Anda di halaman 1dari 30

PENGELOLAN PERALATAN MEDIK DALAM

PEMENUHAN ASPEK K3RS

DELIMA AGUSTIN NURAINI, ST


STANDART MFK SNARS ED.1 2018

STANDART MFK YANG BERKAITAN


DENGAN ALAT MEDIK :

MFK 2

MFK 4

MFK 8

MFK 11
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
MAKSUD DAN TUJUAN MFK 2
b) .....................................................................................................
c) PENANGGULANGAN BENCANA (EMERGENSI) – Respons pada wabah, bencana
dan keadaan darurat direncanakan dan berjalan efektif.
d) PROTEKSI KEBAKARAN (FIRE SAFETY) – properti dan para penghuni dilindungi dar
bahaya kebakaran dan asap

e) PERALATAN MEDIS – Pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan


teknologi dengan cara yang aman untuk mengurangi risiko
f) SISTEM PENUNJANG (UTILITAS) – Pemeliharaan sistem listrik, air dan sistem
penunjang lainnya dengan tujuan untuk mengurangi risiko kegagalan
operasional.
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
MAKSUD DAN TUJUAN MFK 4
……………………………
Yang dimaksud keselamatan dalam standar ini adalah
memberi jaminan bahwa gedung, properti, teknologi medis dan
informasi, peralatan dan sistem tidak berpotensi mendatangkan

risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung.


Sedangkan keamanan mempunyai arti melindungi properti
milik rumah sakit, pasien, staf, keluarga, pengunjung dari bahaya
kehilangan, kerusakan atau pengrusakan oleh yang tidak berwenang.
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
MAKSUD DAN TUJUAN MFK 8

Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak


pakai maka rumah sakit perlu melakukan :
a) Melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi
peralatan medis yang dimilik oleh RS, peralatan medis kerja
sama operasional (KSO) milik pihak lain
b) Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
c) Melakukan uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan
dan ketentuan pabrik

d) Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi


ELEMEN PENILAIAN MFK 8

 RS mempunyai regulasi pengelolaan alat medis


(Permenkes, SK Direktur, Panduan, Pedoman)
 Daftar Inventaris ( Alat milik RS & KSO)

 Bukti alat medik diperiksa / dipelihara secara


teratur
 Peralatan medis diuji fungsi sejak alat datang/
baru
 Program pemeliharaan preventiv termasuk
kalibrasi
 Staf yang berkompeten melaksanakan ini
(permenkes 45 th 2015 tentang teknisi
elektromedis)
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
Standar MFK.8.1
RS memiliki sistem untuk memantau dan
bertindak bila ada pemberitahuan
peralatan medis yang berbahaya, recall,
laporan insiden, masalah dan kegagalan
PENARIKAN (RECALL)
PERALATAN MEDIS
1. PERALATAN BARU
PERALATAN YANG BARU DI TERIMA DILAKUKAN INSTALASI DAN COMMISIONING,
PADA SAAT DILAKUKAN UJI FUNGSI DAN UJICOBA (COMMISIONING) TERJADI
KEGAGALAN SISTIM YANG TIDAK BERJALAN SECARA SEMPURNA, KARENA
SPEKSIFIKASI YANG DIBUTUHKAN TIDAK SESUAI DENGAN YANG DIBUTUHKAN
DALAM PERENCANAAN AWAL. KEDUA ALAT YANG UJI FUNGSI UJI COBA SELALU
SELALU GAGAL (TIDAK BISA DIGUNAKAN).

2. PERALATAN DITARIK PERMINTAAN PABRIK


PABRIK PEMBUAT ALAT MEMPUNYAI KEBIJAKAN MENGENAI ALAT YANG DISUPPLY
AKAN DITARIK (RECALL) DENGAN ALASAN TERTENTU, KEGAGALAN PRODUK BILA
DIGUNAKAN AKAN MEMBAHAYAKAN.
3. PERALATAN PADA SAAT DIGUNAKAN SERING MENGALAMI KERUSAKAN
SERING DIALAMI SAAT ALAT YANG DIGUNAKAN SERING TERJADI KERUSAKAN,
SEHINGGA SELALU MENGGANGGU PELAYANAN, PERALATAN INI DIKATAGORIKAN
ALAT YANG SERING GAGAL KARENA ADA PERUBAHAN SISTEM DIDALAMNYA UNTUK
SEGERA DITARIK.
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
Standar MFK.11.2
Staf dilatih untuk menjalankan dan
memelihara peralatan medis dan sistem
utilitas
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
MAKSUD DAN TUJUAN MFK 11.2
Staf yang bertanggung jawab menjalankan atau
memelihara peralatan medis, menerima pelatihan secara khusus.
Pelatih dapat berasal dari rumah sakit, produsen teknologi atau
tenaga ahli sebagai narasumber pelatihan.

Rumah sakit melakukan tes secara berkala pada staf


tentang pengetahuannya soal prosedur darurat, proteksi
kebakaran, respons terhadap B3 termasuk tumpahan bahan
tersebut, penggunaan teknologi medik berisiko terhadap pasien
dan staf. Pengetahuan yang dimiliki peserta tes dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti demonstrasi kelompok atau
individual dan simulasi kejadian bila ada epidemi di masyarakat.
Tes tertulis atau lewat komputer dan mendokumentasikan peserta
test dan hasil test.
STANDART MFK SNARS ED.1 2018
Elemen Penilaian MFK 11.2
1.Staf diberi pelatihan untuk menjalankan peralatan medis sesuai
uraian tugasnya dan dilakukan tes secara berkala. (D,W,S)

2.Staf diberi pelatihan untuk menjalankan sistem utilitas sesuai


uraian tugasnya dan dilakukan tes secara berkala. (D,W,S)

3.Staf diberi pelatihan untuk memelihara peralatan medis sesuai


uraian tugasnya dan dilakukan tes secara berkala. (D,W,S)

4.Staf diberi pelatihan untuk memelihara sistem utilitas sesuai


uraian tugasnya dan dilakukan tes secara berkala.(D,W,S)
Program Pemeliharaan
Peralatan Medik
DEFINISI !!!

Pemeliharaan peralatan medik adalah


serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga perangkat medik dalam kondisi kerja
yang baik dan terdiri dari inspeksi, pemeliharaan
preventif, dan pemeliharaan korektif.
JENIS PEMELIHARAAN
• SETIAP ALAT • SETIAP ALAT
DI PASANG HARUS DI
PETUNJUK PERIKSA
CARA DICECK
PENGOPERAS KONDISINYA
IAN NYA 1 2
PEMELIH INSPEKSI
ARAAN DAN
PROMOTI
TESTING
F

4. 3.
CORECTIV
E PROGRAM
/PERBAIK PEMELIHA
AN RAAN
•SETIAP ALAT PREVENTI •SETIAP ALAT
HARUS F HARUS DI
LAKUKAN LAKUKAN
PERBAIKAN/OVE PEMELIHARAAN
RHOUL SECARA SECARA BERKALA
TERJADWAL DAN DI KALIBRASI
DAN
DIKALIBRASI
Kalibrasi dan Pengujian
Peralatan Medik
PENGUKURAN
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
menetapkan nilai besaran ukur.
( Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology
–VIM 1993: 2.1 )

16
PENGUJIAN
Pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi
pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat
ukur dengan standar untuk satuan ukuran yang sesuai guna
menetapkan sifat ukurnya (sifat metrologik) atau menentukan
besaran atau kesalahan pengukuran.
KALIBRASI
Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mampu tertelusur (traceable) ke standar nasional
untuk satuan ukur dan/atau internasional.
ADJUSMENT
Kegiatan untuk mengembalikan suatu alat ukur
kedalam suatu keadaan unjuk kerja yang sesuai dengan
kegunaannya. (VIM 1993 : 4.30 )
TERA
Semua kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
pelayanan nasional metrologi legal (atau lembaga
lain yang diberi kewenangan legal) yang mempunyai
tujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi
bahwa peralatan atau standar tertentu sepenuhnya
memenuhi persyaratan dalam aturan tera, tera
mencakup pemeriksaan dan pemberian segel. (VML:
2.4)
MENGAPA ALAT KESEHATAN
PERLU DIKALIBRASI
HAL INI DISEBABKAN KOMPONEN/BAGIAN
DARI ALAT KESEHATAN AKAN MENGALAMI
PERUBAHAN NILAIYANG DISEBABKAN OLEH :
 FREKUENSI PEMAKAIAN
 PERAWATAN DAN PENYIMPANANYANG KURANG BAIK
 AKIBAT PERBAIKAN / TERJATUH
 PEMAKAIANYANG CEROBOH
 TRANSPORTASI
TUJUAN KALIBRASI
 UNTUK MENJAMIN DAN MENINGKATKAN
NILAI KEPERCAYAAN DIDALAM PROSES
PENGUKURAN
 HARGAYANG MENDEKATI NILAI KEBENARAN
 UNTUK MENGETAHUI NILAI PENYIMPANGAN
ALAT TERHADAP NILAI NOMINALNYA
Alat kesehatan dinyatakan lulus
pengujian atau kalibrasi bila :

 Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada


dalam nilai ambang batas yang diijinkan.
 Penyimpangan hasil pengukuran (dalam bentuk
kesalahan atau koreksi) dijumlahkan dengan nilai
ketidakpastian pengukuran nilainya lebih kecil dari
nilai kesalahan maksimal yang diijinkan (Nilai
Toleransi)
DASAR HUKUM
1. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 104

2. UU Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009 Pasal 16

3. Permenkes Nomor : 54 Tahun 2015 tentang

Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan


PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015
BAB II
Penyelenggaraan pengujian dan kalibrasi
Bagian Kesatu
Umum
PASAL 4
1) Setiap Alat Kesehatan yang digunakan di
Fasyankes dan Faskes lainnya harus dilakukan
uji dan/atau kalibrasi secara berkala oleh BPFK
atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan.
PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015
BAB II
Penyelenggaraan pengujian dan kalibrasiBagian Kesatu
Bagian Kesatu
Umum
PASAL 6
1) Pengujian Alat Kesehatan yang terdapat di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya
meliputi uji fungsi, uji keselamatan , dan uji kinerja.
2) Uji fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pengujian secara keseluruhan melalui
bagian-bagian Alat Kesehatan dengan kemampuan
maksimum tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat
diketahui apakah secara keseluruhan Alat Kesehatan
dapat dioperasikan baik secara fungsinya
PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015
BAB II
Penyelenggaraan Pengujian dan Kalibrasi
Bagian Kesatu
Umum
PASAL 6
3) Uji keselamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Pengujian yang dilakukan terhadap Alat
Kesehatan untuk memperoleh kepastian tidak adanya
bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan Alat
Kesehatan.
4) Uji Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Pengujian untuk mengetahui seberapa besar
kinerja dari suatu Alat Kesehatan sehingga dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan spesifikasi
PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015
BAB II
Penyelenggaraan Pengujian dan Kalibrasi
Bagian Kesatu
Jenis dan Jangka Waktu Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan
PASAL 8
1) Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
2) …
3) …
4) Dalam kondisi tertentu, Alat Kesehatan wajib diuji
dan/atau dikalibrasi sebelum jangka waktu 1 (satu)
tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015
BAB II
Penyelenggaraan Pengujian dan Kalibrasi
Bagian Kesatu
Jenis dan JangkaWaktu Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan
PASAL 8
5) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
terdiri atas :
a. Mengikuti petunjuk pemakaian Alat Kesehatan
b. Diketahui penunjukan atau keluarannya atau kinerjanya atau
keamanannya tidak sesuai lagi.
c. Telah mengalami perbaikan.
d. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi.
e. Telah dilakukan reinstalasi dan/atau belum memiliki setifikat
Pengujian dan/atau Kalibrasi.
SEKIAN

10/09/2019
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai