4.pancasila Viii - Ix Sebagai Sis. Filsafat
4.pancasila Viii - Ix Sebagai Sis. Filsafat
FILSAFAT
Pancasila mrpk filsafat bangsa Indonesia mengandung
pengertian sebagai hasil perenungan yg mendalam dari
para tokoh pendiri negara ketika menggali nilai-nilai
dasar dan merumuskan dasar negara untuk diatasnya
didirikan negara Republik Indonesia.
b. Filosuf lain :
1) Plato (427 – 347 SM), filsf pengetahuan ttg segala
yg ada atau ilmu pengetahuan yg berminat mencapai
kebenaran yg asli.
ARISTOTELES
Lahir : 384 SM Stagira, Chalcidice
Meninggal : 322 SM (umur 61 atau 62) Euboea
Era : Filsafat kuno
Minat utama : Fisika, Metafisika, Puisi, Teater,
Musik, Retorika, Politik, Pemerintahan
Etika, Biologi, Zoologi
3) Marcus Tullius Cicere (106 – 43 SM), Filsf
pengetahuan ttg sesuatu yg maha agung dan
usaha-usaha utk mencapainya.
Fils PS memiliki :
a. Dasar Ontologis
b. Dasar Epistemologis
c. Dasar Aksiologis
a. Dasar Ontologis Pancasila
Dasar ontologis PS menunjukkan PS benar-2 ada
dalam realitas dg identitas dan entitas yg jelas.
Melalui tinjauan fils, dasar ontologis PS mengangkat
status istilah yg digunakan, asas dan susunan sila-2,
tata hubungan serta kedudukannya.
Menurut Kaelan (2002) ontologis PS hakekatnya
manusia memiliki hakekat mutlak monopluralis.
Manusia Ind :
Menjadi dasar adanya PS
Menjadi pendukung kokoh sila-sila PS
Scr ontologis memiliki hal-2 mutlak, yaitu :
Susunan kodrat raga dan jiwa, jasmani dan rohani.
Sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu &
sosial.
Sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan YME.
Intrinsik :
Nilai bernilai dalam diri sendiri
berhubungan Ekstrinsik (instrumental) :
bernilai sejarah dikaitkan dengan
cara mencapai tujuan
• Aliran hedonisme yg menjadi nilai intrinsik
adalah kesenangan.
• Aliran utilitarianisme yg menjadi nilai intrinsik
adalah manfaat bagi kebanyakan orang.
Nilai intrinsik
(perpaduan nilai asli dan nilai budaya luar Indonesia)