Anda di halaman 1dari 32

BAB V.

KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Konsep Lokasi dan Tapak


5.1.1 Konsep Lokasi
Lokasi berada pada kecamatan Kelapa Lima, tepatnya pada
daerah wisata pantai Lasiana Kupang, yang memiliki keadaan lahan
kosong dan belum terdapat bangunan di atas lahan tersebut.
1. Batas – batas lokasi perencanaan :

- Utara : Teluk Batunona, pantai manikin


- Selatan : Pemukiman warga Lasiana
- Barat : Teluk Nunsui, pantai pasir panjang
- Timur : Pemukiman, area persawahan

Lokasi

Gambar 5.1 Lokasi Perencanaan (Sumber :


www.wikimapia.com. Date download 09
Nopember 2011)
2. Aksesbilitas
a. Aspek Jarak
Jarak antara Pusat Kota - Pantai Lasiana : ± 12 Km

191
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

b. Aspek Pencapaian
Lokasi ini dapat dicapai melalui jalan arteri primer yakni jalan
TIM-TIM di kelurahan Lasiana sebagai akses utama.

3. Dasar Konsep Penentuan Lokasi


a. Sesuai dengan peruntukan wilayah menurut RTRW Kota Kupang
dari pihak yang terkait yaitu Dinas Tata Kota melalui Bapeda
Propinsi Nusa Tenggara Timur. (Kawasan ini akan dijadikan
sebagai Taman Budaya Flobamora).
b. Menentukan lokasi di daerah tepian kota (sub-urban) yang
memiliki akses mudah dan cepat ke pusat Kota Kupang dan ke
Kabupaten lainnya. Hal ini disebabkan oleh keterkaitan antara
objek wisata andalan di Kota Kupang dengan objek wisata
andalan yang berada di Kabupaten lainnya di Pulau Timor.
c. Mempertimbangkan akan potensi lingkungan di sekitar lahan
yang ada, dari segi iklim, cuaca dan view.
d. Potensi lingkungan yang sangat baik dan mendukung seperti
adanya fasilitas akomodasi ruang kota, sarana pariwisata, daerah
permukiman masyarakat pesisir suku Rote, sebagai sasaran dan
potensi lingkungan.
e. Lokasi yang akan direncanakan harus mudah dicapai dari segala
arah kota dan sekitarnya, baik itu pencapaian dengan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum.

Tabel 5.1 Konsep Penentuan Lokasi


No Kategori Point / Nilai Keterangan
1 Jarak tempuh menuju lokasi *** * : Sangat buruk
2 Akses menuju lokasi *** ** : Buruk
3 Kesesuain dengan peruntukan lahan **** *** : Cukup
4 Keadaan bangunan / fasilitas sekitar ** **** : Baik
***** : Baik sekali
5 Keadaan lingkungan ( cuaca ) *****

6 Transportasi umum ***

192
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.1.2 Konsep Tapak terpilih


1. Data Tapak
Keterangan mengenai lokasi tapak adalah sebagai berikut :
- Lokasi : Berada di wilayah kelurahan Lasiana,
kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
- Luas Lahan : ± 25.000 m² ~ 2.5 Ha
- Topografi : Relatif datar
- Curah Hujan : Rendah
- KDB : 40 %
- KLB : 1,6 – 2
- GSB : GSB dan ketinggian bangunan pada daerah
ini belum ditentukan, tetapi biasanya GSB
setengah dari lebar jalan.
- GS Pantai : 50 meter (Menurut PERMEN PU No.
40/PRT/M/2007);
Bangunan; 100 meter (Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990).
- Ketinggian Max : 4 Lantai (Menurut Perda; Dinas Pemukiman
dan Perumahan Rakyat)

Gambar 5.2 Lahan Perencanaan (Sumber : Sketsa Penulis


Nopember 2011)
193
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

2. Konsep Zoning
a. Zoning (Makro)

Publik

Semi Publik

Privat

Gambar 5.3 Konsep zoning bangunan terhadap site

b. Zoning ( Mikro )

Pengelola

Penunjang

Pagelaran

Pendidikan

Seni Budaya

Pameran

Pelengkap

Gambar 5.4 Konsep zoning kegiatan dalam site

194
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Penempatan zona kegiatan dalam bangunan terhadap site


tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada di sekitar tapak,
diantaranya sebagai berikut:
1. Zona Pengelola
Penempatan di sisi Selatan tapak bertujuan agar kegiatan
pengelola memiliki akses langsung yang dekat dengan main
entrance, sehingga sirkulasinya lebih efisien dan mudah dalam
mengontrol fungsi kegiatan di sekitarnya.
2. Zona Penunjang
Penempatan di sisi Barat tapak bertujuan agar kegiatan
penunjang memiliki orientasi dan view yang paling baik yakni
menghadap langsung ke arah laut ( pantai lasiana ).
3. Zona Pagelaran
Penempatan di sisi Barat Daya tapak sebagai salah satu
penarik minat utama para pengunjung. Penempatannya juga
memperhatikan kondisi bangunan, lingkungan dan view, sehingga
selama proses pagelaran berlangsung penonton dapat menyaksikan
sambil merasakan suasana khas Pusat Kesenian ini.
4. Zona Pendidikan
Penempatan di sisi Utara atau di posisi sentral yang memiliki
keterkaitan langsung dengan fungsi bangunan kesenian dan
pertunjukan, sehingga memudahkan dalam pencapaian aktifitas yang
berkaitan. Penempatan zoning kegiatan pendidikan ini juga
memperhatikan kondisi lingkungan yang memiliki tingkat polusi
suara yang rendah sehingga para peserta bisa beraktifitas dengan
nyaman.
5. Zona Seni Budaya
Penempatannya dekat dengan servis entrance dan zona
pendidikan bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam
pendistribusian bahan baku ataupun hasil karya, serta juga
memudahkan bagi para peserta sanggar seni untuk terlibat langusng
atau meyaksikan para seniman dan pengrajin berkarya.

195
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

6. Zona Pameran
Penempatan zona pameran memiliki alur sirkulasi yang
sebenarnya mengarah dari main entrance, dimulai dari pengunjung
masuk dan seterusnya mengikuti alur kegiatan selanjutnya dalam
kawasan ini. Penempatan zona pameran juga berdekatan dengan zona
servis, sehingga memudahkan dalam proses distribusi ataupun
maintanance benda-benda koleksi.
7. Zona Pelengkap
Zona pelengkap merupakan zona publik yang ditempatkan
berdekatan langsung dengan main entrance, yang bertujuan agar
kegiatan pelengkap mempunyai akses langsung yang memudahkan
para pelaku kegiatan.

3. Konsep Pencapaian
4. Konsep Tata Ruang Luar
Tata ruang luar pada site ini adalah suatu bagian
perencanaan yang berfungsi sebagai ruang transisi dari luar tapak ke
dalam tapak. Konsep ruang luar pada perencanaan Pusat Kesenian
Sasando ini, yakni :
a. Ruang luar pasif
- Sebagai ruang hijau untuk menjaga keseimbangan ekologi
serta penyerapan air hujan;
- Sebagai buffer untuk meyerap panas dan kebisingan;
- Sebagai elemen visual atau pembentuk estetika ( landscape ).
b. Ruang luar aktif
- Sebagai penghubung antar bangunan;
- Sebagai tempat menampung beberapa kegiatan yang
berhubungan dengan Pusat Kesenian Sasando ini yang
dinamis untuk ruang komunal;
- Sebagai ruang untuk area parkir.
Perencanaan Pusat Kesenian Sasando ini akan menciptakan
banyak area hijau di sekitar bangunanya dan ketinggian bangunan
yang relatif rendah, hal ini dikarenakan selain sesuai dengan konsep
Pusat Kesenian dan Kebudayaan pada umumnya, namun disebabkan
196
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

pula oleh PERMEN PU No.40/PRT/M/2007 (lihat lampiran Tabel


4.6, hal. 99 ).
Perencanaan tata ruang hijau yang cukup besar ini akan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Hubungan dengan lingkungan sekitar
Ruang terbuka hijau ini akan diintegrasikan dengan master plan
kawasan wisata pantai lasiana baik dalam hal lingkungan,
bangunan ataupun fasilitas disekitar lahan.
b. Hubungan dengan fungsi bangunan
Hubungan ruang terbuka hijau dengan bangunan di dalam lahan
akan memaksimalkan fungsi, penampilan dan sistem bangunan
Pusat Kesenian dan Kebudayaan. Oleh karena itu, tata ruang
luar dikonsepkan sebagai beriktu :

Tabel 5.2 Konsep tata ruang luar


Ruang Luar Fungsi
- Melindungi bangunan dari kebisingan, debu,
panas.
Area Hijau ( Taman ) - Petunjuk dan batas ruang.
- Area penghubung antar bangunan.
- Menghilangkan kesan steril.
- Tempat berinteraksi pengujung.
Plaza / Ruang Komunal - Area pertemuan, diskusi.
- Vocal point masing-masing bangunan.
Jalan Kendaraan - Tempat sirkulasi kendaraan bermotor.
- Tempat sirkulasi pejalan kaki.
- Penghubung antar bangunan Pusat Kesenian
Pedestrian
dalam lahan.
- Orientasi menuju bangunan.

c. Elemen ruang luar


Perencanaan elemen ruang luar kemungkinan akan dibagi
menjadi :

197
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Tabel 5.3 Konsep elemen ruang luar


Ruang Luar Fungsi
Elemen Lunak Sebagai ruang tangkap visual yaitu
 Taman kaitannya dengan letak tapak dan juga
 Jalur Hijau sebagai pengarah sirkulasi pedestrian dan
kendaraan bermotor.
Elemen Keras Dipertimbangkan terhadap ukuran luas
 Jalan, parkir kendaraan rombongan dan pemisahan
pedestrian sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan.
 Parkir

5. Konsep Lanscaping
a. Vegetasi
Fungsi dari tanaman yang ada pada lingkungan Pusat
Kesenian Sasando ini adalah :
i. Memberikan kesejukan;
ii. Memberikan peneduh;
iii. Menjadi penghalang kebisingan;
iv. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan muka tanah (run
off);
v. Sumber produksi dari Pusat Kesenian Sasando ini.

Pengelolaan vegetasi pada tapak berdasarkan pada sifat


dari vegetasi tersebut. Penataan vegetasi berfungsi sebagai
berikut :
1. Untuk memberikan peneduh pada sirkulasi kendaraan
bermotor maupun pejalan kaki pada tapak, maka dipilih
pohon yang rindang seperti angsono dan ketapang. Jenis
tanaman ini juga bisa berfungsi untuk mengurangi
kebisingan. (lihat gambar 5.5)
2. Untuk mencegah terjadinya erosi, maka dipilih tanaman
yang memiliki akar kuat, sehingga tanah menjadi kuat dan
kokoh terhadap pukulan air hujan dan tiupan angin;

198
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

3. Untuk memberikan kesan entrance pada setiap massa


bangunan maka diberi tanaman palem. (lihat gambar 5.6)
4. Untuk menuutpi tanah agar tidak terjadi genangan air pada
waktu hujan dan mengurangi polusi akibat debu, maka
digunakan rumput gajah.

LLaassccaappIInngg K oo n
K n ss ee pp

Vegetasi

Gambar 5.5 Vegetasi sebagai peneduh pada sirkulasi kendaraan


bermotor dan pejalan kaki.

VI s u a l
V
e ntrance

Gambar 5.6 Vegetasi sebagai pemberi kesan entrance pada massa


bangunan dan sebagai pengarah atau pembatas sirkulasi.

Sumber : Sketsa Penulis, Nopember 2011

b. Elemen Perkerasan
Elemen perkerasan yang digunakan pada site adalah
paving, karena paving mampu untuk menyerap air pada saat
hujan. Sedangkan untuk memberikan perbedaan pada fungsi
199
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

untuk sirkulasi kendaraan dengan sirkulasi manusia maka


menggunakan bentuk paving yang berbeda.

Paving untuk sirkulasi


Paving untuk sirkulasi Pejalan kaki
kendaraan bermotor

c. Elemen Pengisi Ruang


1. Plaza dan amphiteater terbuka menjadi vocal point pada site
yang dapat dilihat dari arah jalan utama;
2. Elemen lampu menjadi penerang jalan dan penghias tanam.

Penerangan untuk parkiran, Penerangan untuk sirkulasi dan


pepohonan/tanaman plaza

Penerangan untuk perabot lanskape Penerangan bagi ornament


lanskape
Gambar 5.7 Konsep Pencahayaan Lanscaping.

200
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2 Konsep Bangunan


5.2.1 Konsep Kapasitas dan Daya Tampung Bangunan
Pusat Kesenian Sasando di Kupang ini memiliki daya tampung
3.454 orang, dan berdasarkan perhitungan proyeksi bunga berganda
sampai tahun 2021 jumlah kunjungan 737 orang/hari.
Berikut tabel 5.4 kapasitas dan daya tampung di Pusat Kesenian
Sasando :
1. Kegiatan Pengelola, Informasi, dan Dokumentasi

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
Hall 200 org 100
Informasi 2 org 4
Penerima Ticketing 3 org 10
Penitipan 2 org 30
Keamanan 2 org 3
Toilet 8 org 18
R. Pimpinan 1 org 30
R. Wakil Pimpinan 1 org 20
R. Sekretaris 1 org 12
R. Tunggu 5 org 14
Sie bagian 5 org 73
Kantor Staff 10 org 80
Pengelola
Manager 5 org 73
Utama
R. Rapat 20 org 46
R. Serbaguna 100 org 100
R. Arsip 2 org 18
Toilet 6 org 18
Pantry 2 org 9
Gudang 2 org 9
Lobby 130 org 65
Penitipan Barang 2 org 30
R. Baca 100 org 300
R. Buku 10 org 12
R. Audiovisual 75 org 168.75
Perpustakaan
R. Pelayanan 4 org 7.2
R. Pimpinan 1 org 14.6
R. Staff 10 org 150
R. Fotocopy 4 org 16
Toilet 8 org 24
R. Studio 5 org 40
Kantor 4 org 18
Kamar gelap 3 org 12

201
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Dokumentasi R. Reproduksi 4 org 15


R. Audiovisual 20 org 50
Gudang 2 org 9
Total 759 org 1903.86

2. Kegiatan Pagelaran / Pertunjukan

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
Panggung terbuka 24 org 206
Panggung Pengiring 15 org 36
Pemain
R. Rias pria 12 org 18
R. Rias wanita 12 org 18
Gudang alat 4 org 24
Toilet 8 org 20
R. Duduk 1000 org 600
Penonton
Total 1075 org 926.4

3. Kegiatan Pameran

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
R. Pamer / Galery 25 org 225

Peserta pameran R. Informaasi 2 org 3


berkala
R. Penyimpanan 4 org 30

Loading dock 6 org 50


Gudang alat 4 org 24
R. Kepala Galery 30 org 18
Pengelola galery
R. Staff Galery 4 org 42
Subtotal 75 org 448.8

202
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

4. Kegiatan Museum

Kelompok Ruang Kapasitas Luas


Ruang
(m²)
Hall 250 org 225
Ticketing 3 org 10
Penitipan 2 org 30
Informasi 2 org 30
Pengunjung
R. Satpam 2 org 5
Pemandu 2 org 200
Cafetaria 30 org 45
Toilet tamu 8 org 50

Pameran tetap 100 org 1500


Kepala Bagian 2 org 80
Personalia 5 org 80
Humas 8 org 40
Pengelola Tata Usaha 10 org 80
R. Tamu 10 org 20
R. Rapat 30 org 75
Pantri 3 org 20
Toilet 30 org 50
Gudang koleksi 2 org 256
Studio koleksi 6 org 64
Kuratorial R. Kerja Kurator
10 org 80
& Staff
R. Kerja &
10 org 100
Preparasi
Preparasi Gudang alat 2 org 40
Staff Preparasi 6 org 45
R. Staff Restorasi 10 org 100
Gudang 2 org 64
Restorasi Laboratorium 5 org 64
Studio photo 3 org 20
Fumigasi 5 org 60
Ruang P3K 6 org 16
Gudang
4 org 20
sementara
Loading Dock Registrasi 2 org 16
Gudang alat 4 org 16

203
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Keamanan 1 org 100


Monitoring 2 org 64
Penunjang R. Ganti & Toilet 8 org 64
Cafetaria 3 org 20
Panel 5 org 60
Subtotal 593 org 5170.8

5. Kegiatan Pendidkan dan Pelatihan

A. Sanggar Seni
Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
Praktek Tari 40 org 344
Praktek Musik 40 org 80
Peserta kursus Praktek Anyaman 80 org 72
Toilet 6 org 20
R. Kepala Pendidikan 1 org 18
R. Kabag Tari 18 org 36
Administrasi R. Kabag Musik 18 org 36
Tata Usaha 5 org 30
Instruktur 10 org 50
R. Rapat 15 org 34,5
Toilet 2 org 20
Gudang Alat 2 org 54
R. Ganti Pria 10 org 20
Penunjang
R. Ganti Wanita 10 org 20
Pantry 2 org 10
Total 259 org 1013.5

B. Studio Musik
Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
R. Studio 20 org 28

R. Operator 3 org 12
Studio Musik
R. Rekaman 5 org 24
Recepsionist 2 org 4
R. Tunggu 10 org 14
Total 40 org 98.4

204
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

6. Kegiatan Seni dan Budaya

A. Pusat Produksi Sasando


Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
R. Workshop 10 org 21,4
Gudang Penyimpanan 2 org
Pusat Produksi 32
sementara
Sasando 2 org
Gudang Alat 24
Loading Dock 2 org 15
Toilet 8 org 4

Total 24 org 115.68

7. Kegiatan Penunjang

A. Resto & Cafe

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
R. Makan 200 org 300
R. Kepala Dapur 1 org 12
R. Saji 10 org 15
R. Persiapan 10 org 20
Dapur 4 org 45
Restoran Gudang Makanan 4 org 15
Gudang Alat 2 org 9
Loading Dock 2 org 15
Toilet 10 org 26
R. Makan & Minum 100 org 83
Cafe Pantry 4 org 20,75
Gudang Makanan 2 org 8,3
Total 349 org 682.86

205
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

B. Art Shop / Toko Souvenir

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
Kios Seni / Kios / Area
40 org 640
Souvenir shop Penjualan
Total 40 org 768

C. Pelengkap

Luas
Kelompok Ruang Kapasitas Ruang
Kebutuhan (m²)
Kamar Tidur 48 org 288
Dapur & R. makan 48 org 72
Wisma Seni
R. Duduk 48 org 29
Km / wc 12 org 36
Kamar Tidur 4 org 24
Dapur & R. Makan 4 org 6
Guest House
R. duduk 4 org 2,4
Km / wc 2 org 6
Kamar Tidur 6 org 36
Dapur + R. makan 6 org 9
Hunian Staff
R. Tamu 6 org 3,6
Km / wc 2 org 6
R. Sampah induk 2 org 6
R. Pompa 1 org 56
Gudang Umum 2 org 32
R. Genset 2 org 70
R. Panel Utama 2 org 24
Service ( Utilitas )
Gardu 2 org 30
R. Kabag Teknis 4 org 24
P3K 5 org 6
Toilet 4 org 6
Bengkel 4 org 160
Loading deck 2 org 54
Total 240 org 1183.3

206
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2.2 Konsep Program Ruang


1. Skema Organisasi Pengelolaan Pusat Kesenian Sasando di Kupang
Pusat Kesenian Sasando ini direncanakan adalah milik
Pemda Kotamadya tingkat II Kota Kupang, tetapi dalam proses
pembangunannya bekerja sama dengan berbagai pihak swasta
karena biaya pembangunan yang cukup besar. Sistem pengelolaan
dan sumber dana yang teratur sangat mempengaruhi kelancaran
kegiatan yang berlangsung di dalamnya.
Berikut bagan struktur organisasi Pusat Kesenian Sasando
di Kupang :

DISPERINDAG DISPARIWISATA
(KOORDINATOR) (KOORDINATOR)

DIREKTUR
(PUSAT KESENIAN SASANDO)

BAGIAN
SEKRETARIS
ADMINISTRASI

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


Museum dan Galeri Pertunjukan, Sanggar Industri
dan Pelatihan
Seni/Budaya

Bagan 5.1 Struktur Organisasi Pusat Kesenian Sasando di Kupang

Sumber :Analisa Penulis.

207
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

2. Pola Organisasi Ruang


a. Skema Organisasi Ruang Makro

Area Parkir Main Entrance Area Parkir

Plaza

Pelengkap Pengelola,
dan informasi,
Serbaguna dokumentasi

Restaurant
Pameran dan Cafe

Hunian

Museum
Toko
Seni Musik
Souvenir
Daerah

GREEN AREA

Kegiatan Pertunjukan
Seni Budaya Seni (open space)
Pendidikan
dan
Pelatihan

Bagan 5.2 Organisasi Ruang Makro


(Sumber : Analisa Penulis, 2011)

208
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

b. Skema Organisasi Ruang Mikro


i. Kegiatan Pameran

Entrance

Hall / Lobby

Loket karcis
Toilet
Penitipan barang

R. duduk /
Lounge

Gudang Galeri Galeri Staff Galeri

Bagan 5.3 Organisasi Ruang Kegiatan Pameran

ii. Kegiatan Museum

Entrance

Hall / Lobby

Toilet

R. Pameran
R. Audiovisual
tetap

R. Pengelola
R.Monitor,
R.Panel, Preparasi
R.MEsi

Loading dock Penyimpanan Kuratorial Restorasi

Bagan 5.4 Organisasi Ruang Kegiatan Museum


209
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

iii. Kegiatan Seni Budaya

Entrance

Sentra Pusat Produksi


Seni Kriya Sasando

Penyimpanan

Loading dock

Service
Entrance

Bagan 5.5 Organisasi Ruang Kegiatan Seni Budaya

iv. Kegiatan Pertunjukan

Entrance

Penonton

Panggung

Toilet R.Rias Gudang Alat

Gambar 5.6 Organisasi Ruang Kegiatan Pertunjukan

210
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

v. Kegiatan Pendidikan

Entrance

Hall / Lobby

Toilet

Informasi

R. duduk / Pengelola,
Lounge Instruktur

Studio
Musik

R. Praktek R. Praktek R. Praktek


Seni Musik Seni Kriya Seni tari

Bagan 5.7 Organisasi Ruang Kegiatan Pendidikan

vi. Kegiatan Pengelola

Entrance

Hall / Lobby

Kantor Informasi
Pengelola

Perpustakaan

Dokumentasi

Bagan 5.8 Organisasi Ruang Kegiatan Pengelola


211
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2.3 Konsep Bentuk dan Tampilan


5.2.3.1 Konsep Bentuk Gubahan Massa Bangunan
Perencanaan Pusat Kesenian menggunakan pola gubahan massa
majemuk, dengan pengecualian :
a. Kawasan Pusat Kesenian ini terdiri dari beberapa massa bangunan yang
berbeda yang disesuaikan dengan fungsi bangunan masing-masing,
namun terdapat juga beberapa fungsi bangunan yang diletakkan dalam
satu massa bangunan.
b. Kondisi tapak yang tidak terlalu luas, namun masih memungkinkan
apabila terdiri dari beberapa masa bangunan.
Dengan gubahan massa majemuk maka orientasi gubahan massa
yaitu pola sentral (terpusat), karena dengan pola sentral semua fungsi dapat
disatukan.

