Anda di halaman 1dari 49

PNF LENGAN

OLEH
SUDARYANTO, SST.FT, M.Fis
INTRODUKSI
O Untuk mengaplikasikan metode pengobatan ini maka
terapis harus tahu pola dan teknik secara mendetail.
O Basis/dasar kesuksesan dari teknik ini adalah
positioning dan posisi berdiri dari terapis  untuk
keseimbangan, gunakan berat badan dan pegangan
tangan yang benar.
O Pola gerak yang dihasilkan oleh usaha pasien dalam
arah diagonal yang halus melawan tahanan dan terapis
harus mampu mengarahkan gerakan secara halus
dengan menggunakan berat badan dan bukan hanya
anggota gerak atas saat mengaplikasikan tahanan.
O Posisi dasar terapis adalah berdiri dengan kaki depan
dalam arah diagonal gerakan dan sedikit fleksi untuk
memberikan stabilitas.
O Terapis harus dalam posisi sedemikian rupa sehingga
dapat menggunakan berat tubuhnya untuk
mengaplikasikan tahanan dan traksi atau approksimasi
sepanjang gerakan.
O Pegangan tangan dan posisi terapis harus dalam posisi
yang benar yaitu berada disamping bed dekat dengan
anggota gerak yang dilatih sehingga memungkinkan
dapat mengaplikasikan stretch dan tetap stabil
sepanjang gerakan.
POLA LENGAN
O Dalam pola lengan tidak mengenal gerakan elevasi.
O Pola fleksi yaitu pola gerakan dimana lengan bergerak
keatas kepala, dan pola tersebut dinamakan sesuai
arah gerakannya yakni posisi akhir pola.
O Terdapat 2 gerakan diagonal dengan garis oblique
terhadap otot trunk dan 4 pola lengan dasar.
O Dalam pola lengan dasar, posisi elbow tetap lurus 
setiap pola dasar dapat diadaptasikan dalam posisi
fleksi atau ekstensi elbow, yaitu :
O Fleksi/abduksi/lateral rotasi
O Fleksi/abduksi/lateral rotasi dgn fleksi elbow
O Fleksi/abduksi/lateral rotasi dgn ekstensi elbow
POLA LENGAN
Fleksi/adduksi/lateral rotasi (D1)

O Posisi awal :
O Pasien : ekstensi/abduksi/medial rotasi shoulder dengan
pronasi lengan bawah, ekstensi + ulnar deviasi wrist,
ekstensi jari2 tangan, ekstensi dan abduksi ibu jari.
O Terapis : berdiri disamping pasien dengan menghadap
kearah tangan pasien yang akan dilatih. Selama gerakan,
terapis mentransfer berat badannya dari kaki kanan ke
kaki kiri dengan rotasi sehingga dapat melanjutkan
pandangan pada tangan pasien sepanjang gerakan.
O Palmar tangan kiri terapis memegang palmar tangan
kanan pasien dari sisi radial menggunakan lumbrical grip,
jari2 tangan kanan terapis memegang permukaan fleksor
wrist dari sisi ulnar.
O Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah
dengan kata “tarik – kuat”
O Instruksikan pada pasien dengan kata “pegang tangan
saya dengan kuat dan tarik – kuat keatas”
O Gerakan :
O Fleksi jari2 tangan (khususnya jari manis dan kelingking),
adduksi dan fleksi ibu jari, fleksi wrist kearah sisi radial,
supinasi lengan bawah, fleksi, adduksi, dan lateral rotasi
shoulder, rotasi, elevasi dan abduksi scapula.
O Pada normal timing, gerakan berawal dari komponen
rotasi, terjadi pertama kali pada sendi2 distal kemudian
diikuti dengan sendi2 lebih proksimal sampai seluruh
anggota gerak atas bergerak.
Fleksi/adduksi/lateral rotasi (D1)
Langkah kedua –
posisi akhir
Posisi Awal
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan
fleksi elbow

O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan sama
seperti pola dasar.
O Gerakan :
O Seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan gerakan
fleksi elbow 
O Hal ini penting untuk pola gerakan makan.
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan fleksi
elbow
Langkah kedua
Posisi Awal
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan fleksi
elbow
Langkah ketiga –
posisi akhir
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan
ekstensi elbow

O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar namun ditambah
dengan fleksi elbow.
O Terapis : berdiri disamping pasien dan pegangan tangan
sama seperti pola dasar
O Gerakan :
O Sama seperti pola dasar tetapi ditambah dengan
ekstensi elbow
O Pola gerakan ini merupakan komponen fundamental bagi
petinju dengan gerakan ”upper cut”
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi awal Langkah kedua –
posisi akhir
Fleksi/adduksi/lateral rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi awal –
Variasi posisi Posisi akhir – For hemiparese
variasi posisi
Ekstensi/abduksi/medial rotasi (D1)
O Posisi awal :
O Pasien : fleksi/adduksi/lateral rotasi shoulder, supinasi
lengan bawah, fleksi + radial deviasi wrist, fleksi jari2
tangan, fleksi + adduksi ibu jari.
O Terapis : berdiri disamping pasien menghadap ke kepala
pasien. Selama gerakan, terapis mentransfer berat
badan dari kaki kiri ke kaki kanan dengan rotasi sehingga
dapat melanjutkan pandangan pada tangan pasien
sepanjang gerakan.
O Pegangan tangan kanan terapis dengan lumbrical grip
memegang dorsum tangan kanan pasien untuk
memastikan terjadinya stretch, setelah gerakan dimulai
jari2 tangan kiri terapis berada dipermukaan ekstensor
wrist mengitari tepi ulnar.
O Perintah : “dorong – kuat”
O Gerakan :
O Ekstensi jari2 tangan khususnya jari manis dan
kelingking, ekstensi + abduksi ibu jari, ekstensi wrist
kearah sisi ulnar, pronasi lengan bawah, ekstensi,
abduksi dan medial rotasi shoulder, rotasi, depresi dan
adduksi scapula.
O Dalam normal timing, gerakan diawali dengan komponen
rotasi ; gerakan terjadi pertama kali pada sendi2 distal
diikuti dengan sendi2 lebih proksimal sampai seluruh
anggota gerak atas bergerak.
Ekstensi/abduksi/medial rotasi (D1)
Posisi awal Langkah kedua
Ekstensi/abduksi/medial rotasi (D1)
Langkah ketiga –
posisi akhir
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
fleksi elbow
O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan
kanan terapis seperti pada pola dasar tetapi jari2 tangan
kiri berada diatas titik elbow dari sisi ulnar untuk
memperoleh fleksi elbow
O Gerakan :
O Seperti pada pola dasar, hanya ditambah dengan
gerakan fleksi elbow.
O Pola gerakan ini sering terjadi pada pemain football yang
menendang bola.
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
fleksi elbow
Posisi awal Langkah kedua –
posisi akhir
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
Posisi awal – fleksi elbow Posisi akhir –
variasi posisi variasi posisi
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow

O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar, hanya ditambah
dengan fleksi elbow
O Terapis : berdiri disamping pasien, dan pegangan tangan
seperti pada pola dasar.
O Gerakan :
O Seperti pada pola dasar, hanya ditambah dengan
gerakan ekstensi elbow.
O Pola gerakan ini terjadi pada ADL makan pada saat
tangan kembali dari mulut.
O Pada gerakan fleksi/adduksi – ekstensi/abduksi jari
kelingking dan sisi ulnar lengan menghasilkan diagonal
sepanjang gerakan
O Diagonal ini merupakan pola gerakan makan.
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi awal Langkah kedua
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Langkah ketiga – Posisi awal –
posisi akhir variasi posisi
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi awal – Langkah kedua –
variasi posisi variasi posisi
Ekstensi/abduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi akhir –
variasi posisi
For hemiparese
Fleksi/abduksi/lateral rotasi (D2)
O Posisi awal :
O Pasien : Ekstensi/adduksi/medial rotasi shoulder dengan
pronasi lengan bawah, fleksi dan ulnar deviasi wrist,
fleksi jari-jari tangan serta fleksi – opposisi ibu jari
O Terapist : Berdiri disamping pasien, tangan kiri terapis
memegang tangan kanan pasien dimana kontak dengan
dorsum tangan pasien.
O Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah
dengan kata “dorong – kuat”
O Jika gerakan wrist dan jari2 tangan menjadi lambat maka
tahanan ekstra dapat diberikan untuk memfasilitasi
gerakan
O Gerakan :
O Ekstensi jari-jari tangan (khususnya jari tengah dan
telunjuk) dan ibu jari tangan, ekstensi wrist + radial
deviasi, supinasi lengan bawah, fleksi, abduksi dan
lateral rotasi shoulder, rotasi, elevasi dan adduksi
scapula.
O Pada normal timing, gerakan diawali dengan komponen
rotasi pada sendi-sendi distal, diikuti dengan sendi-sendi
yang lebih proksimal.
O Rotasi berlanjut sepanjang pola gerakan.
Fleksi/abduksi/lateral rotasi (D2)
Posisi Awal Langkah kedua
Fleksi/abduksi/lateral rotasi (D2)
Langkah ketiga Langkah keempat
Fleksi/abduksi/lateral rotasi
dengan fleksi elbow

O Posisi awal :
O Pasien : sama dengan pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan
sama seperti pola dasar kecuali tangan kanan terapis
diletakkan diatas epicondylus lateral humeri untuk
menghasilkan fleksi elbow
O Gerakan :
O Seperti pada pola dasar tetapi ditambah dengan fleksi
elbow.
Fleksi/abduksi/lateral rotasi
dengan fleksi elbow
Posisi Awal Langkah kedua
Fleksi/abduksi/lateral rotasi
dengan fleksi elbow
Cara lain (langkah 1)
Langkah ketiga
Fleksi/abduksi/lateral rotasi
dengan fleksi elbow
Cara lain (langkah 2) For hemiparese
Fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan
elbow ekstensi
O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pola dasar hanya ditambah dengan
fleksi elbow
O Terapis : berdiri disamping pasien, pegangan tangan
kanan diatas epicondylus lateral humeri untuk mem-
peroleh ekstensi elbow, dan tangan kiri terapis
memegang tangan pasien seperti pada pola dasar
O Gerakan :
O Seperti pada pola dasar,hanya ditambah ekstensi elbow
Fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan elbow
ekstensi
Posisi Awal Langkah kedua
Fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan elbow
ekstensi
Variasi grip (posisi awal) For hemiparese
Ekstensi/adduksi/medial rotasi (D2)
O Posisi awal :
O Pasien : fleksi/abduksi/lateral rotasi dengan supinasi
lengan bawah, ekstensi wrist + radial deviasi, ekstensi
jari-jari tangan dan ibu jari
O Terapis : berdiri disamping pasien menghadap kearah
tangan yang outstretch. Selama gerakan, terapis harus
mentransfer berat badannya dari kaki depan ke kaki
belakang. Pegangan tangan kanan pada palmar tangan
kanan pasien dengan pegangan lumbrical. Jari2 tangan
kiri terapis pada permukaan fleksor wrist dari sisi radial.
Jika gerakan pada wrist tidak cukup kuat maka dapat
diberikan tahanan tambahan pada wrist untuk menstimu-
lasi gerakan.
O Perintah :
O Setelah mengaplikasikan stretch lakukan perintah
dengan kata “tarik – kuat”
O Instruksikan pada pasien dengan kata “pegang tangan
saya dengan kuat dan tarik – kuat keatas”
O Gerakan :
O Fleksi jari-jari tangan (khususnya jari tengah dan jari
telunjuk), oposisi ibu jari, fleksi wrist + ulnar deviasi,
pronasi lengan bawah, ekstensi, adduksi, dan medial
rotasi shoulder, depresi dan abduksi scapula.
O Pada normal timing, gerakan berawal dari komponen
rotasi dimana mulai terjadi pada sendi-sendi distal diikuti
dengan sendi-sendi lebih proksimal.
O Rotasi tetap berlanjut sepanjang pola gerakan.
Ekstensi/adduksi/medial rotasi (D2)
Posisi Awal Langkah kedua
Ekstensi/adduksi/medial rotasi
dengan elbow fleksi
O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pada pola dasar
O Terapis : berdiri disamping pasien dan lebih dekat dengan
tangan pasien yang akan dilatih, palmar tangan kiri
terapis pada tangan kanan pasien yang outstretch dan
jari2 tangan kanan terapis pada bagian fleksor elbow
untuk memperoleh fleksi elbow.
O Gerakan :
O Sama dengan pola dasar, hanya ditambah dengan fleksi
elbow
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
elbow fleksi
Posisi Awal Langkah kedua
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
elbow fleksi
Cara lain (variasi grip) –
Langkah ketiga posisi awal
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
elbow fleksi
Cara lain (variasi grip) –
posisi akhir
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
O Posisi awal :
O Pasien : sama seperti pada pola dasar hanya ditambah
dengan fleksi elbow.
O Terapis : berdiri disamping pasien, dan pegangan tangan
sama seperti pada pola dasar.
O Gerakan :
O Sama seperti pada pola dasar hanya ditambah dengan
ekstensi elbow
O Pada fleksi/abduksi – ekstensi/adduksi, gerakan ibu jari
dan sisi radial lengan menghasilkan diagonal sepanjang
gerakan.
O Dalam pola diagonal ini, gerakan oposisi ibu jari
diperlukan dalam beberapa gerakan skill tinggi seperti
menulis dan memasukkan benang kedalam jarum.
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Posisi Awal Langkah kedua
Ekstensi/adduksi/medial rotasi dengan
ekstensi elbow
Langkah ketiga –
posisi akhir

Anda mungkin juga menyukai