KARDIOVASKULER
Flekainid termasuk dalam kelas yang sama dengan lidokain. Obat ini mungkin berguna untuk
gejala aritmia ventrikel yang serius, juga diindikasikan untuk takikardia yang melibatkan nodus
AV dan untuk fibrilasi atrium paroksismal
Kinidin dapat mengurangi aritmia supraventrikel dan ventrikel. Kinidin sendiri dapat
menyebabkan gangguan ritme dan harus digunakan di bawah supervisi dokter spesialis jantung.
Obat ini sekarang jarang digunakan.
AMIODARON HIDROKLORIDA
Dosis:
oral, 200 mg 3 kali sehari selama 1 minggu, 200 mg 2 kali sehari selama 1
minggu berikutnya; dosis penunjang biasanya 200 mg sehari atau dosis
minimal yang diperlukan untuk mengendalikan aritmia.
Infus intravena via kateter vena sentral, 5 mg/ kg bb selama 20-120 menit
dengan pantauan EKG; maksimal 1,2 g dalam 24 jam.
DISOPIRAMID
Indikasi:
aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard; aritmia
supraventrikel.
Dosis:
Oral, 300-800 mg sehari dalam dosis terbagi.
Injeksi intravena lambat, 2 mg/kg bb selama paling sedikit 5 menit sampai
maksimal 150 mg dengan pantauan EKG, segera diikuti dengan 200 mg
oral, kemudian 200 mg tiap 8 jam selama 24 jam atau infus intravena 400
mcg/kg bb/jam, maksimal 300 mg dalam jam pertama dan 800 mg sehari.
KINIDIN
Indikasi: supresi takikardia supraventrikel dan aritmia ventrikel (lihat
di atas).
Dosis: oral, kinidin sulfat 200-400 mg 3-4 kali sehari.
Catatan: kinidin sulfat 200 mg = kinidin bisulfat 250 mg.
PROKAINAMID HIDROKLORIDA
Indikasi: aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard,
takikardia atrium.
Dosis: Injeksi intravena lambat, kecepatan tidak melebihi 50 mg/menit,
100 mg dengan pantauan EKG, diulang dengan interval 5 menit sampai
aritmia teratasi; maksimum 1 g.
Infus intravena, 500-600 mg selama 25-30 menit dengan pantauan EKG,
diikuti dengan penunjang dengan kecepatan 2-6 mg/menit, kemudian
bila perlu secara oral seperti di atas, dimulai 3-4 jam setelah infus.
C. Aritmia Ventrikel
Obat-obat untuk aritmia ventrikel adalah lidokain, meksiletin,
dan fenitoin.
Lidokain (lignokain) relatif aman bila diberikan sebagai injeksi
intravena yang diberikan dengan lambat dan harus menjadi pilihan
utama dalam keadaan darurat.
Meksiletin diberikan sebagai injeksi intravena yang diberikan secara
lambat bila lidokain tidak efektif; obat ini mempunyai kerja yang serupa.
Efek yang tidak diinginkan pada sistem kardiovaskular dan SSP
membatasi dosis yang dapat ditoleransi; mual dan muntah dapat
menyebabkan dosis efektif tidak dapat diberikan secara oral.
Morasizin adalah obat baru untuk profilaksis dan pengobatan aritmia
ventrikel yang serius dan mengancam jiwa pada pasien yang kondisinya
sudah stabil dengan pemberian morasizin.
FENITOIN NATRIUM
Dosis: aritmia, injeksi intravena lewat kateter vena sentral, 3,5-5 mg/kg
bb pada kecepatan tidak lebih dari 50 mg/menit, dengan pemantauan
tekanan darah dan EKG; ulangi sekali lagi jika perlu.
LIDOKAIN HIDROKLORIDA (Lignokain hidroklorida)
Indikasi:
aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard.
Dosis:
Injeksi IV, pada pasien tanpa gangguan sirkulasi yang berat, 100 mg
sebagai bolus selama beberapa menit (50 mg pada pasien dengan BB lebih
ringan atau pasien dengan gangguan sirkulasi yang berat), segera diikuti
dengan infus 4 mg/menit selama 30 menit, 2 mg/menit selama 2 jam,
kemudian 1 mg/menit; kadarnya dikurangi lagi bila infusnya dilanjutkan
lebih dari 24 jam (pantauan EKG dan supervisi dokter ahli jantung).
MEKSILETIN HIDROKLORIDA
Indikasi: Aritmia ventrikel, terutama setelah infark miokard.
Dosis:
oral, dosis awal 400 mg (mungkin ditingkatkan sampai 600 mg
jika analgesik opioid juga diberikan), setelah 2 jam diikuti dengan
200-250 mg 3-4 kali sehari.
Injeksi IV, 100-250 mg dengan kecepatan 25 mg/menit dengan
pantauan EKG diikuti dengan infus 250 mg dalam larutan 0,1%
selama 1 jam, 125 mg/jam untuk 2 jam, kemudian 500 mcg/menit.
3. ANTI ANGINA
Obat yang digunakan untuk menanggulangi serangan akut angina
pektoris dan profilaksisnya meliputi:
1. Nitrat Organik
2. Antagonis kalsium lihat antihipertensi
3. Beta-bloker
Gliseril trinitrat atau isosorbid dinitrat dapat diberikan secara intravena, bila
bentuk sublingualnya tidak efektif pada pasien nyeri dada akibat infark
miokard atau iskemia yang berat. Pemberian intravena juga bermanfaat dalam
pengobatan gagal ventrikel kiri akut.
Isosorbid Mononitrat
Indikasi:
profilaksis angina; tambahan pada gagal jantung kongesif.
Dosis:
Dosis awal 20 mg 2-3 kali sehari atau 40 mg 2 kali sehari (10 mg 2 kali
sehari pada pasien yang belum pernah menerima nitrat sebelumnya); bila
perlu sampai 120 mg sehari dalam dosis terbagi.
PENTAERITRIOL TETRANITRAT
Indikasi:
profilaksis angina
Dosis:
Oral, 60 mg 3-4 kali sehari.
TERIMAKASIH