Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK 1

Putri Febrianti Rumonin (09401811001)


Agam Permana (09401811004)
Rachma Aromatika H. Umar (09401811008)
Nabila Suratman (09401811012)
Heny Kurnia Sari (09401811016)
Rizki A. Gafur (09401811038)
Muh. Ghalib I. Hadad (09401811032)
M. Sultan Firmansyah (09401811041)
Anugrah Putri H. Asidu (09401811044)
SISTEM MUSKULOSKLETAL
Skenario 1
Seorang perempuan umur 65 tahun, Ibu Rumah Tangga, dibawa
ke puskesmas dengankeluhan nyeri kedua lutut yang dialami
sejak 4 bulan terakhir hilang timbul, terutama saat berdiri dari
posisi jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15 meni
t. Bengkak kedua lutut, namun tidak ada tanda-tanda kemerahan.
Keluhan juga kadang disertai dengan nyeri pada jari-jari tangan.
Berat badan 70 kg dengan tinggi badan 160 cm.
Kata sulit: -

Kalimat Kunci:
1.Perempuan berusia 65 tahun
2.Nyeri kedua lutut yang dialami sejak 4 bulan terakhir hilang timbul,
terutama saat berdiri dari posis jongkok
3.Kaku pada pagi hari berlangsung sekitar 10 -15 menit
4.Bengkak kedua lutut, tidak ada tanda-tanda kemerahan
5.Nyeri pada jari-jari tangan
6.BB 70 kg dengan TB 160 cm
Pertanyaan

1 2 3 4

Jelaskan ana Jelaskan Sebutkan dan Jelaskan mekanisme


tomi & fisiolo defenisi nyeri! jelaskan klasifi terjadinya nyeri!
kasi nyeri !
gi sendi!

5 6
Jelaskan diagnosis kerja
Kenapa pasien
dari skenario!
merasakan kaku
pada
a. osteoarthritis
sendi di pagi hari
? b. Goutartritis
c. RhematoidArtritis
Anatomi dan fisiologi sendi

Sumber: sobotta 15th ed


Pergerakan pada artikulatio genu

 Fleksi M. semimembranosus
M. semitendonosus
M. Biceps femoris
M. Poplitea

 Ekstensi M. Quardricep femoris


Definisi nyeri

02 Definisi Nyeri

nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensoris


dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan atau
potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan

Sumber: IPD Edisi 6


3. klasifikasi nyeri :
a. Nyeri nosiseptif

b. Nyeri somatik

c. Nyeri Neuropatik

d. Nyeri Visceral

e. Nyeri Psikogenik

Sumber: IPD Edisi 6


Korteks Somato
Mekanisme nyeri
sensorik
Sumber: lauralee
sherwood’s 8th edition

Thalamus Hipotalamus
Formasio Retik Sistim Limbik
ularis
Ransangan
Perusak

Antarneuron Serat nyeri aferen


Eksitatorik tanduk Subtansi P Nosiseptor
dorsal
Kenpa pasien kaku pada pagi hari?

disebabkan karena imobilitas yang lama, seperti


duduk di kursi atau mobil, dan bahkan setelah bangun
tidur.

Sumber: IPD Edisi VI


Defferential Diagnosis
Osteoarthriti
Differential Diagnosis Rheumatoid Arthritis Gout
s

Perempuan + + +

65 tahun + + +

Nyeri kedua art. Genu + +/- -/+

Nyeri art. interphalang + + +

Bengkak; tidak merah + - -

Kaku pagi hari 10-15 men


+ - -
it

Overweight + - +
OTEOARTHRITIS
Definisi

Oteoartritis adalah Penyakit sendi degeneratif


yang berkaitan dengan kerusakan kartilago dan
sendi.

Epidemiologi

Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia


cukup tinggi, yaitu mencapai 15,5% pada pria,
dan 12,7% pada wanita.

Sumber: IPD Edisi 6


Etiologi
a. Osteoarthritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak diket
ahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses peruba
han local pada sendi.

b. Osteoarthritis sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, in


flamasi, metabolic, pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi
yang terlalu lama.
Mekanisme terjadinya osteoarthritis

Faktor penyebab
Fibroblas dan sinovisit

APC- Il1
Kolagenase dan
stremyelisin

Peningkatan degradasi
matrix tulang

Penurunan proteoglikan
dan kolagen Pembentukan tulang
yang tidak kokoh

Sumber: IPD Edisi 6

osteoartritis
Menifestasi klinis

Gejala yang timbul pada penderita osteoarthritis,


meliputi :

1. Nyeri sendi akibat degenerasi kartilago sesudah melakukan aktivitas


fisik.
2. Rasa kaku pada pagi hari.
3. Krepitasi pada sendi.
4. Nodus Herbeden (pembesaran tulang pada ujung distal sendi interfal
angeal).
5. Perubahan cara berjalan.
6. Gangguan pertumbuhan sendi

Sumber: IPD Edisi 6


Pemeriksaan Diagnosis
Diagnosis OA biasanya didasarkan pada gambaran
klinis dan radiografis.

Pemeriksaan Radiografis pada Sendi yang Terkena


Ada beberapa gambaran radiografi sendi yang memperkuat
diagnosis OA yaitu:

1. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat


pada bagian yang menanggung beban).
2. Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.
3. Kista tulang
4. Osteofit pada pinggir sendi
5. Perubahan struktur anatomi sendi.

Sumber: IPD Edisi 6


Pemeriksaan fisik

1 2 3
Hambatan gerak Bunyi krepitasi Bengkak

bertambah berat dengan Terdengar sesuatu yang Pembengkakan sendi pada


semakin beratnya penyakit, patah atau remuk oleh OA dapat timbul karena
sampai sendi hanya bisa pasien atau dokter. efusi pada sendi (< 100 cc).
dIgoyangkan dan menjadi
kontraktur.

Sumber: IPD Edisi 6


4 5

Deformitas permanen Perubahan gaya berjalana

dapat timbul karena kontraktur sendi Ini karena nyeri yang diakibatkan
yang lama, perubahan permukaan sendi, karena sebagai tumpuan berat badan
berbagai kecacatan dan gaya berdiri dan terutama pada (regio genu).
perubahan pada tulang dan permukaan
sendi.

Sumber: IPD Edisi 6


Faktor resiko

umur Kegemukan dan penyakit meta bolik


Jarang terjadi pada usia <40thn dan paling sering
terjadi pada usia >60thn. Berat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan
meningkatnya risiko untuk timbulnya OA baik pada
wanita maupun pada pria. Karena kegemukan berkaitan
Jenis kelamin dengan faktor mekanisme.
Wanita lebih sering terkena OA lutut dan OA ban
yak sendi, dan lelaki lebih sering terkena OA pah Genetik
a, pergelangan tangan Anak perempuan dari ibu penderita OA, akan 3 kali lebi
dan leher. h sering dibandingkan anak perempuan dari ibu bukan
penderita OA.
Suku bangsa
OA lebih sering dijumpai pada orang-orang Amerika asli
(Indian) dari pada orang-orang kulit putih

Sumber: IPD Edisi 6


Penatalaksanaan

Terapi non-farmakologis

Terapi farmakologis

Terapi bedah

Sumber: IPD Edisi 6


Terapi non farmakologis

 Edukasi
 Terapi fisik dan rehabilitasi;
 Penurunan berat badan.

Sumber: IPD Edisi 6


Terapi farmakologis

- Analgesik oral non-opiat;


- Analgesik topikal;
- OAINS (obat anti inflamasi non steroid);
- Chondroprotective;
- Steroid intra-artikuler

Sumber: IPD Edisi 6


Terapi bedah

Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis


tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan
juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi
deformitas sendi yang mengganggu aktivitas
sehari-hari.

Sumber: IPD Edisi 6


Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai