Anda di halaman 1dari 6

MASYARAKAT MADANI

Kelompok 9

•Rizka arsananda fadhilah (11180170000074)


•Melza ...
Pengertian masyarakat madani
Menurut Ibrahim, masyarakat madani adalah suatu sistem
sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan
dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya
usaha serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran, seni,
pelaksanaan pemerintahan mengikuti undang-undang dan
bukan nafsu atau keinginan individu menjadikan keterdugaan
atau predictability serta ketulusan atau transparancy sistem.
Sejarah Masyarakat Madani
• Filsuf Yunani Aristoteles (384-322) yang melihat masyarakat madani sebagai sistem negara atau identik
Fase dengan negara itu sendiri.
pertama

• pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana masyarakat madanidengan konteks sosial
Fase kedua
dan politik di Skotlandia.

• pada tahun 1792 Thomas Paine mulai menafsirkan wacana masyarakat madani sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan lembaga-lembaga negara, bahkan ia dianggap sebagai antitesis dari
Fase ketiga Negara. Menurut pandangan ini, Negara tidak lain hanyalah kebutuhan buruk belaka.

• wacana masyarakat madani dikembangkan lebih lanjut oleh Hegel “1770-1837 M”, Karl Marx “1818-
1883 M” dan Antonio Gramsci “1891-1937 M”. Mengingat tiga masyarakat madani merupakan elemen
Fase
keempat ideologis kelas dominan.

• wacana masyarakat madani sebagai reaksi terhadap sekolah Hegelian dari Alexis de Tocqueville
dikembangkan “1805-1859 M”.
Fase kelima • Menurut Tocqueville, kekuatan politik dan masyarakat madani adalah utama kekuatan yang
membuat demokrasi Amerika memiliki daya tahan kuat.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

free
public
sphere

adil secara
KMM demokratis
sosial

toleran
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

1. Wilayah publik yang bebas


Yaitu adanya ruang publik yang bebas dalam mengemukakan
pendapat. Individu dapat mengemukakan pendapat tanpa
kekhawatiran
2. Demokrasi
Yaitu dalam menjalani kehidupan, warga negara memiliki
keebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk
dalam interaksi dengan lingku ngannya tanpa mempertimbangkan
suku, ras, dan agama
3. Toleransi
Yaitu adanya sikap saling menghargai dan saling menghormati
aktivitas yang dilakukan oleh orang lain, menghargai perbedaa-
perbedaan pandangan politik maupun perbedaan sikap sosial
4. Pluralisme
Yaitu adanya sikap tulus untuk menerima kemajemukan,
menghargai perbedaan pendapat.
5. Keadilan Sosial
Yaitu adanya keseimbangan pembagian hak dan kewajiban
setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Hal ini memungkinkan tidak ada monopoli dan pemusatan salah
satu aspek kehidupan pada satu kelompok masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai