Anda di halaman 1dari 36

UNDIP

LEBIH BAIK

TAXONOMY
GROUP 2
KELOMPOK 2
- TAKSONOMI TUMBUHAN -

Safira Irfani Maulida 23030114130047


Reynaldo Mahendra KP 230301141xxxx
Ufi Maryatus Shifa 23030114130061
Millati Azka 23030114130064
Widi Dwi Noviandi 23030114140070
Vq Pinasthika 23030114190085
Muhammad Nur R 230301141xxxx
SUMBER BUKTI TAKSONOMI
Morfologi | Anatomi | Fisiologi | Molekuler
Sumber Bukti Taksonomi
Morfologi
MORFOLOGI

Data morfologi merupakan data yang paling mudah diamati


karena dapat dilihat dengan mata telanjang maupun
menggunakan alat seperti lup untuk ukuran tanaman yang lebih
kecil Data morfologi yang dapat digunakan adalah semua bagian
tumbuhan baik vegetatif maupun generatif. Bagian vegetatif
antara lain habitus (perawakan)  berhubungan dengan ukuran,
percabangan, bentuk akar, batang dan daun, sistem
perakarannya, cara perkembangbiakannya, kehidupan dan
periodisitas, sedangkan bagian generatif adalah alat
perkembangbiakan baik spora, strobilus, bunga, buah, maupun
biji.
Bayam duri (Amaranthus spinosus L.)

Mangga (Mangifera indica L.)


CONTOH LAINNYA..

Sarcotesta
Sclerotesta
Endotesta
Inti biji

Melinjo (Gnetum gnemon L.) Biji melinjo (Gnetum gnemon L.)


SUMBER BUKTI ANATOMI MERUPAKAN
CIRI YANG DAPAT DIAMATI SETELAH
MELAKUKAN PENYAYATAN PADA SUATU ORGAN
ATAU BAGIAN TUBUH (MORFOLOGI DALAM).
FUNGSI
Sumber Bukti Anatomi

Mendeterminasi, menunjukkan
kecondongan evolusi atau
kekerabatan secara filogeni.
Contoh pemakaian data Anatomi dalam taksonomi:
1. Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales
diperkuat dengan tidak adanya pembuluh tapis; sifat ini juga
dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta.
2. Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap
untuk marga atau di atasnya.
3. Kerapatan stomata bisa membantu sampai jenis.
4. Anatomi bunga; adanya bekas-bekas ikatan pembuluh meski
bunga tereduksi, sehingga orang dapat membuktikan adanya
bekas-bekas mahkota pada Fagaceae, sehingga memperkuat
dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai
bunga yang tidak primitive.
Sumber Bukti Taksonomi
Fisiologi
Data-data fisiologi tidak dipakai secara
langsung untuk keperluan bukti-bukti
taksonomi. Musim berbunga, keperluan
cahaya, pola perkawinan, penyebaran
geografis penting untuk mempertegas
perbedaan jenis-jenis tumbuhan.
Sumber Bukti Taksonomi
Molekuler
Taksonomi molekuler (molecular systematics):
penggunaan bukti molekuler (kromosom, enzim
dan DNA) untuk tujuan identifikasi, klasifikasi dan
mengetahui kedudukan evolusi suatu tumbuhan.
 Untuk dapat mengetahui informasi genetik yang terdapat
dalam DNA digunakan teknik DNA Sequencing.
 DNA Squencing yaitu metode yang digunakan untuk
menentukan urutan basa nukleotida pada molekul DNA. Saat ini
teknik DNA Squencing telah memasuki tahapan yang mengarah
pada large scale, jutaan bahkan miliaran basa nukleotida DNA
dapat ditentukan urutannya dalam sekali putaran saja.
 Pemikiran dasar penggunaan sikuen DNA dalam studi
filogenetika adalah bahwa terjadi perubahan basa
nukleotida menurut waktu, sehingga akan dapat
diperkirakan kecepatan evolusi yang terjadi dan akan
dapat diketahui hubungan evolusi antara satu kelompok
organisme dengan yang lainnya
Beberapa alasan digunakan sikuen DNA
 DNA merupakan unit dasar informasi yang mengkode
organisme
 Relatif lebih mudah untuk mengekstrak dan menggabungkan
informasi mengenai proses evolusi suatu kelompok organisme
 Menghasilkan informasi yang banyak dan beragam, dengan
demikian ada banyak bukti tentang kebenaran suatu hubungan
filogenetika
 Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah suatu teknik sintesis
dan amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini dikembangkan
oleh Karry Mullis pada tahun 1985.
 Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikasi segmen
DNA dalam jumlah jutaan kali hanya dalam waktu beberapa
jam.
Komponen yang diperlukan dalam proses PCR :
 Template DNA
 Sepasang primer
 dNTPs (Deoxynucleotide triphosphates)
 Buffer PCR
 Magnesium klorida (MgCl2)
 Enzim polimerase DNA
Proses PCR melibatkan beberapa tahap yaitu :
 Pra denaturasi DNA template
 Denaturasi DNA template
 Penempelan primer pada template (annealing)
 Pemanjangan primer (extension)
 Pemantapan (post-extension)
SIFAT CIRI ANALISIS
Sintesis | Diagnosis
Tulang
daun
SIFAT KUANTITATIF
Dapat dinilai secara langsung dengan mengukur panjang, berat, jumlah,
diameter, dll.
SIFAT KUALITATIF
Tidak memerlukan pengukuran numerik mempunyai nilai lebih penting
daripada nilai kuantitatif  nilai kuantitatif mempunyai kisaran yang besar
terutama bagian-bagian tubuh vegetatif yang seringkali dipengaruhi faktor
lingkungan.
Sifat Ciri Analisis
Sintesis
Sifat Sintesis merupakan ciri yang
terdapat serba sama dan luas merata
pada seluruh anggota takson
berperingkat tinggi (tidak banyak
manfaat untuk takson berperingkat
rendah)
Sifat Ciri Analisis
Sintesis
Sifat Analisis merupakan ciri yang
terbatas dan khas karena dipilihkan dari
ciri yang mempunyai kisaran variasi yang
bermacam-macam polanya.
CIRI DIAGNOSIS

 Ciri yang mempunyai sifat yang terbatas dan khas karena dipilihkan dari ciri yang
,mempunyai kisaran variasi yang bermacam-macam polanya
 Merupakan penjelasan yang rinci dan mendalam mengenai struktur internal dari
masing-masing domain tertentu
PERANAN SUMBER BUKTI TAKSONOMI
Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk
memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai
bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-
jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta
proses pertumbuhan tumbuhan itu.
TUJUAN ANALISIS TAKSONOMI

1. Untuk penemuan flora-fauna di dunia


2. Memberikan sebuah metode identifikasi dan komuniksi yang tepat
3. Memberikan nama ilmiah yang benar pada setiap takson makhluk hidup sesuai
aturan tata nama
PERTELAAN

 Pemaparan batasan ruang lingkup dan ciri-ciri takson dengan suatu pelukisan
atau penggambaran terperinci yang menggunakan kata dan istilah serta kadang
dilengkapi pula dengan gambar/ilustrasi
CONTOH PERTELAAN

 Pertelaan Boehmeria nivea (L.) Gaud, Familia : Urticaceae


 Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Hamamelididae
Ordo : Urticales
Famili : Urticaceae
Genus : Boehmeria
Spesies : Boehmeria nivea (L.) Gaudich
Nama Indonesia : Rami
 Perawakan
 Akar : sistem perakaran dimorphic, panjang akar dapat mencapai 25 cm,
terdapat rizoma
 Batang : berbentuk semak dan berumpun banyak, berwarna hijau,
berbentuk silinder tegak tidak bercabang dan bisa tumbuh setinggi 12,5 m bahkan
lebih, dan diameter batang antara 8-20 mm
 Daun : Daun sederhana, pangkal membaji hingga agak menjantung, tepi daun
bergigi, menggergaji atau beringgitan, ujung meruncing panjang
 Informasi Fitokimia
kandungan yang diambil dari daun rami sebagai berikut :

 a. Protein : 24 s/d 26 %
 b. Lemak : 5 s/d 6 %
 c. N.F.E : 2 s/d 16 %
 d. Phospor : 25 s/d 30 %
 e. Kalsium : 5 s/d 6 %
 f. Karotin r/g : 200 s/d 300 %
 g. Kandungan lainnya : 36 s/d 46 % ( Kaya akan lisin dan karoten )

Anda mungkin juga menyukai