Anda di halaman 1dari 34

Astrid Friskila Sahry (25117049)

Rani Septiani (25117030)


Raihan Anggraini (25117100)
Temperatur
Suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau lainnya.
Metode (Cara Ukur)

Untuk mengukur temperatur biasanya digunakan alat yang telah biasa di


gunakan.
Alat Ukur
Alat yang umum digunakan Termometer
PH
Derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan

https://id.wikipedia.org/wiki/PH
Kadar keasaman cairan bisa diukur menggunakan PH Meter.
Mengukur PH

 Sebelum dilakukan pengukuran, perhatikan kadar suhu larutan yang


hendak diukur dengan suhu yang telah di kalibrasi sebelumnya.
 Yakinkan keduanya mesti sama
 Selanjutnya bersihkanlah ampai kering menggunakan tisu.
 Nyalakan PH Meter, kemudian celupkan elektrode ke dalam cairan yang
hendak diukur
 Selanjutnya putar elektrode larut menjadi homogen.
 Setelah itu tekan tombol bertuliskan MEAS dan akan muncul kata HOLD di
layar. Kemudian tunggu beberapa saat sampai muncul angka PH yang
menunjukkan dadar PH dari cairan tersebut.
Solids
TDS (Total Dissolved Solids)
Berdasarkan standar pemerintah Amerika Serikat (badan FDA), air minum
mineral memiliki kadar TDS di atas 250 ppm.
 Buka tutup bawah dari TDS meter, tutup bawah TDS meter ini juga
merupakan batas paling atas dari posisi TDS ketika dicelupkan ke air. Atau
dengan kata lain, TDS meter tidak boleh dicelupkan ke air melebihi garis
tutup TDS meter.
 Tekan tombol ON / OFF sampai TDS menunjukkan angka 000 atau 0000
(TDS EC meter
 Celupkan TDS meter sampai batas (lihat nomor 1 di atas)
 Baca nilai penunjukannya.
 Untuk mempertahankan nilai penunjukan TDS meter ketika TDS meter
diangkat dari air, tekan tombol Hold.
TDS Meter

https://www.gordi.id/blogs/updates/tentang-tds-total-dissolved-solids-dan-refractometer
TSS (Total suspended solid)

 Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan antara padatan


terlarut total dan padatan total.
TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V
Dengan pengertian
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
V = volume contoh (mL)

https://cslab.sucofindo.co.id/index.php/layanan/laboratorium-teknis-masalah-listrik/produk-teknik/2-
uncategorised/42-total-suspended-solid-tss
TS (Total solid)

TS (Total solid)
Total solid (TS) yaitu residu yang diperoleh setelah menguapkan sejumlah
volume air pada 103oC.
Hardness/ Kesadahan

Kesadahan air menunjukkan seberapa banyak ion kalsium dan ion


magnesium di dalam air tambak/kolam.

https://www.isw.co.id/single-post/2017/02/02/Cara-Mengukur-Kadar-Besi-dalam-Air
Alkalinity

Alkalinitas merupakan konsentrasi total dari unsur basa yang terkandung dalam
air dan biasa dinyatakan dalam mg/liter atau setara dengan kalsium karbonat
(CaCO3).
Cara Penggunaan Alat:

 Prosedur kerja tentang pengukuran alkalinitas air adalah sebagai berikut :


