Anda di halaman 1dari 20

Assalamualaikum

Obat pada sistem pencernaan


oleh kelompok 1
Anatomi
• Sistem Pencernaan Pada Manusia adalah proses pemecahan
molekul zat makanan menjadi zat yang lebih sederhana.
• Sistem pencernaan manusia terdiri atas :
1. Mulut
2. Kerongkongan (Esofagus)
Organ ini berfungsi untuk menghubungkan mulut dengan lambung.

3. Lambung (Ventrikulus)
Lambung berupa kantung yang terletak di dalam
rongga perut di sebelah kiri.
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

5. Usus Besar
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus yang
memiliki tambahan usus yang berupa umbai cacing (appedix). Usus
besar terdiri dari tiga bagian yaitu bagian naik (ascending),
mendatar (tranverse), dan menurun (descending).
PENYAKIT YANG DISEBABKAN SISTEM
PENCERNAAN
1. Gangguan Sistem Pencernaan pada Rongga Mulut
Makanan untuk pertama kalinya akan masuk ke dalam sistem pencernaan melalui rongga mulut. Ada dua
gangguan sistem pencernaan pada rongga mulut. Gannguan tersebut adalah xerostomia dan parotis.
2. Gangguan Sistem Pencernaan pada Lambung
Bagian ke dua untuk gangguan sistem pencernaan manusia adalah pada lambung. Kelainan
sistem pencernaan yang akan diulas di sini adalah gastritis dan maag.

gastritis maagh
3. Gangguan Sistem Pencernaan pada Usus
Gangguan sistem pencernaan juga dapat terjadi dii usus. Baik itu usus besar maupun usus halus.
a. Diare b. Konstipasi
Hal ini dikarenakan adanya gangguan oleh virus atau bakteri yang Kondisi ini terjadi karena usus besar menahan feses
mengakibatkan makanan melewati usus besar secara cepat. dalam waktu yang lama.
c. Apendis d. Malabsorpsi

e. Hemoroid g. Autodigesti
Autodigesti dapat terjadi karena adanya enzim-enzim
pencernaan protein dan lemak serta daerah yang
mengandung konsentrasi asam hidroklorid tinggi.
4. Kolik Kolik merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut,
dimana rasa nyeri ini akan hilang dan timbul.
Salah satu penyebab gangguan ini yaitu karena mengkonsumsi
makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu banyak.

5. Gizi buruk atau mallnutrisi


Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan.
6. Keracunan
Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan.
7. Cacingan
Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal ini
disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini.
OBAT-OBAT PADA SISTEM PENCERNAAN

• Antasida dan Antiulserasi


Biasanya obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi untuk mengobati ulkus /tukak/ luka
yang terjadi pada saluraran cerna
– MEKANISME KERJANYA : Antasida dan antiulserasi bekerja dengan cara
menetralkan asam lambung yang berlebih dan melindungi selaput lendir
lambung.
– INTERAKSI OBAT : Antasida dapat menimbulkan interaksi jika
digunakan bersamaan dengan obat tertentu, di antaranya:
1. Mengganggu penyerapan tetrasiklin, penisilin, sulfanomida,
digoxin, indometacin, naproxen, phenylbutazone, quinidine, dan
vitamin.
2. Meningkatkan penyerapan vitamin C.
2. Anti spasmodika
Anti spasmodika adalah obat yang digunakan untuk mengurangi
atau melawan kejang-kejang otot.
Nama obat Indikasi Kontra indikasi Dosis Efek samping
 Atropin Untuk mengatasi - - Menyebabkan
sulfat kejang pada kantuk dan
 Alkaloida saluran cerna yang gangguan yang lain
belladona mungkin
 Hiosin butil disebabkan diare,
bromida gastritis, tukak
 Papaverin peptik dan
HCl sebagainya
 Mebeverin
HCl
 Propantelin
 Bromida
 Pamiverin
HCl
3. Obat Diare
Anti diare adalah obat yang digunakan Untuk mengobati penyakit
yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan.
Gejala diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya cairan
yang keluar kandang-kadang dengan mulas yang berlendir atau berdarah.
Mekanisme kerja : Dengan cara memperlambat motilitas saluran
cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini
berikatan dengan reseptor opioid sehimhha diduga efek konstipasinya
diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut.
4. Digestan
Digestan adalah obat yang membantu
proses pencernaan. Obat ini
bermanfaat pada defisiensi satu atau
lebih zat yang berfungsi mencerna
makanan di saluran cerna. Proses
pencernaan makanan dipengaruhi oleh
HCL, enzim pencernaan dan empedu.
5. Obat pencahar
Obat pencahar adalah obat yang
dapatmempercepat gerakan peristaltik
usus, sehingga terjadi defekasi dan
digunakan pada konstipasi yaitu keadaan
susah buang air besar.
Golongan obatnya : 1. Pencahar rangsang
2. Minyak jarak
3. Pencahar garam
4. Pencahar pembentuk masa
5. Pencahar emolin
6. H2 reseptor Antagonis
Semua antagonis reseptor-H2 mengatasi tukak lambung dan duodenum
dengan cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat
penghambatan reseptor histamin-H2.
Peringatan: Antagonis reseptor-H2 sebaiknya digunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan gangguan ginjal kehamilan dan pasien menyusui.
Efek samping: Efek samping antagonis reseptor-H2 adalah diare dan
gangguan saluran cerna lainnya, pengaruh terhadap pemeriksaan fungsi
hati (jarang, kerusakan hati), sakit kepala, pusing, ruam dan rasa letih. Efek
samping yang jarang adalah pankreatitis akut, bradikardi, AV block, rasa
bingung, depresi dan halusinasi, terutama pada orang tua atau orang yang
sakit parah, reaksi hipersensitifitas (termasuk demam, artralgia, mialgia,
anafilaksis), gangguan darah (termasuk agranulositosis, leukopenia,
pansitopenia, trombositopenia) dan reaksi kulit (termasuk eritema
ultiform, dan nekrolisis epidermal yang toksik).
Interaksi: Simetidin menghambat
metabolisme obat secara oksidatif di hati
dengan cara mengikat sitokrom P450 di
mikrosom. Penggunaannya sebaiknya
dihindari pada pasien yang sedang
mendapat terapi warfarin, fenitoin dan
teofilin (atau aminofilin), sedangkan
interaksi lain (lihat lampiran 1), mungkin
kurang bermakna secara klinis. Famotidin,
nizatidin, dan ranitidin tidak memiliki sifat
menghambat metabolisme obat seperti
halnya simetidin.
7. Proton Pompa Inhibitor
Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor) adalah
kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan kadar
asam lambung dan meredakan gejala yang disebabkan oleh
penyakit refluks asam lambung (GERD). Selain itu,
penghambat pompa proton juga digunakan untuk mengobati
dan mencegah beberapa kondisi medis lain terkait asam
lambung. Di antaranya adalah:
• Esofagitis erosif
• Tukak lambung
• Ulkus duodenum
• Sindrom Zollinger-Ellison, yaitu kondisi yang menyebabkan
produksi asam lambung meningkat
• Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
Omeprazol
– Mekanisme Kerja : Omeprazole bekerja menekan
sekresi asam lambung dengan menghambat
aktivitas transporter H+/K+ ATPase (pompa proton)
pada permukaan kelenjar sel pariental gastrik.
Penggunaan omeprazole secara oral menghambat
sekresi asam lambung basal dan stimulasi
pentagastrik.
– Indikasi : Mengurangi produksi asam lambung,
mencegah dan mengobati gangguan pencernaan atau
nyeri ulu hati, tukak lambung, sindrom Zollinger-
Ellison, GERD, dan infeksi H. Pylori, serta mengurangi
produksi asam lambung selama operasi.
– Dosis : Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan
kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah dosis omeprazole secara umum
menurut kondisi yang diobati.
Alhamdulillah
Kesimpulan
Obat sistem pencernaan adalah obat yang bekerja pada sistem
grastointestinal dan hepatobiliar.

Anda mungkin juga menyukai