KEDOKTERAN KELUARGA
HEALTH AND NUTRITION CLINIC
“TONSILITIS ”
Disusun Oleh
IRENE SABILONIA BITTICACA
C11108211J
Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
A. IDENTITAS PASIEN.......................................................................................1
B. ANAMNESIS...................................................................................................1
C. PEMERIKSAAN FISIK..................................................................................2
D. RESUME..........................................................................................................4
E. DIAGNOSIS.....................................................................................................4
G. PROGNOSIS.............................................................................................4
H. KONSELING....................................................................................................4
A. ANATOMI........................................................................................................7
B. EMBRIOLOGI................................................................................................16
C. FISIOLOGI...................................................................................................16
D. HISTOLOGI...................................................................................................20
E. DEFINISI........................................................................................................21
F. ETIOLOGI......................................................................................................21
G. FAKTOR PRESDIPOSISI..............................................................................21
H. PATOFISIOLOGI...........................................................................................22
I. KLASIFIKASI................................................................................................23
J. MANIFESTASI KLINIS................................................................................24
iii
K. DIAGNOSIS...................................................................................................25
L. TATALAKSANA...........................................................................................25
M. KOMPLIKASI................................................................................................28
KESIMPULAN......................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
iv
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. FA
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
B. ANAMNESIS
(Alloanamnesis : 4 September2019)
Keluhanutama : Demam
Riwayat perjalananpenyakit
keluhan demam sejak 1 hari yang lalu. Demam terus menerus. Kejang tidak
ada. Nyeri kepala tidak ada. Nyeri menelan ada disertai rasa mengganjal di
mingguterakhir. Batuk ada, berlendir berwarna putih, pilek ada, sesak tidak
ada. Mual ada, muntah tidak ada. Buang air kecil lancar. Buang air besar
lancar.
tersumbat, demam, dan sakit kepala juga sering dirasakan. Keluhan hilang
1
terus menerus dan semakin berat sejak 2 minggu terakhir. Penderita juga
maupun cair, rasa kering, dan gatal pada tenggorokan, batuk, pilek dan
demam yang dirasakan terutama ketika serangan. Sejak 1 bulan yang lalu
(ngorok), rasa tercekik saat tidur dan terbangun tiba-tiba karena sesak nafas,
makanan pedas atau minuman dingin dan terkadang keluhan tersebut akan
dokter maupun ke bidan. Hanya obat beli di warung saja, yaitu obat
pasien.
- Riwayat alergi obat, makanan, debu/ udara dingin disangkal oleh pasien.
- Riwayat dirawat di RS, operasi THT 3 bulan yang lalu karena keluar
carian putih kental dari telinga kiri. Sebelumnya di beri obat tetes dan
antibiotik.
2
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaanumum
Tanda-tanda vital
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 38,3 0C
Nadi :78x/menit
Mata
Tenggorokan : hiperemis
Leher
3
Paru
Inspeksi : simetris kiri sama dengan kanan saat statis dan dinamis
Palpasi : vokal fremitus kiri sama dengan kanan, nyeri tekan tidak
Jantung
Abdomen
Palpasi : nyeri tekan tidak ada, lien tidak teraba, hepar tidak teraba
Perkusi : timpani
D. RESUME
dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu, demam terus menerus, Nyeri
4
menelan disertai rasa mengganjal pada tenggorokan. Batuk dan pilek ada.
Mual ada. Riwayat konsumsi makanan berminyak dan minuman dingin saat
di sekolah.
Suhu : 38.3oC
Tenggorokan : hiperemis
E. DIAGNOSIS
Tonsilitis
Terapi nonmedikamentosa :
o Meningkatkan higiene mulut
o Menghindari minum minuman yang dingin
d. Rehabilitatif :-
G. PROGNOSIS : Dubia at bonam
H. KONSELING :
a. Penyakit yang diderita adalah penyakit radang pada tonsil yang
akan sering berulang
5
b. Menjelaskan kepada pasien mengenai gejala-gejala pada penyakit
tonsilitis dan komplikasi yang bisa terjadi dan kapan harus
dilakukan tindakan operasi.
c. Menganjurkan pasien agar mengurangi konsumsi makanan
berminyak dan minuman dingin
d. Menjelaskan kepada pasien agar tekun meminum obat dan rutin
memerikasan dirinya jika ada keluhan
e. Menganjurkan pasien mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-
buahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga hygine
mulut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
(adenoid). Unsur yang lain adalah tonsil lingual, gugus limfoid lateral faring
bawah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium tuba eustachius.
Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terdapat di
nasofaring adalah bagian pernafasan dari faring dan tidak dapat bergerak
lingual epiglotis. Bagian bawah faring dikenal dengan nama hipofaring atau
laringo faring, menunjukkan daerah jalan nafas bagian atas yang terpisah
7
Pada orofaring yang disebut juga mesofaring, terdapat cincin jaringan
limfoid yang melingkar dikenal dengan cincin Waldeyer, terdiri dari Tonsila
Epiglottis
8
Gambar 2. Anatomi cincin waldayer
jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. Lobus atau
segmen tersebut tersusun teratur seperti suatu segmen terpisah dari sebuah
bursa faringeus.
dinding atas dan posterior, walaupun dapat meluas ke fosa Rosenmuller dan
orifisium tuba eustachius. Pada masa pubertas adenoid ini akan menghilang
atau mengecil sehingga jarang sekali dijumpai pada orang dewasa. Ukuran
mencapai ukuran maksimal antara usia 3-7 tahun kemudian akan mengalami
regresi.
9
sebagian besar atas nasofaring. Berlainan dengan tonsil, adenoid
mengandung sedikit sekali kripta dan letak kripta tersebut dangkal. Tidak
Tonsila Lingualis
terdapat pada basis lidah diantara kedua tonsil palatina dan meluas ke arah
lidah oleh suatu lapisan jaringan fibrosa. Jumlahnya bervariasi, antara 30-
100 buah. Pada permukaannya terdapat kripta yang dangkal dengan jumlah
Tonsila Palatina
10
Tonsil terletak di bagian samping belakang orofaring, dalam fossa
tonsilaris, berbentuk oval dengan ukuran dewasa panjang 20-25 mm, lebar
15-20 mm, tebal 15 mm, dan berat sekitar 1,5 gram. Berat tonsil pada laki-
dalam fosa tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar
kripta tonsil. Jumlah kripta tonsil berkisar antara 20-30 buah, berbentuk
celah kecil yang dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Beberapa kripta ada
permukaan kapsul.. Kripta dengan ukuran terbesar terletak pada pole atas
limfosit, bakteri, dan sisa makanan. Kripta superior sering menjadi tempat
Anterior : M. palatoglosus
11
Posterior : M. palatofaringeus
Pole atas tonsil terletak pada cekungan yang berbentuk bulan sabit,
disebut sebagai plika semilunaris. Pada plika ini terdapat massa kecil lunak,
peritonsil. Pada saat tonsilektomi, jaringan areolar yang lunak antara tonsil
12
Gambar 3.Potongan sagital rongga hidung, rongga mulut, faring, dan laring.
tersebut adalah :
- Anterior : m. palatoglosus
2. Ruang retromolar
13
Terdapat tepat di belakang gigi molar 3, berbentuk oval,
daerah ini akan menimbulkan gejala utama trismus disertai sakit yang
Merupakan ruang yang lebih besar dan luas serta banyak terdapat
- Inferior : Os hyoid
radang
14
- Ruang post-styloid, lebih kecil, di dalamnya terdapat : A. Karotis
Ruang parafaring ini hanya dibatasi oleh fascia yang tipis dengan
FOSSA TONSIL
PERDARAHAN
Tonsil mendapatpendarahandaricabang-cabangarterikarotiseksterna,
arterimaksilarisinternadengancabangnyaarteripalatinadesenden; 3) arteri
15
B. EMBRIOLOGI
mengalamiinvaginasiakanmembagilagidalambeberapabagian,
dengandemikianterbentuklahmassajaringan tonsil.
C. FISIOLOGI
sellimfosittetapiperanannyasendiridalammekanismepertahanantubuhmasihdi
memegangperananpentingdalamfase-
fasepermulaankehidupanterhadapinfeksimukosanasofaringdariudarapernafas
ansebelummasukkedalamsalurannafasbagianbawah.
berperandalamtransportasi antigen
16
kesellimfositsehinggaterjadisintesisimunoglobinspesifik. Juga
menyebabkanjaringanlokalresistenterhadaporganismepatogen.
17
daerahiniterdapatmekanismepertahanan dan
hubungantimbalbalikantaraberbagaijeniskuman.
Berupakemampuansellimfoiduntukmenghancurkanmikroorganisme.
sehinggamenjaditempat yang
lemahterhadapmasuknyakumankedalamjaringan tonsil.
Denganmasuknyakumankedalamlapisanmukosa,
dan digesti.
Merupakanmekanismepertahanan yang
pentingdalammekanismepertahanantubuhterhadapudaranpernafasansebelum
akanmenyebabkanresistensijaringanlokalterhadaporganismepatogen.
tersebutakanbereaksidenganIgEsehinggapermukaanselmembrannyaterangsa
18
ng dan terjadilah proses degranulasi. Proses
iniakanmenyebabkankeluarnyahistaminsehinggatimbulreaksihipersensitivita
Denganteknikimmunoperoksida,
merupakanbarieruntukmencegahreaksiimunologisertauntukmenghambat
proses bakteriolisis.
anterior uvula
jarakpilar anterior-uvula
jarakpilar anterior-uvula
ataulebih.
19
Gambar 4.Pembesaran Tonsil
D. HISTOLOGI
merupakanselindukpembentukansel-sellimfoid.
Jaringaninterfolikelterdiridarijaringanlimfoiddalamberbagaitingkat
pertumbuhan.16,18. Pada
tonsilitiskronisterjadiinfiltrasilimfositkeepitelpermukaan tonsil.
jaringanlimfoidmengakibatkanterjadinyahipertrofi tonsil.
20
E. DEFINISI
merupakanbagiandaricincinWaldeyer.
atauamandel.
