Oleh :
Ating Sudradjat
Konsep K3 di Era Globalisasi
K3 merupakan isu strategis
Bagian dari permasalahan kemanusiaan dan keadilan
Pentingnya peran Tenaga Kerja (konstitusional)
Pentingnya payung hukum
Menyangkut kredibilitas dan image dari perusahaan, yang bermuara
terhadap turun naiknya saham
Terkait dengan permasalahan pasar, terutama yang menyangkut
lingkungan
K3 dianggap sebagai suatu sistem
Lingkungan dianggap sebagai bagian penting dari K3 (Conference
on Living Environment, Stockhlm Swedia, 1972)
Perkembangan industrialisasi berimplikasi pada manajemen
sumberdaya manusia khususnya sektor K3
Kesejahteraan pekerja tidak hanya diukur dari penghasilan saja,
juga dari jaminan keselamatan dan kesehatan
Aspek K3 menjadi bagian prioritas dalam upaya peningkatan
produktivitas
Paradigma Globalisasi dan K3
Era global tercermin dari menipisnya
batasan antar negara, yang berdampak
pada berbagai perubahan
Adanya keunggulan komparatif dan
kompetitif
Adanya transparansi dan efisiensi
organisasi dan manajemen
Terjadinya penyebaran/pertukaran
informasi dan pengetahuan tentang K3
Ada sisi positif dan negatif
Perkembangan K3
1. Terkait perkembangan industri, memungkinkan
dapat menambah resiko kecelakaan dan
penyakit kerja
2. Tuntutan akan persyaratan standar internasional
dalam sistem K3-L harus memenuhi standar
global/internasional (ISO 9000, ISO 14000)
3. Tuntutan adanya audit dan Sertifikasi K3 di
Industri
4. Tuntutan Zero Incidents, Personal safety and
health, Process safety and efficiency
5. Terjadinya mobilitas tenaga kerja yang sangat
tinggi
6. Munculnya perusahan-perusahaan multinasional
Kebijakan
1. Perlu meningkatkan kesadaran pentingnya penerapan
K3-L disetiap tempat kerja
2. Memperketat pengawasan seiring dengan
meningkatnya transfer teknologi dan penggunaan
material import, terhadap kemungkinan berakibat
terjadinya penyakit dan kecelakaan kerja
3. Melakukan kajian untuk menyesuaikan ketentuan dan
standar
4. Mendorong sistem K3-L dilaksanakan secara mandiri
5. Meningkatkan kualitas SDM
6. Melaksakan koordinasi secara intensif
Sistem K3 di beberapa negara
Occupational Health and Safety Management System
(OHSAS 18001) merupakan standar sistem manajemen K3
yang diluncurkan oleh badan-badan sertifikasi dunia (1999,
BSI), isinya OHSAS 18001 bagi standar organisasi
(Malaysia)
Australia dan Selandia Baru melakukan kesepakatan
normal, dikenal “The Joint Accreditation System of Australia
and New Zealand (JAS-ANZ), isinya pedoman bagi negara-
negara bagian, dukungan untuk AS/NZS 4801.
Cina dan Thailand, OHSMS Trial Standard dan TIS 18000
Series, isinya menyangkut pedoman SMK3 khususnya bagi
perusahaan kecil dan menengah
Indonesia, Tiga katagori sertifikasi berdasarkan audit,
Ketetapan Menteri tentang SMK3, isinya pedoman SMK3
dan auditnya
Korea, Sertifikasi Program KOSHA 2000, isinya pedoman
kegiatan SMK3
Hubungan OHSAS 18001 dan
PERMENAKER 05/96
OHSAS 18001 PERMENAKER 05/96
Klausul Elemen
4.2 OH & S Policy 1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
4.3.1 Planning for Hazard Identification and Risk Control 2 Strategi Pendokumentasian
4.3.2 Legal and Other Requirements 3 Peninjauan Ulang Desain dan Kontrak
4.3.3 Objectives 4 Pengendalian Dokumen
4.3.4 OH & S Management Programmed (s) 5 Pembelian
4.4.1 Structure and Responsibility 6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
4.4.2 Training, Awareness and Competence 7 Standar Pementauan
4.4.3 Consultation and Communication 8 Pelaporan dan Perbaikan
4.4.4 Documentation 9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
4.4.5 Document and Data Control 10 Pengumpulan dan Penggunaan data
4.4.6 Operational Control 11 Aydit SMK3
4.4.7 Emergency Preparedness and Response 12 Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
4.5.1 Performance Measurement and Monitoring
4.5.2 Accidents, Incident, Non conformance and Corrective and
Preventive Action
4.5.3 Records and Reports Management
4.5.4 Audit