DANI RAHAYU PRATIWI 16310369 SEPTIANI DWI CAHYANTI 16310386 SITI FATIMAH FARIDATUL J.A 16310405 SITI MAR’ATUS SHOLIHAH 16310388 WISMA ABDI SUNANDA 16310379 Garuda Indonesia sebagai Perusahaan Go Public melaporkan kinerja keuangan tahun buku 2018 kepada Bursa Efek Indonesia. Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) yang berhasil membukukan laba bersih US$809 ribu pada 2018, berbanding terbalik dari 2017 yang merugi US$216,58 juta. Kinerja ini terbilang cukup mengejutkan lantaran pada kuartal III 2018 perusahaan masih merugi sebesar US$114,08 juta. Sehingga timbulnya polemik antara pihak pihak yang bersangkutan dengan Laporan keuangan Tahunan PT Garuda Indonesia yang akan dibahas pada presentasi ini. Kontroversi laporan keuangan Garuda Indonesia (GIAA) 2018 berbuntut panjang. Hasil dari kemenkeu, BPK, OJK, & BEI telah menemukan ada kejanggalan terutama pengakuan kerja sama dengan Mahata Aero Teknologi sebagai pendapatan. Pelanggaran-pelanggaran PT Garuda Indonesia 1. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) 2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik 3. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa 4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa. SANKSI Garuda Indonesia Auditor Kasner Sirumapea Menyajikan ulang laporan Pembekuan izin 12 bulan keuangan 2018 & Public Expose Pembekuan Surat Tanda Terdaftar 12 bulan Denda total Rp 1,25 Miliar
KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi,
Bambang & Rekan lainnya di beri sanksi peringatan tertulis dan kewajiban perbaiki sistem pengendalian mutu. Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) menuai polemik karena adanya pencatatan transaksi kerja sama penyediaan layanan konektivitas (wifi) dalam penerbangan dengan PT Mahata Aero Teknologi (Mahata) dalam pos pendapatan yang seharusnya masih menjadi piutang.
PT Garuda Indonesia mendapat sanksi perintah tertulis
untuk memperbaiki dan menyajikan kembali LKT per 31 Desember 2018 serta melakukan paparan publik atas perbaikan dan penyajian kembali dan penyerahan laporan paling lambat 14 hari setelah ditetapkannya surat sanksi. PT Garuda Indonesia juga mendapat sanksi denda kepada masing-masing anggota Direksi sebesar 100jt atas pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan.