Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

Oleh :

Lisa Anggraini

Dosen Pembimbing :

Dr. Teddy Wijatmiko Sp.S

SMF NEUROLOGI
RSUD WAHIDIN SUDIROHUSODO
MOJOKERTO
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jombang
Tanggal pemeriksaan : 9 Oktober 2018
Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Pingsan

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD dr. Wahidin
Sudiro Husodo pada tanggal 8 Oktober
2018 dengan pingsan di rumah selama
kurang lebih 10 menit, pasien sadar saat di
perjalanan sebelumnya pasien nyeri kepala
1 minggu yang lalu memberat hari ini.
Saat beraktivitas tambah nyeri, tidur juga
terasa nyeri. Nyeri seperti mata mau
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Trauma (-)
Stroke (-)
Otitis Media Supuratif Kronik

4. Riwayat Pengobatan
Pernah kontrol di poliklinik THT

5. Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan dan obat disangkal

6. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita gejala yang sama dengan pasien
Status Generalis
A. Keadaan umum
Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : GCS 4-5-6
 Vital sign
 Tekanan darah : 170/90 mmHg
 Nadi : 96x/menit, reguler, kuat angkat
 RR : 20 x/menit, reguler
 Suhu : 36,5 oC
B. Kepala
Bentuk : Normochepal, bulat
Mata
Sklera : ikterik (-/-)
Konjungtiva : anemis (-/-)
Telinga/ hidung : sekret (-), perdarahan (-)
Mulut : sianosis (-)

C. Leher
Struma : (-)
Bendungan vena : (-)
Pembesaran KGB : (-)
D. Thorax
Jantung
 Inspeksi : tidak terlihat
 Palpasi : tidak teraba
 Perkusi :
Batas kiri atas : ICS II Linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah : ICS V L. midclavicularis
sinistra
Batas kanan atas : ICS II L.Parasternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS IV L.Parasternal dextra
 Auskultasi : S1S2 Tunggal, reguler, gallop (-),
murmur (-)
Paru
 Inspeksi : simetris, retraksi (-/-), ketinggalan gerak
(-/-)
 Palpasi : fokal fremitus kanan = kiri
 Perkusi : Paru kanan sonor = paru kiri
 Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara
tambahan
whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen
 Inspeksi : Datar, luka operasi (-)
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), tak teraba massa, hepar
lien tidak teraba
 Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
 Auskultasi : Bising usus (+) N

Ekstremitas
Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Bawah : Akral hangat (+/+), edema
(-/-)
PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS
1. GCS : E4 V5 M6

2. Meningeal Sign
Kaku kuduk : (+)
Brudzinski I : (+)

3. Nervus kranialis
N. III : pupil isokor, reflek cahaya (+)
N. VII : dbn
N. XII : dbn
 Reflek Patologis:
 Hoffmann -/-
 Trommner -/-
 Babinski -/-
 Chaddock -/-
 Oppenheim -/-
 Schaffer -/-
 Gordon -/-
STATUS NEUROLOGI

5. Reflek Fisiologis
 Reflek Fisiologis:
BKa +2 BKi +2
TKa +2 Tki +2
PKa +2 Pki +2
AKa +2 AKi +2

6. MMT:
5 5
5 5
PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS

7. Cerebellum
Finger – Nose Testing : negatif
Heel – Knee – Toe Testing : negatif
8. Kolumna vertebralis
Tidak dilakukan
9. Autonomik Nervus Sistemik
Tidak ada gangguan BAB dan BAK
Pemeriksaan tambahan
Foto Polos Thorax
Foto CT Scan tanpa kontras
Hasil Lab DL
EKG
DIAGNOSA
 Diagnosa Klinis : Cephalgia
 Diagnosa Topis: Meningen
 Diagnosa Etiologi : Meningitis
 Diagnosis Tambahan : Otitis media supuratif
kronis fase tidak aktif
Terapi
Terapi Farmakologis

PL. DIAGNOSIS PL. TERAPI PL. PL. MONITORING


TINDAKAN
• CT scan • Inf. PZ 20 tpm • MRS • TTV
kepala tanpa • Inj. Ceftriaxon 2 x 2 • Tirah • Klinis
kontras
gram (IV) baring total
• Inj Antrain 3 x 1 vial (IV)
• Inj. Omeprazole 2 x 1
vial (IV)
• Inj Ondansentron 3 x
8mg (IV)
• Inj Dexamethason 3 x 1
vial (IV)
• Inj Vancomycin 2 x 1
gram (IV)
• Inj Phenytoin 3 x 1 drip
( 5 hari)
• Depakene Syrup 3 x 1
Follow Up
Selasa, 9 Oktober 2018
S O A P
Pasien KU: Lemah Meningitis + Mastoiditis -Terapi di lanjutkan.
mengeluh nyeri GCS : 456 tipe kronik
kepala Vital Sign:
Pasien kadang TD : 120/70
gelisah mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/m
Suhu : 36,5 °C

Rabu, 10 Oktober 2018


S O A P
Pasien KU: Lemah Meningitis + Mastoiditis tipe kronik -Terapi di
mengeluh GCS : 456 lanjutkan
nyeri Vital Sign:
kepala TD:120/70
Pasien mmHg
kadang Nadi : 80x/menit
gelisah RR : 20x/m
Suhu : 36 °C
•Kamis, 11 Oktober 2018

S O A P
Pasie KU: Lemah Meningitis + Mastoiditis -Terapi di lanjutkan
n GCS : 456 tipe kronik
menge Vital Sign:
luh TD:130/80
nyeri mmHg
kepal Nadi : 80x/menit
a RR : 20x/m
Suhu : 36 °C

• Jumat, 12 Oktober 2018

S O A P
Pasien KU: Lemah Meningitis + Mastoiditis tipe kronik -Terapi di
mengeluh GCS : 456 lanjutkan
nyeri Vital Sign: -
kepala TD:120/80
Pasien mmHg
cenderung Nadi : 86x/menit
tidur RR : 20x/menit
Suhu : 36,5 °C
Sabtu, 13 Oktober 2018

S O A P
Pasien KU: Lemah Meningitis + Mastoiditis • Up Infus
mengeluh GCS : 456 tipe kronik • Pasien di rujuk ke
nyeri kepala Vital Sign: Rumah Sakit Dr.
TD:110/70 Sutomo Surabaya
mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/m
Suhu : 36,5 °C
Meningitis bakteri
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Meningitis bakteri merupakan salah satu
jenis penyakit infeksi pada selaput
pembungkus otak atau meningen serta
cairan yang mengisi ruang subarakhnoid
Epidemiologi
Kejadian tahunan diperkirakan mencapai 2-5%
per 100.000 orang di dunia Barat dan angka itu
10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara
kurang berkembang
Meningitis akut bakteri merupakan salah satu
dari 10 penyebab infeksi terkait kematian di
seluruh dunia dan 30-50% dari pasien yang
selamat memiliki gejala sisa neurologis permanen
Meningitis akut bakteri pada bayi
imunokompeten (> 4 minggu) dan anak-anak,
serta pada orang dewasa, yang mencapai hampir
80% dari semua kasus
Etiologi
Bakteri penyebab meningitis terbanyak
disebabkan oleh
Hemophilus influenzae
Streptococcus pneumoniae
Neisseria meningitidis
Patogenesis
Edema
serebri
Inokulasi
dan
bakteri
peningkat
an TIK

Kolonisasi
dan
Kebocoran penetrasi
protein bakteri
plasma pada
membran
mukosa

Pengeluar Invasi
an sitokin bakteri
dan pada
prostaglan sirkulasi
din dan SSP

Peningkata
Multiplikas
n
i pada
permebilit
subarachn
as sawar
oid
darah otak
Gejala Meningitis

 Sakit kepala
 Demam
 Mual
 Muntah
 Adanya tanda rangsang meningeal positif
 Perubahan tingkat kesadaran
 Kejang
DIAGNOSIS
 Diagnosis meningitis bakteri dapat ditegakkan
dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
 Pada pemeriksaan meningeal sign akan
didapatkan adanya kaku kuduk, kernig sign,
brudzinski positif
Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan meningeal sign
 Kaku kuduk (+)
 Kernig sign (+)
 Brudzinski (+)
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan
Lumbal Pungsi
Foto thorax
MRI
Pemeriksaan Laboratorium
Tata Laksana
Terapi umum
5 B ( Breath, Blood, Brain, Bowel, Bone)
keadaan kegawatan

Terapi spesifik
Pemberian Antibiotika
Pemberian Deksametason
Dosis 15 mg/kg BB tiap 6 jam selama 4 hari
atau 0,4 mg/kg BB tiap 12 jam selama 2 hari
tanpa tapering off
Komplikasi
Arakhnoiditis
Abses otak

Anda mungkin juga menyukai