Anda di halaman 1dari 22

Sistem pencernaan

OL E H
AMA N DA A N G GITA T ( 1 8 8 20081)
HA N I FAH SYA HI DAH ( 1 8 8 20050)
Mulut
Sistem pencernaan pada mamalia dapat dibedakan pada struktur
gigi. Seperti pada sapi tidak memiliki kaninus (gigi taring) dan
incisivum (gigi seri) pada bagian atas.
Glandula saliva terdiri dari Utama Parotid = ventral telinga tengah
Mandibula = caudal mandibula
Sublingual = lateral lidah

Minor Labial
Bukal
Lingual
palatin
esophagus
Merupakan organ antara mulut dan lambung.
Letaknya miring lebih ke kiri.
Di esophagus sebenarnya tidak terjadi gerakan peristaltik, namun bolus
mendapat dorongan oleh lidah.
Pada ujung saluran disebut faring. Di faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang
mengatur agar makanan tidak masuk ke trakea(tenggorokan).
Pada sapi ukurannya sangat pendek dan lebar serta dapat berdilatasi.
Pada kuda lebih panjang.
dinding esophagus terdiri dari 4 lapisan yaitu : lamina fibrosa, lamina
muskularis,lamina submuskularis dan membrana mukosa ( selaput lendir
Perut non-ruminansia
Berada disisi kiri diaphragma.
Perut terbagi menjadi :
1. cardiac( gerbang)
spinter 2. fundus
3. badan
4. pilorus
SEL-SEL YANG ADA DI LAMBUNG
Terdapat sel mukosa yang berfungsi sebagai pengahasil mukosa dan
Sel parietal untuk mengahasilkan asam hidroklorat. Terletak di
glandula fundus
Sel chief di lumen glandula menghasilkan
Sel parietal untuk menghasilkan HCL, Menghasilkan faktor intrinsik
hingga terjadi penyerapan pinositonik dari ileum ke tubuh
pepsinogen + HCL Pepsin.
Epitel squamos berlapis terletak di bagian kardiak.
Cairan lambung ( gastrik)
Enzim pepsinogen : di fundus lambung untuk mencerna protein
menjadi pepton
Renin : menggumpalkan susu
Lipase : menghidrolisis lemak
Gastrin : dilepaskan sel G oleh mukosa sebagai respon adanya
protein dalam lambung, sebagai perangsang lebih banyak HCL dari
sel parietal.
Amilase : memecah amilum menjadi glukosa.
Perut ruminansia
Rumen (perut besar)
--disisi kiri diaphragma
--epitel squamosa berstrata. Tak mungkin mengandung kelenjar
--ada kantung dorsal dan ventral. Pada bagian ventral terdapat
papila yang berguna untuk fermentasi, absorpsi
--otot polos
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminan.pada
rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik
Reticulum (perut jala)
Paling cranial dari perut, persis dibelakang diphragma.
Epitel squamos berstrata
Diselauti membran mukosa
Permukaannya menyerupai sarang lebah karena membran mukosa
mengandung intersekting ridge. Agar menangkap benda asing yang
masuk bersama dengan makanan.
Retikulum memiliki fungsi utama yaitu untuk
ruminasi,fermentasi,absorbsi,tempat berkumpulnya benda-benda asing
dan mengatur arus ingesta ke omasum
Omasum (perut kitab)
Sebelah kanan rumen dan retikulum persis di caudal hati
Diisi oleh lamina=@lamina =3 otot
Terdapat vela terminalia yaitu lipatan membran mukosa yang
membatasi dengan abomasum agar makanan tidak balik ke omasum.
Letak vela terminalia:
--sapi berada di omasum
--domba berada di abomasum
Fungsi utama omasum adalah mengurangi bentuk padat isinya
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Abomasum (perut sejati)
Ventral dari omasum, caudal kiri rumen
Epitel berubah dari epitel squamos berstrata menjadi epitel
kolumnar sederhana menghasilkan mukosa agar sel-sel tidak
mencerna perut itu sendiri. Letaknya di membran mukosa
Epitel kolumnar mengalami modifikasi menjadi :
1. sel goblet untuk memproduksi mukosa
2. villi untuk melipat gandakan fungsi absorbsi
Abomasum adalah bagian lambung komplex yang men-sekresi getah
cerna.
Usus halus
Terdapat 3 bagian yaitu, duodenum, jejunum dan ileum.
Terdapat kripta lierberkuhn yang mengaktifkan sekresi di pankreas berupa
tripsinogen dan amilase dengan menggunakan enzim, menghasilkan cairan
interstinal di seluruh bag. Usus halus dan usus besar. Berada di semua usus.
Kontraksi dan relaksasi dari otot longitudinal dan sirkuler menyebabkan gerakan
peristaltik
Lamina propria merupakan jaringan ikat yang menjadi dasar membran mukosa.
Didalamnya terdapat :
1. vili = untuk penyerapan zat makanan dan air
2. kapiler darah dan limfa
3. serabut otot halus
Duodenum
--penggantung (mesentri): mesoduodenum
-- karena mesentrinya pendek maka geraknya sedikit.
--terdapat duktus dari hati dan pankreas
--kelenjar brunner: untuk mengahsilkan mukus dan hanya ada di
duodenum
--Duodenum berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan
bantuan enzim-enzim
◦ Jejunum
--ditandai dengan mesentri yang mulai memanjang
--Jejenum berfungsi untuk melakukan proses utama penyerapan
nutrisi
Ileum
--persambungan dengan usus besar = osteum iliale
--ke arah ventral kiri = non ruminansia
--ke arah ventral kanan= ruminansia.
--Ileum berfungsi untuk melengkapi proses penyerapan yang terlewatkan di jejenum

USUS BESAR
BABI
--caecum : menjulur ke cranial dan ventral garis tengah
--lanjutan caecum dengan colon bag. Dorsal = ileo-sekokolik
--colon berbentuk spiral ke arah kiri (colon transversal) semakin datar hingga ke rektum.
 Anjing
-- terendek dan sederhana
--caecum iregular ke arah kanan
--colon transversal dari kanan ke kiri semakin
turun hingga ke rektum yang berada di rongga
pelvis.
 Ruminansia
--diujung appendix mengarah ke caudal yaitu dibag. Cranial
caecum menuju ke colon lalu turun membentuk spiral
menuju pusat(sentripetal) dan sebaliknya(sentrifugal)
--colon transversal menyilang dari kanan ke kiri
Pankreas
berfungsi untuk menghidrolisis protein, lemak,karbohidrat diusus halus.
Bagian endokrin (pulau langerhans) menghasilkan insulin (sel beta) dan
glukagon (sel alfa)
Bagian eksokrin ada natrium bikarbonat yang dapat menetralkan
makanan yang berasal dari lambung.
Enzim yang dihasilkan :
Tripsinogen : mengubah protein menjadi asam amino untuk diserap oleh
usus.
diaktifkan oleh enterokinase yang dihasilkan oleh mukosa
interstinal Kemotripsin : diaktifka oleh tripsinogen.
Amilase : mengubah pati menjadi maltosa
Maltase : mengubah maltosa menjadi glukosa
Lipase (steapsin) : lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Empedu
semua ternak kecuali kuda, empedu disimpan dikantong empedu (gallbladder).
Karena kuda tidak memiliki kantong maka langsung dialirkan ke duodenum melalui
duktus empedu
Berfungsi :
1. Membantu mengeluarkan racun
2. Membantu kerja dan fungsi enzim pencernaan
3. Membantu penyerapan lemak.
4. Trigleserida didlam chyme duodenum cenderung untuk menggumpal
bersama-sama sebagai kelompok atau gugus rantai panjang yang tidak
larut dalam air, maka cairan empedu memecah gugus tersebut
(prosesnya disebut emulsifikasi)karena butir-butir halus yang kemudian
diserap oleh usus halus.
5. Membantu penyerapan vitamin yang terlarut didalm lemak
6. Membantu kerja lipase pankreatik
Cairan empedu berwarna kuning mengandung :
◦ Kolesterol . Jika berlebihan dalam peredaran darah maka menyebabkan
penyakit pembuluh darah (arterioslerosis)
◦ Fosfolipid lesitin
◦ Pigmen empedu : biliverdin, bilirubin, urobilin.

Garam empedu (garam natrium dan kalium dari asam glikokolat dan taurokolat).
Merupakan unsur terpenting dalam cairan empedu karena unsur-unsur
berperan dalam pencernaan dan penyerapan lemak.
Garam empedu bersifat basa oleh karena itu dapat membantu dalam
menciptakan suasana yang lebih alkalis dalam chyme interstinal agar mudah
diserap dengan lancar.
Kolesterol diproses oleh garam empedu dan lesitin agar mudah larut sehingga
kolesterol berada didalam cairan empedu. Jika terjadi defesiensi garam
empedu dan lesitin maka akan mudah sekali mengendap dari cairan empedu
didalam kantong maupun saluran dan membentuk batu empedu.
Mekanisme pengaturan sekresi cairan empedu terdiri dari :
1. Hormon- hormon sekretin,kolosistokinin dan gastrin
2. Level plasma dalam garam empedu
3. Rangsangan dari saraf vagus.

Sekresi garam empedu tergantung konsentrasi garam empedu yang terdapat


di aliran darah yang melewati hati. Dengan meningkatnya konsentrasi plasma
dr garam empedu yang terjadi selama pencernaan ( karena garam empedu
diserap klembali dr usus halus ke vena porta hepatica menuju ke hati),
kmudian laju sekresi dari hati meningkat.
Garam empedu secara langsung meragsang sel-sel sekretoris.
Pencernaan mikrobial
Diruminansia tidak bisa mencerna selulosa dan hemiselulosa dengan begitu
perlu dibantu oleh bakteri, protozoa dan mikrobia yang dapat mengahasilka
enzim selalose.
Selain enzim selalose, juga dapat memanfaatkan sumber-sumber zat nitrogen
seperti urea, amonia menjadi protein dengan mengikat dalam protoplasma.
Saliva : membantu isi rumen agar tetap cair dan ph netral.
anjing
Lambung
1. Letaknya di rongga abdomen sebelah kiri di belakang hepar
2. Kimiawi : HCL, Pepsin dan renin
gerakan peristaltik
3. Membentang dari vetebre thoracalis ke 9 sampai lumbalis ke 1
4. Di vaskularisasi oleh arteri coelica dipercabangkan dibagi 3 yaitu, arteri
hepatica,gastrika,splenika. Arteri coelica merupakan cabang dari aorta yang
keluar dari crura diaphragmatica.
5. Ada 4 lapis (dr luar ke dalam) Mukosa gastrium
Submukosa Lamina epithelia
Muskularisasi Lamina propial
Serosa* Mengulir
* Mesotel : membalut lapisan jaringan ikat longgar Melingkar : sirkuler
longitudinal
6. lambung anjing sangat asam dengan ph 1-2 jadi tidak
masalah makan daging dan tulang.
7. gigi anjing dirancang untuk memotong, mencabik dan
menyobek dan rahagnya bisa membuka lebar.
8. pencernaan anjing sangat cepat karena usus sangat pendek
sekitar 4-6 jam untuk raw food (basah) dan 10-12 jam untuk
dry food.
Babi
Lambungnya monogastrik, tidak ada tempat untuk fermentasi hanya sebagai tempat tampungan
yang sudah dicerna.
Caecum panjang dan besar
Colon sebagai tempat fermentasi sama fungsinya dengan rumen dan sebagai tempat
penyerapan air.

Anda mungkin juga menyukai