Anda di halaman 1dari 13

MATERI PERTEMUAN KE

1. Sartika Wulandari
2. Ersthy Enggelista Efendy
3. Putri Amanda Sari
PENGERTIAN
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang
bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
yang berada di garda terdepan dan mempunyai
misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah
kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan
namun tidak mencakup aspek biaya. (Ilham
Akhsanu Ridlo, 2008).
SEJARAH PUSKESMAS
 Puskesmas : ujung tombak pelayanan kesehatan
kepada masyarakat → Rakerkesnas th. 1968 di
Jakarta
 Awal puskesmas dibagi beberapakategori :

1. Tipe A (dipimpin : dokter penuh)


2. Tipe B (dipimpin : dokter tidak penuh)
3. Tipe C (dipimpin : tenaga paramedis)
 Rakerkesnas 1970→
- 1 macam kategori di tingkat kecamatan atau
jumlah penduduk 30-50 ribu
 Rakerkesnas 1970 →
- Puskesmas di ibukota kecamatan ( ≥ 150 ribu
jiwa) = Puskesmas Pembina sebagai pusat
rujukan
- Perluasan jangkauan pelayanan → unit yankes
sederhana = Puskesmas Pembantu (10 ribu
orang jawa dan 2500 orang luar jawa) dan
Puskesmas keliling (kendaraan roda 4), bidan
desa (300 orang)
 Pertengahan tahun 1970-an berdirinya PKMD
(Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
kegiatan : Primary Health Care
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
 Program pokok Puskesmas
1. Promosi Kesehatan
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
3. Program Pengobatan
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Kesehatan Lingkungan
6. Pencatatan dari Pelaporan
PENUNJANG PUSKESMAS
 Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan.
 Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan
kasus
 Kesehatan Lansia (lanjut usia) : pemeriksaan
penjaringan
 Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan,
konseling
 Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat,
pelatihan dokter kecil
 Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani
STRATIFIKASI PUSKESMAS
 untuk melakukan penilaian prestasi kerja
puskesmas, dalam rangka perkembangan fungsi
puskesmas sehingga dalam rangka fungsi
puskesmas dapat diarahkan lebih terarah.
 Tujuan dari stratifikasi adalah untuk mendapa
tgambaran secara menyeluruh perkembangan
puskesmas dalam rangka mawas diri, mendapat
masukan untuk perencanaan puskesmas dalam
waktu datang, mendapatkan informasi tentang
masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas
sebagai masukan atau pembinaan lebih lanjut.
Pengelompokan stratifikasi dibagi menjadi 3, yaitu :
 Strata I puskesmas dengan prestasi kerja baik (warna
hijau)
 Strata II puskesmas dengan prestasi kerja cukup
(warna kuning)
 Strata III puskesmas dengan prestasi kerja kurang
(warna merah)
Sasaran dari stratifikasi adalah :
 Puskesmas tingkat kecamatan

 Puskesmas tingkat kelurahan (puskesmas pembantu)

 Unit-unit kesehatan lain

 Pembinaan peran serta masyarakat


MICROPLAN PUSKESMAS
 Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah
penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5
tahun, termasuk rincian tiap tahunnya
 Tujuan

Meningkatkan cakupan pelayanan program


prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi
oleh puskesmas, sehingga dapat meningkatkan
fungsi puskesmas.
 Langkah-Langkah Penyusunan
1. Identifikasi keadaan dan masalah
2. Pengumpulan data
3. Analisa data
4. Perumusan Masalah
5. Penentuan Prioritas Masalah
 Penyusunan Rencana
Perencanaan yang disusun berdasarkan prioritas
masalah yang disususn secara sistematis, dengan
urutan sebagai berikut:
1. Perumusan tujuan dan sasaran
2. Perumusan kebijaksanaan dan langkah-langkah
3. Perumusan kegiatan
4. Perumusan sumber daya
 Penulisan Dokumen perencanaan meliputi:
1. Pendahuluan
2. Keadaan dan masalah
3. Tujuan dan sasaran
4. Pokok kegiatan dan pentahapan tahunannya
5. Kebutuhan sumber daya
6. Pemantauan dan penilaian
7. Penutup
8. Lampiran lampiran dokumen
SISTEM RUJUKAN PUSKESMAS
 Jalur Rujukan Kesehatan
Rujukan Pelayanan Medis :
1. Antara masyarakat dengan puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu/bidan di Desa
dengan puskesmas
3. Intern antara petugas puskesmas/puskesmas
rawat inap.
4. Antara puskesmas dengan Rumah Sakit,
Laboratorium, atau fasilitas pelayanan lainnya.
 Rujukan Pelayanan Kesehatan
1. Dari puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
2. Dari puskesmas ke instansi lain yang
lebih kompeten baik intra sektoral
maupun lintas sectoral.
3. Jika Rujukan di Kabupaten/Kota
masih belum mampu menanggulangi,
dapat diteruskan ke Provinsi/Pusat.

Anda mungkin juga menyukai