Anda di halaman 1dari 10

ASWAJA

ALIRAN-ALIRAN DALAM
ISLAM
KELOMPOK 1
ADE FERDIANSYAH (2018200029)
ANGGITA RISKY (2018200008)
Sejarah munculnya aliran-aliran
dalam Islam
Semenjak wafatnya Nabi banyak terjadi permusuhan dalam islam, tetapi
perpecahan itu mulai reda setelah terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah. Dalam
masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, Usman dipergunakan untuk menyiarkan dan
mengembangkan Islam keseluruh alam. Tetapi setelah Islam meluas kemana-mana,
tiba-tiba diakhir khalifah Usman terjadi sesuatu cedera yang ditimbulkan oleh
tindakan Usman yang kurang disetujui oleh pendapat umum.
Inilah asalnya fitnah yang membuka kesempatan untuk orang-orang yang
lapar kedudukan dan menggulingkan pemerintah Usman. Fitnah ini mengakibatkan
terbunuhnya Saidina Usman. Setelah itu maka Ali terpilih menjadi khalifah, akan
tetapi sayang pilihannya itu tanpa suara bulat, karena ada golongan yang tidak ingin
menyetujui pengangkatan itu. Bahkan ada yang menentang pengangkatan tersebut
yang menuduh Ali ikut campur dan membiarkan komplotan pembunuh Usman.
Semenjak itulah, perpecahan umat Islam hingga menjadi beberapa partai atau
golongan diantaranya golongan yang setuju atas pengangkatan Ali, golongan yang
mula-mula patuh setuju tetapi setelah terjadi perpecahan menjadi golongan yang
netral, golongan yang terang-terangan melawan Ali dan muncul berbagai aliran-
aliran.
Aliran-Aliran dalam Islam
1. Syi’ah
Syi’ah merupakan golongan yang fanatic
kepada Ali dan keturunan-keturunan Nabi,
Mereka mendahulukan keturunan Nabi untuk
menjadi khalifah. Mereka berpendapat tidak
seorangpun yang berhak memegang
kekhalifahan kecuali keturunan Nabi.
2. Aliran Khawarij
Khawarij ini timbul setelah perang shiffin antara
Ali dan Muawiyyah. Peperangan itu diakhiri
dengan genjatan senjata, untuk mengadakan
perundingan antara ke dua belah pihak. Golongan
Khawarij adalah pengikut Ali yang tidak setuju
dengan adannya genjatan senjata dan perundingan
itu. Mereka memisahkan diri dari pihak Ali dan
jadilah penentang Ali dan Mu’awiyah. Mereka
mengatakan Ali tidak konsekuen dalam membela
kebenaran.
3. Aliran Murjiah
Aliran ini timbul di Damaskus pada akhir abad
pertama hijrah. Dinamakan Murjiah, karena
lafaz itu berarti menunda atau mengembalikan.
Mereka berpendapat bahwa orang-orang yang
sudah mukmin yang berbuat dosa besar hingga
matinya tidak juga taubat, orang itu belum
dapat kita hukum sekarang. Terserah atau di
tunda serta dikembalikan saja urusanya kepada
Allah kelak setelah hari kiamat. Jadi pendapat
ini adalah kebalikan dari faham Khawarij.
4. Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah adalah gerakan yang menentang
Qadariah. Pembangunnya adalah Jaham bin
Shafwan. Jaham-lah yang pertama mengatakan
bahwa manusia adalah dalam keadaan terpaksa,
tidak bebas, dan tidak mempunyai kekuasaan
sedikit juga untuk bertindak dalam mengerjakan
sesuatu. Allah lah yang menentukan sesuatu itu
kepada seseorang, apa yang akan dikerjakannya,
baik di kehendaki oleh manusia itu ataupun tidak,
jadi Allah SWT yang memperbuat segala
pekerjaan manusia.
5. Aliran Mu’tazilah
Menurut pendapat Mu’tazilah, Imam atau
kepala negara itu adalah dipilih dari ummat.
Karena Allah tidak ada menashkan
(menetapkan dengan jelas) kepada seseorang
yang tertentu. Dan dipilihan itu, terserahlah
kepada ummat siapa yang dipilihnya yang
sanggup menjalankan hukum-hukum Allah,
baik dari orang Quraisy ataupun yang lain.
6. Aliran Qadariyah
Pada akhir abad pertama Hijrah, diantara
golongan Islam timbul suatu mazhab yang disebut
Qadariyah yang dipelapori oleh seorang bernama
Ma’bah Al-Jauhani Al-Bishri di tanah Iraq. Ia
sebagai seorang yang alim tentang Qur’an dan
Hadist, tetapi kemudian ia menjadi sesat dan
membuat pendapat-pendapat yang salah serta
batal. Namun, adapula orang yang menjadi
pengikutnya. Akan tetapi setelah diketahui oleh
pemerintah di waktu itu, lalu ia dibunuh oleh
Abdul Malik bin Marwah dan disulakan di
Damsyik tahun 80 Hijrah.
7. Aliran Ahli Sunnah
Aliran ini dipelapori oleh Abu Hasan Al-
Asy’ari. Aliran ini adalah golongan terbesar
ummat Islam yang terkenal dengan sebutan
Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Dalam pengertian
umum berarti golongan yang bertentangan atau
bersebrangan dengan golongan syi’ah.
Cekap semanten, gamsahamnida. ^O^

Anda mungkin juga menyukai