Anda di halaman 1dari 30

Tumor jinak ganas dan

kista kelenjar liur


Fitri Nurdiana
(20140811054)
Pendahuluan

Defenisi
 Tumor (neoplasma) adalah adalah massa jaringan yang abnormal, tumbuh
berlebihan, tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan
terus tumbuh meskipun stimulus yang memicu perubahan tersebut telah
hilang
Sifat neoplasma

 Mengatur sendiri sinyal pertumbuhan


 Tidak peka terhadap sinyal penghambat pertumbuhan
 Kemampuan membelah yang tanpa batas
 Kemampuan menginvasi jaringan local dan menyebar ke tempat jauh
Klasifikasi

 Berdasarkan klinis, neoplasma dibagi:


1. Jinak (benign) : tumor disebut jinak apabila gambaran
mikroskopik tidak membahayakan, memberikan kesan
bahwa tumor tersebut akan tetap terlokasi dan dilakukan
pengangkatan dengan tindakan bedah local.
2. Ganas (malignant) : karena sifatnya yang melekat erat
di permukaan tempat tumor itu berada. Lesi dapat
menginvasi dan merusak struktur sekitarnya dan menyebar
ketempat jauh (metastasis) serta menyebabkan kematian
Tumor jinak atau ganas memiliki 2 komponen dasar yaitu:
1. Parenkim
Terdiri atas sel yang telah mengalami transformasi atau sel neoplastic
2. Stroma
Penunjang non-neoplastik yang berasal dari pejamu, terdiri atas jaringan ikat, pembuluh
darah dan sel radang yang berasal dari pejamu.
Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak /
ganas, berdasarkan :

1. Differensiasi (Semua tumor jinak tersusun dari sel neoplastik


yang mirip dengan sel normal) & anaplasia (hilangnya
differensiasi struktural & fungsional suatu sel normal)
2. Dysplasia (hilangnya orientasi arsitektur normal sel dalam
jaringan)
3. Kecepatan pertumbuhan: kecepatan pertumbuhan tumor
berhubungan dengan derajat differensiasinya Invasi lokal &
tidak mempunyai kemampuan untuk menginfiltrasi,
menginvasi jaringan sekitarnya
4. Metastasis (anak sebar) Adalah penyebaran ke jaringan yang
jauh dari tumor asal
 Tumor kelernjar liur terdapat 3-6 % dari semua tumor di kepala dan leher
 Kebanyakan tumor kelenjar liur berasal dari kelenjar parotis (80%).
 kelenjar submandibula (10-15%)
 Kelenjar sublingual (<1%)
 kelenjar liur minor (5-8%)
 Tumor kelenjar liur yang paling banyak didapati adalah tumor jinak dan merupakan 75%
- 80% dari tumor pada kelenjar parotis
Etiologi

 Penyebab tumor kelenjar liur belum diketahui secara pasti


 Beberapa factor yang dicurigai antara lain paparan radiasi, genetic,
pemakaian tembakau,paparan kimia dan virus
Sel Normal Jika sel berhasil
diperbaiki
Zat perusak
DNA didapat
(lingkungan) :
•Kimiawi Kerusakan DNA
•Radiasi
•Virus

Mutasi gen

Perubahan gen
Aktivasi ondogen
yang Pengaktifan
pendorong
mengendalikan gen apoptosis
pertumbuhan
pertumbuhan

Proliferasi sel Ekspansi Progresif


abnormal klonal tumor
Gambaran klinis

 Terlihat Adnya massa pada daerah wajah (parotis), pada angulus mandibula
(parotis dan submandibula), leher (submandibula) atau pembengkakan pada
dasar mulut (sublingual).
 pembesaran ukuran massa yang cepat mengarah pada kelainan seperti infeksi,
degenerasi kistik, hemoragik atau malignansi.
 Tumor jinak kelenjar liur biasanya bersifat mobile dan berasal dari parotis
 Lesi malignansi biasanya menimbulkan gejala seperti gangguan nervus fasialis,
pertumbuhan yang cepat, parastesia, lesi yang terfiksir dan pembesaran
kelenjar getah bening cervikal.
Tumor Kelenjar liur

Tumor jinak (benign)


1. Pleomorfik adenoma (mixed tumor jinak):
 merupakan tumor tersering pada kelenjar liur dan paling sering terjadi pada
kelenjar parotis.
 Dinamakan pleomorfik karena terbentuk dari sel-sel epitel dan jaringan ikat
 Pertumbuhan tumor ini lambat, berbentuk bulat, dan konsistensinya lunak
 Penatalaksanaanya yaitu eksisi bedah dari kelenjar yang terkena
2. Warthin's tumor
 tumor Warthin adalah tumor yg berasal dari nodus limfatikus di dalam kelenjar parotis
 tumor ini tampak rata, lunak pada daerah parotis, memiliki kapsul apabila terletak
pada kelenjar parotis dan terdiri atas kista multipel
 tidak nyeri pada ekor kelenjar parotis dengan ukuran rata-rata 2-4 cm
3. Papiloma intraduktal
 berbentuk kecil, lunak dan biasanya ditemukan pada lapisan submukosa
 Gambaran mikroskopiknya tampak dilatasi kistik duktus parsial dengan epitel kuboid.
Sangat jarang terjadi pada kelenjar minor
4. Oxyphil adenoma (oncosistoma)
 sangat jarang ditemukan, lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan
ratio 2:1
 Diameternya kecil (< 5 cm), pertumbuhannya lambat dan berbentuk sferis
 Dapat terjadi rekurens jika eksisi tumor tidak komplit
Tumor Ganas (malignant) Kelenjar Liur

1. Mukoepidermoid karsinoma
 Mukoepidermoid karsinoma kebanyakan berasal dari kelenjar parotis dan
biasanya memiliki gradasi yang rendah
2. Kista Adenoma karsinoma
 merupakan karsinoma yang paling banyak pada kelenjar minor.
pertumbuhannya lambat dan kebanyakan memiliki gradasi yang rendah. dapat
berulang setelah dilakukan pembedahan, kadang-kadang beberapa bulan
setelah operasi
3. Adenokarsinoma
terdapat beberapa tipe adenokarsinoma:
 karsinoma sel asinik:
paling banyak berasal dari kelenjar parotis dan pertumbuhannya lambat

 adenokarsinoma polimorfik grade rendah:


kebanyakan berasal dari kelenjar minor

 adenokarsinoma yang tidak dispesifikasikan:


bila dilihat di mikroskop tumor ini memiliki penempakan yang cukup khas untuk disebut
adenokarsinoma, tetapi belum memiliki penampakan untuk dispesifikasikan. sering
berasal dari kelenjar parotis dan kelenjar minor
4. Mixed tumor maligna
Terdiri atas 3 tipe yaitu, ex adenoma pleomorfik, karsinosarkoma dan mixed tumor
 kasrinoma ex adenoma pleomorfik merupakan tipe yang paling banyak.

 Karsinoma ex adenoma pleomorfik merupakan kanker yang berkembang dari mixed


tumor jinak (pleomorfik adenoma). Kebanyakan terjdi pada kelenjar liur mayor
Kanker kelenjar liur lainnya yang jarang
 squamous sel karsinoma: terutama pada laki-laki yang tua. Dapat berkembang setelah
terapi radiasi untuk kanker yang lain pada area yang sama
 epitelial-mioepitelial karsinoma
 anaplastik small sel karsinoma
 karsinoma yang tidak berdiferensiasi
 limfoma non hodgin
Diagnosis

Pemeriksaan secara klinis pada mulut dengan ditemukannya :


 adanya Benjolan
 Lesi putih
 Hiperkeratosis
 Ulkus yang menetap selama 2 minggu atau lebih
 harus di biopsi untuk melihat ada tidaknya perubahan kearah ganas
Penatalaksanaan

Pasien dengan tumor ditangani dengan


 operasi
 Radiasi
 kemotherapi
KISTA KELENJAR SALIVA

Kista kelenjar ludah

Mucocole
ETIOLOGI

 Penyebab dari kista kelenjar ludah adalah kongenital dan aquired


 Sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor aquired
• obstruksi duktus kelenjar liur oleh kalkuli
• plug mucus
• dan penyempitann saluran kelenjar ludah pada pasien post operative dan post
inflamatory
 Pada beberapa penelitian melaporkan adanya hubungan penyempitan saluran kelenjar
ludah yang disebabkan penggunaan obat kumur hydrogen peroksida dan pasta gigi
dengan kandungan bahan penghilang tartar dan cairan antiplak
GAMBARAN KLINIK

 Pada pemeriksaan klinis, kista kelenjar ludah tampak menyerupai dilatasi aneurisma
 Pasien mengeluhkan adanya pembengkakan dan terkadang ada pengeluaran cairan dari pembengkakan tersebut

 Kista kelenjar ludah sebagian besar terjadi pada kelenjar ludah minor
 Lokasi pada dasar mulut, mukosa bukal dan bibir
 Ukuran kista kelenjar ludah berkisar dari 0,8–10 cm
 Sebagian besar kasus berukuran 1-3 cm
 Pada Pemeriksaan klinis
 Lesi dengan fluktuasi, non ulserasi dan mobile

 Lesi superficial tampak translucent dan kebiru-biruan

 Lesi yang lebih dalam dideteksi dengan palpasi


 Bila terjadi pada kelenjar mayor lesinya multipel , sering ditemukan pada kelenjar
parotid
 Kista kelenjar ludah parotid berada pada lobus superficial
 Tampak seperti massa pada dinding anterior meluas ke daerah auricular dan
mandibula
 Berkembang lambat
 Biasanya tidak sakit
 Pembengkakan unilateral
 Tidak melibatkan saraf wajah dan mobile
 Untuk melihat batasan kista ,perluasannya, dan isi dari lesi dibutuhkan gambaran
radiografi untuk menegakan diagnosa
 Menggunakan CT scan,MRI , dan USG
Kista kelenjar ludah parotid yang berlokasi dibawah lubang
telinga dan distal dari angulus mandibula
Pemeriksaan penunjang Diagnosa banding

 Pemeriksaan Radiologi  Mukokel


 CT Scan  Mucoepidermoid carcinona
 MRI
 USG
TERAPI
Eksisi
Enukleasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai