Anda di halaman 1dari 17

Kewarganegaraan

NAMA : 1. DINDA MUTIARA RIZKI


2. ILSA NABILA
3. PUJA BILI YOYON
4. SITI QURROTA AKYUNI
5. YULY AGUSTIA ARTARI

KELOMPOK 7

KELAS : REGULER 1B
1. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1 PENGERTIAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

2 DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN


STRATEGI NASIONAL

3 PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

4 KEBERHASILAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

STRATEGI POLITIK NASIONAL KEMENKES TERTUANG


5 PADA RESTA VISI-MISI TAHUN 2010-2014
1. PENGERTIAN POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL

1. Pengertian Politik
2. Kebijakan umum
3. Distribusi
4. Pengertian strategi
5. Pengertian politik dalam strategi nasional
1. Pengertian Politik

Politik (etimologis) adalah sesuatu yang berkaitan deng


an urusan yang menyangkut kepentingan dari sekelompok
masyarakat (negara).
Secara umum politik mempunyai dua arti, yaitu politik dala
m arti kepentingan umum (politics) dan politik dalam arti ke
bijakan (policy).

Politik dalam arti politics adalah rangkaian asas/prinsip, kea


daan, jalan, cara atau alat yang akan digunakan untuk menc
apai tujuan.
Sedangkan politik dalam arti policy adalah penggunaan per
timbangan tertentu yang dapat menjamin terlaksananya usa
ha untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita yang dikehen
daki.
- Negara
Adalah suatu organisasi kekuasaan dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tinggi yang sah dan yang ditaati oleh ra
kyatnya.

- Kekuasaan
Adalah kemampuan seseorang atau sekelompok untuk mempe
ngaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain untuk bertindak
sesuai dengan keinginannya.

- Pengembalian keputusan
Adalah aspek utama politik, dalam pengambikan keputusan pe
rlu diperhatikan siapa Pengambil keputusan dan untuk siapa k
eputusan itu dibuat/diputuskan. Jadi politik adalah pengambila
n keputusan melalui sarana umum.
2. Kebijakan Umum

Merupakan suatu kumpulan keputusan yang dia


mbil oleh seseorang atau kelompok politik dalam mem
ilih tujuan dan cara mencapai tujuan. Dasar pemikiran
nya adalah bahwa masyarakat memiliki sehingga perlu
ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalam ke
bijakan-kebijakan oleh pihak berwenang.
3. Distribusi

Adalah pembagian dan pengalokasikan nilai-nilai


(value) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang ingi
nkan dan penting, ia harus dibagi secara adil. Nilai sesuat
u yang mempunyai harga dan dianggap baik dan benar ol
eh manusia, nilai dapat bersifat abstrak seperti kejutan, k
ebebasan, keadilan dan sebagainya dan juga bersifat kon
krit seperti, rumah, tanah, apabila nilai tidak merata akan
menimbulkan konflik/masalah.
4. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai “The art of the general” atau seni seora
ng panglima yag biasanya digunakan dalam peperangan. Dalam perkembangannya istilah strategi c
ondong ke militer sehingga ada tiga pengertian.

01
Strategi militer yang sering disebu
02
t sebagai strategi murni yaitu pen
ggunaan kekuatan militer untuk Strategi besar (grand strategi) yaitu suatu
tujuan perang militer. strategi yang mecakup strategi militer dn
strategi nonmiliter sebagai
usaha dalam pencapaian tujuan perang.

Strategi nasional yaitu strategi yang


mencakup strategi besar dan
diorientasikan pada upaya optimalisasi
pelaksanaan pembangunan dan
kesejahteraan bangsa

03
5. Politik dan Strategi Nasional

Politik nasional diartikan sebagai kebijakan


umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.
2. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN
STRATEGI NASIONAL

Melihat jauh Memperhatikan


kedepan; 1 3 dimensi ruang dan
waktu;
Menurut Insaf
Albert
Tarigan

Terpadu komprehensif
integral; 2
3. PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR)

1
Badan pemeriksa
Keuangan (BPK) Presiden dan Wakil
5 2 Presiden

4 3
Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) Rakyat (DPR)
3. PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL

Komisi Pemberantas Mahkamah Agung (MA)


Korupsi (KPK)
9 6

Dewan Perwakilan Daerah 8 7 Mahkamah Konstitusi (MK)


(DPD)
Lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 sebagai salah satu
wujud politik dan strategi nasional, telah memberikan
dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otono
mi luas kepada daerah kabupaten/kota, dan otonomi
terbatas kepada daerah provinsi. Sebagai konsekuensi
nya, maka kewenangan pemerintah pusat dibatasi.

Lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 secara legal forma


l menggantikan dua UU sebelumnya, yaitu UU Nomor
5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di
Daerah dan UU Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerin
tahan Desa.
Penentu Kebijakan
Kebijakan Khusus Kebijakan di Daerah

Dilakukan oleh Mente Adalah kebijakan yag dikel


ri dalam menjalankan uarkan oleh Kepala daerah
Kebijakan Puncak
/menjabarkan kebijak dengan persetujuan DPRD.
an umum merusmusk Hasilnya berupa Peraturan
Yang dilakukan oleh
an strategi dalam bid Daerah (Perda) Tingkat I da
MPR yang berwenan
ang masing-masing b n II, Keputusan Kepala Dae
g/mengubah UUD 19
erupa; Permen, Kepm rah, Instruksi Kepala Daera
45 dan GBHN.
en, dan Instruksi men h.
teri.

Kebijakan Umum Kebijakan Teknis

Dilakukan oleh Pres Dilakukan oleh Pimpin


iden sebagai kepala an Eselon I Departeme
negara, dan kepala n lembaga nondeparte
men masing-masing Di
pemerintahan.
rjen bersifat pengatura
n pelaksanaan secara t
eknis administratif yan
g disebut Pedoman Pel
aksana.
4. KEBERHASILAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

A. Setiap penyelenggara Negara


dan pemerintahan harus benar-b
E. Memiliki sikap kemoralan kenagara
enar beriman dan bertaqwa kepa
da Tuhan Yang Maha Esa sebagai
an yang luhur
landasan Moral dalam bertugas. F. Memiliki perfrosionalisme yang ting
gi

B. Asas kebersamaan dan kekeluarga


G. Ilmu pengetahuan dan teknologi (I
an
PTEK)
C. Pelaksanaan prinsip negara hukum
D. Memiliki percaya diri dan semanga
t bekerja
5. STRATEGI POLITIK NASIONAL KEMENKES TERTUANG P
ADA RENSTRA VISI-MISI TAHUN 2010-2014

VISI DAN MISI MELALUI 6 RANCANGAN STRATEGI TAHUN 2010-2014 :


1. MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MELALUI KERJASAMA NASIONAL DAN GLOBAL
2. MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG MERATA, BERMUTU DAN BERKEADILAN,
SERTA BERBASIS BUKTI DENGAN PENGUTAMAAN PADA UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
3. MENINGKATKAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN, TERUTAMA UNTUK MEWUJ
UDKAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NASIONAL
4. MENINGKATKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN YANG MER
ATA DAN BERMUTU
5. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN, PEMERATAAN, DAN KETERJANGKAUAN OBAT DAN ALA
T KESEHATAN SERTA MENJAMIN KEAMANAN, KHASIAT, KEMANFAATAN, DAN MUTU SEDIAA
N FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN
6. MENINGKATKAN MANAJEMEN KESEHATAN YANG AKUNTABEL, TRANSPARAN, BERDAYA
GUNA DAN BERHASIL GUNA UNTUK MEMANTAPKAN DESENTRALISASI KESEHATAN YANG BE
RTANGGUNG JAWAB.
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai