Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol. 3 No.

4 Desember 2020

EDITORIAL

Pentingnya olahraga selama pandemi COVID-19

Dyah Ayu Woro Setyaningrum


Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Indonesia
Email: dyahayu94@trisakti.ac.id
Pada tahun 2019, tercatat penyebab Peningkatan berat badan ini akan menimbulkan
kematian utama di dunia adalah penyakit tidak peningkatan risiko penyakit sistem kardiovaskuler
menular, dan ranking pertama adalah penyakit dan metabolik. Kondisi-kondisi tersebut perlu
jantung iskemik dengan persentase 16% dari total menjadi perhatian apalagi kasus COVID-19
kematian sedunia, disusul stroke sebanyak 11% secara global masih tinggi, khususnya karena
dan PPOK menyumbang 6%.(1) Saat ini dunia banyaknya laporan yang menyatakan bahwa
sedang berada ditengah-tengah krisis dengan pasien COVID-19 dewasa dengan obesitas
skala yang sangat besar yang belum pernah terjadi dilaporkan mengalami outcome yang lebih parah.
sebelumnya di zaman modern ini, yaitu (3)
Bukan tidak mungkin pula efek yang sama
pandemi COVID-19 yang melanda ke dapat terjadi pada usia yang lebih muda bahkan
seluruh penjuru dunia. Hingga tulisan ini anak-anak yang memang rentan.
dibuat per tanggal 14 Desember 2020 telah Studi pada orang dewasa menunjukkan
tercatat 70.8 juta kasus dan 1.6 juta kematian bahwa faktor risiko peningkatan berat badan
terkonfirmasi COVID-19.(2) Sementara penyakit- selama isolasi mandiri pada masa pandemi ini
penyakit tidak menular yang disebutkan dengan perubahan pola hidup sedentary adalah
sebelumnya merupakan co-morbid yang akibat kekurangan tidur (sleep inadequate),
penting terhadap keparahan dan outcome dari kebiasaan mengudap/mengemil setelah makan
Penularan
penderita yang cepat dari virus SARS Cov-
COVID-19. malam, kurangnya pengendalian diri terhadap
2 ini membuat pembatasan pergerakan manusia makan, kebiasaan makan sebagai respon terhadap
di seluruh dunia—penjarakan fisik, bekerja, dan stres dan kurangnya aktifitas fisik termasuk
sekolah daring dari rumah—membawa beberapa olahraga.(5) Oleh sebab itu, praktis rekomendasi
konsekuensi akibat perubahan kebiasaan perilaku yang tepat untuk mengurangi risiko kenaikan
hidup aktif menjadi lebih santai atau sedentary berat badan di masa karantina mandiri adalah
behaviour. Kita saksikan beberapa orang di pentingnya mendapatkan jumlah tidur yang
sekitar kita, dan mungkin kita juga termasuk yang adekuat, hindari mengudap/mengemil setelah
mengalami peningkatan berat badan selama isolasi makan malam, penerapan pengekangan/restriksi
mandiri pada masa pandemi COVID-19 ini.(3) Studi diet, ubah mekanisme mengatasi stres, dan
pada anak usia sekolah menunjukkan peningkatan pertahankan kebiasaan latihan fisik/olahraga.(5)
BMI (Body Mass Index) terjadi secara signifikan Latihan anaerobik maupun aerobik
pada anak-anak yang libur dibandingkan mereka memiliki efek menguntungkan pada metabolisme
pada masa sekolah. Walaupun pengaturan makan lipid. Latihan anaerobik telah terbukti memiliki
dan olahraga selama sekolah masih dianggap pengaruh positif pada profil lipid. Keuntungan
belum ideal namun perbedaan BMI antara masa yang diperoleh dari latihan fisik berasal dari
sekolah dan masa libur menunjukkan pentingnya peningkatan curah jantung dan peningkatan
pengaturan diet dan aktifitas fisik/olahraga.(4) kemampuan otot yang bekerja dan memanfaatkan
Data CDC (Centers for Disease Control and oksigen dari darah.(7) Manfaat lain dari latihan
Prevention) 2020 menunjukkan bahwa prevalensi fisik adalah efeknya pada peningkatan kadar
obesitas pada dewasa meningkat.(3) Diperkirakan kolesterol HDL dan penurunan trigliserid, yang
22% penduduk dewasa mengalami kenaikan keduanya berakibat pada penurunan resiko
berat badan selama pandemik COVID-19 ini.(5) penyakit jantung dan pembuluh darah. Manfaat

DOI: http://dx.doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.166-168
166
Setyaningrum Pentingnya olahraga selama pandemi COVID-19

lain olahraga yang diperoleh adalah peningkatan mengandung virus.(9) Jadi sebenarnya paling aman
sensitivitas insulin, peningkatan fungsi kognitif, adalah melakukan olahraga luar ruang sendirian,
peningkatan respons terhadap stres psikososial, namun terkadang atau bahkan seringkali tak
serta pencegahan depresi.(7,8) Manfaat-manfaat ini terhindarkan saat berolahraga di luar akan bertemu
sungguh penting di masa pandemi COVID-19 ini, pula dengan orang lain yang berolah raga.
karena penurunan risiko penyakit kardiovaskuler Jarak yang direkomendasikan adalah 5
dan metabolik tentunya akan menurunkan tingkat meter untuk yang berolahraga jalan cepat, dan jarak
keparahan dari COVID-19 akibat adanya co- 10 meter untuk olahraga lari dengan pertimbangan
morbid juga memperbaiki kualitas hidup pada partikel kecil aerosol yang dikeluarkan oleh
umumnya. Olahraga rutin juga bermanfaat dalam seseorang akan tersuspensi di udara selama
memperbaiki kualitas tidur pada usia menengah beberapa saat, bahkan partikel yang sangat kecil
dan dewasa tua, melindungi tubuh melawan dapat menempuh jarak hingga puluhan meter.(9)
COVID-19 dengan cara meningkatkan elemen- Oleh karena itu, masih perlu banyak pertimbangan
elemen imunitas tertentu (khususnya olahraga dan studi yang diperlukan untuk menganalisis
aerobik) yang memicu mobilitas limfosit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan
menurunkan tingkat keparahan penyakit.(9) jarak yang aman seperti arah dan kecepatan angin
Melihat pentingnya menjaga hidup sehat pada protokol olahraga di tempat terbuka.
dan berbagai manfaat positif dari olahraga rutin, WHO (World Health Organization)
maka yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, merekomendasikan latihan fisik selama 150-
olahraga apa yang baik dan aman untuk dilakukan 300 menit dengan intensitas sedang atau 75-150
selama pandemi ini? Sementara penjarakan fisik menit dengan intensitas berat, atau kombinasi
dan isolasi mandiri masih banyak diperlukan diantara keduanya per minggu. Olahraga seperti
untuk membatasi penyebaran virus SARS Cov- ini dapat dilakukan di rumah walau tanpa bantuan
2. Pesan yang perlu ditekankan dan diperhatikan alat sekalipun, bahkan di ruangan terbatas, bukan
adalah keseimbangan antara manfaat aktifitas fisik/ ruang olahraga ataupun di pusat kebugaran.
olahraga dan risiko terkena infeksi saat olahraga, Berikut beberapa tips supaya tetap aktif dan
jadi kewaspadaan terhadap transmisi virus SARS mengurangi perilaku santai (sedentary) yaitu
Cov-2 tetap dilakukan antara lain yaitu dengan mengambil waktu sesaat untuk beraktifitas fisik
tetap memberikan penjarakan fisik.(9) rutin tiap hari misal menari, bermain dengan anak,
Beberapa penelitian melaporkan bahwa mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari seperti
olahraga dalam ruangan (indoor) lebih besar risiko membersihkan rumah, atau berkebun. Prinsipnya
tertular infeksi virus ini, seperti kondisi ruang adalah tetap beraktifitas fisik walaupun di rumah.
tertutup, banyaknya orang yang berada dalam Bisa juga melakukan olahraga sendiri di rumah
ruangan olahraga, makin mempermudah terjadinya dengan panduan kelas olahraga online yang banyak
transmisi. Sehingga sangat perlu protokol yang kita temui di YouTube. Aktifitas sederhana seperti
ketat dan tepat antara lain menghindari kontak jalan di tempat dalam jangka waktu tertentu, atau
fisik atau terlalu dekat dengan orang lain ataupun berjalan di sekeliling rumah, mengurangi banyak
dengan benda-benda yang bisa terkontaminasi.(9) duduk dan berbaring, dan selalu mengusahakan
Mempertimbangkan bahwa penularan COVID-19 untuk bangun berdiri setiap 30 menit dari posisi
dari manusia ke manusia melalui droplet maka duduk.(11)
banyak negara menggunakan patokan penjarakan Seperti apakah olahraga intensitas sedang
fisik yang banyak diadopsi adalah 1.5meter antar dan bagaimanakah yang intensitas berat? Contoh
orang.(10) Namun, jarak ini hanya tepat untuk olahraga dengan intensitas sedang antara lain jalan
kondisi berdiam di tempat, sehingga tidak lagi cepat, tenis ganda dan bersepeda dengan kecepatan
sesuai untuk orang yang berjalan, berlari apalagi dibawah 16 km/jam. Sedangkan hiking, tennis
bersepeda. Dapat disimulasikan apabila ada tunggal, berenang beberapa kali putaran, loncat
beberapa pelari dengan jarak tertentu namun dalam tali, dan bersepeda dengan kecepatan 16 km/
satu jalur yang sama maka pelari paling belakang jam atau lebih termasuk olahraga aerobik dengan
akan menjadi yang paling banyak berisiko intensitas berat.(6) Sedangkan olahraga yang bisa
terpapar droplet atau partikel kecil aerosol yang dilakukan sendiri di rumah sekedar untuk menjaga

167
J Biomedika Kesehat Vol. 3 No. 4 Desember 2020

tubuh tetap aktif misalnya dengan melakukan 4. von Hippel PT, Powell B, Downey DB, et al.
beberapa set gerakan olahraga rutin seperti angkat The effect of school on overweight in childhood:
gain in body mass index during the school
lutut ke siku yang berlawanan selama 1-2 menit year and during summer vacation. Am J Public
dan diulang hingga 5 kali dengan diselingi istirahat Health. 2007;97(4):696-702. doi: 10.2105/
AJPH.2005.080754
30-60 detik. Plank yaitu kedua lengan bawah di 5. Zachary Z, Brianna F, Brianna L, et al. Self-
lantai menyangga tubuh dengan posisi siku tegak quarantine and weight gain related risk factors
lurus dibawah bahu, pinggang ditahan setinggi during the COVID-19 pandemic. Obes Res
Clin Pract. 2020 May-Jun;14(3):210-216. doi:
kepala dan tahan posisi ini selama 20-30 detik atau 10.1016/j.orcp.2020.05.004
lebih bila kuat dan diulang hingga 5 kali dengan 6. AHA. Recommendations for Physical Activity
in Adults and Kids, 18 April 2018 [Internet].
diselingi istirahat 30-60 detik. Gerakan ekstensi American Heart Association; 2018 [cited 2020
ke belakang (back extension), squat dan berbagai Dec 16]. Available from: https://www.heart.org/
gerakan latihan otot-otot ekstremitas, punggung, en/healthy-living/fitness/fitness-basics/aha-recs-
for-physical-activity-in-adults
dan abdomen dapat dilakukan dengan repetisi, dan 7. Patel H, Alkhawam H, Madanieh R, et al. Aerobic
diakhiri dengan pendinginan yaitu duduk bersila vs anaerobic exercise training effects on the
cardiovascular system. World J Cardiol. 2017 Feb
di lantai dengan posisi seperti meditasi sehingga 26;9(2):134-138. doi: 10.4330/wjc.v9.i2.134
berguna untuk relaksasi dan menurunkan stres.(11) 8. Nystoriak MA, Bhatnagar A. Cardiovascular
Khusus mengenai pemakaian masker maka Effects and Benefits of Exercise. Front Cardiovasc
Med. 2018 Sep 28;5:135. doi: 10.3389/
WHO tidak menyarankan memakai masker saat fcvm.2018.00135
berolahraga karena masker dapat mengurangi 9. Dominski FH, Brandt R. Do the benefits of
exercise in indoor and outdoor environments
kemampuan bernafas dengan nyaman, sedangkan during the COVID-19 pandemic outweigh the
keringat yang dihasilkan saat berolahraga risks of infection? Sport Sci Health. 2020 Jul 17:1-
menyebabkan masker menjadi basah dan lembab 6. doi: 10.1007/s11332-020-00673-z. Epub ahead
of print. Erratum in: Sport Sci Health. 2020 Aug
sehingga makin sulit bernafas, selain juga justru 17;:1. PMID: 32837566; PMCID: PMC7366884.
mendorong pertumbuhan mikroorganisme 10. Lai CC, Shih TP, Ko WC, et al. Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
oportunis. Tindakan pencegahan yang paling and coronavirus disease-2019 (COVID-19): The
penting saat berolahraga adalah menjaga jarak epidemic and the challenges. Int J Antimicrob
fisik sesuai rekomendasi. Olahraga sangatlah Agents. 2020 Mar; 55(3):105924.
11. WHO. Stay physically active during self-
bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental, quarantine [Internet]. World Health Organization
namun pelaksanaannya dalam masa pandemi ini Regional Office for Europe; 2020 [cited 2020 Dec
18]. Available from: http://www.euro.who.int/en/
tetap harus dengan cara yang aman dan tepat untuk health-topics/health-emergencies/coronavirus-
mengurangi masifnya penyebaran COVID-19. covid-19/novel-coronavirus-2019-ncov-technical-
Saat tulisan ini selesai kami susun per tanggal guidance/stay-physically-active-during-self-
quarantine
18 Desember 2020 menjadi sebanyak 72.8 kasus 12. WHO. Coronavirus Disease (COVID-19)
global terkonfirmasi, berarti ada kenaikan sekitar Dashboard, 14 Desember 2020 [Internet]. World
Health Organization; 2020 [cited 2020 Dec 18].
2 juta kasus di dunia dalam 4 hari sejak tanggal Available from: https://covid19.who.int/
14 Desember 2020.(12) Salam sehat dan salam
olahraga!

REFERENSI
1. WHO. The top 10 causes of death, 9 December
2020 [Internet]. World Health Organization; 2020
[cited 2020 Dec 14]. Available from: https://www.
who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-
causes-of-death
2. WHO. Coronavirus Disease (COVID-19)
Dashboard, 14 Desember 2020 [Internet]. World
Health Organization; 2020 [cited 2020 Dec 14].
Available from: https://covid19.who.int/
3. CDC. New CDC data finds adult obesity is
increasing. CDC Newsroom [Internet]. Centers
for Disease Control and Prevention; 2020 [cited
2020 Dec 14]. Available from: https://www.cdc.
gov/media/releases/2020/s0917-adult-obesity-
increasing.html

168

Anda mungkin juga menyukai