F. ETIOLOGI
sterptoccoccusnonhemoliticusataustreptoccusviridens.
G. FAKTORPRESDIPOSISI
21
Keadaanumum (kuranggizi, kelelahanfisik)
H. PATOFISIOLOGI
Saatbakteriatau virus
memasukitubuhmelaluihidungataumulut,amandelberperansebagai filter,
seldarahputihiniakanmenyebabkaninfeksiringan pada
yang akandatangakantetapikadang-
Absessecaraperlahan-lahanmendorong tonsil
menyeberangketengahtenggorokan.
Dimulaidengansakittenggorokanringansehinggamenjadiparah,
pasienhanyamengeluhmerasasakittenggorokannyasehinggaberhentimakan.
22
Tonsilitisdapatmenyebabkankesukaranmenelan,panas,bengkak,dan
kelenjargetahbeningmelemahdidalamdaerahsubmandibuler.Sekresi yang
berlebihmembuatpasienmengeluhsukarmenelan,belakangtenggorokanakante
rasamengental.Hal-hal yang
tidakmenyenangkantersebutbiasanyaberakhirsetelah 72 jam.
I. KLASIFIKASI
Macam-macam tonsillitis
Tonsillitis akut
a. Tonsilitis viral
b. Tonsilitisbakterial
23
tonsil
akanmenimbulkanreaksiradangberupakeluarnyaleukositpolimorfonu
klearsehinggaterbentuk detritus.Detritus
Tonsilitismembranosa
a. TonsilitisDifteri
dewasamasihmungkinmenderitapenyakitini.
Gambar 6.TonsilitisDifteri
Tonsilitiskronik
24
Faktorpredisposisitimbulnyatonsilitiskronisialahrangsangan yang
tidakadekuatkumanpenyebabnyasamadengantonsilitisakuttetapikadang-
J. MANIFESTASI KLINIS
nyeriwaktumenelanatauadasesuatu yang
K. DIAGNOSIS
Anamnesis
25
1) Riwayat penyakit sebelumnya (tonsilitis)
Pemeriksaanfisik
1) Tonsilitis akut
2) Tonsilitis kronik
denganmengukurjarakantarakeduapilar anterior
26
T1 :<25% volume tonsil dibandingkandengan volume orofaring
PEMERIKSAAN PENUNJANG
seringmenghasilkanbeberapamacamkumandenganderajatkeganasanyang
Stafilokokus,atauPneumokokus.
Pemeriksaanpenunjang yang
dapatdilakukanuntukmemperkuatdiagnosatonsilitisakutadalahpemeriksaanla
boratoriummeliputi :
Leukosit :terjadipeningkatan
Hemoglobin :terjadipenurunan
L. PENATALAKSANAAN
27
4) Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.
obatkumuratauobatisapdengandesinfektan,
bilaalergidengandiberikaneritromisinatauklidomisin.
Pemberianantipiretik
Terapiradikaldengantonsilektomibilaterapimedikamentosaatauterapikons
ervatiftidakberhasil.
M. KOMPLIKASI
Peritonsilitis
AbsesPeritonsilar (Quinsy)
penjalarandariinfeksigigi.
AbsesParafaringeal
28
Infeksidalamruangparafaringdapatterjadimelaluialirangetahbeningatau
AbsesRetrofaring
tahunkarenaruangretrofaringmasihberisikelenjarlimfe.
Kista Tonsil
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
amandel. Tonsilitis terdapat pada tonsil palatina yang merupakan bagian dari
Cincin Waldeyer. Penyebaran melalui droplet infection yaitu alat makan dan
makanan.
29
Bakteri merupakan penyebab pada 50% kasus. Antara lainstreptococcus B
influenza serta herpes. Saat bakteri atau virus memasuki tubuh melalui hidung
berbahaya tersebut sel-sel darah putih ini akan menyebabkan infeksi ringan pada
amandel.Hal ini akan memicu tubuh untuk membentuk antibody terhadap infeksi
yang akan datang akan tetapi kadang-kadang amandel sudah kelelahan menahan
infeksi atau virus.Infeksi bakteri dari virus inilah yang menyebabkan tonsillitis.
Vincent. Gejala yang timbul biasanya berupa nyeri tenggorokan, demam, sulit
DAFTAR PUSTAKA
1. Boies A, dkk. 1997. Buku Ajar Penyakit THT edisi 6. Jakarta. Penerbit EGC
2. Efiaty Arsyad Soepardi, dkk. 1990. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga, Hidung
30
3. Andrina YMR. Tonsilitis. Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga
Kepala dan Leher. Binarupa Aksara. Jakarta. Hal : 295-97, 318-23, 346-
55
185-8.
9. Murray A.D. MD, Marcincuk M.C. MD. Deep neck infections. [Diperbaharui
10. Adams GL, Boies LR, Higler PA. Penyakit-penyakit Nasofaring dan
Orofaring. Dalam: Adams, Boies, dan Higler, editors. Boies: Buku ajar
31
penyakit THT Edisi VI. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 1997.
hal. 320-355.
32