SINDROM NEFROTIK
Oleh:
Radina Thahir
C111 11 901
IDENTIFIKASI
• Nama : Tn. K
• Umur : 28 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Tapango, Polman
• Agama : Islam
• Masuk RS : 29 November 2016
ANAMNESIS
• Autoanamnesis
Keluhan Utama : Bengkak diseluruh tubuh.
• Umum
Keadaan umum : Sakit Sedang / Gizi Cukup / Compos Mentis
• Tanda Vital :
Nadi : 80 ×/menit
Pernafasan : 218×/menit
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Suhu : 36,80 C
• Antropometri
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 49 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Khusus
Kepala : Deformitas (-)
Rambut : Hitam, lurus, dan tidak mudah dicabut.
Mata : Sklera ikterik (-),Anemis (-) pupil isokor
diameter 2,5 mm /2,5 mm, edema
palpebra (-).
Telinga : Deformitas (-), sekret (-), tophus (-)
Hidung : Deformitas (-), perdarahan (-), sekret (-).
Gigi dan mulut : Tidak ada caries dentis
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-),
kaku kuduk (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Dada :
• Paru :
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Vokal Fremitus simetrissinistra dan dextra
• Perkusi : Sonor sinistra dan dextra
• Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
• Jantung :
• Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak di ICS V Midcalvicularis sinistra
• Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba di ICS V Midcalvicularis sinistra,
thrill (-)
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : BJ I dan II murni reguler, bising (-), murmur (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen :
• Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
• Palpasi : nyeri tekan tidak ada
• Perkusi : Tympani (+)
• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
• SGOT : 19 /µL
• SGPT : 14 /µL
• ALBUMIN : 2,3 g/dL
• Ur /Cr : 50 / 3,1 mg/dL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis (01/12/2016)
• WBC : 3,7 x 103/µL
• Protein Esbach : 4,1 gr/hari
dengan volume 1,5 L
DIAGNOSIS
Sindrom Nefrotik
PENATALAKSANAAN
• Tirah Baring
• Diet rendah garam < 2 gr / hari
• Diet rendah protein 0,8 gr/ kgBB / hari
• Diet rendah kolesterol < 600 mg / hari
• Furosemid 40 mg / 24 jam / oral
• Simvastatin 20 mg / 24 jam / oral
• Captopril 12,5 mg / 12 jam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik merupakan suatu kumpulan gejala-gejala
klinis yang terdiri dari edema, proteinuria masif, hipoalbuminemia,
dan hiperkolesterolemi. Proteinuria masif adalah apabila
didapatkan proteinuria sebesar ≥ 40 mg/m2/jam atau proteinuria
+3 atau lebih. Hipoalbuminemia apabila kadar albumin dalam
darah ≤ 2,5 gram/dl serta kolesterol dalam darah meningkat ≥ 200
mg/dl. Selain gejala-gejala klinis di atas, kadang-kadang dijumpai
hipertensi, hematuri dan azotemia.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 75%-80% kasus SN di klinik merupakan SN primer
(idiopatik). Angka kejadian terbanyak pada anak berumur antara
3-4 tahun. Pada anak-anak, berdasarkan histopatologis yang
tampak pada biopsi ginjal, paling sering ditemukan nefropati lesi
minimal (75%-85%) dan laki-laki dua kali lebih banyak daripada
wanita.
ETIOLOGI
Secara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Sindrom nefrotik bawaan / kongenital, yaitu jenis sindrom nefrotik
yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia di bawah 1 tahun.
2. Sindrom nefrotik primer/idiopatik, faktor etiologinya tidak
diketahui. Dikatakan sindrom nefrotik primer oleh karena sindrom
nefrotik ini secara primer terjadi akibat kelainan pada glomerulus
itu sendiri tanpa ada penyebab lain.
3. Sindrom nefrotik sekunder, timbul sebagai akibat dari suatu
penyakit sistemik atau sebagai akibat dari berbagai sebab yang
nyata seperti misalnya efek samping obat.
KLASIFIKASI