Gambar 5.8 Konsep Gubahan Pola Massa

5.2.3.2 Konsep Bentuk dan Tampilan


Perencanaan dan perancangan Pusat Kesenian Sasando menerapkan
bentuk-bentuk dinamis yang dimetaforakan dari bentuk murni Ti’i Langga
dan alat musik Sasando.
Tranformasi arsitektur (metafora) yang digunakan yaitu transformasi
bentuk dan makna, karena tujuan dari Pusat Kesenian Sasando ini
mengadung arti yang sama dengan filosofi dari seni dan budaya Ti’i Langga
serta Sasando bagi orang NTT pada umumnya.
212
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

O n s e p Bentuk dan T a m p I L a n

K
Ti’i Langga merupakan pelindung kepala yang memiliki
Memetaforakan B e n t u k & M a k n a martabat, berwibawa serta disanjung bila dilihat. Selain itu

T i’I Langga &


Sa s a n d o Ti’i Langga adalah suatu tanda penghargaan
penghormatan terhadap bagian yang dilindunginya.
dan

Mix (gabungan) bentuk topi Ti’i Langga dan alat Dari filosofi inilah, konsep bentuk dan tampilan Ti’i
musik Sasando adalah bentuk dan tampilan utama Langga digunakan dalam desain Pusat Kesenian Sasando di
yang digunakan dalam Pusat Kesenian Sasando. Kupang.
Dengan pendekatan metafora combined maka
transformasi bentuk dan makna menjadi prioritas
utamanya.

K o n s e p Bentuk dan Tampilan


Haik (penampung resonansi
daun/timbal pohon tuak)
dijadikan ide dasar, dengan
penekanan pada
transformasi makna yakni
haik sebagai penampung
Ke Bentuk Site
bunyi disamakan dengan
bentuk bangunan yang dapat
menampung aktifitas
kesenian sasando. Konsep Bentuk S i t e 213
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2.4 Konsep Struktur dan Konstruksi


Tabel 5.5 Konsep Sistem Struktur dan Konstruksi

Permasalahan :

Topografi :

a. Berada pada lahan


berkontur rata;
b. Site terdiri dari jenis Space Frame (Struktur Atap
tanah lunak (humus). Rangka Ruang) (Upper Struktur)

Ketinggian bangunan :

a. 1 lantai tetapi jarak


antar plafon dan Rigid Frame Dinding
(Super Struktur)
lantai cukup tinggi.

Luas bangunan :

a. Tuntutan kebutuhan
Pondasi
terhadap ruang- (Sub Struktur)
Beam Pile (pondasi
ruang yang bebas triangle pile)

kolom;
b. memerlukan
penggunaan struktur
bentang lebar.

214
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

B. Sistem Struktur Dinding C. Sistem Struktur Pondasi


A. Sistem Struktur Atap
(Super Struktur) (Sub Struktur)
(Upper Struktur)
Menggunakan pondasi titik mini bered
Menggunakan struktur rangka ruang yakni Menggunakan sistem struktur rangka kaku
pile (triangle pile) dan beam pile (WF).
Space Frame, pada fungsi bangunan museum, (rigid frame) terdiri dari kolom dan balok
pertunjukan (bangunan berbentang lebar); yang disusun berdasarkan trace atau
Sistem sambungan antar batang pada struktur bentang yang merupakan pola-pola
space frame yaitu menggunakan sistem mero. geometris.

Beam pile
Space Frame

Triangle pile

Sambungan Mero

215
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2.5 Konsep Bahan dan Material

Tabel 5.6 Konsep Bahan dan Material

Permasalahan :
Bahan penutup atap adalah alucopan
1. Bangunan bentang lebar Pipe Arch plate (aluminium cladding)

(ruang serbaguna, ruang


Rangka-rangka baja
pameran, ruang
Green glass
pertunjukan/teater, dan
gallery);
2. Pemantulan dan penyerapan
radiasi matahari sekurang-
kurangnya 50%.
3. Topografi; rata dan terdiri dari
Tampak Depan
elemen lunak (humus).
Pipe Arch
Laminated glass

Tampak Samping Kiri

216
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Bahan dan Material Stuktural :


Upper Struktur Super Struktur Sub Struktur

Struktur Rangka Ruang (Space Struktur Rangka Kaku (Rigid Frame) Pondasi Bered Pile (Triangle Pile)
Frame) - Sistem struktur rangka kau (rigid frame) terdiri - Pondasi foot plat sebagai struktur bawah yang
- Rangka-rangka baja, dari kolom dan balok; meneruskan beban ke tanah. Terdiri dari
merupakan bahan yang - Bahan dan material yaitu; concret wall, campuran beton;
berkarakter keras, solid dan merupakan pabrikasi dinding prescast panel; - Dengan keadaan tanah lunak (material humus)
tahan api; - Bahan pelapis dinding untuk bukaan-bukaan pondasi tiang stravz dan pile cap (triangle pile)
- Sistem konstruksinya yakni kaca yaitu laminated glass (green glass color); sebagai alternatifnya. Material bered pile terdiri
menggunakan sistem mero - Untuk memasang kaca pada dinding yakni dari komposit beton dan baja WF;
sebagai joint antar menghadirkan spider fitting yang digunakan
sambungan; untuk menjepit kaca.
- Bahan penutup atap yaitu
bahan alucopan plate
(aluminium cladding).

Alucopan Plate 217


BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.2.6 Konsep Sistem Utilitas


Tabel 5.7 Konsep Sistem Utilitas
Sistem Utilitas Keterangan
Penyediaan air bersih berasal dari PDAM dengan
Jaringan air
menggunakan sistem down feed distribution.
bersih

Grey water : sisa pembuangan disalurkan ke saluran kota


Jaringan air melalui bak kontrol dan sumur resapan;
kotor Black water : sisa pembuangan yang berasal dari WC
disalurkan menuju septic tank.
Air hujan dapat digunakan untuk keperluan kamar mandi,
Jaringan air kolam, dan penyiraman tanaman melalui sistem
hujan penyaringan air terlebih dahulu.

Listrik didapat dari PLN, dan genset.


Jaringan listrik Genset digunakan jika aliran dari PLN terjadi gangguan.
Jaringan komunikasi berasal dari Telkom, yang kemudian
Jaringan
disalurkan melalui PABX.
komunikasi
Sistem transportasi vertikal menggunakan tangga manual.
Sistem
Tangga ini digunakan pada area tribun penonton,
transportasi
pangguna teater (stage) dan permainan split level lantai.
vertikal
- Sistem pemadam kebakaran menggunakan hidran dan
Sistem pemadam
splinker, sedangkan pada ruang-ruang khusus seperti
kebakaran
ruang arsip, museum, galeri dan industri sasando serta
ti’i langga menggunakan sistem halon, busa dan cry
chemical;
- Larangan atau peraturan untuk tidak merokok pada
tempat umum, ruang-ruang khusus dan tempat rawan
kebakaran.
- Penempatan pintu keluar / masuk dan pintu darurat
dengan tanda penerangan khusus.
- Penyediaan exhauster pada atap panggung untuk
pelepas asap disamping fungsinya untuk menghisap

218
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

hawa panas dari lampu pada saat pertunjukan.


- Disediakan tempat khusus untuk pemutusan seluruh
sistem listrik dari satu tempat.
Catatan :
a. Pintu dan koridor lebarnya harus memenuhi
persyaratan untuk pintu darurat. Pintu membuka
keluar harus bebas halangan. Tinggi pegangan 100
cm.
b. Tinggi anak tangga tidak boleh lebih dari 150 mm
dan lebar anak tangga > 280 mm.
Memaksimalkan terang langt, dengan memberi bukaan
Pencahayaan
cukup lebar, dan pemberian sky light.
alami
Menggunakan lampu yang ditempatkan di sisi-sisi
Pencahayaan
bangunan dan penyesuaian kebutuhan lux sesuai fungsi
buatan
ruangan dan jenis aktivitasnya.
Udara panas dikeluarkan melalui bukaan-bukaan jendela
Penghawaan
dari bangunan dan penyediaan layer-layer atap.
alami
Menggunakan AC pada area tribun untuk mengatasi
Penghawaan
pengunjung yang cukup banyak;
buatan
Penggunaan AC sesuai kebutuhan ruangan dan jumlah
pemakai bangunan.
Sistem penangkal petir yang digunakan pada Pusat
Kesenian Sasando ini adalah sistem Franklin dengan
Penangkal petir
pertimbangan :
- Kemudahan dalam melakukan pekerjaan pemasangan.
- Kemampuan melindungi bangunan.
- Pengaruhnya dalam penampilan bangunan.

219
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

5.3 Konsep Pentahapan Pusat Kesenian Sasando


5.3.1 Pelayanan dan Pihak yang Terkait
Pelayanan yang akan diberikan oleh Pusat Kesenian Sasando
ini diharapkan berskala nasional dan internasional, maksudnya melayani
masyarakat dari seluruh wilayah yang ada di Indonesia dan masyarakat
internasional pada umumnya serta masyarakat Nusa Tenggara Timur
khsusnya.
Sasaran yang diharapkan yakni memberikan pelayanan yang
semaksimal mungkin kepada masyarakat golongan menengah ke bawah
dan golongan menegah ke atas serta para wisatawan mancanegara untuk
menikmati, menyaksikan serta melakukan kegiatan aktifitas rekreasi
budaya.
Sementara itu adapun pihak - pihak yang terkait dalam kegiatan
Pusat Kesenian Sasando ini adalah :
a. Penyelenggara, pihak ini dari pengelola, administrasi,
pemerintahan (Departmen Pendidikan, Departemen Pariwisata dan
Kebudayaan), beserta pihak swasta.
b. Pelaku seni, terdiri dari para pemain (aktor dan aktris), para
seniman, para budayawan, sutradara, para teknisi dan lainnya yang
berkaitan.
c. Pengunjung, terdiri dari berbagai golongan baik itu masyarakat,
peneliti, pelajar / mahasiswa, maupun wisatawan asing.
d. Media elektronik (Pers), yang menyebarluaskan berbagai kegiatan
budaya dan seni.

5.3.2 Jenis Pengunjung


Jenis pengunjung yang ada pada Pusat Kesenian Sasando ini
berkaitan dengan motivasi masing-masing pengunjung itu sendiri
sebagai konsumen terhadap Pusat Kesenian ini. Jenis-jenis pengunjung
yang ada dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Kalangan Budayawan atau Seniman dan Peneliti Budaya
Merupakan pengunjung yang berprofesi atau memiliki disiplin
ilmu yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan.

220
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

Mereka biasanya datang untuk memberikan ceramah, diskusi


mengenai kesenian dan kebudayaan sasando, ataupun mengikut
sertakan hasil kerajinan mereka dalam pameran yang berhubungan
dengan kesenian sasando serta kebudayaan NTT.
b. Kalangan Pelajar atau Mahasiswa
Merupakan pengunjung yang masih berada dalam suatu jenjang
pendidikan tertentu, yang berkaitan ataupun tidak berkaitan
dengan kesenian sasando. Kalangan ini bisa saja berkunjung
hanya untuk mencari informasi tentang kebudayaan dan kesenian
sasando, berkaitan dengan tugas yang diberikan oleh institusi
pendidikannya tersebut.
c. Kalangan masyarakat umum
Merupakan kalangan yang berasal dari masyarakat umum, yang
datang hanya untuk tujuan rekreatif, seperti melihat pameran atau
pagelaran, serta ikut telibat dalam pagelaran tersebut. Mereka juga
datang untuk menggunakan fasilitas komersil yang ada, seperti
restoran atau toko-toko souvenir, juga akomodasi seperti
penginapan, dan lain sebagainya.
d. Kalangan siswa kursus kesenian sasando
Merupakan kalangan yang ikut ambil bagian dalam kegiatan
edukatif ( pendidikan sekunder / kursus ) baik itu kursus tari-
tarian, kursus musik sasando, maupun belajar mengenai jenis-jenis
seni dan budaya NTT.

5.3.3 Waktu Kegiatan


Kegiatan di dalam kawasan Pusat Kesenian Sasando ini ada
yang bersifat rutin dan ada yang bersifat berskala. Kegiatan rutin
misalnya : jual beli di pasar seni / souvenir shop, pagelaran di teater
pertunjukan, restoran, bangunan pengelola, bangunan penginapan,
workshop, sanggar seni, taman santai dan lain-lain. Sedangkan kegiatan
yang berskala adalah pameran temporer, kegiatan atau acara adat,
penyambutan tamu besar, event kota Kupang, dan lain sebagainya.
Waktu kegiatan secara normal berlangsung dari pukul 10.00 –
22.00 waktu Indonesia Tengah ( WITA ), waktu yang paling ramai
221
BAB V. KONSEP-TUGAS AKHIR “PUSAT KESENIAN SASANDO di KUPANG”

diperkirakan antara pukul 15.00 – 20.00 WITA, kecuali pada hari


minggu dan hari libur lainnya yang diperkirakan akan ramai sepanjang
hari.
Waktu kegiatan disesuaikan juga dengan aktivitas atau kegiatan
yang berlangsung. Misalnya untuk pertunjukan atau pagelaran seni
disesuaikan dengan jadwal yang ada. Untuk memberi kesempatan
kepada para pengunjung untuk meyaksikan seluruh rangkaian acara,
sekaligus untuk menghindari penumpukan penonton pada suatu tempat
tertentu, maka semua acara yang bersifat tontonan harus diatur waktu
pertunjukannya antara acara yang satu dengan lainnya. Sedangkan untuk
aktivitas para seniman, pengrajin, serta para pengunjung yang memilih
untuk menetap di penginapan yang disediakan, tentu saja mempunyai
waktu yang lebih banyak. Untuk itu bangunan penunjang seperti
penginapan, resto, dan fasilitas penunjang lainnya akan lebih banyak
menghabiskan waktu.

5.3.4 Sistem Pelayanan


Sistem pengunjung yang menggunakan kendaraan dikenakan
karcis yang harus dibeli di pintu masuk ke lokasi Pusat Kesenian
Sasando ini. Sedangkan untuk aktivitas di dalam kawasan Pusat
Kesenian ini, tidak menuntut adanya pembelian karcis, terkecuali sedang
diadakan suatu event pagelaran tertentu, misalnya pertunjukan tari atau
musik.
Loket-loket khusus disediakan pada sarana rekreasi tertentu,
misalnya gedung pertunjukan atau teater pagelaran. Baik loket utama
maupun loket khusus dikelola langsung oleh pihak pengelola.
Semua pelayanan di dalam kawasan ini dipusatkan di gedung
pengelola, baik teknis maupun non teknis, sedangkan pada setiap tempat
rekreasi terdapat satu kantor pelaksana teknis.

222

Anda mungkin juga menyukai