 Mengambil air sampel 100 ml dan memberikan 5 tetes PP. apabila tidak
berwarna, maka tidak ada PP alkalinitas. Menambahkan MO (Metil
Orange). Melakukan dengan langkah berikut, menitrasi dengan larutan
H2SO4 dari warna kuning sampai warna orange. Kemudian menghitung
larutan H2SO4 yang digunakan (M).
 Apabila berwarna, maka langsung mentitrasi dengan larutan
H2SO4 sampai berwarna kuning. Lalu menghitung larutan H2SO4 yang
digunakan (P).
 Memasukkan MO (Metil Orange), lalu menitrasi dengan larutan
H2SO4 sampai warna orange. Menghitung larutan H2SO4 yang digunakan
(B).
Phosphates
orthophosphate adalah phosphate anorganik, merupakan salah satu bentuk phosphor
(P) yang terlarut dalam air. Orthophospate adalah benttuk phosphor yang dapat
langsung dimanfaatkan oleh organism nabati (fitoplankton dan tumbuhan air).
Banyaknya konsentrasi ortofosfat dalam air contoh dapat terukur dengan menggunakan
prinsip spektrofotomerik yang dilakukan di labortorium.
Agar dapat terbaca oleh mesin spektrofotometer, ortofosfat dalam 10 ml air contoh yang
telah disaring harus direaksikan terlebih dahulu dengan beberapa senyawa kimia. Akan
tetapi reaksi ini harus berjalan dibawah pH 8.3. Oleh karena itu, air contoh diberikan 1
atau 2 tetes indikator phenolphthalein sebagai penunjuk pH. Bila muncul warna merah
muda setelah diberi indicator (artinya pH>8.5), maka pH air contoh diturunkan dengan
cara menambahkan H2SO4 encer sampai warnanya berubah menjadi bening (pH<8.3).
 Cara Kerja:
 Mengambil sampel air yang dengan menggunakan pipet 2,0 yang telah
disaring, lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi.
 Menambahkan 2,0 ml H3BO3 1%, lalu mengaduknya.
 Menambahkan 3,0 ml larutan pengoksid fosfat (campuran antara Asam sulfat 2,5
M, asam ascorbic & ammonium molybdate) lalu mengaduknya. Dan biarkan
satu jam, agar terjadi reaksi yang sempurna.
 Membuat larutan blanko dari 2,0 ml akuades. Dengan melakukan prosedur b
dan c
 Memilih program pengukuran fosfat pada alat spektrofotometer
 Memasukkan ke dalam kuvet larutan blanko yang telah dibuat kemudian
memasukkan kuvet ke alat Spektrofotometer kemudian menekan “Zero”
 Setelah itu memasukkan kuvet yang berisi contoh air yang telah dipreparasi
kemudian menekan “Read”
 Mencatat nilai fosfat yang diperoleh dalam satuan mg/L
Chlorides

Kadar klorida air dilakukan menggunakan metode titrasi argentometri metode Mohr
Analisis Kadar Klorida:
Ukur dengan teliti 100 ml contoh yang mempunyai nilai pH 7-10, apabila contoh tidak
berada dalam kisaran pH tersebut, tambahkan H2SO4 N atau NaOH 1 N menjadi pH
7-10;
Tambahkan 1 ml indikator K2CrO4 ;
Titrasi dengan larutan standar perak nitrat (AgNO3) sampai timbul warna kuning
kemerah-merahan;
Lakukan titrasi blanko dengan mengukur dengan teliti 100 ml air suling dan
selanjutnya kerjakan sama dengan perlakuan contoh;
Lakukan pengerjaan duplo;
Hitung kadar klorida (Cl-) dalam contoh.
Perhitungan untuk clorida

Perhitungan
mg Cl/l = (A - B) x N × 35450 V
dengan:
A adalah volume AgNO3 yang dipakai penitaran contoh (ml);
B adalah volume AgNO3 yang dipakai penitaran blanko (ml);
N adalah normalitas AgNO3;
V adalah volume contoh (m.l)

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kTEtDtnfeeoJ:https://core.ac.uk/downl
oad/pdf/159506920.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id
Metals

