Anda di halaman 1dari 18

Perancangan pusat rehabilitasi HIV/aids

di kota kupang

YOHANES BOSCO P. SEBER


(1306091019)
LATAR BELAKANG
Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS di NTT
LATAR BELAKANG Tahun HIV AIDS

PERMASALAHAN 2011 247 234


2012 261 257
Perkembangan HIV/AIDS di Nusa Tenggara Timur
(NTT) menjadi suatu kekhawatiran besar bagi masyarakat 2013 178 283
NTT. Melihat statistik jumlah penderita HIV/AIDS di NTT ya 2014 219 383
ng semakin meningkat dari tahun ke tahun, sangat jelas bah
wa para penderita HIV/AIDS masih kurang mendapatkan ak 2015 1865 2343
ses pelayanan kesehatan. Sementara itu, stigma dan diskri
minasi terhadap penyandang HIV/AIDS juga masih ada 2016 395 345
di masyarakat. Stigma dan diskriminasi terjadi karena pema 2017 657 354
haman masyarakat tentang HIV/AIDS ini masih kurang
. Padahal faktor resiko terbesar orang terinfeksi HIV juga dik
Profil Kesehatan Nusa Tenggara Timur tahun 2015 dan 2017
arenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan m
engenai HIV/AIDS.
Munculnya berbagai stigma terhadap orang dengan HI
V/ADIS (ODHA) di Kota Kupang menjadikan mereka terisolir
dari kehidpuan social. Berbagai penolakan masyrakat terha
dap ODHA membuat mereka menjadi lebih menderita bukan
hanya sebatas fisik tapi juga lebih kepada aspek social dan
psikologi. Pengidap HIV/AIDS akan menunjukan depresi ber
at yang menyabakan penyakit semakin lama semakin berat,
maupun stress yang berujung pada kematian yang cepat (N
urs dkk, 2007).
LATAR BELAKANG

SOLUSI
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 56,0% respo
nden memberikan stigma rendah dan 44.0% responden memb Membuat suatu wadah yang
erikan stigma tinggi terhadap ODHA. Gambaran stigma masya memeliki fungsi pengobatan, p
rakat terhadap ODHA yaitu: erawatan, pembinaan, dan pe
• 26.7% responden menyatakan ODHA diisolasi dalam kelua ndidikan ODHA di Kota Kupan
rga g serta mampu menekan perk
• 19.1% menyatakan ODHA tidak boleh ikut rapat di RT,RW, embangan HIV/AIDS di Kota
Lurah, Camat, dan rumah ibadat Kupang
• 18.6% menyatakan ODHA tidak boleh terima ditempat
kerja
• 23.3% menyatakan tidak boleh berciuman, bersalaman, du
duk bersama, dan makan bersama dengan ODHA
• 55.8% menyatakan ODHA harus diisolasi di Rumah sakit
• 29.3% responden menyatakan sebagai guru harus waspad
a dalam menerima murid baru yang terinfeksi HIV karena t
akut menular kepada murid yang lain
Jurnal Promosi Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 12 / No.1 Januari 2017
1 RUMUSAMASALAH
2 TUJUAN

1. Bagaimana merancang Pusat 1. Memahami dan merancang Pusat


Rehabilitasi HIV/AIDS di Kota Rehabilitasi HIV/AIDS di Kota Kupang
Kupang yang dapat menampung dan yang dapat menampung dan
memenuhi kebutuhan ODHA dalam memenuhi kebutuhan ODHA dalam hal
hal pengobat-an, perawatan, pembina pengobatan, perawatan, pembinaan,
an, dan pendidikan ODHA? dan pendidikan ODHA.
2. Bagaimana merancang Pusat 2. Memahami dan merancang Pusat
Rehabilitasi HIV/AIDS di Kota Rehabilitasi HIV/AIDS di Kota Kupang
upang yang mampu mengembalikan yang mampu mengembalikan dan
dan meningkatkan kualitas dan taraf meningkatkan kualitas dan taraf hidup
hidup ODHA? ODHA.
3. Bagaimana merancang Pusat 3. Memahami dan merancang Pusat
Rehabilitasi HIV/AIDS sebagai wadah Rehabilitasi HIV/AIDS sebagai wadah
yang berfungsi mereduksi yang berfungsi mereduksi penyebaran
penyebaran HIV/AIDS di Kota HIV/AIDS di Kota Kupang
Kupang?
3 SASARAN
4 MANFAAT

1. Memberi wadah pengobatan, Manfaat Akademis


perawatan, pembinaan, dan Menambah ilmu pengetahuan mahasiswa
pendidikan ODHA di Kota Kupang. dalam merancang Pusat Rehabilitasi HIV/
2. Terciptanya Pusat Rehabilitasi HIV/ AIDS.
AIDS yang mampu mengembalikan Manfaat Praktis
dan meningkatkan kualitas dan taraf 1. Meningkatkan akses pelayanan bagi
hidup ODHA ODHA.
3. Memberikan fasilitas hunian yang 2. Meningkatkan taraf hidup ODHA
nyaman dan aman bagi para ODHA untuk dapat hidup setara tanpa
yang membutuhkannya, serta adanya stigma dan diskriminasi.
menciptakan suasana kekeluargaan
yang ramah bagi penderita sehingga
mereka merasa diterima dan nyaman
layaknya berada di rumah kedua bagi
mereka.
LANDASAN TEORI HIV/AIDS

DEFENISI:
Cara Penularan HIV:
 HIV (Human Immunodeficiency Virus)
 Hubungan seksual tanpa perlindungan
merupakan retrovirus yang menjangkiti
 Kontak langsung dengan darah
sel-sel sistem kekebalan tubuh manusi
 Transplantasi organ atau jaringan tubuh
a (terutama CD4 positive T-sel). Infeksi
 Ibu hamil kepada anak yang di kandung
dari virus HIV mengakibatkan terjadiny
nya
a penurunan sistem kekebalan yang te
rus-menerus, yang mengakibatkan defi
siensi kekebalan tubuh Dampak HIV/AIDS:
 AIDS (Acquired Immunodeficiency • Dampak Fisik
Syndrome) merupakan suatu sindrom • Dampak Psikologis
atau kumpulan gejala penyakit dengan • Dampak Sosial
karakteristik defisiensi kekebalan tubuh • Dampak Ekonomi
yang berat dan merupakan manifestasi
stadium akhir infeksi virus HIV
LANDASAN TEORI HIV/AIDS

Penanganan dan Perawatan Terhadap Pengidap HIV/AIDS


MEDIS NON MEDIS

• Perawatan kronis 1. Terapi Informasi


• Perawatan akut 2. Terapi Psikis
• Perawatan paliatif 3. Terapi Spiritual
4. Terapi Alam
5. Terapi Fisik
1. Terapi ARV 6. Kelompok
(Antiretroviral) Dukungan
2. PMTCT (Prevention
of Mother to Child
Transmission)
LANDASAN TEORI REHABILITASI

FUNGSI:
DEFENISI: 1. Meningkatkan insight individu terhadap masalah
Rehabilitasi adalah proses perbaikan yang yang dihadapi, kesulitannya dan tingkah lakunya.
ditujukan pada penderita cacat agar 2. Membentuk sosok self identity yang lebih baik
mereka cakap berbuat untuk memiliki pada individu.
seoptimal mungkin kegunaan jasmani, 3. Memecahkan konflik yang menghambat dan
rohani, sosial, pekerjaan dan ekonomi mengganggu.
(Arif, 2015) 4. Merubah dan memperbaiki pola kebiasaan dan
pola reaksi tingkah laku yang tidak diinginkan.
5. Meningkatkan kemampuan melakukan relasi inter
TUJUAN: personal maupun kemampuan-kemampuan
 Self Realization lainnya.
 Human Relationship 6. Modifikasi asumsi-asumsi individu yang tidak
 Economic Efficiency tepat tentang dirinya sendiri dan dunia lingkungan
 Civic Responsibility nya.
7. Membuka jalan bagi eksistensi individu yang lebih
berarti dan bermakna atau berguna.
KAJIAN ARSITEKTURAL HIV/AIDS

Fasilitas Penanganan dan Perawatan Terhadap Pengidap HIV/AIDS

Persyaratan: Unit Rawat Inap


Klinik VCT
1. Pemisahan ruangan antara staf laboratorium dengan pasien
Sarana: untuk menjaga tingkat sterilitas.
1. Papan nama/petunjuk 2. Staff dan pelayanan unit laboratorium masuk dari pintu
2. Ruang Tunggu terpisah dari pasien.
3. Ruang konseling 3. Koridor petugas staff dan laboratorium pemeriksaan terpisah
4. Ruang Pengambilan Darah dari koridor pasien.
Prasarana: 4. Ruang pemeriksaan / penelitian mempunyai tingkat sterilitas
1. Listrik 1.
2. Air 5. Setiap ruangan laboratorium memiliki wastafel dan tempat c
3. Sambungan telepon uci alat.
Fasilitas di dalam pelayanan laboratorium meliputi :
1. Blood sampling dan bank darah.
2. Administrasi penerimaan sampel.
3. Gudang bahan kimia.
4. Fasilitas pembuangan limbah.
KAJIAN ARSITEKTURAL HIV/AIDS
Instalasi Farmasi
1. Ruang untuk meracik resep.
Laboratorium 2. Ruang loket Gudang obat.
Persyaratan: 3. Ruang administrasi.
4. Ruang tunggu.
1. Pemisahan ruangan antara staf laboratorium
dengan pasien untuk menjaga tingkat sterilitas. Unit Rawat Inap
2. Staff dan pelayanan unit laboratorium masuk dari
Persyaratan khusus:
pintu terpisah dari pasien.
1. Pencapaian ke setiap ruangan mudah
3. Koridor petugas staff dan laboratorium pemeriksaan
2. Kamar perawatan harus mendapat
terpisah dari koridor pasien.
pencahayaan matahari yang masuk.
4. Ruang pemeriksaan / penelitian mempunyai tingkat
3. Pengukuran ruangan pasien:
sterilitas 1.
5. Setiap ruangan laboratorium memiliki wastafel dan
tempat cuci alat. Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
Fasilitas di dalam pelayanan laboratorium meliputi : Persyaratan:
1. Blood sampling dan bank darah. 1. Terletak jauh dari daerah perawatan
2. Administrasi penerimaan sampel. dan gedung penunjang medik
3. Gudang bahan kimia. 2. Terletak tidak terlalu dekat dari hunian
4. Fasilitas pembuangan limbah. ODHA
KAJIAN ARSITEKTURAL HIV/AIDS

Unit Rawat Inap


Instalasi Mekanikal dan Elektrikal
Persyaratan khusus:
Persyaratan:
1. Pencapaian ke setiap ruangan
mudah 1. Terletak jauh dari daerah perawatan
2. Kamar perawatan harus mend dan gedung penunjang medik
apat pencahayaan matahari ya 2. Terletak tidak terlalu dekat dari hunian
ng masuk. ODHA
3. Pengukuran ruangan pasien:
DESKRIPSI OBJEK STUDI KASUS

Camillian Social Centre, Rayong, Thailand

Latar Belakang Camillian Social Centre Program-Program Yang Ada di Camillian


Pada tahun 1995, Camillian Social Centre di Social Centre.
bangun di Provinsi Rayong oleh Bapa Giova • Perawatan paliatif.
nni Contarin, Pastur Italia. Tempat ini dibang • Perawatan anak-anak ODHA yatim piatu
un sebagai suatu wadah yang berfungsi unt • Edukasi pencegahan penularan virus HIV
uk menampung para penyandang HIV/AIDS • Pemberian dukungan terhadap ODHA untuk
yang tidak memiliki tempat tinggal dan terku meningkatkan psikologi ODHA.
cilkan di masyarakat. • Pendampingan dan pemberian dukungan te
rhadap ODHA yang sudah masuk stadium
AIDS dan sudah mendekati ajal.
• Kelompok dukungan sebaya.
• Pembinaan dan pemberian pendidikan
untuk anak-anak ODHA yatim piatu.
• Penyediaan rehabilitasi yang berkelanjutan
DESKRIPSI OBJEK STUDI KASUS

Fasilitas-Fasilitas Yang Ada di Camillian Social Centre

Unit rawat inap Fasilitas Rekreasi Fasilitas Hunian Fasilitas Pendidikan


DESKRIPSI OBJEK STUDI KASUS Program-Program Yang Ada di Sneha
daan Communinty Care Centre:
Snehadaan Community Care Centre, Karnataka Medical Services, meliputi:
• Perawatan Inpatient
Latar Belakang • Perawatan Ol
Snehadaan merupakan lembaga pertama y • Perawatan Paliatif dan pengurangan
ang bergerak di bidang perawatan bagi pad rasa sakit
a penyandang HIV/AIDS di Karnataka. Adap • Terapi ART Referral dan Lingkage
un tujuan dari Snehadaan ini adalah untuk • Physioytherapy
memberikan perawatan, pengobatan, dan d Non Medical Service, meliputi:
ukungan bagi para pasien (terutama yang te • Konseling dan infromasi gizi
rkucilkan di masyarakat), yaitu para penyan • Sosialisasi dan informasi HIV/AIDS
dang HIV/AIDS • Dukungan spiritual

Perawatan Continuum, meliputi:


Servis lainnya, meliputi:
• Pelatihan terhadap anggota keluarga / p
• Perawatan dan penampungan anak-
eserta
anak yang terinfeksi HIV yatim piatu
• Kelompok dukungan
• Pelatihan tenaga medis
• Perawatan Outpatient
• Klinik Sneha
DESKRIPSI OBJEK STUDI KASUS

Fasilitas-Fasilitas Yang Ada di Camillian Social Centre

1. Unit Rawat Inap


2. Unit Hunian, Sneha Home Care
3. Instalasi laboratorium
4. Unit Physiotheraphy
5. Unit Gawat Darurat
6. Pos perawat, farmasi dan unit perawatan khusus
7. Fasilitas konseling
8. Kelompok dukungan
9. Chapel / ruang ibadah
10. Parlor / visitors room
11. Instalasi incenator
12. Fasilitas rekreasi
13. Lingkungan yang luas dan alami
14. Fasilitas Edukasi anak-anak ODHA yatim piatu, Shi
ning Star School
15. Fasilitas Sosialisasi dan Informasi HIV/AIDS
Metodologi
perancangan
JENIS & TEKNIK
TEKNIK ANALISIS TAHAPAN
PENGUMPULAN
PERANCANGAN
DATA
Jenis Data Analisis Kawasan
Data Primer
Data Sekunder

Teknik Pengumpul
Analisis Tapak
an Data
Wawancara
Observasi Analisis Objek
Studi Pustaka
.

Anda mungkin juga menyukai