Disusun oleh :
Kelompok 3 :
1. Diah Ayu Damayanti P27820318004
2. Wilda Nur Amalia P27820318011
3. Erna Sari P27820318017
4. Siti Amalia P27820318024
5. Erik Susanti P27820318030
6. Ditta Jihan sari P27820318036
7. Lianna Mardi Rahayu P27820318042
Tingkat 2 Reguler A
Dosen Pembimbing :
Nikmatul Fadilah, S.kep.Ns
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO
Jl. Parangkusumo No. 1 Telp. (031) 3550163 Surabaya 60176
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat
hidayah serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENYAKIT
DEMAM THYPOID”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan. Kami berharap menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya dalam bidang KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Dalam pembuatan makalah ini banyak yang telah membantu penulisan dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya. Pertama
penulis mengucapkan terimakasih kepada,.selaku dosen pembimbing”, Nikmatul fadilah,
S.kep.Ns” karena atas bimbingan dan saran beliau penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Terakhir kepada teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan
dari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan dan
juga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
2.1 Pengertian....................................................................................................................3
2.3 Etiologi........................................................................................................................5
2.5 Patofisiologi.................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan
oleh Salmonella thypoid yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang
yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini juga merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi,
kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar
higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah (Simanjuntak, C.H, 2009).
Demam thypoid dapat ditemukan pada semua umur, tetapi yang paling sering pada
anak besar, umur 5-9 tahun. Dengan keadaan seperti ini, adalah penting melakukan
pengenalan dini demam tifoid, yaitu adanya 3 komponen utama : Demam yang
berkepanjangan (lebih dari 7 hari), Gangguan susunan saraf pusat / kesadaran.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari demam thypoid.
b. Mengetahui contoh kasus pasien yang mengalami demam thypoid.
c. Mengetahui etiologi dari demam thypoid.
d. Mengetahui manifestasi klinis dari demam thypoid.
e. Mengetahui patofisiologi dari demam thypoid.
f. Mengetahui pemeriksaan penunjang dari demam thypoid.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Thypoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
2
Thypoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal,
Thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan
bakteremia tanpa keterlibatan struktur endothelia atau endokardial dan invasi bakteri
sekaligus multiplikasi kedalam sel fagosit monocular dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan
peyer’s patch dan dapat menular pada orang lain melalui makanan atau air yang
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa demam tifoid adalah suatu
penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A, B dan C yang dapat
Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pangkajene
3
Keluhan Umum
Demam
Menurut penuturan Klien demam sudah dirasakan sejak 3 hari yang lalu, sebelum
masuk rumah sakit dan demamnya tinggi pada waktu siang dan Malam Hari, disertai Mual,
Muntah, keluhan bertambah berat bila beraktivitas, dan kurang bila dikompres, istirahat dan
minum obat. Melihat keadaan klien yang lemah, pada pukul 15.00 wita, tanggal 15 Maret
Menurut Klien, dirinya dan Keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
yang dideritanya sekarang dan tidak pernah dirawat sebelumnya di Rumah Sakit. Kakek dan
Keadaan Umum
Antigen O (somatic terdiri dari zat komplek lipolisakarida), Antigen (flagella), dan
4
1) Demam
akut pada umumnya , yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan
relatif, lidah yang khas (kotor di tengah, tepi dan ujung merah dan tremor),
stupor, koma, delirium atau psikosis, roseolae jarang ditemukan pada orang
Indonesia.
Minggu III
Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur – angsur turun dan normal kembali
ditutupi selaput putih kotor, ujung ditemukan kemerahan , jarang ditemui tremor.Pada
abdomen mungkin ditemukan keadaan perut kembung. Hati dan limfa membesar
disertai nyeri pada perabaan. Biasanya didapatkan konstipasi akan tetapi mungkin
sampai samnolen. Jarang stupor, koma atau gelisah. Disamping gejala–gejala yang
biasanya ditemukan tersebut, mungkin pula ditemukan gejala lain. Pada punggung
dan anggota gerak dapat ditemukan bintik – bintik kemerahan karena emboli basil
kadang ditemukan bradikardia pada anak besar dan mungkin pula ditemukan
epistaksis.
5
Transmisi terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi urin/feses dari
penderita tifus akut dan para pembawa kuman/karier. Empat F (Finger, Files, Fomites
dan fluids) dapat menyebarkan kuman ke makanan, susu, buah dan sayuran yang
Setiyohadi. 2006). Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari
(bervariasiantara 3-60 hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan.
2002).
2.5 Patofisiologi
1) Kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh
oleh asam HCL lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon imunitas
humoral mukosa (IgA) usus kurang baik, maka basil Salmonella akan menembus sel-
sel epitel (sel M) dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang biak di
jaringan limfoid plak peyeri di ileum distal dan kelejar getah bening mesenterika.
2) Jaringan limfoid plak peyeri dan kelenjar getah bening mesenterika mengalami
organ ini, kuman S. Thypi berkembang biak dan masuk sirkulasi darah lagi, sehingga
mengakibatkan bakterimia kedua yang disertai tanda dan gejala infeksi sistemik
(demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instabilitas vaskuler, dan
6
4) Pendarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak peyeri
yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia. Proses patologis ini dapat
berlangsung hinga ke lapisan otot, serosa usus, dan mengakibatkan perforasi usus.
Endotoksin basil menempel di reseptor sel endotel kapiler dan dapat mengakibatkan
gangguan organ lainnya. Pada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi jyperplasia
(pembesaran sel-sel) plak peyeri. Disusul kemudian, terjadi nekrosis pada minggu
kedua dan ulserasi plak peyeri pada minggu ketiga. Selanjutnya, dalam minggu ke
(jaringan parut).
2.6 Pemeriksaan Penunjang
leukositosis atau kadar leukosit normal. Leukositosit dapat terjadi walaupun tanpa
typi. Uji widal di maksudkan untuk menentukan adanya agglutinin dalam serum
penderita thypoid. Akibat adanya infeksi oleh salmonella thypoid maka penderita
karena antibody IgM muncul pada hari ketiga dan keempat terjadinya demam.
BAB III
PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella
type A, B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur, tetapi yang paling sering pada anak
besar, umur 5-9 tahun. Dengan keadaan seperti ini, adalah penting melakukan pengenalan
dini demam tifoid, yaitu adanya 3 komponen utama : Demam yang berkepanjangan (lebih
3.2 Saran
Menurut kelompok kami dari uraian makalah yang telah disajikan maka kami dapat
memberikan saran untuk selalu menjaga kebersih lingkungan, makanan yang dikonsumsi
harus hygiene, perlunya penyuluhan kepada masyarakat tentang demam thypoid, dan juga
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer, Suprohaitan, Wahyu Ika W, Wiwiek S. Kapita Selekta Kedokteran. Penerbit
Media Aesculapius. FKUI Jakarta. 2000.
Soegeng Soegijanto. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba Medika.
Jakarta. 2002.
8
Sumarmo, herry. 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi keempat. Internal
Publishing, Jakarta.