Logam ialah mineral yang tidak tembus pandang, bisa menjadi penghantar
panas dan penghantar arus listrik (Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI edisi
ketiga cetakan keempat, 2007:680).Namun logam yang dimaksud ialah
logam yang dalam wujud padat, lain halnya lagi jika logam dalam wujud cair
logam bisa tidak tampak karena larut dalam air. Berbagai macam zat-zat
kimia dan jenis logam yang dibutuhkan oleh tubuh namun hanya dalam
jumlah yang kecil sehingga dapat menyebabkan gangguan pada bagian
organ tubuh tertentu jika tubuh kelebihan zat-zat kimia dan logam tersebut
dalam tubuhnya, sedangkan makanan yang di konsumsi seperti sayur-
sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan sebagainya sudah mengandung
zat-zat kimia tersebut sehingga kadar zat-zat kimia dan logam tersebut tidak
perlu terlalu banyak di dalam air agar tubuh tidak kelebihan kadar logam
dalam tubuhnya karena dapat berdampak negative pada tubuh
Rangkaian alat-alat elektronik termasuk Mikrokontroller ATMega8535, Sensor,
LCD, dan Signal Processing dirancang untuk pendeteksi apakah air tersebut
tercemar limbah atau tidak, maka akan dirancang suatu alat yang dapat
mendeteksi kadar logam yang terkandung di dalam air sehingga dapat
memproses sinyal-sinyal logam yang terkandung dalam air
Nitrogen Compounds
Metode Kjeldahl : Metode ini terdiri dari memanaskan zat dengan asam sulfat, yang menguraikan zat organik dengan
oksidasi untuk membebaskan nitrogen yang berkurang seperti amonium sulfat. Pada langkah ini kalium sulfat ditambahkan
untuk meningkatkan titik didih medium (dari 337 °C hingga 373 °C) . Penguraian kimia dari sampel selesai saat medium
warna awalnya sangat gelap menjadi jelas dan tidak berwarna.
 CARA MEMPEROLEH NITROGEN
Skala Laboratorium : memanaskan larutan yang mengandung garam amonia dan garam nitrit. NH4+(aq) + NO2–
(aq) panas N2(g) + 2H2O(l)
Secara komersil diperoleh dari distilasi bertingkat terhadap udara (proses linde dan claude).
Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit CNH4NO2 dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti
berikut : CNH4NO2(s) → N2(g) + 2 H2O(l)
Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan (destilasi udaracair) karena N2mempunyai titik didih rendah
daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama.
Secara spektroskop N2 murni di buat dengan dekomposisi termal NatriumBarium Azida. Berikut reaksinya:
NaN3 → 2 Na + 3 N2
Pemanasan NH4NO2 melalui reaksi sebagai berikut : NH4NO2 → N2 + 2 H2O
Oksidasi NH3 melalui reaksi sebagai berikut : 2 NH3 + 3CuO → N2 + 3Cu + 3H2O
Destilasi (penyulingan ) bertingkat dari udara cair
Oil

Alat Ukur Kandungan Minyak Dalam Air – TD-500D Oil In The Water Analyzer adalah alat
pengukur kondensat paling ringan, paling kecil, paling mudah untuk digunakan, paling
akurat dan perangkat paling laris yang dipegang di pasaran untuk mengukur minyak
mentah dan kondensat di air, pedagang garam air ekor, tangki bagian bawah ,
pemanas kargo, atau di mana saja bahwa minyak mentah terjadi kontak dengan air.
 cara penggunaan : menyuntikkan sampel air ke dalam alat ini

Toxic Chemicals
 Pestisida
Pengukuran pada Air Untuk mengetahui adanya cemaran pestisida dalam air maka
perlu dilakukan analisis kimia. Berbagai metode telah dipublikasikan baik oleh lembaga
lembaga pemerintah, lembaga-lembaga penelitian maupun oleh perusahaan-
perusahaan yang memproduksi pestisida. Pada umumnya metoda standar analisis
cemaran pestisida yang diikuti adalah dari Association of Official Analitical Chemist
(AOAC) dan Standar Nasional Indonesia. Tahapan analisis cemaran pestisida meliputi 3
tahap yaitu ekstraksi, pemurnian dan penetapan. Pada tahap ekstraksi diperlukan
pelarut organik yang tepat dengan persyaratan-persyaratan pelarut antara lain:
1. Melarutkan dengan baik pestisida yang dianalisis
2. Melarutkan sesedikit mungkin komponen lain dari contoh yang diekstraksi.Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi gangguan analisis.
3. Titik didih tidak boleh terlalu tinggi (umummnya Iebih rendah dari 80°C) agar proses
penguapan tidak diperlukan suhu yang terlalu tinggi.
4. Mempunyai tingkat kemurnian yang tinggi Tahap pemurnian dilakukan apabila
diperkirakan hasil ekstraksi yang akan diperoleh masih mengandung kotoran .
Pemurnian dilakukan dengan suatu alat kromatografi kolom yang sudah diisi dengan
suatu padatan tertentu ( florisil )
 Fenol
Fenol merupakan jenis polutan berbahaya yang berasal dari limbah industri dan rumah
tangga. Batas maksimum konsentrasi fenol dalam perairan berdasarkan SK Menteri KLH
Nomor 82 Tahun 2001sebesar 2,00 mg/L.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kitosan, akuades, kloroform
P.A, fenol P.A, cetyltrimethylammonium bromide (CTAB), glutaraldehid 0,01% (v/v),
asam asetat glasial, perak nitrat, CTAPh yang dipersiapkan dari reaksi fenol dengan
CTAB dan NaOH.
Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat rotary evaporator vacuum IKA RV10
digital, konektor elektroda Quasense, SPCE Quasense B112011-T3, potensiometer
SANWA CD800a, pH meter Senz TI 13MO597, dan peralatan gelas
Cara kerja penelitian mengacu pada Suryantoro (2014). Kitosan ditimbang sebanyak
0,1 g dan ditambahkan 10 mL asa asetat 2% kemudian larutan diaduk selama 24 jam.
Padatan CTAPh ditimbang sebanyak 0,005g (0,05%); 0,01g (1%); 0,015g (1%); 0,02g (2%);
dan 0,025g (2,5%) kemudian ditambahkan 1 mL larutan kitosan dan 10 μL larutan
gluteraldehid 0,01%, kemudian diaduk selama 24 jam. Larutan tersebut kemudian
dilapiskan pada elektroda karbon pada SPCE sebanyak 10 μL, kemudian dikeringkan
dalam oven dengan temperatur 50oC selama 1 jam.
Radiation

Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak


melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi
(misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan
zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya
tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain
yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi
memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari
suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran
dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi
dapat berbahaya.
a. Odour : Teknik Pengukuran Bau

 Pengenceran Untuk Metode Ambang


 Alat yang digunakan adalah Scentometer dan Olfactometer.
 Scentometer adalah sebuah kotak plastik dengan sejumlah penyimpan udara
dan dua sambungan penciuman. Dua penyimpan udara memiliki penyaringan
arang aktif untuk menghilangkan bau dan menyediakan udara bersih,
sedangkan penyimpan udara yang lain dapat memvariasi diameter untuk
memberian sebuah rentang pengenceran sampel udara bau. Pengukuran
dimulai dengan membuka port diameter terkecil untuk memulai pengenceran
terbesar (konsentrasi terendah dari bau). Sampai pengukur pertama kali dapat
mendeteksi bau, berarti ambang bau telah dicapai.
 Olfactometer : prinsip kerjanya sama dengan scentometer, perbedaanya
adalah olfactometer tidak portabel dan membutuhkan seorang operator untuk
mengontrol sampel secara berkala, tersedia rentang pengenceran sampai
ambang yang lebih besar.
b. Colour

 Colour : Alat Pengukur Warna atau Colorimeter adalah alat yang


digunakan untuk mengukur warna dalam pengujian warna. Alat pengukur
perbedaan warna ini seringkali disebut dengan alat pembaca warna
( Color Reader ). Alat ini sensitif terhadap setiap cahaya yang diukur dan
sebagian besar warna yang diserap oleh suatu benda atau zat. Cara kerja
alat ini dalam menentukan warna berdasarkan komponen warna biru,
merah, serta hijau dari cahaya yang terserap oleh objek atau sampel
c. Turbidity
Alat Pengukur Kekeruhan Air Turbidity Meter TU900 adalah alat ukur tingkat
kekeruhan pada air yang sudah menggunakan teknologi digital dan memiliki
banyak fitur canggih sebagai pendukung dalam melakukan pengujian atau
analisis tingkat kekeruhan air dalam rangka pengujian kualitas air dilihat dari
tingkat kekeruhanya. Selain memiliki barbagai macam fitur unggulan, Turbidity
Meter ini sudah memenuhi persyaratan pengukuran kekeruhan sampel
EPA180.1 dan ISO7027. Selain itu alat ini juga sudah memenuhi kriteria
pengujian kekeruhan yang dikeluarkan oleh American Society of Brewing
Chemists (ASBC) dan European Brewery Convention (EBC).
Microorganisms :

a. Coliform :
Pendekatan lain untuk enumerasi bakteri hidup adalah dengan metode MPN. MPN didasarkan
pada metode statistik (teori kemungkinan). Metode MPN ini umumnya digunakan untuk menghitung
jumlah bakteri pada air khususnya untuk mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan
kontaminan utama sumber air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, batang pendek,
tidak membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi dalam waktu
24 jam inkubasi pada 37º C. Sampel ditumbuhkan pada seri tabung sebanyak 3 atau 5 buah tabung
untuk setiap kelompok. Apabila dipakai 3 tabung maka disebut seri 3, dan jika dipakai 5 tabung
maka disebut 5 seri. Media pada tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH
dan ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk
sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double Stegth) yang memiliki
komposisi Beef extract (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10 gr) dan Bromthymol Blue (0,2 %) per liternya.
Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Stegth) yang
berkomposisi sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr.
Berdasar sifat coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas
yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam tabung durham. Nilai MPN ditentukan
dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi.
b. Faecal Streptococci :
Dua metode telah dikembangkan untuk mengisolasi dan menghitung
streptokokus feses kelompok D dari tempat-tempat seperti pabrik daging di
mana jumlahnya jauh lebih banyak daripada organisme lain. Yang pertama
tergantung pada jumlah dugaan dalam kaldu glukosa Lab-Lemco-pepton
(pH 6 · 0) yang mengandung 0 · 1% asetat thallous dengan konfirmasi dengan
menggoreskan pada tetrazolium agar. Metode lain melibatkan pelapisan
langsung pada agar tetrazolium-glukosa (pH 6 · 0) yang mengandung 0 · 1%
asetal thallous. Pada medium tetrazolium diferensiasi dapat dibuat antara
Streptococcus faecalis dan variannya zymogenes dan liquefaciens dan
organisme kelompok D lainnya, Strep. faecium, Strep. duran dan Strep. Bovis.
c. Clostridium Penfringens : Nucleid Acid Amplifications ( NAATs )
PCR biasanya dianggap sebagai metode yang baik untuk deteksi bakteri
karena sederhana, cepat, sensitif dan spesifik. dasar untuk aplikasi diagnostik
PCR dalam mikrobiologi adalah deteksi agen infeksi dan diskriminasi
non(patogenik dari strain patogen berdasarkan gen tertentu. Namun, itu
memang memiliki keterbatasan.Meskipun gen 165 rRNA umumnya
ditargetkan untuk desain spesies(spesifik PCR primer untuk
identifikasi,merancang primer sulit ketika urutan dari gen homolog memiliki
kesamaan yang tinggi. Ini telah berhasil digunakan dalam identifikasi spesies
Clostridium misalnyaC. perfringens, C. botulinum, C. baratii dan C.butyricum,
C. novyi, C. difficile 40-44
d. Viruses : Mikroorganisme indikator
Mikroorganisme indikator adalah sekelompok mikroorganisme yang digunakan sebagai petunjuk
kualitas air. Mikroorganisme indikator telah digunakan untuk mendeteksi dan
menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan sampel lainnya.
Indikator Virus
Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang digunakan sebagai indikator virus
 Kolifage, yaitu baktriofage yang menginfeksi E.coli dan bakteri koliform lainnya. Bakteri yang
diinfeksi tidak memiliki fili sehingga virus menempel langsung pada dinding selnya. Sifatnya tidak
spesifik pada feses dan deteksi bergantung pada inangnya. Contohnya adalah myoviridae,
podoviridae, dan siphoviridae.
 Kolifage jantan, yaitu colifage yang menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki strain F+) sehingga
dapat menghasilkan fili dan penempelan terjadi melalui reseptor fili. Bersifat spesifik pada feses.
Contohnya adalah leviviridae
 Fage Bacteroides fragilis, bersifat spesifik feses manusia. Namun konsentrasinya sangat rendah
sehingga belum dapat ditunjukkan spesifitasnya
 Fage Salmonella, terdapat pada feses manusia dan hewan. Digunakan untuk mengindikasi
banyaknya bakteri Salmonella, namun konsentrasinya juga terlalu rendah
 Daaftar Pustaka:
 https://www.kucari.com/alat-ukur-kualitas-air/
 https://www.isw.co.id/single-post/2017/02/02/Cara-Mengukur-Kadar-Besi-dalam-Air
 https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme_indikator#cite_note-a-1
 https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kTEtDtnfeeoJ:https://core.a
c.uk/download/pdf/159506920.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id
 https://insansainsprojects.wordpress.com/tds-meter/
 http://journals.itb.ac.id/index.php/joki/article/view/6806
 https://bogor.tribunnews.com/2018/07/08/deteksi-bakteri-pada-air-minuman-dengan-
alat-inovasi-buatan-mahasiswa-ipb
 https://www.academia.edu/31305898/Paper_Clostridium
 https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2672.1956.tb00065.x

Anda mungkin juga menyukai