Syiva Nur Fauziah (16040001) Idwal Qori Priambudi (16040031) Samuel Robert W (16040035) Yuliyani (16040038) Delvi Siswita (16040043) ISK (Infeksi Saluran Kemih) Menurut Bredley & Colgan at al (2005) ISK merupakan suatu infeksi baik pada saluran kemih atas dan atau bawah, yang mana jumlah bakteri ≥105 koloni perunit bakteri permililiter (CFU/ml) dalam satu speimen urin.
Menurut Rowe & Juthani (2013) ISK adalah
infeksi salah satu infeksi yang paling sering didiagnosis pada anak dan lansia.
Menurut Dipiro et al (2008 ) ISK merupakan kondisi
dimana terdapat mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan infeksi pada saluran kemih Faktor-faktor penyebab ISK Umur Jenis kelamin Penggunaan obat immunosupresan dan steroid Pemasangan katerisasi Kebiasaan menahan kemih Kebersihan genitalia Dan faktor predisposisi lain (Sholihah, 2017). fatofisiologi Algoritme Identifikasi Infeksi Saluran Kemih (Isk) Management penyakit Definisi diabetes mellitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Patogenesis DM Resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel beta pancreas telah dikenal sebagai patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe 2 belakangan diketahui bahwa kegagalan sel beta terjadi lebih dini dan lebih berat daripada yang diperkirakan sebelumnya . Selain itu liver, dan sel beta, organ lain seperti : jaringan lemak (meningkatnya lipolisis), gastrointestinal (defisiensi incretin), sel alpha pancreas (hiperglukagonemia), ginjal (peningkatan absorpsi glukosa), dan otak (resistensi insulin), semuanya ikut berperan dalam menimbulkan terjadinya gangguan toleransi glukosa pada DM tipe 2 lanjutan Delapan organ penting dalam gangguan toleransi glukosa ini penting dipahami karena dasar patofisiologi ini memberikan konsep tentang Pengobatan harus dilanjutkan guna memperbaiki gangguan fatogenesis, bukan hanya untuk menurunkan HbA1c saja. Pengobatan kombinasi yang diperlukan harus didasari atas kinerja obat pada gangguan multiple dari fatofisiologi DM tipe 2 Pengobatan harus dimulai sedini mungkin untuk mencegah atau memperlambat progresivitas kegagalan sel beta yang sudah terjadi pada penyandang gangguan toleransi glukosa Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. Kasus 1 Bpk. Anis, usia 62 thn, BB 60 kg, TB 162 cm, masuk ke UGD karena mengeluh nyeri perut bagian bawah. Riwayat penyakit: DM 10 th, kolestrol Riwayat pengobatan: Metformin 500 mg p.o 1x sehari Simvastatin 10 mg 1x sehari pada malam hari Subject • BB = 60 kg • Usia = 62 thn • Tinggi Badan = 162 cm • Nyeri perut bagian bawah Object Pemeriksaan Fisik Nilai Normal BP = 180 mg/100 mmhg Nadi = 90 x /menit RR = 35 x /menit Suhu = 39,1 °C Lanjutan Data Laboratorium Nilai Normal Hb = 12 gr/dl 13,8 - 17,2 g/Dl HCT = 27,3 % 37 – 47 Na = 139 mEq/L 135 – 144 mEq/L K = 4,8 mEq/L 3,5 – 5 Cl= 103 mEq/L 97 – 106 mEq/L GDS = 240 mg/dl Srcr = 2,5 mg/dl 0,6 – 1,2 mg/dL leukosit= 17,0x103/ mm3 5x103 – 10x103 eritrosit= 4,7x 10 6/mm3 4,2 – 5,2 trombosit= 128x103/mm3 15x104 - 45x104 BUN = 79 mg/dl 5 – 25 Asam urat=10,5 mg/dl 3,4 – 7,0 mg/dL Asesment 1. Riwayat penyakit: DM 10 thn dan kolesterol 2. Riwayat pengobatan: Metformin 500 mg p.o 1xsehari Simvastatin 10mg 1xsehari pada malam hari Plan 1. Dianjurkan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk mengetahui penyebab isk 2. Pemberian obat antihipertensi 3. Pemberian obat hiperuresemia