Struktur mirip amilopektin
• Mengandung rantai glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4’ -α-
glikosida dengan percabangan 1,6’ -α
Kitin
• Polisakarida linier yang mengandung N-asetil-D-glukosamina
yang terikat dengan ikatan β-glikosida
• Di alam kitin terikat pada molekul bukan polisakarida (protein
dan lipid)

Anda mungkin juga menyukai