Anda di halaman 1dari 20

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :

1. TRIA HIDAYATI (A1C017024)


2. ADETIA PERMATASARI (A1C017062)
3. VENNY AULIA PUTRI (A1C017068)

 AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING


 PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI
SEKOLAH
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Dalam kamus besar bahasa Indonesia


asas berarti “Dasar”. Tetapi asas dalam
pengertian disini adalah bukan dasar
tetapi “Rukun”. Jadi asas bimbingan
PENGERTIAN dan konseling berarti “Rukun yang
harus dipegang teguh dan dikuasai
oleh seorang guru pembimbing atau
konselor dalam menjalankan
pelayanan atau kegiatan bimbingan
dan konseling”.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Menurut Arifin dan Ety Kartikawati (1995) dan Prayitno dan


Erman Amti (1999) asas-asas yang berkenaan dengan praktik
atau pekerjaan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. ASAS KERAHASIAAN

Adakalanya dalam proses konseling siswa enggan berbicara karena merasa


khawatir apabila rahasianya diketahui orang lain termasuk konselornya,
apalagi apabila konselornya tidak dapat menjaga rahasia kliennya. Apapun
yang sifatnya rahasia yang disampaikan klien kepada konselor, tidak boleh
diceritakan kepada orang lain meskipun kepada koleganya. Asas kerahasiaan
yaitu menuntun dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan
tidak layak diketahui oleh orang lain.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

2. ASAS KESUKARELAAN

Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan


baik dari pihak konselor maupun dari pihak klien. Klien diharapkan secara
sukarela, tanpa terpaksa dan tanpa ragu-ragu menyampaikan masalah yang
dihadapinya, serta mengungkapakan semua fakta, data dan segala sesuatu yang
berkenaan dengan masalah yang dihadapinya kepada konselor. Sebaliknya,
konselor atau pembimbing dalam memberikan bimbingan juga hendaknya
secara ikhlas dan bukan karena terpakasa. Bimbingan merupakan proses
membantu individu, yang berarti bahwa bimbingan bukan merupakaan suatu
paksaan, akan tetapi merupakan suatu binaan.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

3. ASAS KETERBUKAAN

Dalam proses bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan


baik dari pihak konselor maupun konseli (siswa). Asas ini menyangkut
kesediaan menerima saran-saran dari luar dan kesediaan membuka diri untuk
kepentingan pemecahan masalah. Asas ini menghendaki agar konseli bersifat
terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan keterangan maupun
informasi. Dalam proses bimbingan dan konseling masing-masing pihak harus
terbuka (transparan) terhadap pihak lainnya.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

4. ASAS KEKINIAN

Pelayanan bimbingan dan konseling harus berorientasi kepada masalah yang


sedang dirasakan klien (siswa) saat ini. Masalah yang sedang dirasakan oleh
siswa mungkin terkait dengan masa lalu dan masa yang akan datang. Layanan
yang berkenaan dengan masa depan atau masa lampau dilihat dampak atau
kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

5. ASAS KEMANDIRIAN

Siswa yang telah dibimbing helaklah bisa mandiri tidak tergantung kepada
orang lain dan kepada konselor. Ciri-ciri kemandirian pada siswa yang telah
dibimbing adalah:
Mengenal dirisendiri dan lingkungan sebagaimana adanya
Menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif san dinamis
Mengambil keputusan untuk dan olehnya sendiri
Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu
Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan
kemampuan –kemampuan yang dimilikinya.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

6. ASAS KEDINAMISAN

Usaha bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan pada


individu (siswa) yang dibimbing, yaitu perubahan perilaku kea rah yang lebih
baik. Perubahan yang terjadi tidak sekadar mengulang ulang hal-hal yang lama
yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke sesuatu
yang lebih maju dan dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang
dikehendaki.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

7. ASAS KETERPADUAN

Individu memiliki berbagai aspek kepribadian yang apabila keadaannya tidak


seimbang ,tidak serasi, dan tidak terpadu ,justru akan menimbulkan masalah.
oleh sebab itu, usaha bimbingan dan konseling hendaklah memadukan pada diri
klien.selain keterpaduan pada diri klien , juga harus terpadu dalam isi dan
proses layanan yang satu tidak serasi apalagi bertentangan dengan aspek
layanan yang lainnya.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

8. ASAS KEAHLIAN

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan professional yang


diselenggarakan oleh tenaga-tenaga ahli yang khusus dididik untuk pekerjaan
tersebut. Dengan perkataan lain,pelayanan bimbingan dan konseling harus
dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian (memiliki pengetahuan dan
keterampilan) tentang bimbingan dan konseling.

Asas keahlian juga memacu kepada kualisifikasi konselor seperti pendidikan


dan pengalaman. Selain itu, seorang konelor juga harus mengetahui dan
memahami secara baik teori-teori dan praktik bimbingan dan konseling.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

9. ASAS KEGIATAN

Asas kegiatan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar peserta didik yang
menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
layanan atau kegiatan BK.

Pelayanan bimbingan dan konseling tidak akan memberikan hasil yang berarti
apabila klien (siswa) tidak melakukan sendiri kegiatan untuk mencapai tujuan
bimbingan dan konseling. Hasil usaha yang menjadi tujuan bimbingan dan
konseling tidak tercapai dengan sendirinya, melainkan harus dicapai dengan
kerja giat dari klien(siswa) sendiri. Asas ini menghendaki agar konseli bisa
berpartisipasi secara aktif atas kegiatan yang diselenggarakan oleh konselor.
Di pihak lain konselor harus berusaha/ mendorong agar konseli mampu
melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tersebut.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

10. ASAS KENORMATIFAN

Asas kenormatifan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar segenap layanan


dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai
dan norma-norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan peraturan,
maupun norma kebiasaan sehari-hari. Seluruh isi dan proses konseling harus
sesuai dengan norma yang berlaku.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

11. ASAS ALIH TANGAN

Konselor (pembimbing) sebagai manusia, di atas kelebihan nya tetap memiliki


keterbatasan kemampuan. Tidak semua masalah yang dihadapi oleh klien
berada dalam kemampuan konselor (pembimbing) untuk memecahkannya.
Apabila konselor telah mengerahkan segenap tenaga dan kemampuannya untuk
memecahkan masalah klien, tetapi belum berhasil, maka konselor yang
bersangkutan harus memindah tanggungjawab pemberian bimbingan dan
konseling keoada pembimbing atau konselor lain atau kepada orang lain yang
lebih mengetahui.
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

12. ASAS TUT WURI HANDAYANI

Asas tut wuri handayani yaitu asas BK yang mengkehendaki agar pelayanan
BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberi
rasa aman),mengembangkan keteladanan, memberikan ransangan dan
dorongan serta kesempataan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
maju. Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya
dirasakan adanya pada waktu siswa mengalami masalah. Asas ini
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman),
mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dandorongan,
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada konseli untuk maju.
PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI SEKOLAH
PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI SEKOLAH
PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI SEKOLAH
PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI SEKOLAH
PERATURAN MENTERI TERKAIT BK DI SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai