Anda di halaman 1dari 25

Parameter Pengukuran Kualitas Air

Oleh:
Yose Christofer (25117096)
Muhammad Khoiril Ichsani (25117028)
Thebiana Faris Safitri (25117075)
Parameter yang Diukur
1. Temperatur
2. TDS
3. TSS
4. Hardness (Kesadahan)
5. pH
6. Alkalinitas
7. Kadar Phosfat
8. Kadar Chlorida
9. Logam
10. Nitrogen Compounds
11. Oil
12. Toxic Chemical
13. Radiasi
14. Bau
15. Warna
16. Kekeruhan
17. Mikroorganisme
Temperatur
Temperatur adalah ukuran panas dinginnya suatu benda,
yang dapat disebut juga suhu.

Alat ukur temperatur yaitu:

Hobo Pendant MX (gambar kiri), alat ini merupakan


data logger yang dapat mengukur suhu dan mengukur
tingkat cahaya di dalam air. Kerjanya memanfaatkan
bluetooth low energy. Alat tersebut dimasukkan dalam
air yang yang akan diukur, lalu disambungkan dalam PC
dengan bluetooth. Akurasinya sekitar ± 0,2 ° C (± 0,36 °
F).

Termometer (gambar kanan). Alat ukur suhu yang


umumnya digunakan adalah termometer. Termometer
langsung dicelupkan dalam air, dan dalam beberapa menit,
air raksa didalamnya akan menunjukkan suhu dari air
tersebut.
TDS (Total Dissolved Solids)
TDS adalah jumlah zat padat yang terlarut dalam air.

Alat ukur TDS adalah TDSmeter. Dan penggunaan dari alat tersebut sangatlah
mudah, berikut cara penggunaannya:
1. Buka tutup bawah dari TDS meter, tutup bawah TDS meter ini juga merupakan
batas paling atas dari posisi TDS ketika dicelupkan ke air. Atau dengan kata lain, TDS
meter tidak boleh dicelupkan ke air melebihi garis tutup TDS meter.
2. Tekan tombol ON / OFF sampai TDS menunjukkan angka 000 atau 0000 (TDS EC
meter
Celupkan TDS meter sampai batas (lihat nomor 1 di atas)
3. Baca nilai penunjukannya.
4. Untuk mempertahankan nilai penunjukan TDS meter ketika TDS meter diangkat
dari air, tekan tombol Hold.
5. Selesai.

Jika sudah selesai digunakan, sebaiknya bilas TDS meter pada bagian yang dicelup
sebelumnya dengan air bersih. Lalu dikeringkan dengan lap bersih atau tisu.
TSS (Total suspended solid)
TSS adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan
ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.

Cara mengukur TSS yaitu dengan menyaring cairan dengan kertas


saring. Lalu dicari berat bersih kering dari padatan yang tertahan oleh
kertas saring. Lalu dihitung dengan menggunakan rumus:
TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V
Dengan pengertian
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
V = volume contoh (mL)
TS (Total Solid)

Total solid yaitu residu yang diperoleh setelah


menguapkan sejumlah volume air pada 103oC. Total
solid dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu suspended
solid (SS) dan dissolved solid (DS). Suspended solid
diketahui dengan cara menimbang residu yang
tertahan pada filter. Sebelum ditimbang tentunya
filter yang berisi residu tersebut harus dikeringkan
pada temperatur tertentu (103-105oC) hingga
beratnya konstan. Selisih dari TS dan SS merupakan
DS, atau TS = SS + DS.
Hardness
Kesadahan air menunjukkan seberapa banyak ion kalsium dan ion magnesium
di dalam air. Tingkat kesadahan air erat kaitannya dengan kadar keasaman (pH)
air. Cara mengukur kesadahan air menggunakan alat yang disebut Hardness
Test Kit. Cara penggunaan water hardness test kit, sebagai berikut:
1. Tutup plastik beaker dibuka, lalu sampel air sebanyak kurang lebih 5 ml
dituangkan.
2. Tambahkan lima tetes hardness buffer yang tersedia, kemudian tutup
kembali plastik beaker dengan cap, aduk sampai rata.
3. Tambahkan satu tetes calmagite indicator yang tersedia. Tutup kembali
plastik beaker dengan cap, aduk sampai rata.
4. Siapkan jarum suntik titrasi. Dorong tarikan pada jarum suntik sehingga
ujung tarikan sejajar dengan 0,9 ml. Kemudian masukkan ujung jarum suntik
titrasi ke HI 3812, tarikkan jarim suntik hingga ujung tarikan sejajar dengan 0,0
ml.
5. Kurang lebih 15 detik akan didapat hasil pada skala jarum suntik. Kemudian
hasil dapat dikali dengan 300 mg/L CaCO3. Apabila hasilnya lebih rendah dari
30 mg/L CaCO3, ketepatan test dapat ditingkatkan dengan menggunakan
sampel air 50 ml dan hasil dapat dikali dengan 30 mg/L CaCO3.
pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan suatu zat cair.
Kadar keasaman cairan bisa diukur menggunakan PH Meter.
Cara menggunakan PH Meter dengan benar, yaitu:
1. Sediakan cairan yang hendak diukur keasamannya.
Sediakan secukupnya, jangan terlalu sedikit dan jangan pula
terlalu banyak.
2. Sebelum dilakukan pengukuran, perhatikan terlebih dahulu
kadar suhu larutan yang hendak diukur dengan suhu yang
telah di kalibrasi sebelumnya. Yakinkan keduanya mesti sama, contohnya apabila
suhu larutan yang telah di kalibrasi sebesar 20 derajat celsius, maka suhu cairan
yang hendak diukur pun mesti sama.
3. Selanjutnya buku penutup elektrode alat PH Meter menggunakan air khusus,
selanjutnya bersihkanlah ampai kering menggunakan tisu.
4. Nyalakan PH Meter, kemudian celupkan elektrode ke dalam cairan yang hendak
diukur, selanjutnya putar elektrode larut menjadi homogen.
5. Setelah itu tekan tombol bertuliskan MEAS dan akan muncul kata HOLD di layar.
Kemudian tunggu beberapa saat sampai muncul angka PH yang menunjukkan
dadar PH dari cairan tersebut.
Alkalinitas
Alkalinitas merupakan konsentrasi total dari unsur basa yang
terkandung dalam air dan biasa dinyatakan dalam mg/liter atau setara
dengan kalsium karbonat (CaCO3).
Prosedur kerja tentang pengukuran alkalinitas air adalah sebagai
berikut :
1. Mengambil air sampel 100 ml dan memberikan 5 tetes PP.
apabila tidak berwarna, maka tidak ada PP alkalinitas. Menambahkan
MO (Metil Orange). Melakukan dengan langkah berikut, menitrasi
dengan larutan H2SO4 dari warna kuning sampai warna orange.
Kemudian menghitung larutan H2SO4 yang digunakan (M).
2. Apabila berwarna, maka langsung mentitrasi dengan larutan
H2SO4 sampai berwarna kuning. Lalu menghitung larutan H2SO4 yang
digunakan (P).
3. Memasukkan MO (Metil Orange), lalu menitrasi dengan larutan
H2SO4 sampai warna orange. Menghitung larutan H2SO4 yang
digunakan (B).
Kadar Fosfat
Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,
polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam
bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme dalam air.
Cara mengukur fosfat yaitu sebagai berikut:
1. Mengambil sampel air yang dengan menggunakan pipet 2,0 yang telah
disaring, lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan 2,0 ml H3BO3 1%, lalu mengaduknya.
3. Menambahkan 3,0 ml larutan pengoksid fosfat (campuran antara Asam
sulfat 2,5 M, asam ascorbic & ammonium molybdate) lalu mengaduknya. Dan
biarkan satu jam, agar terjadi reaksi yang sempurna.
4. Membuat larutan blanko dari 2,0 ml akuades. Dengan melakukan prosedur
b dan c
5. Memilih program pengukuran fosfat pada alat spektrofotometer
6. Memasukkan ke dalam kuvet larutan blanko yang telah dibuat kemudian
memasukkan kuvet ke alat Spektrofotometer kemudian menekan “Zero”
Setelah itu memasukkan kuvet yang berisi contoh air yang telah dipreparasi
kemudian menekan “Read”
7. Mencatat nilai fosfat yang diperoleh dalam satuan mg/L
Kadar Klorida
Kadar klorida air dilakukan menggunakan metode titrasi argentometri
metode Mohr Analisis Kadar Klorida:
1. Ukur dengan teliti 100 ml contoh yang mempunyai nilai pH 7-10, apabila
contoh tidak berada dalam kisaran pH tersebut, tambahkan H2SO4 N atau
NaOH 1 N menjadi pH 7-10;
2. Tambahkan 1 ml indikator K2CrO4 ;
3. Titrasi dengan larutan standar perak nitrat (AgNO3) sampai timbul warna
kuning kemerah-merahan;
4. Lakukan titrasi blanko dengan mengukur dengan teliti 100 ml air suling dan
selanjutnya kerjakan sama dengan perlakuan contoh;
5. Lakukan pengerjaan duplo;
6. Hitung kadar klorida (Cl-) dalam contoh.
RUMUS mg Cl/l = (A - B) x N × 35450 V
dengan:
A adalah volume AgNO3 yang dipakai penitaran contoh (ml);
B adalah volume AgNO3 yang dipakai penitaran blanko (ml);
N adalah normalitas AgNO3;
V adalah volume contoh (m.l)
Logam
Logam ialah mineral yang tidak tembus pandang, bisa
menjadi penghantar panas dan penghantar arus listrik
Namun logam yang dimaksud ialah logam yang dalam
wujud padat, lain halnya lagi jika logam dalam wujud cair
logam bisa tidak tampak karena larut dalam air. Rangkaian
alat-alat elektronik termasuk Mikrokontroller ATMega8535,
Sensor, LCD, dan Signal Processing dirancang untuk
pendeteksi apakah air tersebut tercemar limbah atau tidak,
maka akan dirancang suatu alat yang dapat mendeteksi
kadar logam yang terkandung di dalam air sehingga dapat
memproses sinyal-sinyal logam yang terkandung dalam air
Kandungan Nitrogen
CARA MEMPEROLEH NITROGEN
1. Skala Laboratorium : memanaskan larutan yang mengandung garam
amonia dan garam nitrit. NH4+(aq) + NO2– (aq) panas N2(g) + 2H2O(l)
2. Secara komersil diperoleh dari distilasi bertingkat terhadap udara (proses
linde dan claude).
3. Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit
CNH4NO2 dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4NO2(s) → N2(g) + 2 H2O(l)
4. Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi
udaracair) karena N2mempunyai titik didih rendah daripada O2 maka ia lebih
dahulu menguap sebagai fraksi pertama.
5. Secara spektroskop N2 murni di buat dengan dekomposisi termal
NatriumBarium Azida. Berikut reaksinya: NaN3 → 2 Na + 3 N2
6. Pemanasan NH4NO2 melalui reaksi sebagai berikut : NH4NO2 → N2 +
2 H2O
7. Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut : 2 NH3 + 3CuO → N2 +
3Cu + 3H2O
Destilasi (penyulingan ) bertingkat dari udara cair
Minyak (Oil)
Alat Ukur Kandungan Minyak Dalam Air –
TD-500D Oil In The Water Analyzer adalah alat
pengukur kondensat paling ringan, paling kecil,
paling mudah untuk digunakan, paling akurat
dan perangkat paling laris yang dipegang di
pasaran untuk mengukur minyak mentah dan
kondensat di air, pedagang garam air ekor,
tangki bagian bawah , pemanas kargo, atau di
mana saja bahwa minyak mentah terjadi kontak
dengan air.
Cara penggunaannya yaitu dengan
menyuntikkan cairan yang akan diukur ke alat
tersebut.
Bahan Kimia Beracun
1. Pestisida. Pengukuran pada air untuk mengetahui adanya cemaran
pestisida dalam air maka perlu dilakukan analisis kimia. Berbagai metode
telah dipublikasikan baik oleh lembaga lembaga pemerintah, lembaga-
lembaga penelitian maupun oleh perusahaan-perusahaan yang
memproduksi pestisida. Pada umumnya metoda standar analisis cemaran
pestisida yang diikuti adalah dari Association of Official Analitical Chemist
(AOAC) dan Standar Nasional Indonesia.
2. Fenol. Fenol merupakan jenis polutan berbahaya yang berasal dari limbah
industri dan rumah tangga. Batas maksimum konsentrasi fenol dalam
perairan berdasarkan SK Menteri KLH Nomor 82 Tahun 2001sebesar 2,00
mg/L
Radiasi
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana
energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya
diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan
kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata
nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat
merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio,
cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang
membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu,
bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu
sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem
pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis
radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.
Odour (bau)
Teknik Pengukuran Bau yaitu Pengenceran Untuk Metode Ambang
Alat yang digunakan adalah Scentometer dan Olfactometer.
Scentometer adalah sebuah kotak plastik dengan sejumlah penyimpan udara
dan dua sambungan penciuman. Dua penyimpan udara memiliki penyaringan
arang aktif untuk menghilangkan bau dan menyediakan udara bersih,
sedangkan penyimpan udara yang lain dapat memvariasi diameter untuk
memberian sebuah rentang pengenceran sampel udara bau. Pengukuran
dimulai dengan membuka port diameter terkecil untuk memulai pengenceran
terbesar (konsentrasi terendah dari bau). Sampai pengukur pertama kali dapat
mendeteksi bau, berarti ambang bau telah dicapai.
Olfactometer : prinsip kerjanya sama dengan scentometer, perbedaanya
adalah olfactometer tidak portabel dan membutuhkan seorang operator untuk
mengontrol sampel secara berkala, tersedia rentang pengenceran sampai
ambang yang lebih besar.
Warna
Alat Pengukur Warna atau Colorimeter adalah
alat yang digunakan untuk mengukur warna dalam
pengujian warna. Alat pengukur perbedaan warna
ini seringkali disebut dengan alat pembaca warna
( Color Reader ). Alat ini sensitif terhadap setiap
cahaya yang diukur dan sebagian besar warna yang
diserap oleh suatu benda atau zat. Cara kerja alat
ini dalam menentukan warna berdasarkan
komponen warna biru, merah, serta hijau dari
cahaya yang terserap oleh objek atau sampel.
Kekeruhan
Alat Pengukur Kekeruhan Air Turbidity Meter
TU900 adalah alat ukur tingkat kekeruhan pada air yang
sudah menggunakan teknologi digital dan memiliki banyak
fitur canggih sebagai pendukung dalam melakukan
pengujian atau analisis tingkat kekeruhan air dalam rangka
pengujian kualitas air dilihat dari tingkat kekeruhanya.
Selain memiliki barbagai macam fitur unggulan, Turbidity
Meter ini sudah memenuhi persyaratan pengukuran
kekeruhan sampel EPA180.1 dan ISO7027. Selain itu alat ini
juga sudah memenuhi kriteria pengujian kekeruhan yang
dikeluarkan oleh American Society of Brewing Chemists
(ASBC) dan European Brewery Convention (EBC).
Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang ukurannya sangat
kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme
biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista, dan alga
renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk
hifa, dianggap juga sebagai bagiannya. Mikroorganisme juga bisa
menjadi pencemar dari air, maka dari itu diperlukan unutk
mencari tahu kandungan mikroorganisme dalam air. Berbagai
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit disebut
dengan bakteri patogen. Beberapa mikroorganisme yang
mencemari air yaitu sebagai berikut:
1. Coliform
Pendekatan lain untuk enumerasi bakteri hidup adalah dengan metode MPN.
MPN didasarkan pada metode statistik (teori kemungkinan). Metode MPN ini
umumnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri pada air khususnya untuk
mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan kontaminan utama sumber
air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, batang pendek, tidak
membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi
dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37º C. Sampel ditumbuhkan pada seri tabung
sebanyak 3 atau 5 buah tabung untuk setiap kelompok. Apabila dipakai 3 tabung
maka disebut seri 3, dan jika dipakai 5 tabung maka disebut 5 seri. Media pada
tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah
tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk
sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double
Stegth) yang memiliki komposisi Beef extract (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10 gr)
dan Bromthymol Blue (0,2 %) per liternya. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml
dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Stegth) yang berkomposisi
sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr. Berdasar sifat
coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas
yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam tabung durham. Nilai MPN
ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya
setelah diinkubasi.
2. Faecal Streptococci
Dua metode telah dikembangkan untuk mengisolasi dan menghitung
streptokokus feses kelompok D dari tempat-tempat seperti pabrik daging di
mana jumlahnya jauh lebih banyak daripada organisme lain. Yang pertama
tergantung pada jumlah dugaan dalam kaldu glukosa Lab-Lemco-pepton (pH
6 · 0) yang mengandung 0 · 1% asetat thallous dengan konfirmasi dengan
menggoreskan pada tetrazolium agar. Metode lain melibatkan pelapisan
langsung pada agar tetrazolium-glukosa (pH 6 · 0) yang mengandung 0 · 1%
asetal thallous. Pada medium tetrazolium diferensiasi dapat dibuat antara
Streptococcus faecalis dan variannya zymogenes dan liquefaciens dan
organisme kelompok D lainnya, Strep. faecium, Strep. duran dan Strep.
Bovis.
3. Clostridium Penfringens
Nucleid Acid Amplifications ( NAATs )
PCR biasanya dianggap sebagai metode yang baik untuk deteksi bakteri karena
sederhana, cepat, sensitif dan spesifik. dasar untuk aplikasi diagnostik PCR
dalam mikrobiologi adalah deteksi agen infeksi dan diskriminasi
non(patogenik dari strain patogen berdasarkan gen tertentu. Namun, itu
memang memiliki keterbatasan.Meskipun gen 165 rRNA umumnya
ditargetkan untuk desain spesies(spesifik PCR primer untuk
identifikasi,merancang primer sulit ketika urutan dari gen homolog memiliki
kesamaan yang tinggi. Ini telah berhasil digunakan dalam identifikasi spesies
Clostridium misalnyaC. perfringens, C. botulinum, C. baratii dan C.butyricum,
C. novyi, C. difficile 40-44.
4. Virus
Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang digunakan sebagai
indikator virus
1. Kolifage, yaitu baktriofage yang menginfeksi E.coli dan bakteri koliform
lainnya. Bakteri yang diinfeksi tidak memiliki fili sehingga virus menempel
langsung pada dinding selnya. Sifatnya tidak spesifik pada feses dan deteksi
bergantung pada inangnya. Contohnya adalah myoviridae, podoviridae, dan
siphoviridae.
2. Kolifage jantan, yaitu colifage yang menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki
strain F+) sehingga dapat menghasilkan fili dan penempelan terjadi melalui
reseptor fili. Bersifat spesifik pada feses. Contohnya adalah leviviridae
3. Fage Bacteroides fragilis, bersifat spesifik feses manusia. Namun
konsentrasinya sangat rendah sehingga belum dapat ditunjukkan spesifitasnya
4. Fage Salmonella, terdapat pada feses manusia dan hewan. Digunakan untuk
mengindikasi banyaknya bakteri Salmonella, namun konsentrasinya juga
terlalu rendah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai