Anda di halaman 1dari 41

ANUGRAH LA’BI TULAK

PEMBIMBING
dr. Melda MM Sinolungan, Sp.OG

BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri
dari tumor ovarium benigna dengan ascites
dan efusi pleura yang menghilang setelah
reaksi tumor. Tumor ovarium pada. Sindrom
Meigs adalah jenis fibroma.Sindrom ini telah
dinamaibila memenuhi kriteria minimal efusi
pleura, tumor ovarium padat dan hilangnya
efusi setelah pengangkatan tumor.
1. Untuk memahami definisi, etiologi,
gambaran klinis, diagnosis,
penatalaksanaan, dan prognosis dari
Sindrom Meigs .
2. Untuk menghubungkan antara kasus dan
teori yang di dapatkan di rumah sakit.
 Tanggalpemeriksaan : 18 – 02 – 2019
 Jam : 10.00 WITA
 Ruangan : Nifas Atas
Identitas Pasien Identitas Suami

 Nama : Ny. R  Nama : Tn. U


 Umur : 39 Tahun  Umur : 38tahun
 Alamat : Jl.  Alamat :
Talanda Jl.Talanda
 Pekerjaan : IRT  Pekerjaan : Tani
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Pendidikan: SMP  Pendidikan : SMA
 P0A2  UsiaKehamilan: -
 HPHT : 03-08-2018  Menarche : 14
 Tafsiran tahun
Persalinan: -
 Perkawinan : Ke 2(
2 tahun)
 Keluhan Utama : Sesak nafas

 Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas yang dialami sejak


1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan semakin hari
perutnya membesar dan terasa nyeri sejak 2 bulan
terakhir. Awalnya pasien mengira dirinya sedang hamil
tetapi perutnya dengan cepat membesar. Pasien juga
mengeluhan sakit kepala, pusing, dan batuk. Keluhan lain
seperti demam, mual, muntah tidak ada. BAK lancar dan
BAB biasa.

 Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien pernah mengalami keguguran 2 x sebelumnya.Riwayat


penyakit darah tinggi (-), riwayat penyakit diabetes
mellitus (-), riwayat penyakit asma, batuk lama dan alergi
(-).Riwayat penyakit infeksi organ reproduksi disangkal.
Riwayat menstruasi sebelumnya tidak teratur.
 KU : Sakit sedang
 Kesadaran : Kompos mentis

 Tanda-Tanda Vital
TekananDarah : 130/80mmHg
Nadi : 95x/menit
Pernapasan : 32x/menit
Suhu : 36,2ºC

 Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-),
pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
 Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Vokal fremitus berkurang +/+, nyeri tekan (-), massa
tumor (-)
P : Redup pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung,
batas jantung
dalam batas normal
A :Bunyi pernapasan menurun +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
Bunyi jantung I/II murni Regular

 Abdomen
I:Tampak cembung,warna kulit sama dengan sekitar.
A: Peristaltik usus + (kesan normal).
P: Timpani, Asites (+)
P:Nyeri tekan abdomen (+) bagian bawah.
Pemeriksaan Obstetri :
 Leopold I : Tidak teraba
 Leopold II : Tidak teraba
 Leopold III : Tidak teraba
 Leopold IV : Tidak teraba
 HIS :-
 Janin Tunggal :-

Genitalia :
 Pemeriksaan Dalam (VT) :
 Vulva : tidak dilakukan
 Vagina : tidak dilakukan
 Portio :tidak dilakukan
 Pembukaan :tidak dilakukan
 Ketuban : tidak dilakukan
 Pelepasan : tidak dilakukan

Ekstremitas :
 Atas :Akral hangat, Edema +/+
 Bawah :Akral hangat, Edema +/+
KESAN :
 Massa adnexa
kanan disertai
ascites dan efusi
pleura dextra
sugestif Meigs
syndrome
 Splenomegaly
 Perselubungan
homogeny pada kedua
hemithorax setinggi
costa V posterior
menutupi sinus dan
diafragma serta batas
jantung.
 Cor : sulit dinilai.
 Tulang-tulang thorax
intak.

Kesan: Efusi pleura


bilateral
 Pasien masuk dengan keluhan sesak nafas yang dialami sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien mengatakan semakin hari perutnya membesar dan
terasa nyeri sejak 2 bulan terakhir. Awalnya pasien mengira dirinya
sedang hamil tetapi perutnya dengan cepat membesar. Pasien juga
mengeluhan sakit kepala, pusing, dan batuk. Pasien pernah mengalami
keguguran 2 x sebelumnya. HPHT : 3 Agustus 2018.
 Dari pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital: tekanan darah 130/80, nadi
95 x/m, pernapasan 32 x/m, suhu 36,2ºC. Pada pemeriksaan kepala-leher
didapatkan konjungtiva anemis (+/+). Pemeriksaan thorax didapatkan
vokal fremitus berkurang (+/+), redup di kedua lapangan paru, dan bunyi
pernapasan menurun. Pada pemeriksaan abdomen didapatknya perut
tampak cembung, asites (+), nyeri tekan regio suprapubik. Ekstremitas
superior dan inferior edema.
 Pemeriksaan laboratorium didapatkan HGB 4,9, RBC 3,31, WBC 7,9, PLT
261, HCT 19,0. Fungsi hati : SGOT 131 U/L, SGPT 64 U/L. Fungsi ginjal
dalam batas normal. Albumin : 1,8 g/dl (hipoalbuminemia). Pada
pemeriksaan Hcg test negatif dan HbsAg reaktif. Pemeriksaan tumor
marker CEA dalam batas normal tetapi CA 125 mg/dl >600.000
(meningkat),Hasil pemeriksaan USG, menunjukkangambaran massa
adnexa kanan disertai ascites dan efusi pleura dextra sugestif Meigs
syndrome + splenomegaly. Foto thorax PA member kesan efusi pleura
bilateral.
 P0A2+Meigs Syndrome + Anemia Berat +
Hepatitis B
 O2 2-4 lpm
 Transfusi 6 kantung PRC
 IVFD RL10 tetes/menit
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
 Inj. Ranitidin 50 mg/8jam/iv
 Pasang kateter
 Rencana USG Abdomen dan ginekologi
 Dubia
 Hari Selasa, tanggal 19 02 2019 (PH.1)

 S :Sesak napas (+), perut membesar dan nyeri (+),sakit kepala (+)
pusing (+),batuk (+). BAB biasa dan BAK lancar (kateter).

 O : Keadaan umum : Sakit sedang


 Tanda vital :
 Suhu : 36,90C
 TD : 100/60
 Nadi : 88 kali/menit
 Respirasi : 26 kali/menit
 Mata : Conjunctiva : Anemis (+/+)

 Thorax
 I: Pergerakan thoraks simetris
 P : Vokal fremitus berkurang +/+
 P : Redup pada kedua lapang paru
 A : Bunyi pernapasan menurun +/+
 Abdomen :
 Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal
 Perkusi : Tympani, Asites (+)
 Palpasi :Nyeri tekan abdomen (+)
 Ekstremitas: Superior dan inferior edema

 Pemeriksaan USG:massa adnexa kanan disertai ascites dan efusi pleura


dextra sugestif Meigs syndrome + splenomegaly.

 Foto thorax : efusi pleura bilateral

 A : Meigs Syndrome + Anemia Berat + Hepatitis B


 P : O2 2-4 lpm

 Transfusi 3 katung PRC


 IVFD RL 10 tetes/menit
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
 Inj. Ranitidin 50 mg/8 jam/iv
 Vip Albumin 3x2 tab
 Hari Rabu, tanggal 20 02 2019 (PH.2)

 S :Sesak napas (+), perut membesar dan nyeri (+), sakit


kepala (-) pusing (+), batuk (+). BAB biasa dan BAK
lancar(kateter).

 O : Keadaan umum : Sakit sedang


 Tanda vital :
 Suhu : 36,90C
 TD : 100/60
 Nadi : 88 kali/menit
 Respirasi: 26 kali/menit
 Mata : Conjunctiva : Anemis (+/+)
 Thorax :
 I : Pergerakan thoraks simetris
 P : Vokal fremitus berkurang +/+
 P : Redup pada kedua lapang paru
 A : Bunyi pernapasan menurun +/+
 Abdomen :
 Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal
 Perkusi : Tympani, Asites (+)
 Palpasi :Nyeri tekan abdomen (+)
 Ekstremitas: Superior dan inferior edema

 A : Meigs Syndrome + Anemia Berat + Hepatitis B

 P :
 O2 2-4 lpm
 IVFD RL 10 tpm
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
 Inj. Ranitidin 50 mg/8 jam/iv
 Vip Albumin 3x2 tab
 Hemafort 1x1
 Rencana dirujuk ke Rumah sakit Wahidin Makassar
 Hari Kamis, tanggal 21 02 2019 (PH.3)

 S :Sesak napas (+), perut membesar dan nyeri (+) berkurang, sakit
kepala (-) pusing (+), batuk (+) berkurang. BAB biasa dan BAK lancar
(kateter).
 O : Keadaan umum : Sakit sedang
 Tanda vital :
 Suhu : 36,50C
 TD : 100/60
 Nadi : 82 kali/menit
 Respirasi : 24 kali/menit
 Mata : Conjunctiva : Anemis (-/-)
 Thorax:
 I : Pergerakan thoraks simetris
 P : Vokal fremitus berkurang +/+
 P : Redup pada kedua lapang paru
 A : Bunyi pernapasan menurun +/+
 Abdomen :
 Auskultasi : Peristaltik usus (+) kesan normal
 Perkusi : Tympani, Asites (+)
 Palpasi :Nyeri tekan abdomen (+) berkurang
 Ekstremitas : Superior dan inferior edema

 A : Meigs Syndrome + Anemia + Hepatitis B

 P : O2 2-4 lpm (bila sesak)


 IVFD RL 10 tetes/menit
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
 Inj. Ranitidin 50 mg/8 jam/iv
 Vip Albumin 3x2 tab
 Hemafort 1x1S
 Pasien menolak untuk dirujuk

 TANGGAL 23 FEBRUARI 2019 PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI


ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami
lelah yang terus-menerus dan terjadi secara
perlahan, sesak napas, perut terasa tegang dan
tampak membuncit, kadang-kadang batuk tanpa
dahak, siklus haid yang tidak teratur. Juga
disertai sesak napas, batuk, dan dada, semakin
lama makin bertambah berat. Sesak berkurang
dengan posisi miring ke kanan.
 Berdasarkan teori, dari gejala-gejala dan hasil
pemeriksaan penunjang diatas hal ini Syndroma
Meigs ini sangat terkenal dengan trias dari tumor
ovarium jinak, asites, dan efusi pleura. Jenis
yang paling sering dari tumor ini adalah fibroma.
 Pemeriksaan fisik, tanda vital dapat
ditemukan takipneu dan takikardi.
Pemeriksaan toraks yang didapatkan pada
efusi pleura adalah: Inspeksi: pada waktu
respirasi, bagian yang sakit gerakannya
tertinggal. Palpasi: pergerakan napas pada
sisi yang sakit tertinggal, vocal fremitus
melemah pada sisi yang sakit. Perkusi: redup
pada sisi yang sakit. Auskultasi: suara dasar
vesikuler melemah pada sisi yang sakit.
Pemeriksaan abdomen didapatkan massa baik
kecil maupun besar, asites dengan shifting
dullness.
 Pada pasien ini direncanakan untuk berobat
lanjut ke RS Wahidin makasar sehingga perlu
perbaikan keadaan umum pasien dengan O2
2-4 lpm untuk mengurangi sesak nafas,
Transfusi 6 kantung PRC karena HB pasien 4,9
mg/Dl , IVFD RL 10 tetes/menit, Inj.
Ketorolac 30 mg/8 jam/iv, Inj. Ranitidin 50
mg/8 jam/iv, Vip Albumin 3x2 tab, hemafort
1x1 dan Pasang kateter.
 Adapun tindakan yang dilakukan menurut teori :
1) Perawatan Medis : bertujuan untuk mengobati
secara simtomatil melalui terapi parasentesis dan
thoracocentesis untu gejala asites dan efusi pleura
2) Manajemen Bedah : laparotomi eksplorasi dan
hasilnya dikirimkan untuk dianalisis patologi. Jika
laporan patologi menunjukkan tidak adanya ciri-ciri
keganasan, ahli bedah dapat melanjutkan dengan
operasi konservatif (salpingo-ooforektomi atau
ooforektomi)
3) Perawatan Rawat Jalan :Seperti yang dijelaskan
oleh Meigs, asites dan efusi pleura sembuh secara
dramatis dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan setelah pengangkatan massa, tanpa
kekambuhan.
Meigs sindrom terdiri dari efusi pleura, asites
dengan tumor jinak ovarium selain jenis
fibroma. Tumor jinak ini termasuk tumor
tuba fallopi atau uterus, dan matur
teratoma, struma ovari dan ovarium
leiomyomas. Untuk mengetahui komplikasi
lebih lanjut, perlu dilakukan pemeriksaan
sitologi cairan pleura
 Prognosis pada pasien ini dubia karena
walaupun telah diberikan pengobatan
simtomatik pasien tidak dilakukan laparatomi
eksplorasi , karena pada kasus ini
pengobatan pilihan adalah laparatomi
eksplorasi dimana hasilnya akan dikirim
untuk analisis patologi.
 Sindrom Meigs merupakan gejala yang terdiri
dari tumor ovarium benigna dengan ascites dan
efusi pleura yang menghilang setelah reaksi
tumor. Tumor ovarium pada. Sindrom Meigs
adalah jenis fibroma. Insidensi fibroma ovarium
adalah 2-5% dari semua tumor ovarium
yangdiangkat secara operasi dan, sindrom Meigs
diamati pada sekitar 1% kasus.
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, tanda,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.
Setelah didiagnosis Meigs Syndrome dapat
dilakukan penatalaksanaan pengangkatan tumor
ovarium yang akan berangsur-angsur mengurangi
gejala asites beserta efusi pleura pada
penderitanya.
Sebaiknya pada pasien Meigs sindrom perlu
dilakukan penanganan lebih lanjut dan perlu
dilakukan evaluasi terhadap tumor, agar
penderita maupun dokter yang menangani
dapat mengetahui apakah tumor tersebut
termasuk ganas atau jinak, sehingga dapat
memberikan penatalaksaan yang lebih tepat
dan dapat mecegah terjadinya kekambuhan.
God bless…

Anda mungkin juga menyukai