Anda di halaman 1dari 39

G3P2A0 Hamil 16-17 minggu+ Abortus

Molahidatidosa + Anemia ringan

Pembimbing :
dr.Zul Andriahta, Sp.OG
Pendahuluan
Mola Hidatidosa adalah neoplasma jinak dari sel trofoblast.

Pada mola hidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi


janin yang sempurna, melainkan berkembang menjadi keadaan
patologik.
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. S Nama : Tn.W
Usia : 46 tahun Usia : 47 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Suku : Melayu Suku : Melayu
Alamat : RT 07 Tri Beringin Alamat : RT 07 Tri Beringin
MRS : 13 Agustus 2019
KELUHAN UTAMA

Keluar darah dari jalan lahir sejak ± 6 jam SMRS.


ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku hamil ± 4 bulan mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak ± 6 jam
SMRS. Awalnya keluar darah kehitaman dan terasa nyeri perut seperti akan melahirkan.
5 jam SMRS pendarahan dirasakan semakin bertambah disertai gumpalan-gumpalan
seperti mata ikan berwarna putih sebesar kepalan tangan orang dewasa. Darah tersebut
berwarna kecoklatan dan berbau amis, berbentuk seperti gelembung-gelembung diatas
gumpalan tersebut. Pasien juga mengaku pusing dan lemas. Riwayat terjatuh disangkal.
Pasien sebelumnya mengetahui bahwa ia sedang hamil anak ketiga melalui pemeriksaan air
seni dengan menggunakan pemeriksaan stik 3 bulan yang lalu. Mual (+), muntah (-),
penurunan BB (-), tangan gemetar dan berkeringat (-).

Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit Nurdin Hamzah dengan didiagnosa
abortus susp molahidatidosa, diberikan terapi . IVFD RL 20 gtt/i, Inj. Asam tranexamat
3x500 mg, Inj. Cefotaxime 2x1 gr. Kemudian pasien di rujuk ke RSUD mattaher untuk
dilakukan usg dan kuret.
Riwayat Penyakit Dahulu

- Hipertensi (-)
- DM (-)
- Asma (-)
- Hepatitis (-)
Riwayat Haid Riwayat Perkawinan
Menarche : 12 tahun Status Perkawinan : Ya
Jumlah : 1 kali
Haid : teratur
Lama : 26 tahun
Lama haid : 6 hari
Umur : 20 tahun
Siklus : 28 hari
Warna : Merah tua
Bentuk Perdarahan : Encer
Bau Haid : Anyir
Flour Albus : -
Riwayat kehamilan, persalinan
No Tahun partus Umur Jenis Penolong Penyulit Anak Ket
kehamilan persalinan JK/BB

1 1994 Aterm Pervaginam Bidan - Lk/3000 Hidup

2 1999 Aterm Pervaginam Bidan - Pr/2900 Hidup

3 Ini
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas

Riwayat Kehamilan Sekarang :


GPA : G3P2A0
HPHT : 02-04-2019
Taksiran Persalinan : 09-01-2020 Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : Pernah
ANC :- Pernah menjadi aseptor KB :-
Imunisasi TT :- Alat kontrasepsi yang pernah dipakai :-

Keluhan Umum :-
RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat Kesehatan Keluarga Perilaku kesehatan yang lalu


Keturunan kembar : Tidak ada DM : Disangkal
Hepatitis : Disangkal
Hipertensi : Tidak ada
Hipertensi : Disangkal
DM : Disangkal Tifoid : Disangkal
Hepatitis : Disangkal PJK : Disangkal
PJK : Disangkal TB : Disangkal

TB : Disangkal
Tanda Vital
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 92 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,3˚ C
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 55 kg
IMT : 21,4 (normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala: Normocephal (+), Cloasma
gravidarum (-)
Mata: Conjungtiva anemis +/+, sklera
ikterik -/- Leher
Telinga: dalam batas normal Pembesaran kelenjar Tiroid : Tidak ada
Mulut dan gigi: dalam batas normal Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada
Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada
Dada
Inspeksi : Simetris, mammae tidak ada Pulmo
benjolan, pembesaran mammae simetris, Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan
bekas luka (-), retraksi (-) dan kiri
Cor Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-),
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat fremitus
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV taktil sama pada paru kanan dan kiri
Perkusi : Apex jantung berada di ICS IV Perkusi : Fremitus vocal sama pada paru kanan
Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) dan kiri
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing
Abdomen
-/-
Inspeksi : Membesar, linea nigra (+), striae
gravidarum (-) Ekstremitas : Akral dingin, pucat (-), edema
bekas luka laparotomi (-) -/- simetris kiri dan kanan
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), pembesaran Genitalia Eksterna
hepar Labia mayora/minora : Simetris
(-), pembesaran lien (-) Pembengkakan Kelenjar Bartholini : Tidak ada
Perkusi : Timpani (+) pada seluruh bagian abdomen
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Abdomen
• Inspeksi: abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada
tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-).
• Palpasi : Teraba tinggi fundus uteri 1 jari di bawah umbilikus,
balotement (-), tidak teraba bagian janin, nyeri tekan (+)

Inspekulo
Porsio normal, tampak licin, OUE membuka, erosi (-), tampak
jaringan mola, stolsel (+), perdarahan aktif (-), massa (-),
peradangan (-).
Pemeriksaan Laboraturium
Jenis Pemeriksaan Hasil Unit Normal

Darah Rutin
WBC 9,33 109/L 4-10
RBC 3,6 1012/L 3,5 – 5,5
HGB 8,7 g/dL 11 – 16
HCT 32,5 % 35 – 50
PLT 195 109/L 100 – 300
Gula Darah
Glukosa sewaktu 163 <200
Faal Ginjal
Ureum 16 mg/dl 15-39

Kreatinin 0,6 mg/dl 0,9-1,3

Faal Hati
SGOT 19 U/L <40
SGPT 17 U/L <41
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG : Gambaran honey comb appearance


kesan: Mola Hidatidosa
DIAGNOSIS
G3P2A0 Hamil 16-17 minggu+ Abortus molahidatidosa + Anemia ringan

PENATALAKSANAAN
Terapi (IGD)
Observasi Tanda vital dan Keadaan umum, dan kontraksi uterus
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxime 2x1 gr
Pesiapan tranfusi PRC 1 kolf
USG
Konsul dr. SP.OG
Tanggal/Jam Follow Up

14 Agustus 2019 S: Perdarahan (+) sedikit 15 Agustus 2019


07:00 WIB O: TD : 110/70 N: 84x/I RR:20x/I T : 36,5 07:00 WIB S: perdarahan (+) sedikit
Pemeriksaan ginekologi : - O: TD : 120/80 N: 90x/I RR:20x/I T : 36,5
Abdomen : Ballotement (-), DJJ (-), Tidak teraba Pemeriksaan ginekologi : -
bagian Abdomen : Ballotement (-), DJJ (-), Tidak
Janin. teraba bagian
Pemriksaan urin rutin : Sedimen Janin.
Warna : kuning Sel : Lekosit : 0- A : G3P2A1 Hamil 16-17 minggu+ Abortus
1/LPB molahidatidosa + Anemia ringan
BJ :1.015 Eritrosit : 3-8/LPB
pH :6 Epitel : 0-3/LPK P :
protein : (-) silinder : (-) IVFD RL 20 gtt/i
albumin : (-) Inj. Asam tranexamat 3x500mg
glukosa : (-) Kristel : (-) Inj.Cefotaxime 2x1 gr
urobilin : (-)
bilirubin : (-) TINDAKAN KURETASE
USG : Uterus 12,0x7,5x8,4 cm, Tampak gambaran Tindakan Kuretase : Pro Kuretase
hiperechoid, honey comb appearence Penemuan Intra Kuretase:
kesan: Mola Hidatidosa Darah keluar bersama cairan berwarna coklat
A: G3P2A0 Hamil 16-17 minggu+ Abortus dan jaringan mola seperti mata ikan
molahidatidosa + Anemia ringan Tidak ditemukan janin
Instruksi Post Kuretase :
P: IVFD RL 20 gtt/i
IVFD RL 20 gtt/i Inj. Asam tranexamat 3x500mg
Inj. Cefotaxim 2x1gr Inj.Cefotaxime 2x1
Inj. Asam tranexamat 3x500mg
Tanggal/Jam Follow Up Tanggal/Jam Follow Up
16 Agustus 2019 S: perdarahan (+) sedikit 17 Agustus 2019 S: -
07:00 WIB O: TD : 120/80 N: 80x/I RR:20x/I T : 36,4 07:00 WIB O: TD : 120/70 N: 80x/I RR:20x/I T : 36,4
Pemeriksaan ginekologi : - Pemeriksaan ginekologi : -
Abdomen : TFU : 2 jari diatas simpisis, Abdomen : TFU : 1 jari diatas simpisis,
kontraksi uterus baik. kontrsksi uterus baik
A: Post kuretase H-1 a/I Mola hidatidosa A: Post kuretase H-2 a/I Mola hidatidosa
P: P:
IVFD RL 20 gtt/i IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Asam tranexamat 3x500mg Inj. Asam tranexamat 3x500mg
Inj.Cefotaxime 2x1 gr Inj.Cefotaxime 2x1 gr

Tanggal/Jam Follow Up
18 Agustus 2019 07:00 S: -
WIB O: TD : 110/70 N: 84x/I RR:20x/I T : 36,4
A: post kuretase hari-3 a/i Molahidatidosa
P: PO :
Ciprofloxacin 3x500 mg
Boleh pulang
ambil hasil PA 08-10-2019
Kontrol poli kebidanan 29-10-2018
TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi

Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal,


dengan ciri – ciri stroma vilus korialis mengalami
vaskularisasi dan edematus.
ETIOLOGI
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui
secara pasti

• Faktor ovum : ovum memang sudah • Paritas tinggi


patologik sehingga mati, tetapi
terlambat dikeluarkan.

• Kekurangan protein
• Usia ibu yang terlalu muda atau tua
(36 40 tahun) beresiko 50%
menderita mola hidatidosa. • Infeksi virus dan faktor
kromosom yang belum jelas.
• Imunoselektif dari tropoblast ,
Keadaan sosial-ekonomi yang
rendah
PATOFISIOLOGI
Mola hidatidosa komplit Mola hidatidosa inkomplit

Satu sel sperma membawa kromosom Merupakan triploid yang mengandung


23 X  sel telur yang tidak membawa dua set kromosom paternal dan satu
gen maternal (tidak aktif) set kromosom matenal
MANIFESTASI KLINIS
• Amenorrhe dan tanda – tanda kehamilan
• Perdarahan pervaginam  rata-rata minggu ke 12-14
• Uterus sering membesar lebih cepat, tidak sesuai dengan usia kehamilan
• Tidak dirasakan tanda – tanda adanya gerakan janin maupun ballotement
• Hiperemesis cukup berat
• Preklampsia dan eklampsi sebelum minggu ke – 24
• Keluar jaringan mola
• Tirotoksikosis
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
 Amenore
 Perdarahan pervaginam
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : muka dan kadang-kadang badan kelihatan kekuningan yang
disebut muka mola (mola face)
Palpasi : Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba
lembek, tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan
janin.
Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
Pemeriksaan dalam : Memastikan besarnya uterus, uterus terasa lembek,
terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
a. HCG urin atau serum (+)

b. T3 dan T4 bila ada gejala tiroid tirotoksikosis

Radiologi
Plain foto abdomen-pelvis : tidak ditemukan tulang janin
USG : ditemukan gambaran snow pattern atau gambaran seperti badai
salju atau honeycomb appearance
Histopatologik : dari gelembung-gelembung yang keluar, dikirim ke Lab.
Patologi Anatomi
Perhitungan faktor prognostik dengan skor 0-
6 dianggap sebagai pasien dengan resiko
rendah, sedangkan dengan skor >7 maka
dianggap sebagai beresiko tinggi.
DIAGNOSIS BANDING
• Kehamilan ganda
• Abortus imminens
• Hidroamnion
• Khoriokarsinoma
TATALAKSANA

Perbaikan keadaan umum


Atasi Syok  Transfusi Darah

Pengeluaran jaringan mola

Kuretase Laminaria  12 jam sebelum


kuretase

Hsterektomi
PEMERIKSAAN LANJUTAN
• Secara klinis dan laboratorium
• Tinggi fundus uteri
• Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun
• Setiap minggu pada Triwulan pertama, setiap 2 minggu pada Triwulan kedua
• Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
• Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan
KOMPLIKASI
Perdarahan hebat

Krisis tiroid (tirotoksikosis)

Infeksi, sepsis

Perforasi uterus

Keganasan (khoriokarsinoma)

Emboli trofoblast
PROGNOSIS
20% wanita dengan kehamilan mola komplit berkembang menjadi penyakit
trofoblastik ganas  Faktor:
 Umur penderita yang tua
 Kadar hCG yang tinggi (>100.000mIU/mL)
 Eklampsia
 Hipertiroidisme
 Kista teka lutein bilateral

Risiko terjadinya rekurensi adalah sekitar 1-2%


ANALISIS MASALAH
TEORI KASUS
Anamnesis : Anamnesis :
1. Terdapat tanda-tanda kehamilan. Mual dan muntah yang parah yang 1. Keluar darah kehitaman dan terasa nyeri perut seperti akan
menyebabkan 10% pasien masuk RS melahirkan, kemudian keluar darah lagi disertai gumpalan-
2. Uterus tumbuh lebih besar dari usia kehamilan yang sebenarnya dan gumpalan seperti anggur berwarna putih yang jumlahnya sedikit.
2. Pasien tidak pernah merasakan gerak janin
teraba lunak. Saat palpasi tidak didapatkan balotement dan tidak 3. Mual (+)
teraba bagian janin. 4. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 02-04-2019
3. Gejala – gejala hipertitoidisme seperti intoleransi panas, gugup, 5. Usia Kehamilan: 16-17 minggu
penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan
berkeringat, kulit lembab
4. Gejala – gejala pre-eklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan
tungkai, peningkatan tekanan darah, proteinuria (terdapat protein
pada air seni)
5. Perdarahan uterus merupakan gejala yang mencolok dan bervariasi
mulai dari spoting sampai perdarahan yang banyak. Perdarahan ini
dapat dimulai sesaat sebelum abortus atau yang lebih sering lagi
timbul secara intermiten selama berminggu-minggu atau setiap
bulan. Sebagai akibat perdarahan tersebut gejala anemia ringan
sering dijumpai. Anemia defisiensi besi merupakan gejala yang
sering dijumpai.
6. Gejala perdarahan biasanya terjadi antara bulan pertama sampai
ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu.
7. Meskipun uterus cukup membesar mencapai bagian atas sympisis,
secara khas tidak akan ditemukan aktivitas janin.
TEORI KASUS
Anamnesis : Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Fisik : Status Generalis
Palpasi : Keadaan umum : sedang
Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, Kesadaran : compos mentis
teraba lembek Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan Frekuensi nadi : 86 x/menit
janin. Mata : anemis (+/+), ikterus (-/-)
Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janin Abdomen :
Inspeksi : abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada
tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-).
Pemeriksaan Penunjang : Palpasi : teraba tinggi fundus uteri 1 jari di bawah umbilikus,
Ultrasonografi balotement (-), tidak teraba bagian janin, nyeri tekan (-)
Gambaran seperti sarang tawon tanpa disertai adanya janin Denyut Jantung Janin : Negatif
Ditemukan gambaran snow storm atau gambaran seperti badai
salju. Pemeriksaan Penunjang :
Ultrasonografi (USG) Abdomen:
Uterus 12,0x7,5x8,4 cm, Tampak gambaran hiperechoid,
honey comb appearance. kesan: Mola Hidatidosa
TEORI •KASUS
1. Evakuasi
a. Perbaiki keadaan umum. a. Rencana Diagnosis
Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret USG
Bila Kanalis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 b. Rencana Terapi
jam kemudian dilakukan kuret.
b. Memberikan obat-obatan Antibiotik, uterotonika dan Infus RL 20 gtt/i
perbaiki keadaan umum penderita. Inj. Cefotaxim 2x1gr
c. 7-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua Inj. Asam tranexamat 3 x 500 mg
untuk membersihkan sisa-sisa jaringan. Pro Kuretase (15 Agustus 2019)
d. Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia c. Rencana Monitoring
lebih dari 30 tahun, Paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat Observasi keadaan umum dan vital sign
besar yaitu setinggi pusat atau lebih Observasi perdarahan
Pengawasan Lanjutan
Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai
kontrasepsi oral pil.
Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun :
Setiap minggu pada Triwulan pertama
Setiap 2 minggu pada Triwulan kedua
Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3
bulan.
KESIMPULAN

Hamil mola
•• Hamil mola  suatu kehamilan
 suatu kehamilan di di mana
mana setelah
setelah fertilisasi
fertilisasi hasil
hasil konsepsi
konsepsi tidak
tidak
berkembang menjadi
berkembang menjadi embrio
embrio tetapi
tetapi terjadi
terjadi proliferasi
proliferasi dari
dari vili
vili korialis
korialis di
di sertai
sertai dengan
dengan
degenerasi hidropik.
degenerasi hidropik.
Mola hidatidosa
•• Mola hidatidosa terbagi
terbagi menjadi
menjadi :: Mola
Mola hidatidosa
hidatidosa sempurna,
sempurna, mola
mola hidatidosa
hidatidosa parsial
parsial
Perdarahan pervaginaan
•• Perdarahan pervaginaan dari
dari bercak
bercak sampai
sampai perdarahan
perdarahan berat
berat merupakan
merupakan gejala
gejala utama
utama
dari mola
dari mola hidatidosa
hidatidosa

Diagnosis ditegakkan
•• Diagnosis ditegakkan berdasarkan
berdasarkan Anamnesa,
Anamnesa, pemeriksaan
pemeriksaan fisik,
fisik, pemeriksaan
pemeriksaan dalam,
dalam,
laboratorium, radiologik
laboratorium, radiologik dan
dan histopatologik
histopatologik
Penatalaksanaan ::
•• Penatalaksanaan
Evakuasi :: Kuret
•• Evakuasi Kuret atau
atau kuret
kuret isap,
isap, histerektomi
histerektomi
Pengawasan lanjut
•• Pengawasan lanjut :: Periksa
Periksa ulang
ulang selama
selama 2-3
2-3 tahun
tahun
•• Diagnosis
Diagnosis pada
pada kasus
kasus ini
ini adalah
adalah Abortus
Abortus Mola
Mola Hidatidosa
Hidatidosa yang
yang didapatkan
didapatkan berdasarkan
berdasarkan anamnesis,
anamnesis,
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik serta
serta pemeriksaan
pemeriksaan penunjang.
penunjang. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan didi RSUD
RSUD Raden
Raden Mattaher
Mattaher Jambi
Jambi
yang dilakukan
yang dilakukan pada
pada pasien
pasien ini
ini sudah
sudah tepat
tepat yaitu
yaitu dengan
dengan melakukan
melakukan kuretase.
kuretase.

Anda mungkin juga menyukai