Anda di halaman 1dari 23

*

Oleh:
Kelompok 3
Diabetes ketoasidosis adalah suatu kondisi
dimana terjadi akibat adanya defisiensi insulin
yang bersifat absolute dan terjadinya
peningkatan kadar hormone yang berlawanan
dengan isulin. (Wijaya, 2013, hal. 13)

*
Pada pasien ketoasidosis diabetik biasanya
karena tidak adanya atau tidak cukupnya jumlah
insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh :
1. Insulin tidak diberikan atau dengan diberikan
dengan dosis yang dikurangi
2. Keadaan sakit atau infeksi
3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes
yang tidak terdiagnosis dan tidak terobati.
(Wijaya, 2013, hal. 13)

*
1. Poliuria
9. Hipotensi
2. Polidipsi 10. Hipotermia
3. Dehidrasi 11. Perubahan stastus
mental dan koma
4. Kelemahan umum 12. Peningkatan peristaltik
5. Letargi ( usus
mengantuk ) 13. Bau napas aseton
14. Respirasi kusmaul (
6. Nause atau napas cepat dan dangkal )
muntah
7. Nyeri abdomen
8. Takikardi

*
Ketoasidosis diabetik di tandai oleh kekurangan
relatif atau absolut insulin. Ketika tubuh
kekurangan insulin dan tidak dapat menggunakan
KH untuk energi, hal ini memaksa untuk
menggunakan lemak dan protein. Produksi
berlebihan hormon-hormon skunder melawan
pengaturan (glukagon, katekolamin, kortisol, dan
hormon pertumbuhan) terhadap stres tampaknya
memainkan peran penting dalam perkembangan
ketoasidosis diabetik.

*
1. RINGAN : pH darah < 7,3
2. SEDANG: pH darah < 7,2
3. BERAT : puh adalah darah < 7,1

*
* Tidak adekuatnya rehidrasi
* Hiperglikemia
* Hipokalemia
* Asidosis metabolik
(Stillwell, 2011, hal. 254)

*
*
a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
b. Keluhan Utama
c. Pengkajian Primer
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
5. Kaji status Eksposure

*
* Riwayat Keperawatan/Kesehatan
* Riwayat Kesehatan/Keperawatan Sekarang
* Riwayat Kesehatan/Keperawatan Dahulu
* Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
* Pemeriksaan Fisik
* Keadaan Umum
* Pemeriksaan Tanda Vital
* Pemeriksaan Head To Toe

*
1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
2. Pola Eliminasi
a. Pola Aktivitas
b. Sirkulasi
c. Integritas Kulit
d. Neurosensori
e. Nyeri/Kenyamanan
f. Keamanan
g. Pernafasan
h. Seksualitas

*
* Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg/dl
atau lebih
* Aseton plasma (keton) : positif secara
mencolok
* asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol
meningkaat
* Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya
kurang dari 330 mOsm/l

*
* Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan kemampuan bernafas
* Resti terjadinya gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan peningkatan keasaman (pH
menurun) akibat hiperglikemia, glukoneogenesis
dan lipolysis
* Nyeri akut berhubungan dengan dilatasi lambung
* Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis
osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran cairan
berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake
akibat mual, kacau mental

*
Dx. I : Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan penurunan kemampuan bernafas
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3 x 24 jam diharapkan pola nafas efektif
KH : Pola nafas pasien kembali teratur, respirasi rate
pasien kembali normal (16-24x/menit), dan pasien mudah
untuk bernafas
I

*
*Lanjutan….
Intervensi :
Kaji pola nafas setiap hari
R : Pola dan pernafasan dipengaruhi oleh status asam
basa, status hidrasi, status cardiopulmonal dan sistem
persyarafan. Keseluruhan faktor harus dapat
diidentifikasi untuk menentukan faktor mana yang
berpengaruh
Kaji kemungkinan adanya sekret yang mungkin timbul
R : Penurunan kesadaran mampu merangsang
pengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek
parasimpatik atau menurunnya kemampuan menelan
Baringkan klien pada posisi nyaman, semi fowler
R : Memudahkan klien dalam bernafas
Intervensi :
Observasi irama, frekuensi serta kedaleman pernafasan
R : Memantau adanya perubahan irama, frekuensi dan
kedalaman pernafasan
Monitor hasil pemeriksaan AGD
R : Untuk memantau AGD pasien apabila ada perubahan
dalam pH, PO2, PCO2, HCO3 dan BE
Auskultasi bunyi paru
R : Mengidentifikasi bunyi paru apabila ada bunyi tambahan
dalam paru
Berikan posisi fowler / semifowler (sesuai dengan keadaan
klien)
* Lanjutan…..
Dx. III : Nyeri akut berhubungan dengan
dilatasi lambung
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri
berkurang atau hilang
KH : Nyeri berkurang atau terkontrol,
pasien tampak tenang tidak meringis kesakitan
Intervensi :
Kaji keluhan nyeri, catat intensitasnya,
karakteristiknya, lokasi dan lamanya nyeri.
R : Nyeri merupakan pengalaman subyektif dan harus
dijelaskan oleh pasien dan untuk mengevaluasi
keefektifan dari terapi yang diberikan
Gunakan teknik sentuhan yang terapeutik visualisasi
(teknik relaksasi dan distraksi)
R : Memberikan pasien sejumlah pengendali nyeri atau
dapat mengubah mekanisme sensasi nyeri dan
mengubah persepsi nyeri
* Lanjutan…..
* Dx. IV : Defisit volume cairan
berhubungan dengan diuresis osmotik akibat
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan :
diare, muntah; pembatasan intake akibat mual,
kacau mental
* Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan volume
cairan seimbang
* KH : TTV dalam batas normal, pulse
perifer dapat teraba, turgor kulit dan capillary refill
baik (kembali < 3 detik), keseimbangan urin output
dan kadar elektrolit normal
Intervensi :
Kaji riwayat pengeluaran berlebih : poliuri, muntah
maupun muntah
R : Membantu memperkirakan pengurangan volume
total. Proses infeksi yang menyebabkan demam dan
status hipermetabolik meningkat pengeluaran
insensibel
Monitor tanda-tanda vital dan perubahan tekanan
darah orthostatik
R : Hipovolemik dapat dimanifestasikan oleh hipotensi
dan takikardi. Hipovolemia yang berlebihan dapat
ditunjukkan dengan peenurunan TD lebih dari 10
mmHg dari posisi berbaring ke duduk atau berdiri
* Implementasi adalah tahap pelaksanaan
terhadap rencana tindakan keperawatan yang
telah ditetapkan untuk perawat bersama klien.
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
intervensi yang telah direncanakan.

*
* Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses
keperawatan. Kegiatan evaluasi ini merupakan
kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan
yang telah ditentukan untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal
dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

*
*

Anda mungkin juga menyukai