Jurding Hari

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL OF ZINC

SUPPLEMENTATION AS ADJUVANTTHERAPY FOR


DENGUE VIRAL INFECTION IN THAI CHILDREN
Sanguansak Rerksuppaphol,
Lakkana Rerksuppaphol

Pembimbing : dr. Rulik Rufiati Sp.A

Hari Khoirur Rozikin


201810401011062
LATAR BELAKANG

2
Dengue  penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk dengan
insidensi tertinggi di ASEAN, serta penyebab utama rawat inap
dan kematian pada anak.

Faktor virus dan imunologis memiliki peranan penting


dalam manifestasi Infeksi Virus Dengue.

Zinc berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh. <<<


zinc  daya tahan tubuh ↓

Tujuan penelitian : menilai pemberian suplementasi zinc pada


anak dengan infeksi virus dengue.

3
METODE

4
Desain Studi
Demam Mual & muntah
Akut
(2/lebih)
Kriteria Sampel
Ruam

Pain
Terdiagnosis
DF/DHF/DSS Usia < 1 tahun  tidak
mengkonsumsi
vitamin/tanpa penyakit Tes torniquet positif
sistemik kronis
Leukopenia (<5000)

Anak dengan demam Tes serologi positif


Akut (IgG/IgM/NS1)

Tanda peringatan (nyeri perut,


muntah presisten, perdarahan
mukosa, lesu/gelisah, hepatomegali,
pe↑ hct dan pe↓ trombosit

5
Populasi
DF = 15
50 Pasien
DHF = 35

Kel. Zinc (25 pasien) Kel. Kontrol (Plasebo)


Zink PO 3x/hari selama 5 hari Tidak diberi zinc

6
Pengumpulan dan Pemantauan Data

• Diperiksa saat awal


dan 72 jam setelah
pemberian

Kadar zinc darah

7
HASIL

8
9
10
Serum
Onset Protein
demam Total
dan usia
terhadap UPCR
• Prevalensi keseluruhan defisiensi zinc pada populasi
ini adalah 46% atau 23 pasien (48% (12) pada
kelompok perlakuan dan 44% (11) pada plasebo).

• 48 jam setelah rawat inap, 18 (72%) anak-anak dalam


kelompok perlakuan dan 15 (60%) pada kelompok
plasebo mengalami perbaikan klinis.

• Anak dengan kadar zinc normal diawal memiliki


waktu rawat inap yang signifikan lebih pendek
daripada anak yang defisiensi zinc diawal.

11
DISKUSI

12
Pemberian zinc (15 mg, tiga kali sehari) secara
signifikan memperpendek tinggal di rumah
sakit pada anak-anak dengan DF/DBD.

Pasien dengan kadar zinc normal


menunjukkan durasi demam yang lebih
pendek dengan pemberian zinc.

13
Yuliana et al. melaporkan bahwa kadar zinc berbeda pada
anak-anak dengan DF, DHF, atau DSS walaupun tidak ada
bukti bahwa kadar zinc serum merupakan faktor risiko infeks
dengue menjadi parah pada anak-anak.

Widago menyatakan bahwa tingkat keparahan klinis


penyakit dengue sama pada kelompok kadar zinc
rendah/tinggi, tetapi jumlah limfosit berbeda secara
signifikan.

Laoprasopwattana et al. menunjukkan bahwa selama fase


DVI, sebagian besar pasien mengalami penurunan kadar
zinc plasma yang moderat (40-60 μg / dL) atau (<40 μg /
dL)
14
Zinc adalah mikronutrien penting untuk perkembangan
normal dan fungsi sel yang memediasi kekebalan
nonspesifik, seperti neutrofil dan sel pembunuh alami.

Defisiensi seng menginduksi penurunan berat badan


yang lebih tinggi, produksi kotoran, dan produksi lendir
dan mengurangi infiltrasi leukosit ke dalam ileum,
sehingga menunjukkan gangguan respon imun.

Oleh karena itu, pada penyakit menular  potensi dari


pemberian suplementasi zinc selama fase akut adalah
untuk mempertahankan dan mengoptimalkan respon
imun.
15
KETERBATASAN
PENELITIAN

16
Ukuran populasi terbatas
dan tidak ada kasus
parah (DSS) dalam
penelitian ini

Pengobatan dan
pemulangan tergantung
pada dokter yang
merawat

Zinc dari asupan


makanan tidak dinilai
selama penelitian ini
dilakukan 17
KESIMPULAN

18
Pemberian suplemen zinc pada saat masuk ke
rumah sakit untuk penyakit dengue dapat
berkontribusi untuk mempersingkat lama rawat
inap di rumah sakit.

Kadar zinc serum normal pada awal dan


pemberian suplemen zinc selama fase akut
penyakit memperpendek durasi demam

19
20

Anda mungkin juga menyukai