1. Lesi dermatologi
2. Abnormalitas neurologis ( retardasi mental, mikrosepali,
hidrosefalus, kejang, Horner’s Syndrome )
3. Kelainan optalmologis ( atrofi nervus optikal, katarak, korioretinitis,
mikroptalmos, nystagmus )
4. Kelainan pembentukan ekstremitas ( hipoplasia, atrofi dan parese )
5. Kelainan gastrointestinal
6. BBLR
Neonatal Varisela
Tindakan:
Berikan Imunoglobulin varisela sesaat setelah lahir
Berikan Acyclovir profilaksis
Ibu hamil yang terinfeksi varisela harus memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Hindari kontak dengan orang sehat yang belum pernah terinfeksi varisela
sebelumnya.
2. Pemberian terapi simptomatik dan meningkatkan kebersihan.
3. Jika ruam muncul kurang dari 24jam pada kehamilan lebih dari sama
dengan 20 minggu atau lebih maka oral acyclovir dan VZIG dapat diberikan.
4. Jika ruam muncul kurang dari 24jam pada kehamilan kurang dari 20
minggu, pemberian acyclovir dipertimbangkan namun pemberian VZIG
masih dianjurkan.
5. Pemberian asiklovir intravena dapat diberikan pada ibu dengan infeksi
varisela yang parah.
6. Hindari melahirkan sampai paling tidak 7 hari setelah munculnya rash.
7. Amniosintesis untuk mendeteksi adanya DNA varisela dapat
dipertimbangkan.
KESIMPULAN
• Telah dilaporkan suatu kasus By. Ny. BY, telah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang didiagnosa sebagai neonatal varisela.
Pasien dirawat diruang NICU selama 3 hari untuk menjaga jarak
dengan ibunya yang masin aktif terinfeksi varisela. Selama di ruang
NICU, pasien masih mendapat ASI pompa dari ibu. Pasien tidak
memndapatkan terapi farmakologis.