Anda di halaman 1dari 6

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN Erick Thohir

mengungkapkan konsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)


Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan
Pegadaian bertujuan untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) naik kelas.

"Kemarin kami juga konsolidasikan BRI, PNM, dan juga


Pegadaian, supaya menjadi satu database sehingga dengan sistem
satu database ini kami bisa mendorong pengusaha UMKM naik
kelas," ujar Erick Thohir dalam seminar dari yang dikutip dari
Antara, Sabtu (12/12).

Dengan konsolidasi data, pelaku usaha yang belum terjangkau


oleh bank (unbankable) bisa diberikan pinjamannya sebesar Rp2
juta sampai dengan Rp10 juta.
Kemudian, kalau pinjaman Rp20 sampai dengan Rp30 juta itu
dibantu oleh Pegadaian. Selanjutnya, apabila pelaku UMKM
tersebut sudah bisa melakukan pinjaman Rp50 juta maka BRI
yang masuk.

Erick mengungkapkan keberpihakan terhadap pelaku UMKM


jangan sampai hanya sebatas omongan belaka (lips service).
Artinya, keberpihakan itu harus dijalankan, terutama dalam
kondisi pandemi.

"Jadi memang suka tidak suka keberpihakan kepada pelaku


UMKM harus dari pemerintah, swasta, atau BUMN," ujarnya.

Saat ini, sambung Erick, Kementerian BUMN memiliki dua


program bagi pelaku UMKM. Pertama, dengan melibatkan pelaku
UMKM untuk pengadaan barang atau capital expenditure (capex)
yang ada di perusahaan pelat merah.

Kementerian BUMN telah meluncurkan Pasar Digital (PaDi)


UMKM, di mana diawali dengan 9 perusahaan BUMN seperti
Telkom untuk delapan jenis pengadaan. Tahun depan,
Kementerian BUMN akan terus meningkatkan PaDi UMKM ini
untuk seluruh BUMN yang berjumlah 41.

Kedua, Kementerian BUMN juga bersinergi dengan Kementerian


Koperasi UKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif untuk Sarinah, di mana mencoba mengganti strateginya
bahwa Sarinah harus 80 persen produk yang dipasarkannya adalah
merek Indonesia.
"Kita sebagai trading house dan perusahaan ritel, tetapi kita
juga meminta dukungan pembinaan dan pendampingan
UMKM dari Kemenkop UKM serta kurator dari
Kemenparekraf," ujar Erick Thohir.

Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga sudah membuka


akses pasar internasional bagi pelaku UMKM melalui kerja
sama dengan perusahaan ritel duty free global ternama
Dufry.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai