Anda di halaman 1dari 45

Tugas Ujian Komprehensif

Katharina L Prastiwi G4A015007


Rosellina A Sugiarta G4A015008
Anatomi dan Fisiologi Nervus
Cranialis
N I - Olfaktorius
Jaras olfaktorius terdiri dari epithelium olfaktorius hidung,
fila olfaktoria (N. I), bulbus olfaktorius, traktus olfaktorius,
dan area kortikal.
N II - Optikus
Somatotropik Jaras Visual
• Objek yang terletak dilapang pandang kiri gambaran
pada separuh bagian nasal retina kiri dan separuh
bagian temporal retina kanan. Serabut yang berasal dari
bagian nasal retina kiri menyilang di sisi kiri khiasma
optikum dan bergabung dengan serabut bagian temporal
retina kanan di traktus optikus kanan.
• Melewati relay di korpus genikulatum laterale kanan dan
melalui radiasio optika kanan ke korteks visual kanan.
Dengan demikian korteks visual kanan akan
mempersepsikan objek di lapang pandang kiri
N III - Okulomotorius
• Nervus okulomotirus memiliki dua nucleus motorik nucleus motorik utama & nucleus parasimpatis
asesorius. Area nucleus motorik utama terletak di substansia grisea periakueduktus mesensefali, ventral
dari akueductus, dan setinggi kolikulus superior.
• Serabut saraf ke anterior melalui nucleus ruber permukaan anterior mesencephalon di dalam fossa
interpeduncularis. Nucleus motorik utama menerima serabut kortikonuklearis dari kedua hemisfer
serebri. Nucleus ini menerima serabut tektobulbaris dari kolikulus superior, sedangkan informasi dari
korteks visual diterima melalui jaras ini. Nucleus ini juga menerima serabut dari fasciculus longitudinalis
medialis yang menghubungkan dengan nucleus nervi cranialis IV, V, dan VI.
• Nucleus parasimpatis asesorius/Edinger-Westpal terletak di posterior nucleus okulomotorius utama.
Akson sel-sel saraf+serabut okulomotorius ke orbita, bersinaps di dalam ganglion siliaris, dan serabut
pascaganglionik berjalan melalui nervus siliaris brevis M. constrictor papillae iridis dan Mm. cilliares.
• Nucleus parasimpatis asesorius menerima serabut kortikonuklearis untuk reflex akomodasi, serta
serabut pretectalis untuk reflex cahaya langsung dan konsensual.
• N. III muncul dari fascies anterior mesensefali. Berjalan diantara arteri cerebri posterior dan arteri
superior cerebeli. Nervus ini berlanjut ke fossa crania media di dinding lateral sinus cavernosus. Disini,
nervus ini akan bercabang menjadi ramus superior dan inferior, masuk ke cavitas orbitalis melalui fissure
orbitalis superior. Nervus ini mempersarafi otot ekstrinsik mata yaitu m. levator palpebrae superioris, m.
rectus superior, m. rectus media, m. rectus inferior, dan m. obliquus inferior. Melalui cabangnya yang
menuju ganglion ciliare dan nn. Ciliare brevis mempersarafi serabut saraf parasimpatis ke otot intrinsic
yaitu m. constrictor pupillae iridis dan m. ciliaris
N IV - Trokhlearis
• Nucleus troklearis terletak pada anterior substansia grisea yang mengelilingi
aqueductus cerebri di mesensefalon, inferior nucleus okulomotorius setinggi
colliculus inferior.
• Serabut radikulernya berjalan disekitar substansia grisea sentralis dan menyilang ke
sisi kontralateral di dalam velum medulare superius. Nervus troklearis keluar dari
permukaan batang otak (satu-satunya nervus yang keluar dari batang otak), muncul
dari tektum mesensefali menuju sisterna quadrigeminalis ke bagian lateral
mengitari pedunkulus serebri permukaan ventral batang otak orbita melalui fisura
orbitalis superior bersama N. III ke m. obliquus superior yang dipersarafinya.
• Pergerakan yang dipersarafi oleh otot ini diantaranya pergerakan mata kebawah,
rotasi interna (sikloinversi), dan abduksi ringan
N V - Trigeminus
Nervus trigeminus memiliki peran sensorik dan motorik. Nervus ini
memiliki 4 nukleus, yaitu nucleus sensorius principalis, nucleus
spinalis, nucleus mesencephalicus, dan nucleus motorius

Komponen Sensorik
N VI - Abducens
• Mempersarafi musculus rectus lateralis.
• Nukleusnya terletak dibawah lantai ventrikulus lateralis bagian atas, dekat garis
tengah, dibawah coliculus fascialis.
• Kedua hemisfer cerebri serabut cortikonuklearis aferen nukleus
• Menerima traktus tektobulbaris melalui kolikulus superior yang menghubungkannya
dengan korteks visual. Nucleus juga menerima serabut dari fasciculus longitudinalis
medialis yang akan menghubungkannya dengan N. III, N. IV, dan N. VIII.
• Serabut-serabut nervus VI pons anterior antara tepi bawah pons dan medulla
oblongata ke depan melalui sinus cavernosus fisura orbitalis superior ke orbita.
• Nervus ini berfungsi motorik murni dan mempersarafi musculus rectus lateralis
menggerakkan bola mata ke lateral
N VII - Facialis
• Memiliki 3 nukleus: motorik, sensorik,
parasimpatis
• Batang otak memutari nukleus n.
Abdusens keluar dari batang otak MAI
kanalis facialis ganglion gekulatum
keluar dari tengkorak melalui foramen
stilomastoideum serabut motoriknya
mempersarafi muskulus wajah
• REFLEKS N VII: refleks kornea & refleks
stapedius
• Fungsi parasimpatis: glandula lakrimalis,
glandula mukosa nasalis, glandula
sublingualis dan glandula submandibularis.
• Fungsi sensorik: pengecapan 2/3 anterior
lidah
• Fungsi motorik: m. Orbicularis oris, m.
Orbicularis okuli, m. Businator, m.
Oksipitalis, m. Frontalis, m. stapedius, m.
Platisma, m. Stilohioideus, dan m.
Digastrikus
N VIII - Vestibulocochlearis
• N. Cochlearis: Ganglion spirale lemniskus medialis lemniskus
lateralis korpus genikulatum radiasio auditoria girus temporalis
transversalis (Heschl)
• N. Vestibularis: belum diketahui pasti
• Impuls langsung ke lobus flokulonodularis serebeli (arkhiserebelum)
melalui traktus juxtarestiformis nukleus fastigialis dan melalui
fasikulus uncinatus kembali ke nukleus verstibularis.
• Traktus vestibulospinalis lateralis berasal dari nukleus vestibularis
lateralis (Deiters) dan berjalan turun pada sisi ipsilateral di dalam
fasikulus anterior ke motor neuron γ dan α medula spinalis, turun
hingga ke level sakral.
• Serabut nukleus vestibularis medialis fasikulus longitudinalis
medialis bilateral serabut-serabut ini berjalan turun di bagian
anterior medula spinalis servicalis, sel-sel kornu anterior setinggi
servikal dan torakal bagian atas.
• Semua nukleus vestibularis berproyeksi ke nuklei yang mempersarafi
otot-otot ekstraokular melalui fasikulus longitudinalis medialis
• Kompleks nuklear vestibularis terbentuk oleh nukleus vestibularis
superior (Bekhterev), nukleus vertibularis lateralis (Deiters), nukleus
vestibularis medialis (Schwalbe), dan nukleus vestibularis inferior
(Roller)
N. IX - Glosofaringeus
• Nervus glosofaringeus keluar dari tengkorak mlli
foramen jugulare kearah m. Stiloglosus
mempersarafi pangkal lidah, mukosa faring, tonsil,
dan sepertiga posterior lidah.
• Memiliki percabangan sbb
• Ramus timpanikus
• Ramus stilofaringeus
• Ramus faringeus
• Ramus sinus karotikus
• Ramus lingualis
N X - Vagus

• Ganglia nervus vagus ganglion superius (jugulare) dan ganglion inferius


(nodosum)
• Ganglion inferius apertura toracis superior menyilang arteri
subclavia melekat ke esofagus dengan serabut trunkus vagalis dextra
hiatus esofagus diafragma rongga abdomen
• nervus vagus membentuk cabang-cabang sebagai berikut
• Ramus duralis
• Ramus aurikularis
• Ramus faringeus
• Ramus laringeus superior
• Nervus laringeus rekurens
• Rami kardiaci servikales superiores dan rami kardiaci thoracici
• Rami bronkhiales
• Rami gastrici posteriores dan anteriores , rami hepatici, rami soeliaci, dan
renales
N. XI - Asesorius
• Bagian spinal nervus asesorius adl motorik murni
(membentang dari C2 hingga C5 atau C6)
• Serabut radiks berjalan naik satu atau dua
segmen di funikulus lateralis keluar dari medula
spinalis membentuk trunkus komunis foramen
magnum foramen jugulare pars spinalis
bercabang lagi membentuk cabang eksternal
(ramus eskternus), sedangkan pars kranialis
bergabung dengan nervus vagus.
• Ramus eksternus nervus asesorius mempersarafi
muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus
trapezius
N. XII - Hypoglossus
• Nervus hipoglosus adalah saraf eferen
somatik (motor).
• Aksonnya berjalan turun di medula dan
keluar dari batang otak kanalis
hipoglosus berjalan di regio servikal
bawah otot lidah
• Otot lidah : m. Stiloglosus, m. Hioglosus,
dan m. Genioglosus
Patofisiologi Kelumpuhan
UMN&LMN N. Cranialis
N I - Olfaktorius
N II - Optikus
N III - Okulomotorius
N IV - Trokhlearis
N V - Trigeminus
N VI - Abducens
N VII - Facialis
• Lesi Sentral
Kelumpuhan wajah yang ditimbulkan tidak
mengganggu otot-otot dahi. Pada lesi sentral
pasien masih dapat menaikkan alisnya dan
memejamkan matanya dengan kuat
• Lesi Perifer
Pada lesi perifer, semua otot ekspresi wajah
pada sisi lesi menjadi lemah. Hal ini seperti
yang terjadi pada Bell’s Palsy
N VIII - Vestibulocochlearis
• Lesi Sentral
Manifestasi: tuli parsial pada sisi kontralateral,
gangguan persepsi arah suara, vertigo
propioseptif, ketidakseimbangan yang jelas
saat berjalan, tanpa nistagmus, memberat
bila mata ditutup.
• Lesi Perifer
Manifestasi: tinnitus, vertigo, atau gangguan
pendengaran
N IX - Glosofaringeus
• Lesi Sentral
Sindrom klinis lesi nervus glossofaringeus ditandai oleh:
• Gangguan atau hilangnya pengecapan (ageusia) pada sepertiga
posterior lidah
• Berkurang atau hilangnya refleks muntah dan refleks palatal
• Anestesia dan analgesia pada bagian atas faring dan area tonsil
serta dasar lidah
• Gangguan ringan saaat menelan
• Gangguan salivasi dari glandula parotidea
• b. Lesi Perifer
Pada neuralgia glosofaringeal ditandai oleh nyeri paroksismal yang
hebat di faring, leher, tonsil, atau lidah. Nyeri ini dipicu oleh
menelan, mengunyah, batuk, atau berbicara.
N X - Vagus
• Lesi Sentral
Banyak penyakit dapat menyebabkan lesi vagal sentral,
termasuk malformasi (malformasi Chiari, sindrom
Dandy-Walker, dll), tumor, perdarahan, trombosis,
inflamasi, sklerosis amiotrofik lateral, dan aneurisma .
b. Lesi Perifer
Terdapat nukleus ambiguus menerima impuls desenden
dari korteks serebri kedua hemisfer. Karena
persarafan bilateral ini, gangguan unilateral pada
serabut desenden sentral ini tidak menimbulkan defisit
besar pada distribusi motorik nukleus ambiguus
N XI - Asesorius
• Lesi Sentral
Pars spinalis nervus asesorius menerima impuls desendens sentral melalui
traktus kortikonuklearis dan traktus kortikospinalis. Impuls-impuls ini
terutama berasal dari hemisfer serebri kontralateral. Sehingga lesi sentral
pada jaras desendens kadang menimbulkan kelemahan m.
Sternokleidomastoideus dan m. Trapezius kontralateral, tetapi kelemahan
hanya terjadi parsial karena persarafan ipsilateral tidak terganggu.
• Lesi Perifer
• Kerusakan ramus eksternus unilateral setelah keluar dari foramen jugulare
memiliki efek yang berbeda pada m. Sternokleidomastoideus dan m.
Trapezius. M. Sternokleidomastoideus paralisis flacid seluruhnya,
sedangkan m.trapezius hanya terkena separuh bagian atasnya saja, karena
otot ini mendapatkan persarafan dari nervus spinalis segmen C2 hingga C4.
• Cedera pada nervus asesorius di distal muskulus sternokleidomastoideus
hanya kelemahan pada m.trapezius
N XII - Hypoglossus
• a. Lesi Sentral
Lesi nuklear yang mengenai n.hipoglossus biasanya
bermaniferstasi sebagai paralisis flasid bilateral
pada lidah dengan atrofi dan fasikulasi, karena
nuklei kedua sisi terletak sangat berdekatan satu
dengan yang lain sehingga biasanya terkena
secara bersama-sama.
• b. Lesi Perifer
Lesi perifer menimbulkan paralisis unilateral. Jika
m.genioglossus pada satu sisi lemah, dorongan
dari otot antagonisnya menjadi dominan dan
mendorong lidah ke sisi lesi.

Anda mungkin juga menyukai